Shanna or Shandra? [ON GOING]
V
Hari ini Shanna tidak diperbolehkan untuk ke sekolah karena keadaannya yang tidak memungkinkan.
Queen Shanna A.
//menghela nafas
Tak lama suara pintu terbuka membuat Shanna menatap kearah pintu dan masuklah Erlan dengan dua paper bag yang dibawanya.
Erlangga Geza A.
//menghampiri adiknya
Queen Shanna A.
Abang bawa apa?
Erlan mengeluarkan semua isi yang ada didalam paper bag tersebut dan meletakkannya di meja yang tersedia. Ternyata didalamnya berisi beberapa makanan kesukaan Shanna dan juga beberapa buah-buahan segar.
Queen Shanna A.
//berbinar
Queen Shanna A.
Woahh banyak banget makanannya
Erlangga Geza A.
//menatap wajah berbinar adiknya dan terkekeh geli
Erlangga Geza A.
Makan nasi dulu ya? Nanti baru makan yang lain, oke?
Erlan membuka bekal makanan yang berisi nasi putih dengan ayam goreng mentega lalu perlahan menyuapkan sesendok ke adiknya. Shanna dengan senang hati menerima suapan dari Abangnya dan mengunyahnya perlahan.
Queen Shanna A.
Ini buatan Bunda ya, Abang?
Erlangga Geza A.
//tersenyum
Bukan, ini buatan Abang.
Queen Shanna A.
//menatap tak percaya
Queen Shanna A.
Beneran Abang yang masak? Enak banget!
Erlangga Geza A.
//tersenyum senang
Erlangga Geza A.
Ini juga sebagai permintaan maaf Abang karena dulu nggak perhatian ke kamu
Queen Shanna A.
//menggeleng
Queen Shanna A.
Abang nggak salah kok
Queen Shanna A.
Ternyata gini rasanya disuapin sama Abang? Gue dulu nggak pernah ngerasain ini, mana gue punyanya kakak *batin
Queen Shanna A.
Keluarga lo sesayang ini sama lo Shanna, tapi kenapa sikap lo dulu malah gitu? *batin
Shanna masih melamun dan tak sadar bahwa Abangnya hendak menyuapinya kembali.
Queen Shanna A.
//tersadar
I-iya?
Erlangga Geza A.
Kamu lamunin apa, hm?
Queen Shanna A.
//geleng dan menerima suapan terakhir itu
Setelah selesai, Erlan pergi keluar sebentar untuk menerima telepon dari teman kampusnya.
Tinggallah Shanna sendiri menikmati makanan yang disediakan Abangnya.
Queen Shanna A.
Ternyata makanan kesukaan kita sama Shan, bedanya lo nggak bisa makan makanan pedes
*batin
Queen Shanna A.
//memakan sandwich buah dengan memainkan ponsel
Suara pintu kembali terbuka namun bukan Erlan tetapi Eliza.
Shanna yang keasikan dengan makanan dan ponselnya tidak menyadari kedatangan bundanya.
Eliza A.
//menghampiri anaknya
Eliza A.
Ya ampun, sayang!
Shanna yang terkejut sontak menatap bundanya yang sudah berkacak pinggang menatapnya garang.
Dengan wajah yang masih belepotan karena krim kocok di sandwich tersebut dan ponsel yang masih digenggam, Shanna membalas tatapan bundanya dengan cengiran lucu.
Eliza A.
Kamu belum boleh makan makanan itu, sayang.
Tak lama kemudian Erlan datang dan menghampiri bunda dan adiknya. Dahinya mengernyit heran menatap adiknya yang cemberut menatap bundanya.
Erlangga Geza A.
Kenapa, Bun?
Eliza A.
//menatap ke Erlan tajam
Eliza A.
Kamu kenapa biarin adik kamu makan makanan itu, hm?
Eliza A.
Terus siapa yang kasih makanan itu ke Shanna?!
Erlangga Geza A.
Erlan, Bun
Tanpa aba-aba Eliza menjewer telinga Erlan membuat laki-laki tersebut mengaduh kesakitan.
Erlangga Geza A.
Aw aw Bunda sakit
Queen Shanna A.
