bab 5

Akhirnya nita dan Alle menuju ke kelas yang memang saat ini ada jadwal dari Pak Rega, kakak Alle.

Sedangkan Dimas yang memang anak Tehnik tidak ikut bersama, Dimas kembali ke fakultas tehnik untuk masuk kelas juga.

.

.

Disini entah bagaimana, Nita sudah berada dalam bab lanjutan, yang artinya dirinya sekarang sudah memasuki semester akhir.

Dan artinya juga, akan ada beberapa rangkaian drama dimana saat ini Rega sudah mengumumkan kalau dirinya berpacaran dengan Hanna.

Part selanjutnya akan ada pernikahan yang mengharuskan Nita menjadi pengganti karena Hanna tiba-tiba tidak ingin melanjutkan pernikahan.

.

.

akhirnya jam pak Rega udah usai, Nita melihat sahabat nya masih menampilkan wajah kusut. Bukan hanya itu sorakan mahasiswa dan mahasiswi mendominasi setelah Rega tak sengaja tersenyum manis kepada Hanna.

.

"cie pak Rega.. Uhuyyy " bunyi sautan mahasiswa disini semakin membuat Alle muak.

.

"yuk kantin Nit.." ajak Alle meninggalkan kelas dengan masih banyaknya riuh penonton melihat Rega yang terkesan bucin kepada Hanna.

.

Nita mengikuti Alle menuju ke kantin kampus, disana berbagai macam olahan makanan ada mulai dari makanan barat, timur, Utara semuanya ada.

.

"mau makan apa? Biar gue pesenin."

"emmm.. Bakso malang aja deh, sama air putih ya.." ujar Nita.

"okay.. Bentar ya."

.

Nita menatap sekeliling orang yang juga menatap Nita.

Mereka semua melihat tampilan berbeda Nita, yang biasanya selalu menguncir satu rambutnya hari ini rambut Nita tampak di gerai dengan sedikit pita kecil yang menambah manis tampilan Nita saat ini.

Nita yang biasanya selalu memakai celana pun hari ini tampak berbeda.. Tanpa Hoodie dan celana cutbray atau celana lainnya.

Nita hanya akan berpakaian elegan di saat diminta teman fotografi atau modeling kampus tetapi hari ini Nita menunjukkan sisi lainnya yang menambah nilai cantik di mata seluruh mahasiswa kampus.

.

"ehemmm.. Ngapain pada lihatin sahabat gue.. Kasihan anaknya gak nyaman.. Udah pada makan sana." tegur Alle.

Nita hanya tersenyum kikuk, karena apa yang di katakan Alle sangat benar adanya, dirinya merasa tak nyaman seluruh mahasiswa memperhatikan nya.

"habis ini pesanan di antar sama Buleknya..." ujar Alle. "eh btw, gak biasanya Lo ke kampus pakai outfit kayak gini.. Biasanya Lo paling males loh.. Pakai Rok."

"lagi pengen aja.. Cari suasana baru." dalih Nita yang memang suka sekali memakai baju kayak perempuan tulen saat menjadi April.

"tapi Lo cantik pakek banget sumpah Nit... Terus kayak gini aja."

"paan sih..."

.

Obrolan Nita dan Alle selalu memunculkan banyak topik yang selalu ada.

Di tengah-tengah obrolan, tiba-tiba Nita melihat tulisan "Es Durmed".

"Alle, aku mau pesen es Durmed.. Kamu mau?" tawar Nita.

"Gak Ah.. Aku udah pese es jeruk."

"okay . Bentar ya." Nita beranjak dari kursi, tak melihat kalau ada seorang perempuan entah darimana datangnya tiba-tiba menabrakkan diri ke arah Nita, saat Nita mencari dompet di tasnya.

Bra kkkkkk

bunyi tampan, mangkok dan gelas yang tercecer berantakan di lantai.

"Auuuu.. Sakit panas...m hiksss..hikss." ujar si perempuan Meringis kesakitan. Tak hanya perempuan tersebut Nita juga sama, tangannya terkena guyuran kuah soto yang panas tapi hanya diam, sedangkan perempuan itu hanya terciprat tetapi meraung seperti terluka berat.

Nita melihat itu menahan sakit pada lengan tangannya, sambil ingin melihat bagian mana yang sakit dari perempuan tersebut.

"apa yang kau lakukan pada calon istriku." suara berat menahan emosi di tujukan kepada Nita yang masih bingung akan situasi saat ini.

"apa maksud bapak?" seakan tersadar akan suara keras dari Rega, Nita menjadi mode April. "mata bapak buta apa gimana hah? Saya yang di tabrak, saya tersiram kuah soto, bagaimana bisa bapak mengatakan hal itu?."

Suara Nita membuat satu berhenti makan dan mulai melihat situasi saat ini

"bapak mau marah sama saya, marah saja pak.. ternyata kalian berdua sama ya.. Sama-sama buta.. Kalau anda ingin marah saya juga bisa marah.. Lihat lengan saya .. Saya yang tersiram, sedangkan calon istri anda hanya terciprat." murka Nita yang tak terima dirinya akan disalahkan.

Hanna melihat hal itu merasa malu, karena memang dirinya tadi sengaja menabrakkan diri ke Nita. Hanna sedikit tak suka dengan perubahan Nita.

"udah sayang.. Gak usah di perpanjang.. Toh aku gak papa.." Hanna mengelus lengan kekasihnya.

"heh enteng banget mulut anda bilang gitu.. Saya yang rugi terus anda seakan - akan menjadi korban disini, Alle gue mau pulang.. ijinin sama pak Anton kalau gue gak ikut kelasnya.." Nita mengambil tasnya dan bergegas pergi meninggalkan kantin dengan raut wajah menahan sakit di lengannya akibat guyuran soto panas.

Terpopuler

Comments

Musri

Musri

mulai seru🫰

2025-07-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!