Bab 2 : Kekuatan Misterius

Setelah sampai rumah, Servo merebahkan tubuhnya sejenak. Dia kembali mengingat-ingat kasus John-Nathan dengan Anton.

"Anton datengin Nathan, Serv, dia mau nagih utang. Tapi kata Nate, dia ga ada utang ke Anton"

"Bayar utang lo, Nate sebelum gw berbuat kasar!"

"Apa! Gw ga ada utang sama lo!"

"Anton, dimana buktinya?"

"Buktinya ga di gw, Serv! Nih orang licik!"

Dialog-dialog itu berseliweran di benak Servo, seperti sebuah kaset yang putar ulang. Analisa Servo saat ini, pelaku sebenarnya mungkin bukanlah Anton. Dalam hati dia lega tak sampai menghabisinya. Dan saran dia terhadap Nathan dan John cukup bagus. Jadi pertanyaannya, untuk siapa Anton menagih ke Nathan?

Servo menatap telapak tangannya yang berpendar kebiruan. Sudah beberapa kali sejak dia pindah ke LA, fisiknya seperti mengalami disfungsional, atau setidaknya itulah yang dikatakan dokter disini. "Dokter yang ga kompeten" itulah julukan yang dibuat Servo. Tak lama pendaran telapak tangannya memudar dan kembali normal.

Sudah sekitar lima tahun, Servo meninggalkan Jepang. Karena negara itulah yang dia ingat terakhir dimana dia dibesarkan. Dia ingat sekali hanya dalam waktu 4 tahun, dirinya sudah berada di usia dewasa. Ibu angkatnya saat itu pun bingung, namun dia tetap merawat Servo seperti anak kandungnya sendiri.

Dan begitu dia di LA, beberapa kali dia melatih dirinya sendiri selama lima tahun, tanpa tahu sama sekali kekuatan lain di dalam dirinya

****

Servo berpikir sejenak bagaimana baiknya membuat Anton memahami situasi dirinya yang dijebak. Kecuali... Servo memandang sejenak telapak tangannya.

Dia bangkit dari tidurannya di sofa lalu duduk dan mulai berkonsentrasi, memusatkan fokusnya pada telapak tangannya. Bulir-bulir keringat mulai mengucur, namun reaksi sedikit pun tak tercipta. Padahal ketika dia tak menginginkannya, telapak tangannya bisa berpendar. Servo menjadi frustasi.

"Hggghh...ah! Sial! Gimana caranya?!" geramnya. Karena hari sudah malam, dia berasumsi kekuatannya tadi menghilang karena kelelahan. Maka dengan berat hati, dia pun beranjak dari sofa dan menuju kamar tidurnya.

Ketika Servo tidur, tanpa sadar kepalan tangannya berpendar lagi kebiruan, kali ini dibarengi sedikit cahaya dari pendaran itu mengalir ke area kepalanya lalu masuk. Setelah itu semua pendaran lenyap seketika walaupun Servo tak tampak menyadari semua itu.

****

Paginya, Servo mendapati dirinya menjadi lebih bugar dan bersemangat. Ini sedikit aneh setelah dia pikir dengan baik. Semalam dia sangat frustasi, namun paginya dia merasa sangat positif thinking entah kenapa. Berusaha mengabaikan keanehan yang menurutnya kecil ini, dia pun segera turun ke kantornya. Ya, bagi yang belum menyadari, Servo tinggal disebuah rukan di pinggiran LA. Terdapat beberapa pertimbangan mengapa dirinya memilih lokasi yang jauh dari tengah kota. Pertama, dia seorang detektif, dia memiliki banyak musuh. Sehingga tinggal di pinggiran membuat dia lebih mudah melawan atau melarikan diri.

Kedua, dia bukanlah manusia biasa. Saat ini memang dirinya tampak berhenti menua dan terlihat seperti pria berusia dua puluhan tahun. Namun terlepas dari penampilan luarnya, Servo memiliki otak yang terus berkembang cepat. Dia memang berusia dua puluhan, namun otaknya selama 9 tahun ini, sudah terasa seperti 40 tahunan.

Satu hal yang dia belum kuasai atas dirinya, yaitu kemampuan pada kedua telapak tangannya. Dia berencana mencari tahu, sambil mengerjakan pekerjaannya sebagai Detektif, sekaligus penengah antara pengguna Sistem dan Mafia yang merajalela di benua Amerika ini.

"Harus konsultasi kemana ya sebaiknya...?" guman Servo. Sekarang karena pikirannya jernih, dia mulai dapat merangkai puzzle di otaknya. Saat ini dia sedang berpikir keras namun fokus pada relasi-relasi dia sejauh ini, yang mungkin dapat membantu menyelesaikan permasalahan ini.

"Ah aku tahu! Silvia!" maka dengan cepat Servo meraih ponselnya dan menghubungi salah satu temannya ketika dia baru tiba di LA.

"Hoaamm...hallo?" ucap Silvia masih mengantuk, padahal saat ini pukul setengah delapan.

"Silv, ini aku Servo! Lho kamu ga kuliah?" tanya Servo bingung, karena dia sudah pastikan hari ini bukan hari libur.

"Hari ini gue masuk siang, Vo...ada apa nih telepon..?" ujar Silvia, matanya masih merem.

"Oh gitu, hey Silv, kalau ga salah, kamu ada tante yang bekerja di laboratorium kan?" tanya Servo sambil jarinya menahut satu sama lain mengharapkan keberuntungan.

"Maksudmu Renata? Dia kerja di Lab Robotik, emang kenapa?"

"Hmm...kalau kamu sibuk, beritahu aku alamat labnya deh. Tapi kalau ga sibuk, pengennya sih dianter..." rajuk Servo berusaha memancing Silvia. Namun gadis itu telah cukup lama mengenal Servo, jadi dia hanya menutup panggilan, dan segera mengirimkan alamat kantor tantenya.

"Cih main putus telepon aja nih cewe!" cebik Servo, namun wajahnya sumringah setelah melihat sebuah alamat berasal dari WA Silvia. Maka dengan semangat, dia mengeluarkan sepeda dari garasinya, dan mulai memacu cepat menuju alamat yang diberitahu tadi.

Sylvia

Terpopuler

Comments

Rock

Rock

Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!

2024-05-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Pilot
2 Bab 2 : Kekuatan Misterius
3 Bab 3 : Bertemu Renata
4 Bab 4 : Gilet Ironwood
5 Bab 5 : Anomali atau Ability?
6 Bab 6 : "Parasit"
7 Bab 7 : Rosalind dan Alexa
8 Bab 8 : Hubungan dengan Sistem
9 Bab 9 : Pewaris Prometheus yang Ironis
10 Bab 10 : Kisah Servo dan Kendra
11 Bab 11 : Status Servo
12 Bab 12 : Berita Aneh
13 Bab 13 : Kasus Baru Servo
14 Bab 14 : Di Rumah Klien
15 Bab 15 : Menembus Waktu!
16 Bab 16 : Selene
17 Bab 17 : Hari Santai Servo
18 Bab 18 : Kasus Berikutnya
19 Bab 19 : Orang Mencurigakan
20 Bab 20 : Fakta Kasus
21 Bab 21 : Makhluk yang Merasuki Klien
22 Bab 22 : Kedatangan Kenalan Ibu
23 Bab 23 : Terkejut
24 Bab 24 : Diskusi Dengan Rosalind
25 Bab 25 : Bertemu yang Lain
26 Bab 26 : Kisah Merida
27 Bab 27 : Hasil Seminggu
28 Bab 28 : Kecemasan Sylvia
29 Bab 29 : Dampak
30 Bab 30 : Kendra Lahiran Express
31 Bab 31 : Bertemu Jovanka si Pewaris
32 Bab 32 : Thea The Cop
33 Bab 33 : Merge Kekuatan
34 Bab 34 : Meridian Sang Penyanyi Opera
35 Bab 35 : Lana
36 Bab 36 : Pergolakan Anti Sistem - Part Spin-Off
37 Bab 37 : Stagnan
38 Bab 38 : Kisah Delisha
39 Bab 39 : Tamu Lama
40 Bab 40 : Asal Usul Beast
41 Bab 41 : Romero + Servo
42 Bab 42 : Neutral Potion
43 Bab 43 : Keadaan Si Gadis Beast
44 Bab 44 : Asrama
45 Bab 45 : Kasus Sistem
46 Bab 46 : Telusuri TKP
47 Bab 47 : Kejadian Aneh Lain
48 Bab 48 : Parshier
49 Bab 49 : Hacker
50 Bab 50 : Henrietta
51 Bab 51 : Kisah Dua Anak Terpisah
52 Bab 52 : Serangan
53 Bab 53 : Aftermath
54 Bab 54 : Kasus Baru
55 Bab 55 : Penyelidikan
56 Bab 56 : Penangkapan Pelaku
57 Bab 57 : Proses Untuk Thea Davis
58 Bab 58 : Hari Biasa di Parshier
59 Bab 59 : Crossfire
60 Bab 60 : Kekuatan Misterius Thea
61 Bab 61 : Pollina The Panther
62 Bab 62 : Julukan
63 Bab 63 : Hari Normal di Kepolisian
64 Bab 64 : Timeskip 6 Bulan
65 Bab 65 : Season Ending
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1 : Pilot
2
Bab 2 : Kekuatan Misterius
3
Bab 3 : Bertemu Renata
4
Bab 4 : Gilet Ironwood
5
Bab 5 : Anomali atau Ability?
6
Bab 6 : "Parasit"
7
Bab 7 : Rosalind dan Alexa
8
Bab 8 : Hubungan dengan Sistem
9
Bab 9 : Pewaris Prometheus yang Ironis
10
Bab 10 : Kisah Servo dan Kendra
11
Bab 11 : Status Servo
12
Bab 12 : Berita Aneh
13
Bab 13 : Kasus Baru Servo
14
Bab 14 : Di Rumah Klien
15
Bab 15 : Menembus Waktu!
16
Bab 16 : Selene
17
Bab 17 : Hari Santai Servo
18
Bab 18 : Kasus Berikutnya
19
Bab 19 : Orang Mencurigakan
20
Bab 20 : Fakta Kasus
21
Bab 21 : Makhluk yang Merasuki Klien
22
Bab 22 : Kedatangan Kenalan Ibu
23
Bab 23 : Terkejut
24
Bab 24 : Diskusi Dengan Rosalind
25
Bab 25 : Bertemu yang Lain
26
Bab 26 : Kisah Merida
27
Bab 27 : Hasil Seminggu
28
Bab 28 : Kecemasan Sylvia
29
Bab 29 : Dampak
30
Bab 30 : Kendra Lahiran Express
31
Bab 31 : Bertemu Jovanka si Pewaris
32
Bab 32 : Thea The Cop
33
Bab 33 : Merge Kekuatan
34
Bab 34 : Meridian Sang Penyanyi Opera
35
Bab 35 : Lana
36
Bab 36 : Pergolakan Anti Sistem - Part Spin-Off
37
Bab 37 : Stagnan
38
Bab 38 : Kisah Delisha
39
Bab 39 : Tamu Lama
40
Bab 40 : Asal Usul Beast
41
Bab 41 : Romero + Servo
42
Bab 42 : Neutral Potion
43
Bab 43 : Keadaan Si Gadis Beast
44
Bab 44 : Asrama
45
Bab 45 : Kasus Sistem
46
Bab 46 : Telusuri TKP
47
Bab 47 : Kejadian Aneh Lain
48
Bab 48 : Parshier
49
Bab 49 : Hacker
50
Bab 50 : Henrietta
51
Bab 51 : Kisah Dua Anak Terpisah
52
Bab 52 : Serangan
53
Bab 53 : Aftermath
54
Bab 54 : Kasus Baru
55
Bab 55 : Penyelidikan
56
Bab 56 : Penangkapan Pelaku
57
Bab 57 : Proses Untuk Thea Davis
58
Bab 58 : Hari Biasa di Parshier
59
Bab 59 : Crossfire
60
Bab 60 : Kekuatan Misterius Thea
61
Bab 61 : Pollina The Panther
62
Bab 62 : Julukan
63
Bab 63 : Hari Normal di Kepolisian
64
Bab 64 : Timeskip 6 Bulan
65
Bab 65 : Season Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!