Author balik lagi ya kakak kakak 😘
♥️♥️♥️
Kini Oca mulai memilih lagu di monitor LED karaoke tersebut.
Tak perlu menunggu lama, mulai terdengar suara beat dari lagu yang sudah dipilih Oca.
Setelah intro lagu selesai kini Oca mulai membuka suaranya untuk bernyanyi. Dia menyanyikan sebuah lagu lawas dari Grup Band lawas.
Lagu tersebut berjudul Cintailah Cinta dari Dewa 19.
Tuhan anugerahi sebuah cinta
Kepada manusia untuk
Dapat saling menyayangi
Bila kebencian meracunimu
Takkan ada jalan keluar
Damai hanya jadi impian
Kita takkan bisa berlari
Dari kenyataan
Bahwa kita manusia
Tempatnya salah dan lupa
Jika masih ada
Cinta di hatimu
Maka maafkanlah
Segala kesalahan
Cintailah cinta
Kita takkan bisa berlari
Dari kenyataan
Bahwa kita manusia
Tempatnya salah dan lupa
Jika masih ada
Cinta di hatimu
Maka maafkanlah
Segala kesalahan
Cintailah cinta
Jika masih ada
Cinta di hatimu
Maka maafkanlah
Segala kesalahan
Cintailah cinta
Jika masih ada
Cinta di hatimu
Maka maafkanlah
Segala kesalahan
Cintailah cinta
Bila kamu bisa 'tuk memaafkan
Atas kesalahan manusia
Yang mungkin tak bisa dimaafkan
Tentu Tuhan pun akan memaafkan
Atas dosa yang pernah tercipta
Yang mungkin tak bisa diampuni
🍁🍁
Kepingan kepingan ingatan masa lalu Oca mulai menyeruak. Kini dia tak mampu lagi membendung perasaannya.
Suasana pun kini berubah haru, sekuat mungkin Oca menahan air matanya agar tak jatuh.
"Daebak ... dokter" Puji Tami memberikan tepuk tangan kepada Oca.
"Kau berlebihan" Balas Oca hanya memberikan seutas senyumnya.
"Menjiwai sekali, kelihatanya itu pengalaman pribadi" Tebak Alisa tak mau melihat Oca jadi pusat perhatian.
"Tidak, aku hanya terbawa suasana lagunya" Kata Oca menghindari arah pembicaraan mereka.
Kini tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Sebagai orang yang sadar kesehatan, mereka memutuskan untuk pulang. Karena besok mereka masih harus kerja agar bisa istirahat dengan maximal.
🍁🍁
Sebuah benda berbunyi nyaring di atas meja sebelah Oca tertidur. Setelah mendengar bunyi berisik yakni alarmnya Oca kemudian bangun dari tempat tidurnya. Kemudian pergi menuju kamar mandi di dalam kamarnya.
Seperti inilah rutinitas pagi Oca mulai sekarang. Bangun pagi untuk berangkat bekerja.
Sekitar setengah jam akhirnya Oca keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju walk in close**t nya.
Dia mencari baju formalnya. Pilihannya jatuh pada blouse berwarna tosca motif floral dengan potongan V neck di lehernya.
Dia lalu menggabungkan nya dengan sebuah celana kain berwarna abu abu polos miliknya.
Kemudian untuk rambut, Oca hanya membiarkannya terurai tapi. Ditambah dengan riasan tipis membuatnya nampak fresh untuk pagi ini.
Driiittt... bunyi Handphone Oca berdering. Sebuah nama yang tak asing baginya. Nama itu bagaikan Scurity yang selalu memonitornya kapan saja.
"Jangan lupa sarapan sayang.." Kata suara di seberang teleponnya.
"Iya mah" Sahut Oca dengan malasnya.
"Kelihatannya kamu tak suka mamah menelponmu sayang" Sindir Mamah Oca seperti mengetahui isi hati anaknya.
"Siapa bilang, Oca senang mamah menelpon Oca seperti memonitor anak usia sekolah dasar" Sindir Oca tak mau kalah.
"Baiklah.. malam ini pulanglah, mamah merindukanmu" Bujuk Mamanya.
"Oke" Sahut Oca seperti tak bisa menolak tawaran mamanya.
Oca menutup telponnya kemudian tangannya mengambil sebuah sekotak sereal gandum instan lalu menuangkannya ke dalam mangkuk saji lalu memberinya susu.
Ini adalah menu sarapan praktis dari dr Oceana Saphira.
🍁🍁
Rumah Sakit Medistra Jakarta Selatan.
Oca baru saja tiba di parkiran depan rumah sakit tempatnya bekerja.
Dia keluar dari mobilnya dan langsung menuju ke dalam rumah sakit.
Pagi ini masih tampak sedikit sepi, tiba tiba seorang perawat menghampirinya dengan langkah tergesa gesa.
"dokter, tolong kami.. " Kata seorang perawat mendekati Oca.
"Tolong bicarakan baik baik dengan tenang" Kata Oca meminta perawat itu tenang.
"Pagi ini dr Adrian akan melakukan Operasi tetapi beliau tidak dapat masuk hari ini dan kebetulan anda piket pada pagi ini" Jelas Perawat itu
"Jadi apa saya harus menggantikan posisi dr Adrian ?" Tanya Oca
"Benar dok, pasien ini dijadwalkan melakukan operasi pukul 08.10 nanti" imbuh Perawat itu
"Masih ada sekitar 30 menit, saya akan mempelajari kasusnya" Jawab Oca mengikuti langkah kaki perawat itu.
Kini Oca berada di dalam ruang Observasi sebelum melakukan tindakan operasi nanti.
Oca membaca riwayat medis pasien.
Wanita umur 59th dengan tinggi 157cm
Yang didiagnosa Menderita penyakit migraine
Migraine adalah Sakit kepala dalam berbagai intensitas, sering disertai mual dan kepekaan terhadap cahaya dan suara.
Migrain terkadang didahului oleh gejala-gejala peringatan. Pemicunya termasuk perubahan hormonal, makanan dan minuman tertentu, stres, dan olahraga.
Untuk masalah tersebut, Oca akan melakukan tindakan operasi bedah syaraf fungsional.
Sebagai alat ukurnya Oca telah melihat hasil CT scan dan hasil MRI.
Perawat telah memberitahukan bahwa ruangan operasi dan pasien telah siap untuk operasi kali ini.
"Aku sudah siap" Kata Oca kini berdiri menuju ruanagan operasi.
Di dalam ruang steril ukuran kurang lebih 5x5 meter tersebut, telah bersiap para team untuk operasi kali ini.
Oca telah diminta Kepala bagian syaraf untuk menghandle operasi bedah kali ini.
Kini Oca telah berganti pakaian khas untuk Operasi, dia menuju ke arah pasien.
"Oca ... !" Sapa pasien tersebut
Wanita tersebut bernama Miranda, dia masih tak percaya bahwa pasiennya adalah orang yang dia kenal sebelumnya.
"Selamat pagi ibu, Saya adalah ketua tim operasi bedah fungsional untuk saat ini. Saya akan berusaha semaksimal saya, dan saya mohon kerja samanya" Kata Oca membuka percakapan kali ini.
"Dan saya adalah Dyto, ahli anestesi untuk proses operasi anda" Tambah dr Dito.
"Baiklah sebelum melakukan prosedur operasi bedah ini, kita berdoa dahulu menurut agama dan keyakinan masing masing" Kata Oca memimpin kata kali ini.
"Berdoa dimulai" imbuh Oca kemudian.
Pasien yang sudah siap menjalani prosedur bedah saraf kemudian diposisikan sesuai dengan teknik bedah saraf yang akan dijalani, baik itu duduk ataupun terlentang. Dokter akan memposisikan pasien dengan baik dan senyaman mungkin agar tidak timbul komplikasi akibat posisi pasien yang salah selama operasi berjalan.
Setelah itu dokter dyto akan memberikan obat bius kepada pasien. Pasien yang sudah diberikan obat bius total akan dipasang selang bantuan pernapasan yang disambungkan ke mesin pernapasan. Selama operasi, pasien akan dipantau kondisinya melalui pemantauan tekanan darah, denyut jantung, dan suhu tubuh.
Kebanyakan metode bedah saraf memerlukan pembuatan irisan kulit atau insisi, kecuali prosedur stereotactic radiosurgery (SRS). Insisi akan dibuat di daerah yang akan dibedah. Contohnya pada kraniotomi dan AWS, insisi akan dibuat di daerah kepala dan diikuti dengan pembukaan tulang tengkorak. Daerah tulang tengkorak yang dibuka disesuaikan dengan keperluan tindakan medis yang sudah dievaluasi sebelum operasi.
pasien akan menjalani bedah mikro saraf tepi, insisi akan dibuat di daerah anggota badan yang mengalami gangguan saraf tepi. Jika pasien menderita kelainan saraf sensorik atau motorik di tangan, maka insisi akan dibuat di tangan, begitu pula jika kelainan saraf terjadi di kaki. Akan tetapi, kondisi pasien juga memengaruhi kapan bedah mikro saraf tepi dapat dilakukan. Jika kondisi kesehatan pasien cukup baik, bedah mikro saraf tepi dapat dilakukan dengan segera. Sebaliknya, jika kondisi kesehatan pasien cukup buruk atau terdapat luka dan cedera parah pada anggota badan yang akan menjalani bedah mikro, pasien akan ditunggu higga kondisinya pulih terlebih dahulu.
Pasien yang menjalani neuroendoskopi akan dibuat sayatan di bagian dalam hidung diikuti dengan pemotongan sebagian kecil tulang sekitar hidung. Insisi ini dibuat dengan tujuan untuk memasukkan alat endoskop dari dalam hidung menuju otak.
Prosedur bedah saraf kemudian akan dilakukan setelah insisi atau sayatan dibuat. Jika pasien menderita tumor pada otak atau saraf tulang belakang, tumor akan diangkat. Pasien yang menjalani bedah mikro saraf tepi akan menjalani perbaikan saraf motorik atau sensorik di anggota badan yang mengalami cedera saraf. Pasien yang menjalani kraniotomi dan AWS akan menjalani berbagai tindakan medis pada bagian otak. Pasien yang menjalani neuroendoskopi akan menjalani pengangkatan tumor dan tindakan medis lain pada bagian dalam otak.
Khusus pasien yang menjalani tindakan bedah saraf stereotactic radiosurgery atau SRS, insisi tidak akan dibuat sama sekali. Pasien akan diposisikan telentang di mesin SRS. Mesin akan memancarkan memancarkan radiasi berupa sinar gamma yang akan difokuskan pada tumor di dalam otak, dan memotong serta menghancurkan tumor tersebut tanpa merusak jaringan otak lainnya. Selama prosedur SRS, pasien akan tetap sadar namun diberikan obat penenang selama prosedur berlangsung.
Pasien yang menjalani AWS akan diberikan berbagai pertanyaan oleh dokter selama prosedur berlangsung. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan tergolong sederhana, yaitu seputar kata dan gambar. Pasien juga akan diminta untuk menggerakkan anggota tubuh atau menggerakkan jari selama prosedur AWS. Jika seluruh prosedur bedah sudah selesai dilakukan, insisi yang dibuat akan ditutup kembali.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Yeyet Agus
author nya ini apa dokter ya ? Koq bnyk mengulas hal² medis...bgs thor, semangat.
2023-04-07
0
Dhina ♑
intro
intro
setelah Ocha nyanyi
sekarang Nyno nyanyi
test
test
hmm...hm...
2021-08-15
0
Sri Widjiastuti
lanjutt ajah. g mudeng niii bahasa kedokteran😆😆
2021-01-30
1