Senjata Pertama

Sesampainya di pagar rumah Baron Beatrice mereka disambut oleh dua tentara penjaga yang menggunakan helm besi, zirah besi, dan ada juga perisai besi yang terlihat menempel di punggung para penjaga itu, lalu ada juga pedang yang terlihat menggantung di pinggang para penjaga itu.

Karena gelar Baron hanyalah gelar bangsawan tingkat rendah ada undang undang Kerajaan yang mengatakan bahwa satu orang Baron dewasa wajib diberi minimal dua pengawal, dan untuk pengawal Baron biasanya diambil langsung dari tentara tentara yang berasal dari kota.

Setelah para penjaga itu memberi sambutan kepada Alaric dengan cara menundukkan kepala mereka salah satu dari dua penjaga itu terlihat memasuki rumah Baron Beatrice.

Beberapa menit kemudian penjaga yang tadi terlihat memasuki rumah Baron Beatrice terlihat kembali keluar dari rumah Baron Beatrice dengan diikuti Baron Beatrice yang terlihat sedang berjalan tepat di belakang salah satu penjaga itu.

"Alaric cucuku ayo sini masuk" Ucap Beatrice dengan raut wajah tersenyumnya sambil melambaikan tangan kanannya ke arah Alaric.

"Baik nek" Ucap Alaric sambil berjalan ke arah Beatrice yang sedang menunggunya dari balik pintu.

Setelah Alaric sampai di depan pintu Beatrice langsung membawa Alaric ke arah ruang tamu, setelah melihat Beatrice dan Alaric masuk ke dalam rumah para penjaga itu langsung bersiaga di luar pintu rumah Beatrice, sedangkan dari dalam rumah terlihat ada dua pelayan yang sudah berdiri di samping pintu rumah Beatrice.

Setelah beberapa detik berjalan akhirnya mereka sampai di ruang tamu sambil diikuti dua pelayan, "Apa kamu sudah sarapan nak?" Tanya Beatrice sambil duduk di kursi yang berada di ruang tamu itu.

"Sudah nek" Jawab singkat Alaric sambil duduk juga di salah satu kursi yang berada di ruang tamu itu.

"Bagaimana kabar keluargamu?" Tanya Beatrice kepada Alaric.

"Semuanya baik-baik saja, ibu masih melakukan aktivitas seperti biasanya sedangkan Ayah dan kakak Alyva sering berlatih bersama untuk persiapan tes masuk sekolah kakak Alyva" Jawab Alaric.

"Oh nenek baru ingat, tiga bulan lagi adalah bulan satu, dan pada bulan itu banyak anak anak dari berbagai kalangan mulai masuk sekolah, dan di sekolah itu mau seorang anak bangsawan ataupun warga biasa para guru akan memperlakukan muridnya dengan sama, dan menurut mereka yang membedakan para murid murid itu hanyalah kelas yang mereka dapat" Ucap Beatrice.

"Oh begitu, mungkin itulah sebabnya kenapa kakak sangat ingin masuk kelas yang paling tinggi dan selalu latihan dengan sangat rutin" Ucap Alaric sambil mengusap dagunya.

"Kelak kamu juga akan masuk sekolah, sebaiknya kamu mempersiapkannya dari sekarang, oh apakah kamu sudah memikirkan tentang ilmu beladiri apa yang akan kamu pilih nanti saat di sekolah?" Tanya Beatrice.

"Ya, dan aku akan memilih Perisai, aku ingin melindungi semua orang" Jawab Alaric dengan penuh semangat

"Hahahaha, apakah kamu tahu bahwa dahulu kakekmu juga memilih Perisai? Kakekmu berkata bahwa dia memilih Perisai adalah agar bisa melindungiku, aku sudah mengenal kakekmu sejak masih kecil dan dia adalah orang yang sangat romantis dan lucu" Ucap Beatrice sambil tertawa.

"Benarkah? Hahahaha" Ucap Alaric sambil ikut tertawa.

"Pavia, tolong bawakan aku Kotak yang berada di kamarku" Ucap Beatrice kepada salah satu pelayan yang berada di belakang Beatrice.

"Baik Baron Beatrice" Ucap pelayan itu.

Dan setelah mendapat perintah dari Beatrice pelayan itu langsung berjalan menuju ke kamar Beatrice.

