Setelah melihat pemandangan itu selama beberapa detik senyum lebar terlihat menghiasi wajah Alaric yang tampan itu, setelah itu Alaric membalikkan badannya dan berjalan menuju keluar kamarnya, setelah keluar dari kamarnya Alaric berjalan menuruni anak tangga lalu sampailah ia di ruang makan.
Namun setelah sampai di ruang makan Alaric tidak melihat siapa-siapa, karena di ruang makan sama sekali tidak ada orang Alaric berjalan kembali ke arah dapur.
Setelah sampai di dapur dia melihat ibunya dan tiga orang pelayan wanita sedang menyiapkan sarapan, "Bu, Ayah dan kakak berada di mana?" Tanya Alaric kepada Cecilia, "Ayah dan kakakmu sedang berlatih pedang di halaman belakang" Jawab Cecilia.
"Oh begitu" Ucap Alaric sambil berjalan ke arah kamar mandi yang berada tepat di sebelah dapur lalu memasukinya, beberapa menit kemudian Alaric keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih terlihat sangat basah.
Lalu salah satu pelayan wanita yang tadi sedang membantu Cecilia menyiapkan sarapan datang menghampiri Alaric sambil membawa sebuah handuk, lalu pelayan wanita itu membungkuk untuk mengeringkan rambut Alaric menggunakan handuk.
"Tuan muda, lain kali setelah mandi jangan lupa untuk mengeringkan rambutmu" Ucap pelayan itu sambil mengusap rambut Alaric, "Tunggu, apa itu? Aku bisa melihat benda besar itu" Ucap dalam hati Alaric sambil melihat ke arah dada pelayan itu, akan tetapi untungnya pelayan itu tidak menyadari tatapan mesum Alaric.
Setelah rambut Alaric terlihat cukup kering pelayan itu membalikkan badannya lalu berjalan ke arah dapur untuk melanjutkan membantu Cecilia menyiapkan sarapan.
Setelah pelayan itu berjalan meninggalkan Alaric, Alaric juga berjalan menuju ke arah ruang makan lalu sesampainya dia di ruang makan Alaric langsung duduk di sebuah kursi yang sudah disiapkan lalu menunggu sarapannya datang.
Beberapa menit kemudian menu sarapan keluarga Melvil telah jadi, Cecilia terlihat sedang membawa beberapa makanan sambil dibantu oleh tiga pelayan yang terlihat juga sedang membawa beberapa jenis makanan dan minuman ke meja makan, Setelah semua hidangan ditaruh di atas meja para pelayan itu berjalan kembali ke dapur.
Pada waktu yang bersamaan Melvil dan Alyva telah kembali dari latihannya lalu masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang lalu mereka duduk di kursi yang berada di sekitar meja makan.
"Bagaimana latihannya yah?" Tanya Cecilia kepada Melvil.
"Perkembangan Alyva cukup baik, 3 bulan lagi Alyva akan mulai sekolah, dan saat tes di sekolah nanti dia akan mendapatkan hasil yang cukup bagus" Ucap Melvil sambil mengelus kepala Alyva yang berada di sebelahnya.
"Tentu saja aku akan memberikan yang terbaik saat tes nanti" Ucap Alyva sambil tersenyum.
"Ibu bangga padamu Alyva" Ucap Cecilia.
Sekarang adalah bulan 10 dan Alyva akan mulai masuk sekolah pada bulan 1, di dunia ini anak anak akan mulai bersekolah saat umur mereka sudah menginjak 13 tahun saat bulan 1.
Sebelum menginjak usia 13 tahun dan mulai belajar di sekolah anak anak akan belajar bersama orang tua mereka, dan tentu saja Alaric sudah mengetahui informasi ini karena sebelumnya Cecilia sudah memberikan Alaric tentang wawasan dasar di dunia ini.
Setelah percakapan itu Melvil, Cecilia, Alyva, dan Alaric memulai sarapan mereka, tapi sebelum mulai sarapan Alaric terlebih dahulu melihat gelas susunya.
