Jam menunjukkan pukul 7 malam, Jane memijit kepala nya yang terasa berat, malam ini ia harus lembur di meja nya di temani segelas kopi susu. ia lalu menyenderkan tumbuh nya beberapa saat kemudian, merasa lega saat kerja nya sudah selesai. Ia melihat sekitar nya masih ada beberapa staf yang juga masih bekerja.
Dering telefon berbunyi.
"Frans, untuk apa dia menelepon ku."Batin Jane saat ia melihat telefon dari sahabat nya.
"Iya Frans."
"Kamu sudah selesai kerja?." Tanya Frans.
"Baru saja selesai." Balas Jane.
"Bagus lah kalau begitu, aku dan Kya ada di bawah, kami menunggu mu di parkiran."Ucap Frans.
"Apa?, kamu bersama Kyana?." Tanya Jane terkejut, namun sebelum mendapatkan balasan lagi, Frans sudah lebih dulu mematikan sambungan telefon nya.
Jane menghela nafas mengelengkan kepala nya, ia pun lekas merapikan barang barang nya dan lekas meninggalkan meja kerja nya.
Jane lalu masuk ke dalam lif dan ia hanya sendirian. Saat ia sudah di dalam dan pintu lift akan segera tertutup sebuah tangan menahan yang membuat sensor bekerja membuka kembali pintu itu.
"Bryan." Jane sontak nyebut nama sosok orang yang berdiri di depan nya.
Bryan menatap tajam Jane dengan dingin. "Aku pikir kamu sudah lupa dengan nama ku."Ucap Bryan.
Jane tersadar dari lamunan nya dan mendehem kecil. "Silakan bapak duluan jika bapak ingin memakai lif ini, saya akan keluar."Ucap Jane dan lekas melangkah keluar.
Belum sempat kaki nya melewati pintu lift, tangan nya di tahan Bryan, laki laki itu menggenggam tangan nya dengan kuat, Bryan lalu menarik Jane kembali ke dalam.
Sontak Jane terkejut dan memberontak untuk di lepaskan, namun cengkraman itu begitu kuat hingga membuat wanita itu kesakitan.
"Sakit, lepaskan aku!." Pekik Jane. saat pintu lift kembali tertutup Bryan baru melepaskan tangan Jane.
Di tengah kesakitan yang di rasakan wanita itu, tiba tiba ponsel Jane berbunyi, yang sontak menarik perhatian Bryan.
Belum sempat Jane melihat siapa yang menghubungi nya, Bryan lebih dulu mengambil ponsel nya dan mengangkat telefon itu. Dengan menyalakan speaker Jane dan Bryan bisa mendengar siapa yang menghubungi ponsel Jane.
"mama, Mama dimana?, Mama kenapa belum keluar, Aku menunggu Mama di mobil." Suara gadis kecil yang lembut itu terus berbicara.
Bryan Terpaku mematung mendengar suara itu, Melihat reaksi Bryan yang mematung, Jane merebut kembali ponsel nya dan mematikan sambungan telefon Kya tanpa menjawab putri nya.
Bersamaan dengan pintu lift yang terbuka, Jane pun lekas buru buru berjalan keluar meninggalkan Bryan. Bryan melihat wanita itu berjalan pergi pun hanya melihat punggung wanita itu berlalu dari hadapan nya.
Dari dalam mobil, Bryan melihat Jane mendekati sebuah mobil, dimana di sana ada anak kecil dan Frans yang menyambut nya.
"Kau hidup dengan baik di bawah penderitaan ku, tapi semua nya tidak akan lama, aku akan buat hidup mu seperti neraka." Batin Bryan.
Ia mengepalkan tangan nya dengan kuat. Menatap dingin dengan tajam ke arah Jane yang masuk ke dalam mobil.
•••
"Makasih ya udah jemput Mama."Ucap Jane pada putri nya.
"Sama-sama."
"Makasih juga ya Paman Frans, sudah antar Kya jemput Mama." ucap Kya pula pada Frans yang menyetir.
"Sama sama juga sayang, tapi ini tidak gratis, weekend nanti, kamu teman paman makan es krim." Balas Frans.
"Mama, boleh kah?."Tanya Kya
Jane tersenyum melihat wajah kya yang penuh dengan permohonan, sangat menggemaskan. "Tentu saja boleh."Balas Jane. Kya pun merasa kegirangan lalu memeluk ibu nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
dapurAFIK
kayanya Kya anak Jane dr Bryan
2024-05-19
3
adining kartika
apakah itu anaknya Bryan ya
2024-05-18
0