Charles membuka mata, dia menyentuh hidungnya yang terasa perih. "Aku pingsan?"
Terlihat teman-temannya masih berbaring tak sadarkan diri. Dia juga melihat Klein yang sedang terduduk sambil memandangi langit malam.
"Kau ...."
Klein menatap Charles, "Lama sekali kalian terbangun, sangat lemah."
"Ah, jadi kau benar-benar bukan bandit?"
Klein hanya mengangguk. Tidak lama dari itu, Elizabeth terbangun, dan segera memasang posisi menyerang.
Tapi Charles menenangkannya, dan memberi Elizabeth penjelasan yang logis.
"Kau bukan dari benua ini? Benarkah?" Ini kali pertamanya Klein mendengar suara Elizabeth.
Dibalik sosoknya yang ganas menggunakan tombak, Elizabeth memiliki paras bak bidadari.
Rambutnya pirang dan terkuncir ekor kuda, bibir dan hidungnya mungil, dengan mata bulat yang sempurna, iris mata emas membuat parasnya sangat indah.
Klein tertegun dan menelan ludah saat melihat wajah Elizabeth. "Eum, ya, benar."
Elizabeth kembali bertanya, "Teknik bertarung apa yang kau gunakan? Nampak sangat keren."
Satu hal yang Klein sadari, Elizabeth selalu berbicara tanpa ekspresi. "Namanya adalah tinju, teknik populer di negaraku."
Elizabeth nampak berpikir dengan keras. Sementara itu, semua teman-teman charles terbangun, nampak charles kesulitan untuk menjelaskan bahwa Klein bukan bandit.
"Hebat sekali! Kau bisa mengalahkan kami semua tanpa sihir!" Ana Bianca terlihat berbinar saat menatap Klein.
Klein merasa canggung dengan pujian Ana, "Haha, biasa saja ...."
"Jika jurus kami tidak bertabrakan, kau pasti sudah jadi daging panggang," Tapi terlihat dua bocah kembar itu nampak tidak senang.
Klein merasa sedikit kesal, dua bocah itu berbicara seolah-olah membunuh orang adalah hal biasa. "Kalau begitu kalian ingin tanding ulang?"
Keduanya terdiam.
Charles menengahi mereka, "Mewakili mereka berdua, aku meminta maaf karena telah menyerangmu. Kami adalah murid dari Akademi Bintang yang tersohor di Benua biru,"
"Kebanyakan dari kami adalah putra dan putri para bangsawan, dan mereka berdua begitu, putra kembar dari keluarga Madison. Mungkin harga dirinya sedikit terluka."
"Ya, aku akan mengampuni mereka, asalkan kedua bocah itu tidak berkata apapun selama aku ada di sini." Klein menjawab sembari menatap dua bocah kembar dengan tajam.
"Kami sebenarnya diberi tugas untuk memburu bandit, dan membawa kepalanya."
Klein cukup terkejut, "Memangnya ada apa dengan bandit?"
"Ah, karena kau dari benua lain ya? Jadi kau tidak tahu ...."
Charles menjelaskan banyak hal tentang bandit.
Dunia ini diciptakan oleh Dewa Mahakuasa yang sering disebut sang pencipta.
Sang pencipta memiliki 10 jari, yang masing-masingnya secara berurutan melahirkan putra dan putri.
Jari jempol kanan, adalah putra tertua yang dimiliki oleh sang pencipta. Sementara, jari jempol kiri adalah putra bungsu yang juga dimiliki oleh sang pencipta.
Anak tertua adalah perwujudan dari kebenaran sang pencipta, dan anak bungsu adalah perwujudan dari semua kotoran, kejahatan, dan semua sisi buruk sang pencipta.
Para penyembahnya menyebut anak bungsu sebagai dewa kebenaran yang asli, sebab lebih manusiawi daripada dewa-dewi lainnya yang terkesan terlalu sempurna.
Penyembah-penyembah anak bungsu semakin lama semakin banyak, dan juga terus melakukan kerusuhan dimana-mana.
Mereka sering sekali mencuri, menjajah, bahkan menodai para wanita yang tak berdosa. Daripada disebut sebagai penyembah dewa, orang-orang di sini lebih senang menyebut mereka bandit, karena tidak ada bedanya dengan bandit.
Sampai hari ini, bandit terus menjadi buronan dan akan terus diburu sampai mereka habis di dunia ini.
"Jadi begitu ya? Apa kalian membutuhkan bantuanku?" Klein merasa tidak keberatan untuk membantai bandit, selain karena memang jahat, mereka juga bisa membuatnya naik level.
"Sepertinya tidak perlu, aku yakin seseorang dari benua berbeda, memiliki tujuan yang sangat penting. Kuharap kita bisa berteman, dan akrab jika bisa bertemu lagi."
Klein nampak keberatan, tentu karena keberadaan manusia ramah di dunia lain adalah hal yang langka. "Baiklah, maafkan aku jika pukulanku terlalu keras."
Walaupun angin malam menerpa, kelompok Charles masih ingin memburu para bandit.
Klein tidak bisa menahannya, dia menatap kelima orang itu pergi dengan perasaan aneh.
Tapi secarik kertas yang diberikan Elizabeth sedikit menghibur dirinya. "Temui aku di istana Glant, seminggu lagi." Begitu kata yang tertera di atas kertas.
"Apa dia suka padaku?"
____________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Ziren
keren thor, lanjut terus
2024-06-23
1
Zenny_ Jason
Seru banget, aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya!
2024-06-05
1