"Kotak? Kotak Untuk apa nek?" Tanya Alaric kepada Beatrice dengan tatapan bingung.

"Karena kamu memilih Perisai sama seperti kakekmu nenek jadi teringat tentang kenangan indah bersama kakekmu dan nenek akan memberikanmu sesuatu sebagai hadiah karena telah membuat nenek mengingat masa-masa bahagia bersama kakekmu" Ucap haru Beatrice.

"Terima kasih nek" Ucap Alaric sambil menundukkan kepalanya.

"Hohoho, apakah ini termasuk sebuah quest tersembunyi seperti yang berada di dalam beberapa game?" Ucap Alaric dari dalam hatinya.

Beberapa menit kemudian akhirnya pelayan itu kembali dari kamar Beatrice sambil membawa sebuah kotak yang terlihat cukup besar.

"Ini kotak yang ada minta Baron Beatrice" Ucap pelayan itu sambil menyerahkan sebuah kotak yang baru saja dia bawa dari kamar Beatrice.

"Terima kasih Pavia" Ucap Beatrice sambil menerima kotak itu.

"Nak kemarilah, liat hadiahmu" Ucap Beatrice sambil mengayunkan tangan kanannya kepada Alaric.

Alaric langsung berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan ke arah Beatrice, setelah Alaric sampai di samping Beatrice, Beatrice langsung membuka kotak yang berada di tangannya itu, setelah dibuka terlihat ada sebuah perisai kayu dan sebuah belati yang berada di dalam kotak tersebut.

"Ini adalah Perisai kayu dan belati milik kakekmu saat masih kecil, Perisai kayu dan belati ini nenek rawat dengan sangat baik selama ini, dan ini juga adalah hadiah untukmu" Ucap Beatrice sambil mengelus elus perisai kayu yang berada di dalam kotak tersebut.

"Benarkah? Ini adalah hadiah terbaik yang pernah aku Terima nek" Ucap Alaric dengan sangat bahagia sambil memeluk neneknya itu.

Setelah memeluk Beatrice Alaric langsung mengambil perisai kayu dan belati yang berada di dalam kotak itu, setelah mengeluarkan barang-barang itu Alaric langsung memakainya.

"Ini benar-benar sangat keren" Ucap Alaric sambil memakai perlengkapan itu.

"Rawatlah perlengkapan itu dengan baik, dan jika nanti kamu sudah menemukan perlengkapan yang lebih baik kamu boleh menyimpannya sebagai kenang-kenangan" Ucap Beatrice sambil tersenyum

"Baik nek" Ucap Alaric sambil menundukkan kepalanya, setelah menerima hadiahnya Alaric kembali duduk ke tempatnya.

"Bulan depan adalah bulan 11 dan bulannya monster, cobalah untuk meminta izin kepada ayahmu untuk ikut bertarung di tembok perbatasan, pada bulan itu juga akan ada beberapa orang dari berbagai kalangan yang ikut membantu melawan para monster-monster yang mencoba menyerang desa" Ucap Beatrice.

"Benarkah? Baiklah nek aku akan mencobanya" Ucap Alaric dengan penuh semangat.

"Ini informasi yang sangat berguna, sebelumnya aku belum pernah pergi ke tembok perbatasan dan tidak tahu dengan pasti bagaimana keadaan di sana, yang aku ingat hanyalah ayah sering berpergian ke tembok perbatasan untuk melawan beberapa monster yang menyerang desa" Ucap Alaric dari dalam hatinya.

"Dan jika aku ikut mengalahkan monster-monster yang menyerang desa bukankah itu artinya aku ikut menyelamatkan nyawa penduduk desa juga? Dan jika dugaanku itu benar itu artinya bulan monster adalah bulan farming poin peningkatan untukku" Imbuhnya.

Tidak terasa Alaric sudah berbincang-bincang dengan Beatrice selama tiga jam.

"Aku pikir sekarang saatnya kamu untuk kembali ke rumah nak, kita sudah berbincang-bincang cukup lama, mungkin saja sekarang orang tuamu sedang mencarimu" Ucap Beatrice.

"Oh nenek benar, aku bahkan tidak menyadarinya, sebaiknya aku kembali ke rumah sekarang" Ucap Alaric.

Setelah itu Alaric dan Beatrice berdiri dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan ruang tamu itu sambil diikuti dua pelayan Beatrice.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!