Episode 2

Hansen bangkit dari duduknya dan berjalan tanpa menghiraukan Olivia dan rekannya. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Olivia, namun tidak ada satupun yang mengesankan bagi Hansen.

"Hansen, aku akan bilang pada Tante jika kamu mengacuhkan aku!"

Hansen menoleh, kemudian ia melangkah maju kearah Olivia. Olivia tersenyum dan mengira trik nya berhasil.

"Kamu pikir kamu siapa? Pikir!"

Hansen kemudian berbalik dan benar-benar pergi dari tempat itu. Ia benar-benar muak dengan sikap manja Olivia.

Ditambah lagi Olivia suka membully mereka yang mencoba dekat dengan Hansen. Hansen pun jadi malas untuk mengikuti kelas.

Ia berjalan melewati Merpati yang sedang ngobrol dengan saudara dan paman nya itu. Hansen dengan headset bluetooth ditelinga nya dan kepalanya di tutup oleh penutup Hoodie, melewati mereka tanpa menoleh.

Merpati juga tidak peduli, apalagi mereka tidak saling kenal satu sama lain. Merpati hanya sibuk dengan paman dan saudaranya itu.

"Aku mau pulang saja," ucap Merpati pada mereka bertiga.

"Aku juga," kata Darrel.

"Kalian, niat belajar gak sih? Setidaknya kita ke perpustakaan dulu lah," kata Marvel.

"Sejak kapan kamu rajin belajar?" tanya Elang.

"Papaku sudah tua, siapa lagi penerusnya jika bukan aku?" tanya Marvel.

"Iya benar banget, kalau begitu kamu aja yang ke perpustakaan, aku mau pulang, yuk!" Merpati menarik tangan Darrel pelan.

Darrel pun ngikuti Merpati, Elang dan Marvel tidak punya pilihan lain selain ikut juga. Diparkiran, mereka masuk kedalam mobil masing-masing.

Hanya Merpati yang mengendarai motor sport miliknya. Hadiah dari Alvaro waktu ulang tahunnya yang ke 17.

Sekarang usianya sudah 19 tahun, hanya itu yang ia inginkan dari sang papa. Pada ulang tahun berikutnya ia tidak minta apa-apa.

"Aku langsung pulang ya," kata Merpati sambil melambaikan tangannya.

Mereka hanya memberi kode ok kepada Merpati. Sedangkan Marvel akan ke perusahaan papanya. Dan Elang juga ke perusahaan papanya.

Sejak SMA keduanya sudah belajar untuk mengelola perusahaan. Agar nanti bila sudah lulus kuliah, mereka tidak lagi kesulitan.

Merpati melajukan motornya di jalanan, tidak peduli kendaraan lain mengumpat dirinya. Entah sifat siapa yang ia tiru sehingga begitu bar bar?

Kadang sang papa juga heran, mungkin karena Oma dan Opa selalu memanjakan sejak kecil. Meskipun begitu, Merpati bukan gadis yang manja.

Saat dipersimpangan jalan, Merpati melihat beberapa buah mobil berhenti. Awalnya Merpati tidak peduli, namun setelah melihat seorang pria dikeroyok, Merpati pun berbalik.

Merpati memarkirkan motornya dipinggir jalan. "Woy ... berhenti! Berani nya main keroyok!"

Mereka berhenti memukuli pria itu, ternyata pria yang di keroyok adalah Hansen. Hansen yang sudah babak belur pun mencoba untuk bangkit.

"Jangan main keroyokan dong, satu lawan satu jika berani!" tantang Merpati.

"Siapa kamu ikut campur? Ini urusan ku dengan dia!" tunjuk salah satu dari mereka.

"Satu, dua, tiga, empat, maju kalian!" Bukan nya menjawab, Merpati malah menantang mereka.

"Berani banget nih cewek, kalau di per**** ntar nangis loe," kata salah satu dari mereka.

"Coba saja kalau bisa."

"Jangan! Mereka kuat dan membawa senjata tajam. Sebaiknya kamu pergi," ucap Hansen.

Ia sudah bisa berdiri, namun tetap memegangi perutnya karena tendangan dari mereka tadi.

"Kamu masuk kedalam mobil, nanti kamu tambah parah," pinta Mentari.

Keempat pria itu maju, mereka bukan preman, juga bukan pembegal. Tapi mereka adalah musuh Hansen sejak SMA.

Karena orang yang disukai oleh pria itu, ternyata lebih menyukai Hansen. Hansen menolak saat gadis itu menyatakan perasaannya.