"Ada semut lagi ga ya? Kalau ada kan lumayan buat poin peningkatan" Ucap dalam hati Alaric, Tapi sayangnya kali ini tidak ada semut yang terperangkap di gelas susu milik Alaric, karena hal itu Alaric melanjutkan sarapannya dengan tenang.
Beberapa menit kemudian akhirnya mereka menyelesaikan sarapannya dan seperti biasa para pelayan datang untuk membersihkan bekas sarapan keluarga Melvil.
"Ayah, Bulan depan adalah bulan Monster, bagaimana persiapan di perbatasan?" Tanya Cecilia kepada Melvil.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya kami sudah mempersiapkannya dengan baik" Jawab Melvil.
"Oh aku ingat, sebelumnya ibu pernah berkata setiap tahunnya pada bulan 11 para monster akan mulai menyerang desa-desa, dan sepertinya monster-monster itu menyerang desa-desa adalah untuk mencari makanan untuk persiapan hibernasi mereka di musim dingin nanti" Ucap dalam hati Alaric.
Setelah sarapan Alaric berdiri lalu menghampiri ayah dan ibunya dan berkata "Ayah, ibu, apakah aku boleh keluar berkeliling desa?".
"Ya tentu saja, tapi sebaiknya kamu sekalian mampir ke rumah nenek" Ucap Melvil sambil menggandeng tangan Alaric lalu membawanya keluar rumah.
"Kalian berdua tolong bawa Alaric ke rumah Baron Beatrice" Ucap Melvil kepada dua penjaga yang sedang berjaga tepat di belakang pagar rumah Melvil.
Di rumah ini terdapat 4 tentara penjaga yang menjaga rumah milik Melvil, dua penjaga berjaga di area depan rumah Melvil dan dua lagi berjaga di area belakang rumah Melvil, dan para tentara penjaga ini juga ditugaskan langsung oleh pemimpin kota Buitenzorg yang bernama Viscount Theodoric.
"Baik Baron Melvil" Ucap kedua penjaga itu.
Lalu kedua penjaga itu mengantar Alaric keluar dari gerbang rumahnya, lalu dibelakang Alaric terlihat Melvil sedang melambaikan tangannya ke arah Alaric dan Alaric pun membalasnya, setelah itu Melvil kembali ke dalam rumah dan Alaric berjalan menjauh dari rumahnya.
Lalu Alaric berjalan di jalanan desa yang masih terbuat dari tanah, keadaan di sekitar Alaric masih cukup baik, udaranya masih sangat segar, hembusan anginnya sangat sejuk, dan warga-warga di sini juga menyapa Alaric dengan sangat ramah.
Hmmmm... Suara tarikan nafas Alaric huffff... Suara hembusan nafas Alaric.
"Udaranya sangat segar dan warga-warga di sini juga sangat ramah, sangat berbeda dengan keadaan di kota di kehidupanku sebelumnya, aku sangat berterima kasih kepada dewi karena telah memberikanku kesempatan kedua untuk hidup di desa yang indah ini" Ucap dalam hati Alaric sambil menggenggam kedua tangannya.
Saat berjalan Alaric melihat kaki salah satu penjaga akan menginjak seekor katak, "Tahan" Ucap Alaric dengan suara yang cukup keras, lalu para penjaga itu menghentikan langkah mereka lalu dengan sigap mengambil perisai kecil yang berada di punggung dengan tangan kiri mereka lalu memegang gagang pedang yang berada di pinggang mereka menggunakan tangan kanan mereka.
"Ada apa Baron Alaric? Apakah ada bahaya?" Ucap salah satu penjaga itu sambil melihat area sekitar.
"Tidak, aku menghentikanmu karena kamu hampir menginjak seekor katak" Ucap Alaric sambil menghembuskan nafasnya
"Kamu sangat baik Baron Alaric" Ucap salah satu penjaga itu.
Ting... Sebuah layar hologram muncul di depan Alaric "Selamat, kamu baru saja mendapatkan satu poin peningkatan" Kalimat yang tertulis pada layar hologram tersebut.
Karena Alaric sedang berada di tempat terbuka dia mengabaikan layar hologram tersebut, beberapa menit kemudian akhirnya Alaric sampai di rumah Baron Beatrice yang tidak lain dan tidak bukan adalah nenek Alaric sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments