BAB 5 - Bayar Hutangmu

Elena memandang sekeliling ruangan, didepannya ada Alice yang menatap Elena dari ujung kaki hingga ujung rambut. Seolah sedang memindai setiap inci tubuhnya, "Tante kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Elena

"Ta-tante..... Aku ini masih muda tahu. Kenapa kau memanggilku tante? Sejak kapan aku menikah dengan pamanmu?" sungut Alice.

"Oh ya, kukira kau sudah tua tapi yang jelas kau lebih tua dariku kan, jadi tidak masalah kalau aku memanggilmu tante" jawab Elena asal.

"Brother, kau dapat darimana gadis kurang ajar seperti dia, dan kenapa kau membawanya kesini? Apa kau menculiknya?" tanya Alice berusaha menegaskan kecurigaannya.

"Aku tidak menculiknya" --- "Dia gadis yang sudah menolongku waktu itu, yang membayar biaya rumah sakitku" kata Liam.

Elena menoleh, "Hah... Rupanya kau tidak amnesia. Sekarang karena kau sudah ingat, cepat bayar hutangmu padaku. Biaya rumah sakit 75.000 dollar ditambah bunga dan kondisi psikis yang kualami karena kau kabur semuanya jadi 100.000 dollar" jawab Elena.

"Hey bocah tengik, bagaimana bisa bunganya setinggi itu? Bank saja tidak memberikan rate sebesar itu" protes Alice.

"Kalau bukan karena aku, pama ini pasti sudah Dead" kata Elena sembari menjulurkan lidah dan memiringkan lehernya.

"Sudahlah cepat bayar saja uang itu, aku akan menggunakannya untuk kuliah" kata Elena lagi.

"Brother kau tidak bisa..." Belum selesai Alice berbicara. Liam sudah menyuruhnya untuk diam.

Liam terdiam, "Maaf aku belum bisa membayarnya" kata Liam kemudian.

Elena menoleh, tak percaya dengan apa yang dia dengar. "Bukannya kau orang kaya? Jam tangan milikmu saja harganya sudah ratusan ribu dollar" ucap Liam.

Liam melirik ke arah jam tangannya, "Jam ini palsu. Kalau tidak percaya kau bisa memeriksanya"

Elena merasa dewi keberuntungan sudah pergi meninggalkannya apalagi tepat setelah itu dia menerima telepon bahwa asrama dimana dia mengajukan permohonan sebagai mahasiswa baru rupanya telah terisi dan dia harus menunggu sekitar 1 semester untuk menempati asrama itu jika ada yang kosong.

"Jadi paman bukan orang kaya?" tanya Elena

"Dasar anak bodoh, tentu saja tidak. Kalau kami orang kaya mana mungkin kami tinggal disini" sahut Alice mengejek.

"Kau tenang saja, kakakku akan membayar hutangnya padaku. Tapi kau harus mempertimbangkan bunga yang kau berikan. Memangnya kau mau jadi lintah darat saat dewasa?" tegur Alice.

"Aku sudah dewasa, setidaknya beberapa hari lagi" bantah Alice

"Artinya kau belum sah jadi dewasa" balas Alice

Elena dan Alice terus berseteru dan berdebat sampai Liam berteriak menyuruh mereka diam.

"Seperti yang dikatakan adikku, saat ini aku tidak memiliki uang. Tapi aku berjanji akan membayarnya padamu" kata Liam.

Elena merenung, "Tidak, aku tidak percaya. Bagaimana kalau kau kabur lagi?"

"Aku tidak akan kabur, kalau perlu kita bisa membuat surat perjanjian" kata Liam.

"Paman, kau terlalu tua untuk percaya kan kalau sebuah surat perjanjian akan menyelesaikan semuanya. Aku tidak sebodoh itu" cemooh Elena.

Liam benar - benar kehilangan akal, tidak tahu harus bagaimana meyakinkan Elena kalau dia akan menepati janjinya.

"Biarkan aku tinggal disini!!!" kata Elena pada akhirnya.

"Apa kau bilang? Tinggal disini?" tanya Liam dan Alice bersamaan.

Elena lalu mengatakan bahwa asrama tempat dimana seharusnya dia tinggal sedang penuh dan dia harus menunggu sekitar 6 bulan - 1 tahun untuk bisa menempati asrama itu dan selagi dia tidak memiliki tempat untuk tinggal, dia akan tinggal di apartemen Liam sampai dia mendapatkan asrama baru.

"Tentu saja aku tidak akan membayar uang sewa rumah ini, anggap saja aku memotongnya dari hutang paman. Harga rata - rata sewa apartemen di sekitar sini sekitar  1.500 dollar setiap bulan, karena kita tinggal bersama - sama artinya aku hanya perlu membayar 850 dollar setiap bulannya jika termasuk dengan biaya makan dan juga air serta listrik. Jadi kau tinggal memotong 850 dollar setiap bulan dari hutangmu padaku. Yah butuh waktu sekitar 118 bulan untuk membayar lunas semuanya" smirk Elena.

"Kau tidak bisa menolak, tenang saja aku tidak akan tinggal selamanya disini. Hanya sampai aku mendapatkan asrama di universitasku. Kalau kau menolak aku akan melaporkanmu ke polisi dan membuat namamu terkenal dimana - mana. Aku sangat ahli dalam hal itu" kata Elena.

Alice menyeret Liam menjauh dari Elena sebentar, mereka berdua tampak berdebat satu sama lain tentang tawaran Elena. Sementara Elena memandang berkeliling apartemen itu, apartemen itu terdiri dari 3 kamar. Dua kamar digunakan oleh Alice dan Liam, sementara kamar lain digunakan Liam sebagai ruang pribadinya.

Secara keseluruhan apartemen ini cukup layak untuk dihuni, apalagi letaknya juga tidak terlalu jauh dari kampus hanya beberapa blok saja. Elena berkeliling melihat kamar mandi dan dapur, lagaknya seolah sedang melakukan inspeksi menyeluruh di apartemen yang akan dia tinggali sementara. Dia bahkan mengecek tekanan kamar mandi dan juga keamanan gedung serta jalur evakuasi jika sewaktu - waktu terjadi kebakaran atau gempa bumi.

"Bocah kecil kemarilah..." panggil Liam.

"Elena... Namaku Elena Thompson. Bukan bocah kecil" kata Elena lagi.

"Oke... Elena, kau bisa tinggal disini. Kau bisa tidur bersama dengan Alice disana dan kau...."

"Aku tidak mau!!" kata Elena lagi.

"Aku tidak suka berbagi tempat tidur dengan orang lain. Bukankah ada satu kamar lagi, aku bisa pakai kamar itu" ucap Elena acuh.

"Memangnya aku mau, sekamar dengan bocah kecil sepertimu" sergah Alice tak terima.

Liam menoleh arah yang ditunjuk Elena, "Kau tidak bisa menggunakannya.. Kamar itu menyimpan barang - barang pribadi milikku" kata Liam.

Elena mengacungkan ponselnya, dan menekan angka panggilan darurat yang dia tunjukkan pada Liam dan memberikan tatapan licik, "O--oke, kau bisa menggunakannya. Aku akan memindahkan barang - barangku dari kamar itu" ucap Liam mengalah, posisinya sekarang tidak memungkinkan baginya untuk menolak.

"Bagus, sekarang bisa kita memulai membuat surat perjanjian?" ucap Elena sambil menggosokkan tangannya.

"Dasar lintah kecil" seru Alice.

"Sssh... Yang berhutang jangan berisik" cemooh Elena mengejek.

Alice tidak tahan karena kesal pun pergi ke kamarnya seraya membanting pintu.

***

Hari itu Elena pergi ke ibukota adalah untuk mengurus segala keperluannya sebelum kegiatan perkuliahan dimulai sekaligus mencari pekerjaan paruh waktu, tapi siapa sangka dia akan bertemu dengan pria yang dia cari - cari didepan bekas toko kue milik keluarganya dulu.

Dan sekarang dia mendapatkan tempat tinggal sementara selama beberapa bulan kedepan dengan harga yang lebih murah dari pasaran. Sekarang yang tersisa adalah memberitahu kedua orang tua dan juga kakaknya.

Diluar dugaan kakaknya dan kedua orang tuanya sama sekali tidak keberatan saat Elena memberitahu dia akan tinggal sementara di apartemen milik kenalannya, untuk meyakinkan kedua orang tuanya Elena sudah mengambil foto - foto apartemen milik Liam. Untung saja saat itu apartemen Liam baru saja dibersihkan jadi terlihat nyaman menurut mereka.

"Kalau begitu aku akan mengantarmu sendiri kesana, aku harus tahu kau tinggal dengan orang seperti apa" ucap Nova lagi tapi segera saja Elena menolak, dia tidak mau Nova tahu bahwa ada Liam di apartemen itu karena dia hanya mengatakan bahwa dia akan tinggal bersama dengan Alice saja. Elena juga mengatakan bahwa dia tidak perlu membayar biaya apapun alias gratis, dan hanya perlu menyiapkan biaya hidup saja.

"Kenapa kau terlihat mencurigakan?"

"Aku akan tetap melihat tempatmu tinggal nanti, suka atau tidak. Kau tidak bisa menolaknya. Ingat, aku yang akan membayar biaya kuliahmu dan biaya hidupmu. Sebagai donatur utamamu, aku berhak tahu dimana kau tinggal" kata - kata Nova disetujui oleh kedua orang tuanya dan Elena pun terpaksa setuju.

"Nanti saja aku atur dengan paman Liam, bagaimana baiknya" batinnya lagi

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!