Episode 3

"Sudah lama menunggu?" tanya Alvaro saat masuk kedalam ruangannya.

"Aku ingin bicara," jawab Elang tidak nyambung. Alvaro hanya mengernyitkan keningnya.

"Katakan saja, tidak perlu basa-basi."

"Bagaimana bisa Papa merekrut karyawan seperti itu?"

"Seperti apa? Karyawan Papa semuanya ok dalam bekerja. Bahkan sejak mama mu tidak bekerja, Papa tidak merekrut sekretaris lagi."

"Ah sudahlah, tadi ada karyawan wanita mengikuti ku sampai ke lantai ini. Aku gak suka Pa, kaya kurang kerjaan saja."

"Sudahlah, gak usah dipikirkan. Mungkin dia menyukaimu. Bisa saja, kan? Seperti Papa dulu yang diincar cewek."

"Aku bilangin mama nanti." Kemudian Elang pun bangkit dari duduknya dan berjalan ke pintu.

Dia sudah tidak mood untuk membantu papanya bekerja. Alvaro segera berlari menghadang Elang.

Bisa berabe jika Elang ngadu tentang pembicaraan mereka. "El ... tunggu!"

Elang masih meneruskan langkahnya. Hingga Alvaro menghentikan nya dengan menarik pelan tangannya.

"Bukannya kamu ingin bantuin papa, tapi kok begini? Ayolah, jangan beritahu mama mu, itu kan cuma masa lalu sewaktu papa belum kenal mamamu."

"Aku mau pulang saja, kirim ke email ku, nanti aku bantu papa ngerjainnya."

"Ya sudah, kalau begitu kita pulang saja, kebetulan papa mau makan siang di mansion."

Alvaro mengambil berkas yang belum selesai ia kerjakan. Tapi sebelum itu ia pamit kepada Dary.

Tiba dilantai bawah, keduanya menjadi pusat perhatian para karyawan wanita. Disini hanya beberapa orang saja yang bekerja sebagai karyawan lama.

Bagi karyawan wanita yang sudah berkeluarga, mereka sudah resign lebih awal. Hanya yang pria yang lama bekerja disini.

....

"Kok sudah pulang?" tanya Abbey saat melihat Alvaro berjalan masuk bersama Elang.

"Kayanya papa takut deh, Ma," jawab Elang.

"Ada apa suamiku? Aku tidak mengerti yang dikatakan El," tanya Abbey.

"Tidak apa-apa kok sayang, aku hanya ingin bekerja di mansion saja, iya kan, Nak?"

Elang tidak menjawab, ia langsung ke kamar setelah mencium tangan dan pipi sang mama.

"Aku mandi dulu ya, sayang. Setelah itu aku ingin makan, tadi ketemu klien tidak makan," kata Alvaro.

Kemudian mencium kening dan mengecup bibir istrinya. Memang itu rutinitas Alvaro saat pergi dan pulang kerja.

Abbey meminta pelayan untuk menghidangkan makanan diatas meja. Tadi Abbey sudah selesai memasak.

Kemudian Abbey menyusul suaminya ke kamar. Abbey tersenyum saat mendengar suara dari dalam kamar mandi.

Abbey menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya. setelah beberapa saat Alvaro pun keluar hanya menggunakan handuk untuk menutupi tubuh bagian bawah.

"Ganti dulu pakaian, aku menunggu di meja makan," ucap Abbey.

"Sayang, aku tidak mama dan Merpati," kata Alvaro.

"Mereka dibelakang bersama papa juga." Alvaro pun mengangguk.

Alvaro segera berganti pakaian dan berlari kecil menyusul Abbey. Diwaktu yang bersamaan, Elang juga keluar dari kamarnya.

Ternyata di meja makan sudah ada Ardina, Billy dan Merpati. Mereka sudah menunggu untuk makan bersama.

Disisi lain ...

Hansen baru pulang dari RS, tadi setelah insiden tersebut ia langsung ke RS untuk memeriksa keadaannya.

Beruntung tidak ada luka serius, hanya luka lebam diwajah dan bagian lainnya. Hansen langsung masuk kamar dan berbaring.

Ia terbayang saat Merpati dengan mudahnya mengalahkan lawannya. Seketika ia tersenyum.

"Aakh ...." Hansen memegangi pipinya yang sakit.

Menyesal dulu ia tidak serius dalam latihan beladiri. Disaat kejadian seperti ini barulah ia menyadari betapa pentingnya seni beladiri itu.

"Aku baru melihatnya di kampus, apa dia mahasiswi baru?" batin Hansen.

Kemudian Hansen teringat masa lalu saat masih sekolah menengah. Saat seorang gadis yang sering mengejar-ngejar nya.

Namun karena tidak ada perasaan sedikitpun, Hansen pun menolak saat gadis itu mengungkapkan perasaannya.

Keesokan harinya terdengar berita jika gadis itu meninggal. Dari hasil penyelidikan, jika gadis itu over dosis saat mengkonsumsi obat tidur.

Itulah awal perkelahian mereka. Pria yang menyukai gadis itu tidak terima, lalu membalas pada Hansen.

Biasanya pria itu hanya satu lawan satu, tapi kali ini ternyata pria itu membawa teman.

Hansen menghela nafas, sudah lama pria itu tidak mencari masalah dengannya, namun sekarang datang lagi. Ternyata pria itu belum puas untuk membalas.

"Satu lawan satu, aku bisa mengalahkan nya. Tapi mereka curang dengan memukul ku dari belakang," gumam Hansen.

Perlahan-lahan, Hansen pun memejamkan matanya dan tertidur. Mungkin karena capek hingga ia gampang sekali untuk tidur.

Sorenya Hansen terbangun karena suara dering ponsel miliknya. Hansen melihat ternyata dari ibu tirinya.

"Papa mu ingin bicara," ucap ibu tiri Hansen.

"Ya Pa, ada apa?" tanya Hansen.

"Pulang kamu, apa yang sudah kamu lakukan kepada Olivia?"

"Tidak ada, Pa. Sumpah!"

"Pokoknya pulang sekarang, jika tidak, semua fasilitas mu akan papa cabut!"

"Iya, Pa!"

Panggilan telepon pun terputus. Hansen bangkit dan berjalan ke kamar mandi. sudah seharian tidak mandi, tubuhnya pun terasa lengket.

Hanya sekejap iapun sudah selesai mandi. Setelah berganti pakaian, Hansen pun keluar dari apartemen miliknya.

Sebenarnya jika fasilitas nya dicabut pun Hansen tidak masalah. Ia sudah ada usahanya sendiri yang ia bangun sendiri tanpa ada yang tau termasuk keluarganya.

Hanya orang kepercayaan nya saja yang tahu untuk mengelolanya. Nanti jika ia sudah tamat kuliah, baru ia yang akan mengelola nya sendiri.

Bahkan usahanya sudah membuka cabang dibeberapa bagian. Usaha yang ia kelola adalah restoran.

"Ada apa Pa!" tanya Hansen saat sudah tiba di mansion.

"Kamu harus secepatnya papa nikahkan, apa kurangnya dengan Olivia, dan dia juga keponakan mamamu."

"Ralat ucapan Papa, dia bukan mamaku." tunjuk Hansen pada ibu tirinya.

Hansen benci pada mama tirinya, karena sewaktu kecil ia sering disiksa oleh mama tirinya itu.

Namun saat didepan papa nya, mama tirinya sangat baik. Saat sudah berusia 16 tahun, Hansen mulai berontak.

Dengan uang yang ia punya, ia mulai bermain saham. Dan nasib baik menyebelahi nya, ia akhirnya membuka usaha sendiri.

"Hansen!" pekik Olivia.

Hansen mengurungkan niatnya untuk ke kamarnya. Ia berbalik dan berjalan mendekati Olivia.

"Semua gara-gara kamu, kamu hanya orang asing bagiku," ucap Hansen sambil menuding jarinya kearah Olivia.

"Tante," rengek Olivia.

"Hansen! Apa sulitnya sih kamu menerima Olivia?" tanya Roweina.

Hansen tidak menjawab, ia hanya pergi meninggalkan mereka di ruang tamu. Braak ... Hansen membanting pintu kamarnya.

Kemudian menghempaskan tubuhnya diatas ranjang, dengan posisi telungkup. Hansen sebenarnya sudah muak dengan kehidupan seperti ini.

Itu sebabnya ia dingin dan selalu menyendiri. Kehidupan terasa hampa. "Ma, seandainya mama tidak pergi, mungkin aku tidak seperti ini," batinnya.

Kedua orang tuanya bercerai, sedangkan Hansen ikut sang papa, karena hak asuh anak di menangkan oleh papanya.

Sedangkan Hansen sendiri tidak tahu keberadaan mama nya sekarang, andai saja ia tahu, mungkin ia sudah ikut mamanya. Tapi kini ia lebih nyaman hidup sendiri.

Terpopuler

Comments

muhammad ibnuarfan

muhammad ibnuarfan

gak tegas cowoknya

2024-09-13

1

Isabela Devi

Isabela Devi

semangat keluar aja dr keluarga toksis gitu Hansen

2024-07-01

2

Dewi @@@♥️♥️

Dewi @@@♥️♥️

semangat Hansen kamu pasti bisa sukses dan hidup mandiri

2024-06-06

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!