Setelah merapikan jahitan Pasiennya, Oca kini membereskan peralatan operasinya dibantu oleh Assisten dokternya.
Kini Bu Miranda telah dibawa ke ruang transisi seusai melakukan operasi bedahnya.
Di dalam ruangan transisi ini, kondisi fisik pasien akan terus-menerus dipantau secara intensif.
Bila tubuh pasien tidak memperlihatkan tanda-tanda terkenanya efek samping dari anestesi dan tidak mengalami komplikasi apa pun setelah operasi, maka barulah tim medis akan memindahkan Pasien ke ruang perawatan.
Oca meninggalkan ruang operasi seusai membersihkan dirinya terlebih dahulu.
Kini tugasnya adalah menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai hasil operasi tersebut.
Diluar ruangan nampak seorang pria muda sedang terduduk lesu tepat di depan pintu ruangan.
"Selamat siang, anda Wali pasien ?" Sapa Oca
ke lelaki muda tersebut. Dia tak menyangka akan bertemu dengannya.
Lelaki muda tersebut mendongakkan kepala setelah Oca memanggilnya. Kedua bola matanya terbuka lebar menangkap sosok didepannya.
"Kak Oca" Panggil lelaki yang bernama Bara tersebut.
"Kondisi Bu Miranda sudah stabil, sekarang beliau sedang berada di ruang transisi untuk menunggu efek anastesi mereda bila ada masalah Anda bisa langsung menghubungi kami" Jelas Oca tanpa menatap lelaki didepannya.
"Bila tak ada yang ingin Anda tanyakan, saya akan undur diri" Imbuh Oca pamit berbalik meninggalkan Bara.
"Kapan kakak kembali ? apa kakakku sudah mengetahuinya ?" Tanya Bara
Oca menghentikan langkahnya saat mendengar pernyataan dari lelaki tersebut.
"Aku tak tahu, dan tak ingin tahu" Jawab Oca tanpa menoleh sedikitpun. Kemudian dia melanjutkan langkahnya meninggalkan Bara yang masih tetap di tempat duduknya.
Oca sedikit lelah hari ini, bukan karena selesai melakukan proses operasi. Melainkan lelah karena mengingat masa lalu yang menyebalkan.
Selesai menjalankan operasi, Oca kini duduk di ruangannya dan menunggu pasiennya datang.
Pasien pertamanya adalah laki laki umur 65 th. Beliau mengeluh sering mengalami kesemutan diarea tangan dan wajah.
Kini Oca sedang memeriksanya, Diagnosa awalnya adalah gejala Stroke ringan atau transient ischaemic attack (TIA) dalam bahasa medisnya.
Penyebab penyakit ini sama dengan stroke, yaitu terhalangnya aliran darah ke otak. Sehingga, wajar jika gejala yang muncul juga mirip dengan stroke.
Oca kemudian menyarankan agar pasien tersebut mengubah pola hidup sehat, karena ternyata pasiennya adalah perokok aktif.
Lalu Oca memberikan resep untuk pasiennya.
Resep obat yang diberikan oleh Oca adalah obat pengencer darah, yakni aspirin atau Coumadin, untuk mengurangi pembekuan darah. Di samping itu, ada pula obat antihipertensi, obat statin, atau obat antikaogulan.
Setelah menuliskan resepnya, kini Oca mengajari Bapak tersebut untuk terapi ringan secara mandiri.
Yakni dengan melakukan terapi fisik.
Terapi fisik membantu penderita untuk bisa bergerak dengan aman dan mudah dengan cara menguatkan otot dan menyeimbangkan tubuh.Terapi fisik juga dapat mengatasi ketegangan pada otot yang membuat penderita menjadi lebih leluasa dalam bergerak.
Yang kedua adalah Terapi okupasi
Perubahan di rumah dan kantor dapat ditanggulangi dengan terapi okupasi yang membantu dengan mengajarkan penderita cara-cara baru untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti membersihkan kamar, dan sebagainya.
🍁🍁
Tak terasa menerima pasien di ruangan praktiknya membuat Oca lupa waktu. Kini jam sudah menunjukan waktu makan siang.
Sudah tak sempat lagi Oca akan makan siang, Karena dia akan bertolak ke Kejaksaan untuk melakukan proses sidang tilang yang pernah dialami olehnya.
Oca memacu mobilnya meninggalkan Rumah sakit tempatnya bekerja dan bergegas menuju Pengadilan Negeri.