Hansen juga tidak tahu jika penolakan nya membawa petaka. Hingga pria yang menyukai gadis itu ingin membuat Hansen menderita.

Hansen bisa beladiri, namun tidak seberapa tangguh. Jika dikeroyok dia juga pasti akan kalah.

Merpati sudah bersiap-siap, tanpa memasang kuda-kuda. Namun kewaspadaan nya tetap ada.

"Hiaah ...." Satu orang maju, dengan tinju nya mengarah ke Merpati. Merpati menangkis dan memutar tubuhnya membelakangi pria itu.

Buugh ... Merpati menyikut tulang rusuk pria itu. Sehingga pria itu menjerit kesakitan. Kemudian maju lagi satu orang dengan gerakan yang sama.

Namun Merpati segera mengangkat kakinya dan menendang perut pria itu hingga terpental. Pria itu tersungkur ke tanah.

"Kalian maju!"

Keduanya pun maju secara bersamaan, Merpati kini lebih serius melawan keduanya. Namun ternyata keduanya masih jauh dari Merpati seni beladiri nya.

Sehingga dengan mudah Merpati mengalahkan mereka. Mereka semua terkapar ditanah. Merpati pun segera pergi dari tempat itu.

Hansen hendak mengucapkan terima kasih, namun keduluan Merpati pergi. Hansen tersenyum meski sakit karena bibirnya berdarah.

"Siapa gadis itu?" batin Hansen. Kemudian ia segera pergi dari tempat itu.

"Tidak menyangka ternyata dia lebih kuat daripada aku," batin Hansen.

Hansen pun ingin belajar lebih giat lagi dalam ilmu beladiri. Mengingat musuh selalu ada dimana-mana.

....

"Mama," pekik Merpati saat tiba di mansion. Baru saja turun dari motornya, langsung terpekik memanggil mama nya.

"Loh kok cepat pulang?" tanya Abbey.

"Belum ada kelas Ma, besok baru ada," jawab Merpati.

Abbey sekarang menjadi ibu rumah tangga, untuk mengisi waktu luangnya, ia hanya berkebun di belakang mansion.

"Kok sudah pulang?" tanya Ardina.

"Oma?" Merpati langsung memeluk Ardina, seakan sudah berhari-hari tidak ketemu.

"Kakakmu mana?" tanya Ardina.

"Ke perusahaan papa, mungkin ingin membantu papa," jawab Merpati enteng.

Merpati pun pamit kekamar nya untuk berganti pakaian. Ardina hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala saat melihat kelakuan cucunya itu.

Di perusahaan ...

Elang yang baru datang pun langsung keluar dari mobil setelah memarkirkan mobilnya. Karyawan yang lama sudah pensiun, dan sekarang sudah berganti karyawan baru.

Saat di lobby perusahaan, Elang pun menjadi pusat perhatian para karyawan wanita khususnya.

Karena ketampanan pemuda itu, membuat mereka terpesona. Meskipun ini bukan yang pertama kalinya Elang datang.

"Selamat siang mbak," ucap Elang pada pegawai resepsionis. Karena sekarang sudah jaman 11 siang.

"Ehh, Tuan muda El, ada yang bisa saya bantu, Tuan muda?" tanya pegawai resepsionis.

"Papa ada?" tanyanya. Meskipun perusahaan ini milik papanya, namun Elang tidak ingin semena-mena.

"Tuan sedang keluar, bertemu klien," jawab pegawai resepsionis.

"Baik, kalau begitu saya akan tunggu di ruang kerjanya saja," ucap Elang.

Elang pun masuk kedalam lift, sebelum lift tertutup, seorang karyawan wanita sengaja mengejar Elang dan masuk juga kedalam lift.

"Tuan muda maaf," ucapnya.

Namun Elang tidak berkata apa-apa, sehingga suasana menjadi hening. Saat tiba di lantai 20, pintu lift pun terbuka.

Elang keluar dari dalam lift dan karyawan wanita itu pun ikut juga. Elang yang awalnya tidak peduli pun angkat bicara.

"Mengapa kamu mengikuti ku? memangnya kamu tidak punya kerjaan?" tanya Elang.

"Tuan muda, maafkan saya," ucapnya. Kemudian pergi dari situ.

Elang hanya menghela nafas, ia tidak mengerti mengapa papanya merekrut karyawan seperti itu?

Terpopuler

Comments

Yulia Pancawati

Yulia Pancawati

sifat mamanya nurun sama merpati

2024-09-07

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KALAH DGN CARLA & CARLOS

2024-08-17

2

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MKANYA RAJIN LATIHAN BIAR KUAT & TANGGUH

2024-08-17

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!