Bab 2 Jeremy

Gedung perusahaan Ganendra grup.

Gedung perkantorannya begitu menjulang tinggi, terlihat langit sudah mulai gelap, lampu-lampu kendaraan pun menyala di bawah sana, terlihat seperti kunang-kunang yang bergerak menghiasi sekeliling kota. Kini suasana kantor di lantai 12 mulai sunyi, banyak karyawan sudah pulang, namun hanya ada sedikit cahaya dari ruangan direktur yang pintunya sedikit terbuka.

Didalamnya terlihat seorang wanita yang dengan pose seksi, dia duduk diatas meja kerja sang direktur. Wanita itu hanya menggunakan kemeja kerja yang terbuka dan baju dalam berenda merah.

"Coba angkat satu kakimu." ucap Jeremy, kedua matanya terus memandangi tubuh molek seksi dan setengah polos itu. Wanita itu tersenyum lebar, lalu membuka lebar kedua kakinya.

Wanita itu adalah seorang model iklan perusahaan Ganendra Grup, hal ini sudah terbiasa terjadi. Apalagi jika berkecimpung di dunia entertainment, namun tidak hanya wanita ini saja yang rela memberikan tubuhnya pada sang direktur.

Ada banyak model yang mengantri, sebab sang direktur masih muda dan tampan. Jeremy adalah CEO muda yang tampan dan cerdas. Di usianya yang baru menginjak 28 tahun, dia sudah memimpin perusahaan entertainment Ganendra Grup yang sedang berkembang pesat.

Wajahnya yang tampan dan kepribadiannya yang karismatik membuat banyak wanita terlena, ia selalu menjadi pusat perhatian di mana pun dia berada. Namun, di balik ketenarannya sebagai seorang pemimpin muda yang sukses, ada sisi lain dari Jeremy yang tak banyak orang ketahui.

Jeremy tak pernah kekurangan perhatian dari wanita. Setiap acara gala perusahaan, pesta malam, atau konferensi internasional yang dihadirinya selalu penuh dengan undangan untuk bertemu, berbincang, bahkan berkenalan lebih dekat. Dia tahu bagaimana cara menarik perhatian, dengan senyuman menggoda dan percakapan yang mengalir lancar. Namun, dia tidak pernah terikat dengan satu wanita pun.

Pemandangan panas diatas meja kerjanya, cukup membuat miliknya berkokok minta masuk kandang.

Sambil bertumpu dengan kedua tangan, wanita itu mengangkat satu kakinya, memperlihatkan cel a na d a la m n ya. "Begini sudah ok boss ?" tanyanya dengan wajah tersipu malu.

"Perfect!" Jeremy mulai bergairah, ia pun membuka dasi dan kemejanya. Lalu meluncur kain penutup segitiga milik sang wanita.

"Ah..~ boss!." serunya dengan nada manja ketika kedua tangannya diikat dengan dasi.

Permainan panas pun di mulai, sudah lama sekali wanita ini mengincar di boss yang terkenal playboy. Jeremy pun tidak menolak ajakan nakalnya.

Jeremy langung memasukan senjatanya yang perkasa kedalam ruang sempit. Suara jeritan wanita itu langsung berkumandang di dalam ruangan kerja Jeremy. Wanita itu tidak berhenti mengeluarkan suara manjanya saat benda perkasa milik Jeremy bergerak cepat, memporak porandakan mahkota miliknya.

Tok tok tok.

Tiba-tiba pintu di ketuk, lalu seorang pria muda lainnya masuk kedalam tanpa tau apa yang sedang terjadi.

"ANJRRIIITTT...!!" pekiknya dengan wajah tercengang.

"Dasar lu, boss mesum!!" umpat Stefan, baru saja datang untuk untuk menjemput sahabatnya, malah di suguhi pemandangan tak senonoh.

Spontan Stefan terperanjat dari pijakannya, lalu keluar dari ruangan kerja Jeremy, sambil menutup mata.

"Sorry baby, sedikit gangguan, bro kasih gua waktu 10 menit!! Udah tanggung nih..." kekeh Jeremy tidak mau melewatkan keasikan dengan wanita barunya.

"Terserah lu!! Asal jangan buat gua nginep disini!!" teriak Stefan yang berada di luar ruangan Jeremy, ia duduk menghempaskan bokongnya di sofa, sembari memutar malas kedua bola matanya malas, Jeremy sahabatnya dari kecil, suka sekali bermain dengan banyak wanita.

Sambil menunggu Jeremy yang tengah sibuk, Stefan melihat jam tangan rolex nya, ia menghitung waktu sembari mendengarkan suara-suara lakn*t yang ada dibalik pintu ruang kerja sahabatnya itu.

Lima belas menit telah berlalu....

Cekrek.

Pintu terbuka, si wanita seksi keluar sambil mengancingkan kemejanya.

"Kalau mau lagi, hubungi aku ya boss." seruannya dengan gaya centil, lalu berjalan tertatih-tatih ke arah lift.

Stefan yang melihat hanya geleng-geleng kepala, sejak kuliah di Jerman Jeremy memang berubah jadi liar sekali. Awalnya gonta ganti pacar namun lama kelamaan malah gonta ganti wanita.

Stefan memasuki ruangan kerja Jeremy, terlihat kawannya sedang sibuk mengancingkan kemeja, "Mau sampai kapan kamu seperti ini terus, gak merasa bosan??" tanya Stefan dengan wajah datar.

"Apa tuh bosan, ketagihan malah iya." Jeremy terkekeh.

"Lu gak takut kena penyakit apa? Gimana kalau kamu sampai salah pilih perempuan, tau-tau ternyata dia istri orang gimana, mau viral sejagat maya." seperti biasa Stefan selalu saja menasehati Jeremy sambil berkacak pinggang, layaknya seperti seorang emak-emak menasehati anaknya yang main kotor-kotoran.

"Epan...Epan...~, berkali-kali sudah kubilang, aku ini gak semurah-an yang kamu pikirkan, gini-gini gua masih menyeleksi wanita-wanita yang mau tidur sama gua kok." seru Jeremy dengan gaya santai.

"Idih, tetap aja itu dosa..dosa!! tau gak!!" pekik Stefan, sejak kecil Stefan memang di didik keras kalau soal s*ks oleh kedua orangtuanya, terutama oleh para neneknya, berbeda sekali dengan Jeremy yang ayahnya seorang mantan playboy.

Ditambah lagi saat berkuliah di Jerman, Jeremy tinggal bersama paman Nicholas. Seorang playboy kelas kakap dan belum tobat juga walaupun sudah berusia 45 tahun.

"Ssstt sssttt ssstt sudah sudah..." Jeremy buru-buru menutup mulut Stefan yang suka sekali memarahinya, apalagi kalau ceramah persoalan moral.

"Udah yuk bro., kita berangkat sekarang, aku takut bunda marah-marah kalau kita datang telat pas makan malam." ujar Jeremy menarik lengan Stefan.

"Tumben tiba-tiba lu maksa gua makan malam bareng keluarga lu? Ada acara spesial ya? tanya Stefan sembari mengikuti kawannya yang sedang berjalan menuju lift.

"Chartiana, masa lu lupa."

"Oh, adik perempuan kesayangan mu itu, kenapa lagi dia?" tanya Stefan dengan wajah datar, adik perempuan Jeremy lebih liar dari kakaknya.

"Hari ini dia baru pulang dari UK, makanya aku mau kamu ikut makan malam bareng keluarga, pasti lu kangen banget sama adek gua kan." Jeremy tersenyum jahil.

"Iiihhss!! Justru gua berharap dia gak akan pulang lagi ke indonesia, tapi yah...mana ada juga bule yang mau sama dia yang kelakuannya bar bar, pasti dia yang sekarang jauh lebih liar setelah tinggal di UK." cebik Stefan, sangat tidak suka dengan Chartiana yang sifatnya sangat egois dan suka seenaknya.

Namun sebagai sahabat yang baik, dan juga sudah kenal lama dengan keluarga Jeremy. Stefan pun bersedia ikut makan malam untuk menyambut kepulangan Chartiana dari UK.

Bersambung~

...****************...

#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️

Jangan lupa memberikan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘

Novel ini menceritakan kisah cinta anak-anak yang lahir di dua novel sebelumnya, sembari menunggu update novel ini, silahkan membaca kisah cinta orangtua mereka, pastinya cerita romantis, lucu, bikin tegang, plus sedih menguras air mata...🥹🥹🥹

Terpopuler

Comments

TAG

TAG

parah sih/Facepalm/

2024-12-02

1

Aiyuki

Aiyuki

awas Kena HIV si jeremy 🧐🧐

2024-06-13

1

Aiyuki

Aiyuki

tp knp jeremy nya suka jajan bgni🤣🤣

2024-06-13

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!