Matahari bersinar dengan cerah. Kehangatannya menyelimuti setiap insan yang berada di Kota S. Kicauan burung semakin menambah keindahan alam pagi hari di Kota S.
-Mansion Keluarga Dirgantara-
Semua anggota keluarga berkumpul untuk makan pagi bersama. Dan lagi-lagi Daniel tidak menampakkan batang hidungnya. Lydia pun meminta keluarga Johan untuk makan terlebih dahulu sedangkan dirinya akan mengirimkan sarapan ke kamar Daniel. Lydia mengetuk pintu kamar Daniel yang masih terkunci rapat. Tanpa memberi jawaban, Daniel membuka pintu kamarnya. Lydia melihat mata Daniel sembab.
"Daniel, kamu baik-baik saja kan ?" tanya Lydia sembari masuk ke dalam kamar Daniel.
"Aku gapapa Ma" jawab Daniel dengan lembut.
"Mama membawa sarapan untuk kamu. Dimakan ya ? Setelah itu baru pergi ke Perusahaan." kata Lydia sembari mengelus lengan Daniel dengan lembut. Daniel hanya mengangguk menjawab perkataan Lydia.
-Apartemen Yuna-
Yuna mulai mengerjapkan matanya melihat jam dinding yang tertata rapi di dalam kamarnya. Yuna melihat jam sudah menunjukkan jam 11.00. Ia pun bangun dengan malas kemudian mandi. Saat ia mandi, ia merasakan sakit pada perutnya. Ia pun menahan rasa sakitnya kemudian melanjutkan mandi dan membeli makanan setelah ritual mandi selesai.
-Dirgantara Group-
Daniel menghubungi Johan untuk mengetahui jadwalnya hari ini. Johan pun dengan sigap menjawab panggilan telepon Daniel. Daniel memintanya menyusun jadwal kegiatannya dalam satu minggu. Ternyata setelah jadwal selesai disusun, hari ini terdapat jadwal meeting dengan rektor International University di Restoran Mangga. Daniel pun meminta Johan menyiapkan segala keperluan untuk bahan meeting nanti.
-Restoran Mangga-
Panas yang cukup terik membuat Yuna merasakan sakit di perutnya semakin bertambah. Ia memarkirkan sepeda listriknya di tempat parkir restoran kemudian bergegas masuk karena kepanasan. Ia mulai memesan makanan yang ia sukai. Tanpa disadari ia bertemu dengan Roni. Yuna pun berteriak menyapa Roni.
"Om.. Roni !!!" teriak Yuna sembari tersenyum lebar sambil menahan rasa sakit di perutnya. Roni pun mencari sumber suara yang tidak asing baginya. Ia melambaikan tangan kepada Yuna kemudian menghampiri Yuna yang masih menunggu makanan pesanannya tiba.
"Kamu ngapain disini Ay ? Makanan disini mahal loh Ay ? Bukankah kamu harus berhemat ?" tanya Roni mengkhawatirkan nasib Yuna kedepannya.
"Aku pengen makan disini Om. Meskipun mahal, aku masih sanggup membayarnya kok." jawab Yuna tanpa ada beban.
"anak ini benar-benar suka menghamburkan uang. Nanti gue akan lapor ke Bayu deh. Yang penting sekarang meeting dulu" batin Roni.
"Ya sudah kamu makanlah. Om ada meeting disini, jadi tidak bisa menemani kamu. Maaf ya Ay??" kata Roni sembari menempelkan kedua telapak tangannya dan memohon maaf kepada Yuna.
"Gapapa Om.. Jangan minta maaf gitu lah, kayak sama siapa saja.." jawab Yuna sembari tersenyum.
Roni pun meninggalkan Yuna di lantai 1, sedangkan ia dan Daniel akan meeting di lantai 2. Beberapa saat kemudian Daniel dan Johan tiba di Restoran Mangga. Daniel masuk terlebih dahulu kemudian disusul oleh Johan. Ia pun celingukan mencari Roni. Setelah Johan mendapatkan informasi tentang keberadaan Roni, ia segera memberitahu Daniel bahwa Roni berada di lantai 2. Setelah itu Johan meminta izin kepada Daniel bahwa ia akan ke toilet.
Daniel segera ke lantai 2 tanpa menunggu Johan yang masih di Toilet. Disaat bersamaan pesanan Yuna diantarkan menuju ke mejanya. Akan tetapi saat hampir tiba di meja Yuna tanpa sengaja Daniel menabrak pelayan pembawa makanan Yuna. Makanan pun tumpah ke tubuh Daniel.
Melihat hal itu Yuna pun mulai tersulut emosi. Pasalnya dia sudah sangat lapar dan juga sudah menunggu lama makanannya datang. Saat makanan sudah hampir tiba seseorang malah menumpahkannya.
