"Cepat katakan siapa yang menyuruhmu?" bentak pria bermata cokelat.
"Hah, sudah kubilang aku tidak akan memberitahunya walaupun aku mati sekalipun" jawab pria yang duduk dengan tangan dan kaki terikat.
Dor
Sebuah peluru tepat mengenai bagian dada kiri pria yang terikat itu.
"Akira apa yang kau lakukan? Kita kehilangan orang yang dapat memberi kita informasi penting!!" pria bermata cokelat yang tak lain adalah sahabatnya sendiri menatap Akira dengan tatapan kesal.
Tanpa mempedulikan ucapan pria itu, pria yang bernama Akira dengan santainya melangkahkan kakinya hingga ia berhenti tepat dihadapan pria yang diikat. Ia menatapnya dengan wajah datar dan tatapan tajam bak elang yang ingin menerkam mangsanya.
"K.. k.. kau..kau.. a.. kira..?"
"Ya ini aku. Bukankah kau mencariku? Sekarang aku sudah ada dihadapanmu." Ucap Akira dengan senyum smirknya.
"Kau..argh.. tunggu saja pem.. bala..san..ku..." Tubuh pria itu pun ambruk tak bernyawa.
"Kau terlalu lambat dalam menangani hal kecil seperti ini Akai. Aku sudah menemukan siapa orang dibalik ini semua"
"Benarkah?"
"Ya, mereka semua terlalu bodoh, mengirimkan orang-orang yang tak berguna seperti ini? Itu hanya akan membuat kita bersenang-senang. Tidak ada yang bisa mengalahkan keluarga Andrylaw." Akira mulai mensayat-sayat mayat yang baru saja ia bunuh dengan senyuman smirknya.
Akira Andrylaw, pria asli Jepang. Ia adalah seorang pengusaha yang cukup terkenal. Pemilik perusahaan IT Global, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan perangkat lunak. Perusahaannya ada di berbagai manca negara. Memiliki bisnis persenjataan ilegal, dan organ tubuh manusia ilegal. Akira memiliki otak yang cerdas, sesuai namanya. Oleh karena itu di usia 22 tahun, ia sudah membangun perusahaan sendiri tanpa bantuan orang tuanya.
Seorang yang berdarah dingin dan tak berperasaan pada siapa pun. Jeritan dan teriakan ampun korbannya merupakan melodi indah yang terdengar oleh Indra pendengarannya, semakin korbannya berteriak, maka semakin puas Akira menikmatinya. Padahal dulu ia amat penyayang kepada setiap orang. Karena peristiwa saat ia masih berumur 17 tahun, ia menjadi amat dingin dan tak berperasaan. Ia bertekad tak ada yang boleh menginjak-injak keluarganya. Sebesar apapun orang itu, setinggi apapun jabatan orang itu, jika ia menginjak-injak keluarganya maka orang itu harus mati ditangannya.
"Selamat datang tuan, orang tua anda hari ini datang dan sudah menunggu anda sejak tadi" ucap bodyguard Akira saat membuka mobil.
"Dimana mereka?"
"Ada di ruang tamu tuan"
Akira memasuki rumahnya dan semua pembantu segera berbaris untuk menyambutnya. Ia melihat orang tuanya sedang duduk di ruang tamu.
"Sayang kau sudah datang" sambut sakura dengan senang yang tak lain adalah mama dari Akira.
Akira memberikan senyuman hangat dan pelukan pada mamanya. Ia amat menyayangi mamanya. Lalu ia menatap ke arah papanya, seperti biasa papanya hanya akan memasang wajah datarnya.
"Ayolah kalian ini benar-benar mirip sekali" ucap mamah Akira memecah keheningan diantara mereka.
"Ada apa papa kesini?"
"Ada yang ingin kami bicarakan denganmu Akira" balas Daniel, papah Akira.
Daniel Andrylaw, papa dari Akira. Sifatnya sangat menurun pada Akira, anak satu-satunya. Saat masih muda Daniel merupakan ketua mafia yang paling ditakuti se-Asia. Tetapi sejak menikah dengan istrinya Sakura, Daniel berhenti dari jabatannya sebagai ketua mafia dan memulai kehidupan normal bersama istrinya. Walaupun Daniel sudah berhenti dari dunia mafia, banyak musuhnya yang menginginkan kematiannya.
"Perjodohan lagi?" Tebak Akira.
"Kami tidak menjodohkanmu, hanya memperkenalkannya padamu. Jika kamu tidak mau tidak apa, kami tidak memaksa." Jelas Daniel.
"Aku sudah pernah bilang kan aku tidak mau dijodohkan?"
"Akira apa yang dibilang oleh papamu itu benar. Kami tidak akan memaksamu untuk menikah, kami hanya memperkenalkannya padamu. Jika kamu tidak suka tak apa." Ucap sakura lembut.
Sakura, mama dari Akira. Sakura mempunyai hati yang lembut, sehingga Daniel dapat luluh oleh sakura. Sakura tidak pernah marah pada Daniel, ia selalu sabar menghadapi sifat suaminya yang keras kepala.
"Mah, aku masih mencintai-"
"Ayumi. Sampai kapan kamu mengharapkan orang yang sudah mati?" potong Daniel.
"Bagiku Ayumi tidak pernah mati. Ayumi selalu hidup dihatiku"
"Pokoknya papa tidak mau tahu, kamu harus kasih jawabannya minggu depan." Balas Daniel lalu pergi meninggalkan Akira dan sakura.
"Mama mohon ini yang terakhir. Setelah itu kami tidak akan memperkenalkannya pada wanita lain lagi." sakura menatap Akira dengan teduh.
Ini adalah kesekian kalinya Akira diperkenalkan dengan wanita pilihan orangtuanya. Tetapi setiap ingin diperkenalkan, Akira tidak pernah datang. Alasannya karena ia masih mencintai wanita yang pernah membuat hari-harinya berwarna, Ayumi Miyato.
Flash back on
"Akira ayo kejar aku" ucap Ayumi dengan tawa riangnya.
"Aku akan menangkapmu Ayumi" balas Akira.
"Akira apa kau tahu? Aku dan Kevin sudah resmi pacaran, kemarin ia memintaku untuk menjadi pacarnya." cerita Ayumi dengan semangatnya.
Akira hanya diam menanggapi itu, ternyata wanita yang ia cintai sudah milik orang lain.
"Aku tak menyangka ternyata orang yang kusuka juga memiliki perasaan yang sama denganku" lanjut Ayumi.
Betapa perih hatinya mendengar berita itu langsung dari orangnya.
"Akira? hey...kau melamun?" Ayumi melambaikan tangannya didepan wajah Akira.
"Ah, tidak aku tidak melamun. Apa kau senang?"
"Sangat senang, semoga kami bisa bersama sampai hari tua" do'a Ayumi.
"Ya semoga" balas Akira.
'Semoga saja orang itu aku Ayumi. Aku akan sangat senang sekali, melebihi rasa senangmu yang sekarang ini' batin Akira.
///
"Akira tolong aku!!!" ucap Ayumi sambil menangis. Tangan dan kakinya terikat kencang sekali. Sedangkan dilehernya sudah ada pisau yang disodorkan oleh seseorang disampingnya, Kevin.
"Kau dasar ********. Kau tega membunuh pacarmu sendiri?" tanya Akira dengan sangat marah.
"Pacar? Itu hanya status bodoh. Aku sama sekali tidak mencintainya, aku sengaja pacaran dengannya hanya untuk membuatmu terluka. Aku tahu kau sangat mencintai wanita cantik ini bukan?" ucap Kevin sambil melukai pipi Ayumi dengan pisaunya itu.
"Argh... Kevin hentikan." jerit Ayumi kesakitan.
"Jauhkan tanganmu darinya" geram Akira.
"Sekali kau melangkah, hilang sudah nyawa wanita ini." ancam Kevin.
Akira sudah benar-benar frustasi. Ia tak tahan melihat Ayumi yang kesakitan, tapi ia juga bingung harus berbuat apa.
"Aku iri denganmu. Umur kita sama, kekayaan kita sama, tetapi kenapa kehidupanku denganmu berbeda? Aku tidak pernah merasakan kasih sayang orang tuaku sejak kecil, aku tidak pernah mendapat juara di kelas, aku tidak punya banyak teman, aku tidak pernah dipuji oleh para guru, bahkan orang lain selalu menjauhiku. Kenapa? Kenapa aku harus merasakan ini semua?"
"Tapi aku mencintaimu Kevin" ucap Ayumi sambil menangis.
"Mencintaiku? Kau mencintaiku? Kalau kau mencintaiku, tidak akan mungkin kau selalu bersamanya. Tidak mungkin kau lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya dari pada aku." ucap Kevin sambil menunjuk-nunjuk kearah Akira.
"Dia sahabatku, wajar saja jika kita selalu bersama." jawab Ayumi.
Plak
"Kau lebih memilih sahabatmu daripada aku?"
'Cukup sudah aku tidak tahan lagi' batin Akira. Akira langsung menerjang disaat Kevin lengah. Ia memukuli Kevin dengan membabi buta.
"Akira hentikan!!!" teriak Ayumi.
Akira menghentikan pukulannya. Wajah Kevin sudah babak belur oleh pukulan Akira.
"Ayumi dia melukaimu"
"Tapi aku tak tega melihatnya seperti itu. Sudah cukup penderitaan yang ia alami, tidak dengan pukulanmu lagi Akira." balas Ayumi dengan tangisannya.
Melihat itu Kevin segera bangkit dan menusuk perut Akira.
"Akira..."
"Argh..."
"Drama yang sangat bagus sekali, tapi sayang sepertinya api sudah sampai disini." ucap Kevin.
"Lain kali kita lanjutkan dramanya ya, sekarang aku sangat sibuk." tawa Kevin lalu pergi meninggalkan Akira dan Ayumi.
Akira berusaha mendekati Ayumi dengan sisa tenaga yang ada dan menahan sakit di perutnya.
"Akira maafkan aku, hiks." tangis Ayumi semakin menjadi melihat Akira yang kesakitan seperti itu.
"Tidak apa. Yang penting kau selamat." Akira mencabut pisau yang tertancap pada tubuhnya dan menggunakannya untuk melepaskan tali yang mengikat Ayumi.
"Akira ayo kita pergi dari sini, apinya semakin besar." Ayumi berusaha membantu Akira untuk berdiri.
Api sudah melahap sebagian bangunan gedung tak terpakai itu, sehingga mereka kesulitan untuk mencari jalan keluar.
"Ayumi aku sudah tidak kuat lagi, tinggalkan saja aku disini." Akira semakin pucat dan lemah karena ia kehabisan banyak darah.
"Tidak, aku tidak akan meninggalkanmu sendiri disini. Lihatlah sebentar lagi kita akan keluar dari sini." Ayumi tetap membawa Akira berjalan, walaupun ia sudah sangat lelah karena tubuh Akira lebih berat darinya.
"Ayumi aku mo-"
"Akira awas!!!" potong Ayumi. Ayumi mendorong tubuh Akira dengan kuat hingga Akira keluar dari gedung itu.
"Ayumi..." teriak Akira.
Ayumi tertimpa balok yang jatuh dari atas dan tak sadarkan diri. Akira berusaha ketempat Ayumi, tapi apa daya tubuhnya sangat lemah sekali. Ia tak dapat bergerak sedikit pun.
"Ada korban yang selamat" ucap seorang pemadam kebakaran.
"Tolong selamatkan dia, di.. dalam." ucap Akira menunjuk kearah tempat Ayumi tak sadarkan diri
"Ku.. mo..hon.." pandangan Akira semakin buram lalu semua hitam. Akira tak sadarkan diri.
///
Akira membukakan matanya perlahan, ia melihat mama, papa, dan beberapa perawat dan dokter.
"Dimana aku?"
"Kamu di rumah sakit sayang" jawab sakura dengan air mata bercucuran.
"Mama kenapa menangis?" tanya Akira dengan lemah.
"Mama sangat senang akhirnya kamu sadar"
"Memangnya aku tertidur berapa jam?" senyum Akira.
"Kamu tidak sadar selama satu bulan" jawab dokter yang menangani Akira.
Akira terkejut, memangnya apa yang terjadi padanya sampai ia tak sadar selama satu bulan.
"Dimana Ayumi?" tanya Akira setelah ia sadar apa yang terjadi.
Semua yang ada di ruangan itu diam tak menjawab.
"Mah, aku tanya dimana Ayumi?"
"Sayang tenanglah, kamu masih belum pulih benar." sakura menenangkan Akira.
"Mah jawab aku, dimana Ayumi?" Sakura menatap Daniel suaminya, Daniel menganggukkan kepala mengisyaratkan 'biar aku saja'.
"Ayumi tidak selamat saat kebakaran itu" jawab Daniel.
"Bohong. Papa bohong kan?"
"Papa benar, Ayumi tidak selamat saat kecelakaan itu. Kamu harus sabar." ucap sakura lembut.
"Tidak mungkin, tidak mungkin, Ayumi..." teriak Akira.
Flash back off
'Ayumi aku sangat mencintaimu'
Akira menelpon sakura
"Halo, sayang ada apa?" Jawab sakura disebrang.
"Aku akan datang untuk menemui wanita yang mama ajukan."
"Kamu serius?" tanya sakura senang.
"Ya aku serius"
"Baiklah lusa kita akan kesana"
"Oke"
"Mama sangat menyayangimu Akira"
"Aku juga"
Panggilan diputuskan oleh sakura. Akira sudah memikirkannya, ia akan menemui wanita yang orang tuanya ajukan. Mereka benar sampai kapan ia akan berkabung terus. Ia harus membuka hatinya untuk wanita lain.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
masih menyimak nih
2021-01-09
1
Calvien Arby
eowwwww
2020-09-06
2