Tiba di depan gapura kampung di mana kakek dan nenekku tinggal, kami terus menyusuri jalan masuk ke dalam perkampungan itu.
Jantungku berasa berdebar hebat, aku sangat bersemangat ingin segera menemui kakek dan nenek.
Terlihat dari kejauhan rumah yang pernah aku kakek dan nenek tinggal bersama, setelah sampai di depan rumah itu aku keluar dari mobil dengan terburu-buru.
Aku berlari dengan sangat cepat menuju rumah kakek dan nenek, aku sudah ada di depan pintu rumah itu, aku segera mengetuk pintu.
tok..tok..tok
"assalamualaikum kek..nek ini ridwan pulang"panggilku di depan pintu. "walaikumsalam.."jawab suara wanita dari dalam rumah, aku tidak pernah dengar suara atau hafal dengan suara yang baru aku dengar.
"maaf adik cari siapa ya? "tanya wanita itu padaku, yang kini sudah berdiri di hadapanku.
"saya mencari kakek dan nenek yang tinggal di rumah ini"jawabku menjelaskan kedatanganku.
"kakek...nenek...??"wanita itu menjawab seolah dia sedang mengartikan apa maksudku.
"ya sudah kita masuk dulu biar bicara enak, sebentar saya buatkan minum dulu"balas wanita itu lagi mempersilahkan pak ibnu dan aku masuk.
Tidak menunggu lama wanita itu keluar dari dalam dapur dengan membawa nampan ditangannya, ia duduk di bangku ruang tamu nerhadapan dengan pak ibnu dan aku.
"silahkan pak..dek di minum dulu"tawar wanita itu lagi pada kami berdua.
"iya terima kasih mba..bu"jawab pak ibnu dan aku serempak
"maaf mba ini siapa ya, bukannya ini rumah kakek dan neneknya nak ridwan?"tanya pak ibnu membuka pembicaraan.
"tunggu pak saya sedang mengingat-ingat, soalnya rumah ini suami saya yang beli"jawab wanita itu.
"kalau suami mba ke mana? "lanjut tanya lagi pak ibnu.
"suami saya sedang kerja pulang agak sore nanti"ujar wanita itu lagi.
"lalu sama siapa saya bisa minta keterangan tentang rumah ini mba? "tanya lagi pak ibnu pada wanita itu
"pak rt tau ga ya, saya juga belum memastikannya"gumam wanita itu bertanya pada diri sendiri.
"kalau bapak dan adik ini mau sekarang saya antarkan kerumah pak rt, siapa tau pak rt lebih paham tentang rumah ini"tawar wanita itu untuk diantarkan kerumah ketua rt setempat.
"boleh mba itu lebih baik, jadi saya ga harus cari infomasi lainnya"balas pak ibnu menyetujui tawaran wanita itu.
Akhirnya mereka sepakat untuk bertemh dengan ketua rt, mereka berjalan sudah beberapa menit yang lalu.
Mereka melewati jalan gang-gang sempit, karena di kota rumah dan bangunan lainnya di bangun berhimpitan.
Lama di perjalanan mereka sampai juga di depan rumah ketua rt.
"assalamualaikum.."ucap wanita itu sambil mengetuk pintu rumah ketua rt.
tok..tok..tok
"walaikumsalam.."jawab suara laki-laki dari dalam rumah.
"eh ada mba tika, ada perlu apa nih tumben mampir ke rumah saya? "balas pak rt berbasa basi.
"ini pak rt, ada orang yang mau menanyakan tentang rumah yang saya tinggali"jawab wanita yang bernama tika itu pada ketua rt menjelaskan kedatangannya.
"silahkan duduk dulu mba..pak..dek"pinta ketua rt itu menawarkan.
"iya terima kasih pak rt"jawab wanita itu mewakili pak ibnu dan aku.
"tolong bapak ceritakan awal mulanya, bagaimana bisa bapak menanyakan rumahnya mba tika ini? "tanya ketua rt itu dengan menegaskan.
"jadi begini pak rt, sebenarnya kedatangan saya bukan mempermasalahkan rumah itu tapi kami berdua sedang mencari seseorang yang tinggal di rumah itu"jawab pak ibnu menjelaskan panjang lebar pada ketua rt itu.
"yang bapak maksud siapa, siapa tau saya kenal dengan orang yang sedang bapak cari? "lanjut tanya lagi ketua rt itu pada pak ibnu.
"orang yang kami cari kakek dan neneknya nak ridwan ini pak rt"timpal lagi pak ibnu menjelaskan.
"kalau boleh saya tahu, nama kakek dan neneknya siapa ya? "tanya ketua rt padaku.
"kalau mencari namanya mungkin bisa lebih cepat mencarinya, saya juga bisa cek data warga yang pernah tinggal di sini"jawab ketua rt menjelaskan.
"nama kakek juki dan nenek surti pak rt"jawabku menjelaskan.
"kalau boleh tau jelasnya tahun berapa kakek dan nenek nak ridwan ini pernah tinggal di kampung kami? "tanya ketua rt padaku dan ingin mencocokkan data pada buku yang dipegangnya.
"saya lupa pak rt, waktu itu saya masih umur 8 tahunan"jawabku dengan polosnya pada ketua rt itu.
"aduh..jadi agak susah kalau lupa begitu ya"timpal ketua rt sambil tangannya memijat keningnya yang tidak pusing.
"mba tika suami kapan pulangnya? "lanjut tanya pak rt pada wanita itu.
"biasa pulangnya agak sore pak rt"jawab wanita itu menjelaskan.
"kira-kira suamimu tau ga dia pernah beli rumah itu sama siapa? Tanya lagi ketua rt pada wanita yang bernama tika itu.
"saya tidak tahu pak rt, tadi saya juga sempat punya pemikiran apa suamiku tau tentang kakek dan nenek yang pernah tinggal dirumahku"jelas wanita itu panjang lebar pada semua orang yang memdengarkan.
Lama pembahasan mereka tidak menghasilkan titik terang sedikit pun, mereka berbincang yang ringan-ringan agar suasana tidak terlalu tegang.
Tidak berapa lama istri ketua rt itu keluar dengan membawa gelas berisi air teh manis dan Beberapa cemilan.
"diminum dulu airnya mba..pak..dek, maaf agak lama kasih minumnya, saya tadi masak dulu airnya"tawar istri pak rt pada semua orang.
"iya bu terima kasih"jawab mereka serempak.
Setelah istri ketua rt itu menyuguhkan minuman untuk para tamu, ia masuk ke dalam lagi untuk melanjutkan memasaknya yang tadi sempat Tertunda.
Istri ketua rt tidak keberatan kalau ada banyak tamu yang datang kerumahnya, karena itu memang sudah pekerjaan suaminya sebagai tokoh masyarakat yang menjabat sebagai ketua rt.
Ia pun sebagai istri selalu mendukung pekerjaan suaminya, apa pun itu untuk kebaikan dan kebersamaan di kampungnya.
Ia pun di kampung tersebut mendapat amanat menjadi ketua pkk untuk ibu-ibu yang ada di sana, setiap ada acara apa pun yang diselenggarakan para bapak-bapak mereka selalu membantu dengan membuatkan minum dan beberapa makanan ringan.
Mereka saling menjaga antara bapak ibu dan anak-anak, mereka ingin membangun kampung yang harmonis tentram dan damai.
Di depan gapura mereka lukis gambar SELAMAT DATANG, anak-anak mereka kumpulkan untuk diambil foto bersama dan gambar foto yang bagus mereka pasang di depan gapura.
karena itu akan menjadi wajah kampung itu sendiri, dengan senyum khas anak-anak.
Setiap jalan mereka pasang lampu-lampu warna warni, agar pemandangan kampung itu lebih terlihat hidup dan nyaman untuk mereka tinggali.
Saluran air selalu mereka bersihkan setiap hari minggu, agar tidak ada sampah yang menyumbat saluran air yang akan menimbulkan banjir di kampung itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎
Jadi sekarang umurnya Ridwan berapa tahun?
2024-05-01
0