Ruang Baca dan Perpustakaan.
Setelah beristirahat semalaman, Wang Chun Ying meminta bantuan seorang pelayan untuk membantunya mendorong kursi rodanya ke perpustakaan.
Setelah sampai di tempat itu, Wang Chun Ying meminta pelayan itu menunggu di luar dan ia segera mendorong pelan-pelan kursi rodanya untuk melihat-lihat semua buku yang ada di rak.
"Aku tidak tahu apapun mengenai kehidupan di dinasti ini, aku harus mulai dari mana?" Gumam gadis itu sambil menatap deretan buku.
Setelah berpikir cukup lama, Wang Chun Ying memutuskan untuk mempelajari buku mengenai pengobatan tradisional, yaitu akupuntur.
Meskipun aku tidak yakin bahwa kakiku bisa normal, tidak ada salahnya mencoba daripada tidak sama sekali.
1 jam..
2 jam..
3 jam..
Setelah cukup lama berada di perpustakaan, Wang Chun Ying memutuskan untuk kembali ke Paviliunnya. Tidak lupa ia membawa cukup banyak buku untuk ia pelajari sekaligus untuk mengisi hari-harinya yang menurutnya akan membosankan, lalu ia segera mendorong kursi rodanya pelan-pelan sampai ke pintu masuk dan mendapati pelayan tadi masih setia menunggunya.
"Aku ingin kembali ke Paviliun." Ujar gadis itu pelan.
Pelayan itu membungkuk, "Baik Nona."
Setelah beberapa lama, Wang Chun Ying akhirnya sampai di Paviliun dan tengah bersantai di atas tempat tidur. Gadis itu mengambil salah satu buku yang ia bawa dari perpustakaan.
"Aku harus mencari tahu lebih banyak mengenai dunia ini." Gumam gadis itu.
Wang Chun Ying mulai membaca semua buku yang ada di hadapannya dengan serius, otak jenius dari jiwa Alexa, membuat gadis itu dengan mudah memahami semua yang ia baca dengan cepat tanpa kesulitan sama sekali.
Dunia tempat gadis itu tinggal adalah Benua Angin, dunia ini dibagi menjadi empat Benua, yaitu Benua Angin, Benua Api, Benua Air dan Benua Tanah. Keempat Benua tersebut sama-sama mempraktikan bela diri dan pertarungan. Benua Angin yang menjadi tempat tinggal Wang Chun Ying merupakan Benua yang paling kuat diantara ke empat Benua. Keberadaan Kerajaan Elang menjadi salah satu faktor terkuat mengapa Benua Angin menjadi begitu kuat dan mendominasi.
Ayah Wang Chun Ying, yang merupakan seorang Jendral Perang sangat berperan penting dalam kekuatan Kerajaan Elang, pria paruh baya itu merupakan sosok yang tangguh dan tak terkalahkan! Ribuan perang telah pria itu lalui, hanya satu kali kekalahan yang pria itu dapatkan dalam sepanjang karirnya menjadi seorang Jendral!
Raja Zhang cukup pintar dan mengerti, bahwa keberadaan Jendral Wang merupakan pondasi terkuat dalam Kerajaannya, itu sebabnya Keluarga Wang menjadi keluarga yang sangat disegani dikalangan keluarga Kerajaan dan keluarga Bangsawan.
Namun, sejak kelahiran putri bungsu Jendral Wang yang cacat, banyak orang yang diam-diam mencemooh keluarga Wang karena menganggap jika kelahiran Wang Chun Ying merupakan bencana dan kesialan bagi keluarga Wang. Jendral Wang yang mengetahui hal itu tidak peduli dengan omongan buruk orang-orang mengenai putrinya, ia hanya akan bertindak tegas jika ada yang berani melukai atau menyakiti putrinya.
"Jadi begitu, ayah dari Wang Chun Ying ini sepertinya salah dalam mengambil sikap. Ia beranggapan, selama tidak ada yang berani menyentuh putrinya ia berpikir itu akan baik-baik saja, sayangnya semua itu justru kesalahan besarnya. Karena hal itulah, orang-orang jadi berpikir bahwa Wang Chun Ying ini mudah ditindas, sehingga orang-orang yang tidak menyukai mulai menghinanya secara verbal. Memang hal itu tidak melukai fisiknya, namun itu sangat melukai mentalnya, dan itu merupakan kesalahan fatal!" Gumam gadis itu.
"Jika saja ayah Wang Chun Ying ini sejak awal mengambil tidakan tegas pada orang-orang yang membicarakan hal buruk mengenai putrinya, mungkin gadis kecil itu masih bisa diselamatkan dan aku tidak perlu berada di sini!" Lanjutnya sedikit kesal.
"Hahh, akhirnya aku mengetahui apa yang terjadi di keluarga ini, aku juga sudah tahu mengenai akupuntur, yang aku butuhkan sekarang adalah jarum perak dan beberapa alat medis, aku harus segera mengobati kakiku." Gumam Wang Chun Ying sambil menyandarkan tubuhnya yang terasa pegal setelah cukup lama membaca.
