Pada malam yang dingin dan gemerlap, Istana Splendora yang megah dan mewah terbenam dalam sinar lampu kristal yang bersinar gemerlap.
Suasana istana dipenuhi dengan kehangatan dan kegembiraan menyambut momen penting dalam kehidupan Putri Adeline.
Adeline, yang mempesona dan penuh gairah, berdiri di depan cermin yang memantulkan keindahannya. Gaunnya yang elegan dan mewah mengalir seperti air, memperlihatkan keanggunan alami yang dimilikinya.
Rambutnya dihias dengan mahkota berlian yang bersinar terang, menambah pesonanya yang memikat.
Di sekitarnya, dekorasi bunga-bunga segar menghiasi setiap sudut istana, memberikan aroma yang menyegarkan dan suasana yang romantis.
Musik dari orkestra istana mengalun lembut di udara, menciptakan suasana yang ajaib dan menggetarkan hati setiap tamu yang hadir.
Dengan setiap langkahnya, Adeline memancarkan pesona dan keanggunan yang tak terbantahkan.
Malam ini adalah malam yang ditunggu-tunggu, dan Adeline bertekad untuk membuatnya menjadi momen yang tak terlupakan dalam sejarah Kerajaan Splendora.
Adeline memandang dengan takjub pada pria yang berdiri di sisinya, Duke Emeric. Dia tidak bisa menahan rasa kagumnya saat melihat kehadiran Duke Emeric yang begitu mempesona.
Siluetnya yang tegap terlihat begitu kokoh dan penuh kekar di balik setelan yang serasi dengan milik Adeline.
Duke Emeric, dengan pesona dan ketampanannya yang tak tertandingi, memancarkan aura maskulin yang begitu kuat.
Setelan yang dikenakannya menambah kesan elegan dan anggun pada penampilannya, namun tetap menggambarkan keperkasaan dan kejantanan yang melekat padanya.
Adeline merasakan detakan jantungnya berdegup kencang saat melihat Duke Emeric. Setiap gerakannya, setiap senyumnya, menimbulkan rasa gairah yang tak terlukiskan dalam dirinya.
Dia merasa terseret dalam pesona dan daya tarik yang memancar dari sosok Duke Emeric.
Saat pandangannya bertemu dengan pandangan Duke Emeric, Adeline tersenyum lembut, merasa beruntung bisa berdiri di samping pria yang begitu menakjubkan ini.
Meskipun malam ini adalah debutannya, Adeline merasa bahwa kehadiran Duke Emeric adalah hadiah terindah yang bisa diterimanya.
Duke Emeric tersenyum hangat saat melihat Adeline, lalu dengan penuh ketulusan dia mengatakan, "Putri, kamu terlihat begitu cantik dan mempesona malam ini. Kamu benar-benar berkilau di antara bintang-bintang."
Adeline tersenyum bahagia mendengar pujian Duke Emeric, dan tanpa ragu dia membalas, "Terima kasih, Duke Emeric. Namun, kamu juga tidak kalah, kamu terlihat sangat tampan dan menggoda malam ini."
Mendengar kata-kata Adeline, Duke Emeric sedikit terkejut dan sedikit salah tingkah. Wajahnya sedikit memerah, namun dia mencoba menyembunyikan rasa malunya di balik senyum tipis.
"Ah, terima kasih, Putri," jawab Duke Emeric dengan suara yang agak canggung. "Aku... aku hanya berusaha tampil sebaik mungkin malam ini."
Adeline tersenyum melihat reaksi Duke Emeric.
Ketika Adeline dan Duke Emeric memasuki aula tempat acara, mereka disambut dengan tepuk tangan meriah dari para tamu yang hadir. Sorak sorai dan tepuk tangan tersebut menciptakan suasana yang hangat dan meriah di sekeliling mereka.
Di bagian depan aula, Keluarga Adeline telah tiba duluan, memandang putri mereka dengan wajah yang penuh haru dan kebahagiaan. Ratu Splendora tersenyum lembut sambil mengusap air mata bahagianya, sementara Raja Splendora menganggukkan kepala dengan bangga melihat putrinya yang begitu mempesona.
Adeline merasa begitu bersyukur memiliki dukungan dan cinta dari keluarganya di malam debutannya ini. Mereka adalah sumber kekuatan dan inspirasinya, dan Adeline berjanji untuk menjadikan mereka bangga dengan setiap langkahnya dalam hidup.
Saat musik mulai berkumandang di aula, suasana menjadi semakin magis. Semua mata tertuju pada panggung di tengah aula, di mana seorang debutan memulai tarian pertamanya. Duke Emeric, dengan sikap yang penuh wibawa dan sopan, mengulurkan tangannya kepada Adeline, mengundangnya untuk menjadi pasangannya dalam tarian pertama debutannya.
Adeline merasa senang dan terhormat bisa berdansa dengan pria tampan seperti Duke Emeric. Dia menggenggam erat tangan Duke Emeric, dan bersama-sama mereka melangkah ke tengah panggung, memulai tarian pertama debut Adeline.
Di tengah kesenangan mereka, mata Adeline secara cepat menangkap kehadiran Elisa, seorang Saintes yang menjadi protagonis, dan Rosalina, si antagonis, yang duduk di antara tamu undangan. Elisa terlihat anggun dan memesona, sementara Rosalina menatap Adeline dan Duke Emeric dengan ekspresi kecut di wajahnya.
Meskipun kehadiran Elisa dan Rosalina menimbulkan sedikit ketegangan di udara, Adeline memilih untuk fokus pada momen indah bersama Duke Emeric.
Dengan setiap gerakan, setiap senyum, dan setiap kata yang dia ucapkan, Adeline bertekad untuk menarik perhatian Duke Emeric sepenuhnya padanya. Dia berusaha untuk menjadi sosok yang tak terlupakan di mata Duke Emeric, memancarkan pesona, keanggunan, dan kehangatan yang tak tertandingi.
Adeline berharap agar setiap tindakannya dapat membuat Duke Emeric melupakan segala pesona Elisa atau wanita lainnya. Dia merencanakan cara-cara untuk menciptakan momen-momen berkesan bersama Duke Emeric, menghabiskan waktu yang berkualitas bersamanya, dan menunjukkan betapa berharganya dirinya dalam hidup Duke Emeric.
Dalam batinnya, Adeline bersumpah untuk tidak membiarkan siapapun atau apapun mengganggu hubungan yang akan dia bangun dengan Duke Emeric. Pria tertampan di Splendora.
Setelah tarian pertama berakhir, suasana pesta debutante Adeline berubah menjadi lebih santai dan ramai. Para tamu yang hadir diundang untuk menikmati acara dan hidangan mewah yang telah disediakan dengan baik.
Para tamu bersenda gurau dan tertawa riang, menikmati kehangatan dan keramahan yang ada di sekitar mereka. Mereka saling bertukar cerita dan tertawa bersama, menciptakan suasana yang penuh kegembiraan dan keakraban.
Adeline, berdiri di antara tamu-tamu yang hadir, merasakan kebahagiaan yang mendalam. Dia bahagia melihat semua orang menikmati acara debutantenya dengan begitu meriah. Meskipun beberapa ketegangan mungkin masih terasa di udara, Adeline memilih untuk menikmati momen ini dengan penuh sukacita, bersyukur atas kehadiran semua orang yang mencintainya.
Dengan senyum yang memancar kebahagiaan, Adeline bergabung dengan para tamu lainnya, menikmati hidangan lezat dan suasana yang hangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments