Pertemuan

"Mama senang akhirnya kamu mau menemui wanita itu." Ucap sakura antusias.

Akira hanya tersenyum melihat mamanya yang begitu antusias dalam menyiapkan perlengkapan untuk ke Indonesia. Padahal ia sudah menawarkan agar para pembantu saja yang menyiapkannya tapi sakura bersikeras ingin menyiapkannya sendiri.

"Apa Mama senang?"

"Sangat senang, mama harap kalian bisa sampai menikah. Tapi jika kalian tidak cocok mama juga tidak memaksa kok." sakura memandang kosong langit-langit ruangan.

Akira menatap sakura dengan tatapan sendu. Sepertinya sakura ingin sekali ia menikah dengan wanita Indonesia itu.

"Kalau itu membuat Mama senang, aku bersedia untuk menikah dengannya." ucap Akira mantap.

"Mama tidak akan memaksa kalian. Jika kamu tidak mau tidak apa." senyum sakura.

"Sungguh aku akan menikahinya jika mama menginginkannya." tegas Akira.

"Apa kamu yakin?"

Akira menganggukkan kepalanya.

"Kita akan tanyakan itu padanya nanti."

"Boleh aku tahu sesuatu?"

"Kamu mau tahu apa sayang?"

"Mengapa mama ingin sekali aku menikah dengan wanita Indonesia itu?"

"Karena dia sangat baik, sopan, taat sekali pada agamanya, dan cantik. Saat pertama kali melihatnya mama ingin sekali mempunyai anak sepertinya." jelas sakura membayangkan saat ia berbicara dengan wanita Indonesia itu.

"Aku akan melakukannya jika itu membuat Mama senang."

🍁🍁🍁

Hari ini teman Hanif akan datang kesini. Reina sudah memutuskan apa pun yang terjadi ia akan menyerahkan semuanya pada Allah SWT.

Pukul 17.00, sudah saatnya ia untuk pulang. Reina segera merapihkan barang-barangnya dan bersiap untuk pulang. Hari ini Kahfi tidak bisa menjemput Reina karena katanya Kahfi akan pulang terlambat. Jadi Reina terpaksa harus naik angkutan umum.

Saat sore hari seperti ini jalanan sangat macet sekali. Sepertinya akan sangat lama untuk sampai di rumahnya. Ia pun mengambil ponselnya dan mulai memanggil seseorang.

"Assalamu'alaikum bunda."

"..."

"Sepertinya Reina akan sampai ba'da Maghrib, Reina terjebak macet."

"..."

"Ya Reina tidak lupa bunda, Reina akan segera sampai di rumah secepat mungkin. Yasudah itu saja wassalamu'alaikum."

"..."

Reina memutuskan sambungan telepon. Entah kenapa dirinya jadi gugup sekali untuk bertemu pria itu. Apakah ia baik seperti Reno?

Reina melihat ke samping jendela, sudah hampir Maghrib tetapi ia belum sampai di rumahnya. Ia pun melihat ke sekitar, para penumpang yang lain juga sama seperti dirinya ingin cepat-cepat sampai ketujuan mereka. Mungkin karena kelelahan setelah bekerja. Tapi ia melihat satu penumpang yang kelakuannya aneh, penumpang itu berdiri tak jauh dari tempat ia duduk. Reina segera berdiri mendekati penumpang itu. Ia perhatikan gerak-geriknya dan ya.

Reina memukul penumpang itu dan sebuah benda jatuh dari tubuhnya. Semua penumpang memandang kearah Reina dan penumpang itu dengan penasaran.

"Hey.. itu dompetku, kau pencopet." ucap seorang wanita. Mendengar ada pencopet, supir bis segera menghentikan bisnya.

Penumpang itu segera mengambil dompet itu dan berlari keluar. Reina mengejar pencopet itu, ia menarik baju yang dikenakan pencopet. Lalu memukul wajahnya menendangnya, pencopet itu tak mau kalah ia mengambil pisau yang ia sembunyikan dan menggoreskan pada tangan kanan Reina.

"arghh.." Reina meringis kesakitan. Pencopet itu memanfaatkan keadaan untuk kabur.

Reina terus mengejarnya. Karena tidak memperhatikan jalan, pencopet itu menabrak seseorang dan jatuh. Reina yang melihat itu berteriak.

"Hey... jangan lepaskan orang itu." pria yang ditabrak pencopet itu langsung menariknya saat pencopet itu ingin melarikan diri.

"Terima kasih karena sudah menghentikan pencopet ini" ucap Reina tulus.

Tak lama kemudian, wanita yang tadi kecopetan datang bersama beberapa penumpang bis lainnya.

"Ini dia pencopetnya." Karena merasa wanita ini adalah pemiliknya pria itu memberikan dompet yang ada ditangan pencopet pada wanita itu.

"Terima kasih mbak, mas, kalau tidak ada kalian saya tidak tahu bagaimana?" ucap wanita yang kecopetan.

"Sama-sama, bukankah kita harus saling tolong menolong?" balas Reina tersenyum.

"Iya, sekali lagi saya ucapkan terima kasih." wanita itu mengeluarkan uang beberapa lembar rupiah lalu memberikannya pada Reina.

"Tidak usah, saya ikhlas kok." tolak Reina secara halus.

"Tapi saya merasa tidak enak."

"Tidak apa justru saya yang merasa tidak enak jika menerima uang itu."

"Kalau begitu simpan kartu nama saya saja, siapa tahu nanti akan berguna." ucap wanita itu sambil memberikan sebuah kartu nama pada Reina.

"Terima kasih" balas Reina.

"Kalau begitu saya pamit dulu."

Reina lalu melihat pria yang tadi membantunya.

"Aku juga berterima kasih padamu, karena sudah menghentikan pencopet itu. Mungkin aku tidak akan berhasil mengejarnya jika tidak ada kau." ucap Reina sambil menundukkan wajahnya, senyumnya tidak pernah lepas dari bibirnya.

"Tidak masalah aku hanya kebetulan lewat." ucap pria itu, diam-diam ia kagum karena sikap wanita yang ada dihadapannya ini. Jarang sekali ada orang yang ingin membantu orang lain, apalagi yang bisa membuat dirinya terluka ditambah lagi wanita.

"Tanganmu terluka." ucap pria itu.

"Ah, tidak apa bisa diobati nanti." pria itu mengambil sapu tangan miliknya lalu mengikatnya pada tangan Reina.

"Hentikan dulu pendarahannya." jawab pria itu.

Reina hanya diam membisu melihat tangannya diperban oleh orang asing.

"Siapa na-"

"Oh tidak, aku harus segera sampai di rumah. Maaf sudah merepotkanmu dan terima kasih sudah membantuku." ucap Reina lalu pergi dengan terburu-buru.

Pria itu hanya menatap Reina yang semakin lama semakin menjauh. Ia menyukai senyum yang diberikan wanita itu padanya. Ada apa dengan dirinya? Kenapa ia bisa peduli pada orang lain? Padahal sebelumnya ia tidak peduli pada siapa pun.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

👍👍👍👍

2021-01-09

1

Calvien Arby

Calvien Arby

wowwww

2020-09-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!