" Apaan sih Ar bikin heboh aja lu mau bikin markas kita roboh!" protes Natan kala Ardi menghentak kakinya begitu kencang saat mendengar Natan yang mau ikut tidur dimarkas.
" Parah lu Tan,lu lupa kalau lu udah punya bini.Kalau lu gak mau temnin dia tidur biar gue yang temenin!
Pletek
" Hm rasain nih bau ketek gue,bacot lu enteng banget mau temenin dia tidur.Gue yang lakinya aja lagi mikir takut dia gak mau tidur satu rumah Ama gue,trus lu main mau ngelonin dia.Potek juga cacing lu!"
" Pfftttt cacing,kalau punya Ardi cacing trus punya lu apa?" celetuk Fandi.
" Waah jangan ditanya lagi,udah jelas punya gue gede,panjang dan gagah perkasa!" Ucap Natan dengan bangganya.
" Halah buat apa gede kalau cuman bisa manggut manggut sendiri." Sloroh Fandi.
" Sialan tuh mulut lu,ntaran aja kalau gue bisa bikin si Azra cinta Ama gue bakal muntah tiap hari nih black mamba." ucap Natan.
" Gue cabut!" Ucapnya lagi sembari menyomot pisang yang hampir masuk mulut Fandi membuat bibir Fandi mengerucut.
" Punya pisang ko makan pisang,gue dong!
" Elo apa Tan?
" Makan pisang juga,Ahahaaaaa!" kelekar Natan membuat Ardi dan Fandi memutar bola matanya dengan malas.
" Belah duren dimalam hari paling enak dengan kekasih,haseeeek! Tariiik mang!"
" Halah gayalu Tan Tan,kaya beneran mau belah duren aja lu.Paling-paling tar lu belah yang lain." Teriak Ardi karna Natan sudah hampir mencapai pintu keluar.
" Emangnya mau belah apa Ar?" Tanya Fandi dengan konyol.
" Belah pantat ayam karna Azra gakan mau Ina inu sama si Natan.Hahahahahah."
" Hahaaaaaa"
Tawa kedua sahabatnya itu terdengar hingga keluar membuat Natan mencebik.
" Sial bener bacot tuh bocah." batin Natan.
Natan keluar dari markas meninggalkan dua sahabatnya yang betah tidur disana,Natan juga sering melakukan hal yang sama namun kali ini Natan harus mulai terbiasa pulang apa lagi sekarang ada Azra yang mungkin menunggunya dirumah.
Kurang dari 20 menit Natan sudah sampai kekontrakannya.
Ia memarkirkan motor bututnya diteras.
Tok tok tok
" Za Abang pulang!" Seru Natan
Beberapa kali Natan mengetuk pintu namun tak ada tanda-tanda Azra akan keluar.Natan memutuskan untuk mengotak Atik lobang kuncinya dan setelah susah payah Natan berusaha akhirnya pintu terbuka tanpa merusak lobang kunci ataupun pintu itu sendri.
" Za,apa kamu sudah tidur!" Hening ,hanya ada suara dengkuran halus yang terdengar.
Melihat Azra tidur pulas membuat Natan ingin menatapnya berlama-lama.
" Kamu sangat cantik za." Ucapnya sembari membetulkan anak rambut yang menjuntai menutupi sebagian wajahnya.
Natan mengambil dan memakaikan slimut hingga batas dada karna Azra tertidur tanpa slimut.
" Emppth aseem banget." ucap Natan kala mencium ketiaknya sendri.
Natan gegas mengambil handuk dan ia pergi kekamar mandi yang ada dibelakang karna memang hanya ada satu kamar mandi dirumah itu dan itupun letaknya dibelakang disebelah dapur.
30 menit Natan berada dalam kamar mandi dan ia sudah keluar hanya dengan menggunakan celana boxer dan bertelanjang dada karna lupa membawa kaos.
Ceklek
" Aaaaaaaakh." teriak Azra kala melihat Natan tanpa pakaian bagian atas.
" Kenapa!" Tanya Natan panik karena jeritan Azra.
" Apa kamu tidak punya baju sampai harus bertelanjang dada begitu?" ucap Azra sambil melempar baju yang sudah ia siapkan diatas tempat tidur namun Natan tidak mengetahuinya.
Natan langsung meraih itu dan mengenakkannya,setelah itu Natan baru masuk kedalam kamar dan duduk disebelah Azra.
" Innalilahi!"
" Siapa yang meninggal?" Tanya Natan.
Puk
" Kenapa suka sekali membuatku terkejut si!" Gerutu Azra.
" Ck,mana tau kamu udah bangun.Tadi kan kamu lagi tidur nyenyak sampai aku lap iler kamu." dusta Natan membuat Azra seketika lari kedepan cermin dan mengusap sudut bibirnya dengan tisu.
" Be-benarkah?"
" Hem!"
" Ish,mana ada gak mungkin!" Ucap Azra.
" Betul,tadi aku lap pake tangan aku ko.Gapapa gak usah malu,Fandi juga suka ileran kalau tidur,Ardi juga..."
" Kamu juga?" Todong Azra sebelum Natan menyelesaikan ucapannya.
" Mungkin!"
" Ck,ngaku aja!"
" Mana tau kan aku tidur,kamu juga kan gak tau kalau tadi ileran samapi aku lap aja kamu gak berasa!" Ucap Natan membuat Azra salah tingkah sekaligus malu.
" Duuuh bego banget gue,kenapa bisa ileran sih! Mikir apa tuh bang Natan!" Batin Azra.
" Em,Abang lapar?" Tanya Azra mengalihka pembicaraan.
" Iya,Abang sangat lapar.Kita makan diluar?" Ajak Natan namun langsung dijawab dengan gelengan kepala oleh Azra.
" Tadi aku kaya liat ada nasi,apa itu Abang yang masak?" Tanya Azra karna Natan memang sempat memasak nasi sebelum pergi kerumah Azra pagi tadi.
" Astaga Abang sampe lupa kalau Abang masak nasi,apa basi apa masih bisa dimakan?" Tanya Natan.
" Seprtinya masih bang,aku bikin nasi goreng aja bang!" Ucap Azra membuat Natan tersenyum tipis.
" Boleh,apa kamu bisa masak,apa kamu tidak takut kukumu rusak?" Tanya Natan.
Azra hanya menjawabnya dengan senyuman.
Bah anak kecil,Natan mengekor Azra kebelakang.Setelah itu Natan duduk dimeja makan kecil yang ada disudut dapur sempit itu.Memperhatikan dengan seksama istrinya yang terlihat sangat piawai memakai alat-alat dapur menandakan jika wanita itu sering melakukannya.
Kurang dari 15 menit nasi goreng sudah matang dengan bahan seadanya.
" Taraaa udah siap bang!" Ucap Azra sembari menyodorkan sepiring nasi goreng yang masih mengepul asapnya kemeja Natan.
" Terimakasih,duduklah dan makan bersamaku." Ucap Natan yang langsung dituruti oleh Azra.
Azra duduk berhadapan dengan Natan,tak mau menyia-nyiakan kesempatan pertama menikmati masakn Azra yang sudah berstatus istrinya itu Natan melahap nasi goreng buatan Azra tanpa menunggunya lama-lama.
" Pelan-pelan bang panas,nanti lidah Abang terluka." ucap Azra yang melihat Natan melahap nasi gorengnya yang masih sangat panas.
" Tidak masalah Azra,bahkan nasi goreng merconpun akan aku lahap habis jika itu kamu yang memasaknya." Ucap Natan tanpa ia tau Azra tersenyum bangga mendengar ucapnya.
Entah mengapa Natan selalu saja bisa membuat Azra merasa tenang dan terhibur.Azra selalu merasa menjadi dirinya sendri.Berbeda saat ia bersama Abrar.Azra harus selalu bersikap seprti orang lain,terkadang Abrar meminta Azra melakukan hal yang tidak ia suka dan Azra harus selalu menuruti keinginan dan kebiasaan Abrar yang sangat bukan Azra sekali.
" Kamu selalu membuatku bisa tertawa dan kamu natural sekali bang Natan." batin Azra.
" Ko diem,kenapa gak dimakan?" Tanya Natan yang rupanya sudah mengabiskan satu piring penuh nasi goreng buatan istrinya.
" i-iya bang ini aku mau makan." ucap Azra sembari menyendok nasi goreng dari pirngnya yang masih penuh.
" Azra aku...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
FT. Zira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-08-16
1
Utayiresna🌷
astoge, jangan dong
2024-08-02
1
Hiatus
masih malu2 sih, azra
2024-07-05
1