Tak beberapa lama Oca telah tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Oca lalu bergegas mengambil nomor antrian seperti yang telah di instruksikan.
Selesai mengambil nomor, Oca kemudian menunggu di depan ruang sidang pelanggan lalu lintas.
Karena proses sidang tilang tak sendirian, maka Oca tak perlu mengantre lama.
Biasanya ada sekitar 10-20 orang sekaligus dalam satu kali sidang.
Kini Oca dan yang lainya duduk bersama dalam ruang sidang, di dalam ruang sidang biasanya pelanggar akan diberitahu pelanggaranmu sesuai urutan. Kamu hanya perlu menjawab “Ya” atau “Baik pak, tidak akan saya ulangi lagi.”
Setelah proses sidang, Oca kemudian diberi surat denda yang harus di bayar di kasir dan mendapatkan STNK Oca kembali.
Besar kecilnya denda tergantung pelanggaran yang telah di langgar oleh pelanggar.
Oca akhirnya selesai melakukan proses sidangnya dan mendapatkan STNK nya kembali.
Tak perlu menunggu lama, Oca segera bergegas kembali ke Rumah Sakit.
Karena tergesa gesa, Oca tak melihat jalannya dan menubruk seseorang.
"Sorry" Kata Oca sambil merapikan bajunya.
Oca menabrak orang yang paling tak ingin dia lihat didunia ini.
Pria tersebut juga tak kalah kagetnya dengan Oca.
Oca tak memperdulikannya, waktunya lebih berharga daripada memperhatikan orang yang tak penting.
Pria itu mematung ditempat setelah kepergian wanita yang sudah menabraknya.
Wanita yang pernah singgah dihatinya, dan wanita yang pernah patah hati karenanya.
"Oceana Saphira" kata Pria tersebut lirih.
Kemudian dia melanjutkan langkahnya menuju ruang sidang untuk melanjutkan kasusnya.
Pria tersebut adalah Prabasonta Adiwiyata Dia merupakan putra pertama Prabusona Adiwiyata dan Kakak dari Barapathi Adiwiyata yang Oca temui di rumah sakit.
Praba adalah seorang Pengacara atau biasa disebut Advokat, merupakan profesi yang menawarkan jasa hukum di dalam maupun di luar pengadilan.
Jasa hukum yang diberikan bisa berupa konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, maupun tindak hukum lainnya untuk kepentingan klien. Yang menjadi klien bisa orang, badan hukum, atau lembaga lainnya.
Praba sendiri memiliki kantor pengacara sendiri yang bernama Prab and Partner Law Firm.
Kantor ini mencantumkan kontak Prabasonta sendiri sebagai pendiri dan partners dari kantor ini, sebagai narahubung. Firma Praba Law Office ini merupakan anggota dari The Global Justice Network, berafiliasi dengan Lieff Global of San Francisco (Amerika Serikat), dan anggota dari Inter Pacific Bar Association.
Advokat yang ada di kantor hukum ini memiliki keahlian di bidang hukum perdata dan pidana, penanaman modal asing, minyak dan gas bumi, telekomunikasi, kasus-kasus penerbangan, perusahaan dan perdagangan, litigasi pidana dan perdata, kasus class actions, legal opinion, pertambangan, hukum administrasi, hukum pajak, penyusunan perjanjian dan kasus-kasus korupsi.
Kini Praba sendiri sedang menangani sebuah kasus hukum perdata. Seperti kasus pencemaran nama baik ini.
Seperti Kasus yang paling banyak dialami oleh para artis saat ini. Praba sedang menangani kasus Anita Basuki. Artis yang sedang naik daun ini mengalami pencemaran nama baik atau / Bullying di sosial media.
Sidang kali ini adalah mendengarkan kesaksian para ahli. Pihak Anita yang dibantu oleh Praba mengajukan beberapa saksi ahli ITE.
Praba menjalankan pekerjaannya dengan profesional meski hatinya sedang bergejolak antara Ibunya yang sedang sakit dan bertemu dengan mantan kekasihnya barusan.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Dhina ♑
waduh, perokok berat, harus di uap secara rutin. Minum susu murni, pakai telor ayam kampung.
2021-08-15
0
Akbar Afkar
aq suka ini baru novel berkualitas
2021-01-30
1
Panah Aksara🌼
visualnya keren kakak... sepertinya gabungan jawa dan korea (jawa namanya korea orangnya)
kok dr. Oca sebenci itu ya?🤔
2020-12-12
0