Tok..
Tok..
Tok..
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar, sepertinya ada seseorang yang berkunjung ke Paviliun gadis itu.
Wang Chun Ying segera menaruh bukunya di sisi lain tempat tidur, "Masuk.."
Wang Xue Min melangkah masuk sambil menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya, sepertinya pria itu membawakan sesuatu untuk adiknya.
"Adik, aku membelikanmu tanghulu, cobalah.." Ujar pria itu sambil menyodorkan dua batang tanghulu pada Wang Chun Ying.
Wang Chun Ying menatap kakaknya dengan sorot mata tenang, tidak ada lagi tatapan kekanak-kanakan yang terpancar dari mata gadis berusia 15 tahun itu saat menatap kakak laki-lakinya.
Wang Xue Min menghela nafas lelah, begitu sadar bahwa adiknya tidak lagi mengingat dirinya, "Adik, aku tahu kamu sedang bingung dengan keadaanmu, aku di sini ingin membantumu untuk sembuh dan kembali seperti sedia kala. Maafkan kakak yang tidak cukup baik dalam menjagamu, hingga kamu berakhir seperti ini."
Wang Xue Min menundukkan kepalanya dengan sedih.
Hening. Tidak ada lagi yang bersuara diantara mereka berdua.
"Bukan salah kakak, apa yang sudah terjadi adalah takdir." Ujar Wang Chun Ying tiba-tiba, memecah keheningan di ruangan itu.
Wang Xue Min segera mendongak begitu mendengar suara adiknya, pria itu sedikit mengernyitkan dahinya saat merasa jika adiknya telah berubah. Sorot mata dan nada bicaranya, semua itu seperti bukan adiknya.
Ada apa denganmu, adik? Kenapa aku merasa ada yang berbeda dari dirimu.
Wang Xue Min tiba-tiba menggelengkan kepalanya.
Apa yang aku pikirkan? Adik baru saja tersadar setelah sebulan berbaring di tempat tidur, tabib juga sudah mengatakan jika adik mengalami hilang ingatan karena benturan dikepalanya, jadi tidak aneh jika dia menjadi sedikit berbeda!
Wang Chun Ying memandang kakaknya dengan alis terangkat satu.
Kenapa pria ini? Aneh sekali tingkahnya.
"Adik benar, apa yang sudah terjadi memang takdir. Aku senang karena kamu sudah baik-baik saja, dan keluarga kita bisa berkumpul bersama kembali." Ujar Wang Xue Min dengan senyum teduhnya.
Pria itu mengamati kamar adiknya dan menyadari ada banyak tumpukan buku di atas tempat tidur adiknya. Dengan kening berkerut, pria itu bertanya, "Kenapa ada banyak buku di ruanganmu? Siapa yang membaca semua buku itu?"
"Aku yang membacanya, aku sedang memperlajari pengobatan akupuntur." Jawab Wang Chun Ying santai, gadis itu menghiraukan ekspresi terkejut diwajah kakaknya.
Wang Xue Min merasa tidak percaya dengan ucapan adiknya, pria itu bahkan mengedipkan matanya beberapa kali untuk menyadarkan dirinya.
Adik membaca buku? Belajar akupuntur? Sejak kapan dia suka membaca dan belajar? Dia bahkan sempat merengek pada ayah agar tidak ikut denganku ke Akademi saat ayah ingin memasukkannya ke Akademi untuk belajar!
Wang Xue Min menatap adiknya heran, "Sejak kapan kamu suka membaca?"
Wang Chun Ying yang tidak ingin kakaknya curiga segera beralasan, "Aku hanya bosan karena tidak melakukan apa-apa kak, jadi aku pikir membaca bisa membuatku sedikit terhibur."
Wang Xue Min mengangguk paham, "Maafkan kakak karena tidak tahu jika kamu merasa bosan di ruangan ini, kalau begitu besok kakak akan mengajakmu jalan-jalan keluar setelah kakak kembali dari Akademi."
Wang Chun Ying yang mendengar itu merasa senang, dia sebenarnya sangat penasaran dengan dunia luar.
"Baik kak, aku akan menunggu kakak di sini!" Seru Wang Chun Ying dengan senyum lebar dibibir indahnya.
Melihat adiknya kembali ceria, Wang Xue Min diam-diam merasa lega.
Adikku masih tetap kekanak-kanakan meskipun dia sedang tidak mengingat apapun mengenai hidupnya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
syh 03
biasanya di novel rebird lainnya anak lemah psti di benci keluarganya..tp ini beda..syukurlah
2024-07-20
3
Erni Nofiyanti
apakah dia punya ruang dimensi
2024-06-12
0
Mor Mintarsih
Semangat thor ku😍😍😍
2024-06-10
0