Semua orang pun memberi salam perkenalan dengan Bryan, Jane pun dengan terpaksa mengikuti. Saat tiba giliran nya untuk bersalaman, jantung Jane rasa nya ingin terlepas dari tepat nya. Ia begitu gugup dan takut menerima reaksi Bryan.
Kedua nya pun bersalaman, sepasang mata yang dulu tidak asing bagi nya kini sedang saling melihat.
Namun Bryan lekas berjalan pergi, bersikap seolah ia tidak mengenal Jane saat itu. Meski pun sikap Bryan seperti itu, Jane merasa lega karena itu yang lebih baik di lakukan kedua nya, seolah tidak mengenal satu sama lain.
Jane yang sedang duduk menatap layar monitor nya di hampiri Frans teman satu kerjaan nya, Frans juga sahabat Jane yang membantu Jane untuk bekerja di perusahaan ini.
"Makan siang yuk Jane!." Ajak Frans.
"Aku masih banyak kerjaan, kamu aja deh."Balas Jane dengan mata yang masih fokus pada layar di depan nya.
"Udah, Ayuk!." Tak ingin mendengar alasan apa pun dari wanita itu, Frans menarik tangan Jane untuk ikut bersama nya.
"Eh.."
"Udah tinggalin, nanti kamu sakit kalau tidak makan."
Jane pun menghela nafas pasrah ketika sahabat nya Frans mengajak nya untuk makan siang.
Bryan yang kebetulan lewat berpapasan dengan Jane dan Frans yang sedang bergandengan tangan pun kedua nya sejenak saling melihat satu sama lain.
"Pak Bryan." Sapa Frans dengan sopan menundukkan kepala nya, Jane pun mengikuti gerakan Frans. Lalu berjalan melewati Bryan setelah nya. Kedua begitu canggung, terlihat jelas tatapan kebencian di mata Bryan yang membuat Jane tidak bisa melihat mata laki laki itu begitu lama.
"Pak Bryan menjadi idola di kantor ini, apa kamu suka juga?." Tanya Frans saat kedua nya sudah di kantin.
Jane yang sedang melihat menu apa yang ingin dia pesan, pun menoleh ke arah Frans sebelum mengelengkan kepala nya.
"Tidak."
"Kau nyakin?, tidak perlu malu pada ku, aku sudah kenal kamu sejak lama."Ucap Frans yang terkesan memaksa Jane untuk mengaku perasaan nya.
"Justru kalau kamu kenal aku sejak lama, kamu harus nya sudah tahu kalau aku tidak tertarik pada hal semacam itu, kamu tahu kan hidup ku sudah sulit."Balas Jane.
Kedua nya lalu membawa makanan ke meja sembari berbicara. "Apa kamu benar benar tidak akan menikah Jane?." Tanya Frans.
"Aku pun tidak tahu, seperti nya tidak." Balas Jane.
"Aku sekarang hanya ingin fokus membahagiakan putri ku, kamu tahu dia sudah besar, dia akan segera bersekolah, aku harus fokus pada nya."
"Tapi kamu berhak bahagia juga." ucap Frans.
"Memang nya kau melihat ku tidak bahagia?." Tawa Jane sembari menyuapi makanan ke mulut nya.
"Tidak." Jawaban Frans seketika membuat Jane terdiam sejenak.
"Tidak terlihat kalau kamu tidak bahagia."Ucap Frans lagi untuk menghilangkan kecanggungan.
Jane pun tertawa canggung. "Kamu sekarang sudah mulai pandai melucu."Balas Jane. Frans pun tertawa kecil membalas perkataan wanita itu.
Ditengah perbincangan mereka. Tampak Bryan datang untuk makan siang dengan beberapa Klain untuk makan sembari membicarakan soal bisnis. Mata Jane dan Frans pun menoleh saat melihat karyawan lain saling berbisik.
Bryan sempat melihat ke arah Jane, membuat kedua bola mata itu saling bertemu, namun Jane segera memalingkan wajah nya.
"Kamu lihat Pak Bryan. Enak sekali jadi dia, jadi pujaan para wanita."Ucap Frans.
"Kamu iri pada nya?."
"Tentu saja, aku juga ingin di cintai oleh wanita wanita di sisi ku."Ucap Frans. Jane pun tertawa kecil sembari mengelengkan kepala nya mendengar ucapan sahabat nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Jetty Eva
klien..
2024-10-10
0
dapurAFIK
Jane: "dan aku terpaksa meninggalkannya"
2024-05-19
2
adining kartika
halo kak..
2024-05-18
0