//tertawa kecil
Erlangga Geza A.
//menatap adiknya yang tertawa
Erlangga Geza A.
Dek, tolongin Abang
Eliza A.
//semakin mengeratkan jewerannya
Erlangga Geza A.
Aw aw, Bunda lepasinn..
Melihat Erlan yang mengerucutkan bibirnya, Eliza langsung melepaskan jewerannya.
Eliza A.
Adik kamu itu belum sembuh, kenapa dikasih makanan kaya gitu?!
Erlangga Geza A.
//cemberut
Erlangga Geza A.
Maafin Erlan, Bunda
//menundukkan kepala
Eliza A.
//menghela nafas lalu menatap putrinya
Queen Shanna A.
//menatap polos
Eliza A.
Yaudah, gapapa. Lain kali jangan gitu lagi, oke ganteng?
//mengelus kepala putranya
Erlangga Geza A.
//mengangguk
Queen Shanna A.
//sedari tadi menatap
Erlan menatap ke adiknya yang terlihat menggemaskan karena beberapa krim kocok yang menempel di wajahnya membuat laki-laki itu tertawa.
Queen Shanna A.
//bingung
Abang kenapa tiba-tiba ketawa?
Erlangga Geza A.
//mengusap pipi tembem adiknya
Erlangga Geza A.
Nih liat, kaya anak kecil
//menunjukkan krim di jarinya
Shanna langsung membuka kamera ponselnya dan mengecek wajahnya. Sontak gadis itu memerah karena wajahnya belepotan krim membuatnya terlihat seperti anak kecil.
Erlangga Geza A.
//mengacak-acak rambut adiknya
Erlangga Geza A.
Gemesin banget sih kamu!
Queen Shanna A.
//rambutnya berantakan
Erlangga Geza A.
//tertawa
Queen Shanna A.
Bunda...
//merengek
Eliza A.
Erlan, jangan digangguin adiknya
Erlangga Geza A.
//menggeleng pelan
Maafin Abang, soalnya kamu lucu sih
Erlan mencubit pipi tembem adiknya sebelum duduk di sofa rumah sakit membuat Shanna berdecak sebal.
Queen Shanna A.
//menatap tajam Erlan yang duduk di sofa
Eliza hanya menggeleng pelan dan kemudian duduk disebelah Erlan.
Riuh suasana kantin sekolah terdengar karena siswa sedang istirahat.
Saat ini Kylie merasa bosan karena Shanna tidak datang ke sekolah.
Kylie Anderson
//meletakkan dagunya di meja
Kenzo Abimanyu
//melihat Kylie
Kylie Anderson
Bosen banget nggak ada Shanna.
Bagas Viandra
Oh iya, tuh anak katanya lagi sakit ya?
//berucap sambil memainkan ponselnya
Kenzo Abimanyu
//menatap Arsen aneh
Tumben lo, Sen
Bagas Viandra
Ada gerangan apa nih
Arsen Lorenzo
//memutar bola matanya
Kylie Anderson
Gue setuju sama Arsen, kita harus jenguk Shanna
Bagas Viandra
Tapi lo tau alamat rumah sakitnya?
Kenzo Abimanyu
Dimana lagi selain Antasena's Hospital?
Bagas Viandra
Oiya bener, ntar kita kesana sama bawa buah-buahan kesukaan tuh anak
Jevgar William X.
//menatap ke meja Kylie dan teman-temannya
Jevgar tak henti-hentinya menatap meja Kylie yang sedang membicarakan sesuatu membuat Chandra disebelahnya heran.
Chandra Kiehl W.
Ngapain sih lo terus-terusan natap meja sana?
Jevgar William X.
//menggeleng pelan
Regan Derio N.
Palingan juga nyariin Shanna
Regan berucap santai sambil memakan bakso miliknya tanpa mempedulikan tatapan Jevgar padanya.
Liliana Erasya
//menatap Jevgar
Marka Tama J.
//menaikkan sebelah alisnya
Harsa Ellio Z.
Yah, gimana ya. Sekarang gue juga tertarik sama perubahan tuh cewek
Jevan Erlie A.
Gue juga tertarik sih, kok bisa dia berubah secepet itu setelah ngilang beberapa hari?
Tanpa sadar Jevon menatap seseorang yang mengeraskan rahangnya membuat laki-laki itu tersenyum miring sekilas lalu memejamkan matanya.
Hari sudah hampir menjelang sore, gadis yang masih berbaring dengan pakaian pasien itu menghela nafas berkali-kali. Ia bosan.
Saat ini, Shanna berada di ruangan bersama dengan Erlan yang tidur nyenyak di sofa rumah sakit.
Karena rumah sakit ini milik keluarganya, ruangan pribadi yang disediakan ayahnya memiliki fasilitas mewah. Sedikit berlebihan memang, tapi Killian ingin putri bungsu kesayangannya merasa nyaman.
Shanna yang sedari menonton televisi dihadapannya lalu menatap kearah ponselnya. Membuka aplikasi sembarang lalu menutupnya, terus menerus seperti itu.
Queen Shanna A.
Bosen banget..
Suara pintu terbuka disertai dengan suster yang masuk membawa obat untuknya.
Suster
Nona, ini waktunya untuk minum obat.
Queen Shanna A.
//menghela nafas
Queen Shanna A.
Boleh nggak usah diminum, Sus?
Suster
//tersenyum
Tidak bisa, Nona. Nanti saya bisa dimarahi oleh Tuan Killian, Nona mau saya dimarahi?
Queen Shanna A.
//menghela nafas
Baiklah, letakkan saja disitu.
Suster itu tampak mengernyitkan dahinya ragu akan ucapan anak pemilik rumah sakit ini.
Queen Shanna A.
Suster nggak usah khawatir gitu, nanti Shanna minum kok
Suster tersebut pergi meninggalkan ruangan Shanna.
Beberapa saat kemudian, pintu kembali terbuka membuat Shanna yang awalnya memainkan ponselnya menatap kearah pintu masuk.
Masuklah Kylie diikuti ke-empat teman-temannya yang lain.
Kylie Anderson
//masuk duluan
Kylie Anderson
Huaaaaa bebebkuu
//memeluk Shanna
Bagas Viandra
//menarik paksa Kylie
Heh, dia masih sakit!
Arsen meletakkan buah-buahan dan beberapa makanan kesukaan Shanna di meja khusus disebelah ranjang Shanna.
Kenzo Abimanyu
//menatap Shanna
Sakit apa, Shan?
Shanna yang ditanya seperti itu menampilkan wajah cemberutnya.
Queen Shanna A.
Sakit hati
Ketiganya tertawa mendengar ucapan dan ekspresi wajah Shanna yang terkesan lebay, berbeda dengan Arsen yang hanya tersenyum tipis melihat itu.
Bagas Viandra
Anjir bisa aja lo!
Ternyata tawa mereka membangunkan Erlan yang sedari tadi tidur nyenyak. Sebenarnya Erlan sudah membuka mata sejak mereka datang, namun karena suara mereka berisik mengganggu tidurnya ia bersuara.
Erlangga Geza A.
//kembali memejamkan mata
Shanna hanya menggeleng pelan melihat abangnya kembali tidur, mungkin saja kelelahan karena pergi ke kampus dan menjaganya.
Kylie Anderson
Besok lo sekolah, Shan?
Queen Shanna A.
//menatap Kylie
Gue udah baikan sih, tapi harus minta izin ke ortu dulu.
Kenzo Abimanyu
Kabarin aja ntar.
Mereka berbincang-bincang sesekali bercanda hingga waktu sore datang. Setelahnya mereka pamit pulang dari sana.
Erlan juga pamit pulang sebentar untuk membersihkan diri, jadi Shanna hanya sendirian di ruangannya sedangkan di pintu terdapat dua bodyguard suruhan Ayahnya.
Queen Shanna A.
//menghela nafas
Harusnya konfliknya bakalan dateng kan ya? Tapi kok rasanya alurnya udah jauh?
Queen Shanna A.
Apa karena gue nggak pernah samperin Jevgar lagi?
Queen Shanna A.
Atau karena perubahan awal gue?
Memikirkannya saja Shanna sudah pusing, lebih baik ia mengisyaratkan dirinya sambil menunggu keluarganya datang kembali.
Comments