"Brengs*k !!! Lo punya mata nggak !!! Kenapa lo nabrak gue !!!" bentak Daniel kepada pelayan restoran.
"Maaf Tuan" kata pelayan restoran sambil menunduk takut.
"Heiii.. lo jangan salahin dia !! Lo yang nabrak dia duluan !!! Dan lo liat, makanan pesanan gue tumpah semua !!! Padahal gue sudah menunggunya sejak tadi !!! Gue laper !!!" teriak kesal Yuna yang tidak begitu jelas karena tertutup masker.
"karena lo yang pesan makanan ini, berarti lo yang bertanggungjawab membersihkan baju gue !!!" kata Daniel dengan nada dinginnya.
"Hei beraninya lo mengganggu CEO Dirgantara Group !! Lo mau dipenjarakan Ha??" ancam Johan yang baru saja datang.
Amarah Yuna sudah tidak bisa dibendung lagi. Ia pun membuka masker yang terpasang diwajahnya. Tampaklah wajah rupawan Yuna. Daniel dan Johan tepaku seakan terhipnotis dengan kecantikan wajah gadis di depan mereka. Rambut Yuna yang terurai indah tertiup angin dari jendela restoran yang terbuka membuat aura keindahan Yuna semakin terlihat.
"Dengar ya !!! Mau dia CEO, presiden ataupun petani sekalipun gue nggak peduli !! Dia sudah menabrak pelayan ini !! Bukannya minta maaf malah marah-marah !!! Mana attitude dia sebagai CEO !!! CEO dan pelayan sama-sama manusia !! Kalau salah yaa harus minta maaf !! Beda lagi kalau CEOnya bukan manusia !!!" kata Yuna yang sudah kelewat kesal.
Mendengar perkataan Yuna, membuat Daniel tersadar bahwa seorang gadis secara tidak langsung telah menghinanya. Ia pun tidak terima karena Yuna tidak menganggapnya sebagai manusia.
"Apa maksud lo dengan CEO bukan manusia ??? Asal lo tahu, Gue nggak sengaja menabraknya !!! Ngomong juga ada attitudenya !!" kata Daniel.
"Sudah Tuan, kita ada meeting, nanti kita terlambat" kata Johan sembari menatap Yuna dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Daniel teringat dengan tujuannya datang ke restoran. Ia pun pergi sambil menatap tajam Yuna yang juga menatap tajam dirinya. Sedangkan Johan mengikuti dari belakang Daniel. Roni menyambut kedatangan Daniel di lantai 2. Roni melihat penampilan Daniel dari atas hingga bawah.
"Apa yang terjadi kepada anda tuan Daniel ?" tanya Roni penasaran dengan tampilan Daniel yang berantakan. Daniel hanya diam fan tidak berniat menjawab pertanyaan Roni karena masih merasa kesal dengan Yuna.
"Tuan Daniel terlibat sedikit insiden di lantai bawah Tuan" jawab Johan dengan sigap.
"Sampaikan dengan cepat apa yang ingin anda katakan kepada saya !!" kata Daniel dengan nada dinginnya.
"Dua hari lagi akan ada ospek di kampus. Karena anda juga bagian dari mahasiswa, anda ingin ospek yang seperti apa Tuan ?" tanya Roni.
"Saya tidak akan ikut ospek. Lakukan terserah anda Tuan Roni" kata Daniel.
Roni tersenyum sambil mengangguk. Sebenarnya ia sudah tahu bahwa Daniel tidak akan mengikuti ospek. Akan tetapi sebagai donatur terbesar International University ia wajib mengonfirmasikan hal apapun kepada Daniel.
"Kalau sudah selesai saya mau pulang !!" kata Daniel.
"Oh.. Iya Tuan saya sudah selesai" kata Roni.
Daniel pun bergegas pergi. Saat menuruni tangga, ia mencari keberadaan Yuna akan tetapi Yuna sudah tidak ada di tempatnya. Mengetahui Daniel celingukan seperti mencari sesuatu, Johan pun bergegas bertanya tentang hal yang membuat Daniel tidak nyaman.
"anda mencari sesuatu Tuan ?" tanya Johan penasaran
"tidak !!" jawab Daniel singkat kemudian pergi meninggalkan Johan.
"Jika bukan karena pewaris Dirgantara Group, udah gue habisi lo anak ingusan !!!" batin Johan.
Oleh karena sangat kesal, Yuna pun meninggalkan Restoran dan pergi ke supermarket untuk membeli mie instan. Ia sudah malas memesan makanan dan lebih memilih memasak mie instan di Apartemennya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments