Sampai di kos Jingga melihat lagi ponselnya, dia mulai menghapus foto - foto kenangan bersama Leo, pesan dan nomor ponselnya tidak luput dari itu. Hati nya begitu sakit mengingat sikap Leo kepada nya selama ini, "Bego!!" dia mengumpat dirinya sendiri.
Dia mengingat apa yang sudah dilaluinya bersama mantan nya tersebut, selama ini hanya dia yang berjuang mempertahankan hubungan mereka sementara pria itu hanya memanfaatkan dirinya. Ya "memanfaatkan" bagaimana tidak, hampir 4 tahun hubungan mereka, biaya hidup sang mantan dibiayai oleh Jingga.
Bahkan Jingga tidak memperdulikan penampilannya demi bisa makan bersama mantan, setiap makan diluar mantannya tidak pernah mengeluarkan uang sepeser pun dan itu berjalan selama 4tahun hubungan mereka.
Jingga memang anak orang berada, uang bulanan yang diberikan orang tua Jingga cukup menghidupi dirinya dan sang mantan. Sedangkan uang bulanan sang mantan dipake untuk kesenangan nya sendiri.
Jingga masih tidak menyangka betapa dia menjadi sangat bodoh bersama Leo, dia mampu bertahan selama itu, ini benar - benar gila. Terlebih lagi dengan putusnya hubungan mereka dengan cara begini, hati Jingga sangat hancur.
Jingga mengetuk pintu kamar sahabatnya
*tuk2* "Tyas kamu sudah tidur?"
"belum, masuk aja ngga dikunci pintunya"
" aku boleh tidur sini malam ini?"
" tumben nanya, biasanya langsung bawa bantal guling, tapi ngga pake nangis ya kalau kamu mau tidur disini, aku ngga mau kamu nangisin si brengsek itu! Cukup tadi siang ngga perlu kamu lanjutin lagi malam ini"
" iya " jawab jingga singkat
Tyas tau betul perjalanan cinta Jingga dan Leo, bahkan berulang kali Tyas menyuruh Jingga memutuskan hubungannya dengan Leo. Bagaimana tidak Jingga pernah menangis hanya karena Leo mengejek Jingga berpenampilan tidak menarik, bagaimana Leo bisa seperti itu sedangkan uang bulanan Jingga dihabiskan untuk menghidupi mereka berdua. Tyas benar - benar tidak menyukai Leo.
" Besok kamu ada jam kuliah?" Tyas mencoba mengalihkan perhatian Jingga
"ada 1, tapi aku males masuk" Jingga masih enggan beraktifitas esok hari. Dia ingin membolos.
" masuk aja, besok ada pertandingan basket dikampus, kita cuci mata, refreshing "
" males ah "
" ayooollaah, temani aku " rengek Tyas sedikit memaksa
Jingga hanya melirik sambil mengecap. Jingga tidak mampu menolak ajakan sahabatnya tersebut. Tyas memang telah memiliki Sandi tapi dia suka iseng mengagumi pria lain karena ketampanan nya, walaupun begitu dia mencintai Sandi, sandi pun mengetahui tingkah Tyas tersebut.
*keesokan hari nya*
Jingga pagi sekali berangkat kuliah, walaupun dia ingin bolos tapi dia sudah berjanji dengan sahabatnya untuk menemani nya menonton basket dikampus setelah pulang kuliah.
Memasuki kelas, ternyata sudah ada seseorang yang duduk dikursi dosen. Jingga teringat dengan perkataan dosen nya minggu lalu, kalau hari ini dia akan digantikan sementara oleh asdos (asisten dosen).
Di dalam kelas, baru beberapa mahasiswa yg datang, karena sebenarnya kuliah baru akan dimulai 15 menit lagi.
Jingga melihat dan memainkan ponsel nya sembari menunggu jam kuliah mulai. Disela - sela itu Jingga tanpa sengaja berpapasan tatap mata dengan sang asdos. Asdos pun tersenyum kepada Jingga. Jingga membalas senyuman asdos tersebut setelah itu buru - buru memalingkan pandangannya ke temannya yang lain.
"cakep juga ni asdos" Jingga berbicara dalam hati. " Coba ada Tyas, pasti dia heboh" Jingga masih berceloteh dalam hati.
Tiba jam kuliah pun di mulai, ruang kelas sudah dipenuhi mahasiswa. Sang asdos mulai memperkenalkan dirinya.
" Assalamualaikum, Selamat pagi perkenalkan saya Jimmi, saya adalah asisten dosen dari Pak Azis, kalian bisa panggil saya Kak Jimmi"
"Hari ini pak Azis berhalangan hadir karena beliau sedang pergi keluar kota untuk urusan akademik"
Jingga mulai terpesona dengan wajah sang asdos, dia tidak bisa kosentrasi kuliah kali ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Hiro Takachiho
Terselip kebijaksanaan
2024-04-25
0