Gabriel dan Garvita tetap berusaha membuat Billy kembali memorinya termasuk saat dia kecil tapi tetap saja, yang diingat hanyalah saat dia resmi diangkat anak oleh keluarga Luna. Hanya itu yang dia ingat. Billy tidak ingat kejadian jatuh dari tangga, di rumah sakit karena yang terakhir dia ingat adalah naik pesawat Al Jordan ke Dubai bersama Gabriel, Garvita dan Galena usai mereka resmi menjadi keluarga.
Sudah banyak dokter di seluruh dunia menggunakan semua cara, metode, program dan peralatan canggih tapi tetap saja, ingatan Billy seolah terkunci di moment itu.
***
Billy berusia 17 tahun, kuliah di Oxford Inggris
Garvita tampak sendu saat duduk di depan Astuti yang hanya menatap lembut ke ponakannya.
Kamu kenapa? tanya Astuti dengan bahasa isyarat.
"Tante, aku sampai bingung... Billy sudah aku bawa kemana-mana... Semua dokter syaraf dan neurologis terbaik baik di Amerika, Eropa bahkan Asia ... Tapi kenapa tetap ingatannya terakhir saat berada di pesawat Al Jordan saat dia sepuluh tahun. Hanya disitu ingatnya ... " jawab Garvita sendu setelah mengantarkan Billy masuk Oxford mengambil jurusan kedokteran. "Otak Billy tetap encer tapi memorinya yang lama hingga sebelum kecelakaan ski... Hilang ..."
Bukan hilang, tapi dikunci. Senyum Astuti. Billy sangat senang saat itu. Menjadi anak kalian dan itu yang paling dia ingat dalam-dalam.
"Tapi ... Aku sudah mencoba trigger apapun tidak ada yang berhasil..." keluh Garvita.
Otak manusia itu memang unik, Garvita. Kita tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi ...
"Aku harus bagaimana Tante ?"
Kamu telateni Billy. Sudah bagus Billy bisa menghapal semua anggota keluarga bukan ?
Garvita hanya mengangguk. "Semoga ada keajaiban karena aku kasihan pada Elle yang merasa murung akibat tidak diingat Billy sama sekali ..."
Astuti memegang tangan Garvita. "Insyaallah ada jalan, sayang... Insyaallah. Doa ibu meskipun kamu ibu angkat, tapi Billy selalu menganggap kamu adalah ibu kandungnya, pasti akan dijabah Allah.. Bagaimana dan caranya ... Kita tidak ada yang tahu."
***
Kediaman keluarga McGregor di Chelsea London.
Eléonore pulang dari sekolah dengan wajah babak belur, baju seragamnya berantakan sementara di belakangnya tampak wajah kesal Raine Blair McGregor yang harus datang ke sekolah elit tempat Eléonore belajar karena putrinya berkelahi... Lagi.
"Ya Allah Elle ... Ini sudah ketiga kalinya mommy dipanggil sekolah lho ! Kamu itu masih anak baru tapi sudah menghajar kakak kelas kamu !" omel Raine gemas.
"Bodo amat !" umpat Eléonore membuat Raine naik pitam.
"Eléonore Adara Giandra Blair McGregor!"
Eléonore pun berbalik dan menatap wajah ibunya yang sudah memasang wajah galak sambil berkacak pinggang.
"Sorry mommy..." jawab Eléonore.
"Kamu itu kenapa sih Elle? Gara-gara Billy ? Dengar sayang, Tante Garvita sudah berusaha menyembuhkan Billy tapi memang tidak semudah kamu membenturkan kepalanya di tembok lalu ingat!" omel Raine.
Eléonore hanya diam.
"Kamu itu baru 12 tahun, Elle ! Cowok itu bukan hanya Billy saja! Kamu pasti akan menemukan cowok yang lebih baik dari Billy ! Paham ? Sekarang mommy tidak mau tahu, kamu masuk kamar, bersihkan diri kamu dan tidak ada makan malam sebagai hukumannya !"
***
Acara Makan Malam di keluarga McGregor
Charles menatap kursi kosong milik putrinya dan melirik ke arah istrinya yang cemberut. Charles tahu, Raine sangat jengkel karena Eléonore berkelahi lagi di sekolah. Bisa-bisa putrinya akan dia kirim ke Swiss seperti halnya sepupunya, Raihanun, Alaska dan Aspen.
"Mommy hukum dik Elle ?" tanya Edward yang tahun ini akan lulus SMA.
"Yes."
"Grounded tanpa makan malam?"
"Yes."
"Sayang, kasihan Elle .." ucap Charles.
"No, Charlie. Biar Elle tahu kalau dia terlalu posesif dan obsesi ke Billy ! Tidak bisa dibiarkan begitu karena mengganggu konsentrasi sekolahnya dan emosinya" jawab Raine tegas.
"Apakah kamu akan bawa ke psikolog supaya Elle tidak terobsesi ke Billy ?" tanya Charles.
"Belum tahu. Tapi kalau dia semakin kacau ... itu langkah yang harus kita ambil ..."
***
Kamar Eléonore
"Kamu berkelahi lagi ?" tanya Alisha saat Eléonore menghubungi dirinya melalui panggilan video.
Eléonore mengangguk.
"Apalagi kali ini ?" tanya princess Alisha of Léopold from Belgium.
"Mereka bilang aku terlalu sombong. Aku putri es."
"Kamu kan memang ice princess, Elle ..." senyum Alisha yang merasa kehilangan gaya centil adiknya semenjak Billy amnesia. "Kamu dihukum apa ?"
"Dikurung di kamar dan tidak dapat makan malam."
"Di kamar ada makanan?" tanya Alisha. Mau kamu anak raja, anak pembalap terkenal, anak pengusaha, tapi di keluarganya, tetap saja mendapatkan hukuman tanpa ampun jika memang melakukan kesalahan. Bahkan dirinya, Arsya dan Avaro pernah dihukum membersihkan istana.
"Ada mbak. Ada roti dan minuman juga."
"Sayang, bisakah kamu tidak memikirkan Billy sementara? Ingatan Billy belum bisa kembali seperti semula. Bisa mengingat keluarga intinya saja itu sudah bagus ... Karena bisa saja dia kehilangan semuanya..."
Eléonore menggelengkan kepalanya. "I can't..."
"Coba kamu move on Elle. Dengar, mbak Alisha akan ke London weekend ini ... Bagaimana kita makan siang sambil mengobrol banyak ? Mbak tahu kamu kepikiran karena Billy begitu dekat di Oxford tapi dirinya tidak mengingat kamu dan tidak mendatangi kamu kan?" ucap Alisha lembut.
Eléonore mengangguk.
Alisha tahu bagaimana rasa frustasinya anak ABG macam Eléonore yang merasa diacuhkan pria yang disukainya apalagi pria itu dalam kondisi amnesia berat.
"Sayang, kamu baru 12 tahun, masih panjang jalan kamu ... Kita tidak tahu ke depannya... Mungkin Billy jodohnya kamu dan bisa juga tidak... Semua hal bisa terjadi, Elle. Jika memang Billy adalah jodoh kamu, maka mau pakai acara muter-muter Silverstone pun akan kembali sama kamu. Kalau tidak, berarti Allah sudah menyiapkan jodoh yang baik buat kamu ..." lanjut Alisha lagi.
"Tapi aku yakin kak Billy adalah buat aku ..." eyel Eléonore.
"Kamu yakin tapi kalau Allah bilang tidak ... Apa iya kamu akan marah sama Allah ? Ingat sayang, Allah itu tahu yang terbaik buat kita. Billy kecelakaan itu sudah tertulis di buku takdirnya. Billy lupa sama kamu dan kita semua, itu sudah dalam skenario-Nya. Kita hanya mengikuti alur..." jawab Alisha lembut. Istri pangeran Richard dari Inggris itu merasa bersyukur, Eléonore selalu menghubungi dirinya jika sedang galau.
Alisha takut jika Eléonore tidak mau terbuka kepada Raine yang bisa membuat gadis ABG masih labil itu mengambil langkah yang salah untuk menyalurkan rasa frustasinya meskipun sudah dengan berkelahi di sekolah tapi setidaknya mau bercerita padanya itu sangat baik. Apalagi Alisha adalah seorang psikolog anak.
Eléonore menghela nafas panjang. "Jika memang kak Billy bukan jodoh aku ... Apa aku akan dapat jodoh yang lebih baik ?"
"Elle, kamu masih 12 tahun ya sayang ... Masih lama memikirkan jodoh dan menikah ... Sekolah dulu dan cari teman yang banyak tapi yang baik ya... Insyaallah nanti akan jawabannya..." jawab Alisha.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
awesome moment
udh nungguin, yg ditungguin...lupa. gmn g nyesek
2024-07-17
1
🥰Siti Hindun
kasihan kamu Elle, semangat💪
2024-07-14
1
Tri Yoga Pratiwi
kasihan Elle 🥺
2024-06-13
2