Nafsu yang menggebu

Hari ini adalah hari keempat tanpa Dion. Waktu itu Aletha ditemanin dengan David, namun entah mengapa tidak ada rasa bahagia bersama David dan berbeda ketika bersama Dion.

Di pinggir jendela, ia menatap langit biru yang begitu indah. Tidak ada satupun hal yang membuatnya tersenyum untuk hari ini. Pikirannya terus memikirkan pria itu. Aletha tau hal ini adalah salah, tetapi mengapa hatinya terus melakukan hal seperti ini.

Merasa tidak sanggup lagi untuk menunggu di dalam, Aletha pergi ke gazebo dan menunggu Dion di sana. Ia ditemani dengan Thea serta membawa peralatan untuk melukis. Sembari menunggu Dion, ia membuat lukisan telaga yang saat itu dilihatnya dengan suaminya.

Bahkan ketika lukisan itu selesai dan sudah memasuki waktu senja, Dion belum juga datang. Hatinya mengeras, merasa Dion telah ingkar janji datang. Dengan perasaan ingin menangis ia membereskan peralatannya. Sebelum semuanya rapi, mobil Dion datang.

Wajah Aletha yang semula suram kini terpancarkan cahaya. Dengan cepat ia berlari kecil menuju Dion. Dan ketika mobil itu berhenti, David dan Dion turun bersamaan.

Dari dalam mobil tadi, David melihat istrinya yang mungil itu berlari dengan wajah tersenyum. Ia salah sangka, ia pikir Aletha senang dengan kehadirannya.Tetapi David tidak menyadari bahwa kegembiraan Aletha terjadi karena adanya Dion.

"Kau begitu bersemangat," ucap David dengan nada menggoda.

Aletha merasa bersalah dan memalingkan wajahnya. Dion memerhatikan gadis di depannya dan menyadari ada noda cat. Ia langsung tahu bahwa Aletha baru saja melukis. Matanya langsung tertuju ke gazebo dan di sana ada Thea yang berdiri melihat keadaan di sini.

"Kau habis melukis?" tanya Dion.

Aletha mengangguk dan sekilas David melirik Dion dengan tatapan tajam.

"Kau sepertinya sangat tau Dion karena sering memerhatikannya kan," sarkas David.

Dion membantah, "Tidak tuan, aku melihat Dari baju Nyonya Aletha yang terkena cat bewarna biru. Dan jari-jarinya, lihatlah juga bewarna."

Mendengar perkataan fakta dari Dion, Aletha mengulurkan telapak tangannya untuk diperlihatkan. Dan benar diujung jari Aletha terdapat beberapa warna cat.

"Matamu sungguh tajam Dion," ucap David.

"Dan pendengaranmu juga sangat tajam Tuan," balas Dion.

Kini mata David beralih menatap Aletha yang berantakan. Ia memajukan langkah dan merangkul istrinya. Aletha kebingungan dan tidak berani menolak apapun. Mereka melangkah masuk meninggalkan Dion sendirian di luar. Sebelum keberadaan Aletha tidak terlihat, gadis itu menoleh ke belakang melihat Dion yang berdiri sendirian.

Setelah hilang dari pandangannya, Dion pulang meninggalkan rumah itu. David melepas rangkulannya dari istrinya. Ia menatap wajah gadis itu dengan penuh kepuasan.

"Kau belum mandi ya, pergilah membersihkan diri. Temani aku mengurus pekerjaanku," titah David yang dijawab anggukan dengan Aletha.

Merasa dirinya juga kotor, David pergi mandi. Setelah mandi, ia menggunakan pakaian kasualnya dan pergi ke ruangan kerjanya. Hal yang dilakukannya adalah menghidupkan laptop.

Terdengar ketukan pintu, seorang pelayan masuk membawa cemilan dan minuman serta Aletha yang memakai pakaian tidur. Gadis itu bertingkah dengan kaku dan duduk di sofa. Melihat pakaian tidur yang gadis itu kenakan dan rambutnya yang dia ikat ke belakang membuat sesuatu di dalam diri David bangkit.

"Maafkan aku memakai pakaian seperti ini," ucap Aletha sembari merapikan makanan yang ada di meja David.

"Tidak apa-apa, lagian ini sudah malam. Aku bosan jika sendirian."

David berdiri dan menarik sebuah kursi kecil yang ada di dalam lemari samping. Kursi empuk itu memang sengaja ia beli agar Aletha bisa duduk disampingnya dan menemaninya. Tidak ada pikiran aneh dan kecurigaan Aletha mengenai kursi tersebut. Ia dengan santainya membaca buku dengan duduk bersandar.

Tidak disadari bahwa David selalu melihat sekilas Aletha yang begitu menggoda. Baju tidur dengan bahan satin bewarna hitam membuat kulit putih gadis itu begitu terlihat. Pikiran jahat menghasut David, ia ingin memberi obat tidur kepada istrinya agar Aletha diam tak berdaya.

Sungguh semua yang ada dalam pikirannya dikendalikan nafsu yang sebelumnya tidak ada dalam rencananya.

"Bisakah kau membuatkanku coklat hangat? Aku mau itu," pinta David.

Aletha mengangguk dan beranjak keluar. Dengan cepat David membuka lacinya dan mengambil obat tidur yang dan memasukkannya ke dalam minumannya Aletha. Tidak berselang lama, Aletha datang membawakan secangkit coklat hangat dan duduk kembali.

David menyesap minumannya sembari melirik Aletha yang meminum minuman yang telah dimasuki obat tidur. Obatnya dapat bereaksi cukup lama.

Masih setengah fokus pada pekerjaanya, kini ia benar-benar dibuat tidak fokus pada sebuah benda yang memiliki belahan dan sangat putih bahkan mulus. Milik David berdiri sempurna, ia merasa sesak dengan pakaian dalamnya.

Merasa kurang nyaman dan takut Aletha melihat sesuatu yang menonjol dari dirinya. Ia membuka laci bawah mejanya dan mengambil bantal kecil. Sudah menjadi kebiasaannya menyimpan barang dengan sembarangan.

Bantal itu berhasil menutupi sesuatu yang menonjol dari tubuh David. Ia kembali berusaha fokus pada pekerjaannya. Namun kali ini nafsu berhasil menguasainya. Tidak lama dari setengah jam istrinya berhasil tidur pulas.

Beberapa kali David memeriksa apakah Aletha benar-benar tidur. Dan kabar baiknya istrinya tertidur pulas dengan aura yang begitu cantik. Karena hasrat yang begitu tidak bisa ia tahan, David segera menutup laptopnya dan menggendong Aletha ke dalam kamarnya.

Pendaratan lembut yang David lakukan kepada Aletha. Kini baju panjangnnya terangkat sedikit ke atas dan memperlihatkan betis yang begitu mulusnya.

Hati dan pikirannya terus berperang dalam nafsu bergejolak, ia pria dewasa yang kebutuhan biologisnya harus dipenuhi. Kini di depan mata sudah ada istri, ia bisa melakukan hubungan intim tersebut dan memuaskan kebutuhan biologisnya.

Dengan lembut ia menelusuri rahang, leher hingga dada gadis itu. Kedua tangannya mengelus dan menyentuh tonjolan yang dimiliki gadis itu dari luar baju. Merasa kurang puas, ia meremas dada istrinya dan menyusu pada tulang selangka.

Kini matanya turun ke arah betis gadis itu dan menciuminya. Baju tidur berbahan satin itu ia angkat sampai menampilkan paha yang begitu indah. Paha mulus itu ia ciumi dengan lembut.

Nafasnya tidak teratur, namun saat ia ingin menyelam lebih jauh pikiran baiknya menghentikannya. Ia menatap gadis itu yang sudah berantakan. Merasa bersalah atas semuanya. Dengan penuh penyesalan David merapikan pakaian Aletha dan juga merapikan pakaiannya.

"Maafkan aku," bisik David lalu mengecup bibir istrinya.

Sebatang rokok yang menyala lagi-lagi ada dalam sela-sela jarinya. Ia menghirup lalu menghembuskan dengan menatap luar jendela. Dahulu ia pernah kehilangan cintanya karena mementingkan nafsu kepada orang lain. Saat itu ia benar-benar bodoh, menikmati orang lain dan disaksikan bisu oleh miliknya yaitu Claudine.

Persis lima tahun yang lalu hubungannya dengan Claudine kandas karena ia berselingkuh dengan seorang wanita yang membawanya pada kesenangan duniawi. Mereka melakukannya di ruangan kerjanya ini dan disaksikan oleh Claudine.

Masih teringat jelas dalam benaknya Claudine menangis pada malam itu.

"Kau jahat, kau menghianatiku. Bagaimana bisa!" teriak Claudine.

"Claudine kau mau kemana!" bentak David.

"Pulang, meninggalkanmu! Kau jahat."

"Jika kau pergi, kau akan hidup dalam penderitaan!" ancam David

Hujan turun dengan sangat deras. Kilatan petir membuat langit bewarna terang dan kembali menggelap. Claudine menatap David dengan nanar.

"Aku akan meninggalkanmu, aku membencimu David."

Claudine berlari meninggalkan David sendiri dengan menerobos hujan. Kala itu David tidak menyesal, sifat jahatnya menguasainya. Ia menerapkan prinsip bahwa apa yang ia mau harus ia dapatkan. Jika ia tidak bisa memiliki Claudine dalam genggamannya maka tidak ada yang boleh menyentuh gadis itu.

Terpopuler

Comments

Nadivhazha

Nadivhazha

GA WARAS DAVID LU HARUSNYA JAGA BINI LU

2024-06-25

1

Nadivhazha

Nadivhazha

Anjing

2024-06-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!