Bagiku pesan sang Pelakor itu tak begitu saja membuat nyali seorang Lydia Hadiwijaya menciut,bahkan aku semakin menggebu gebu untuk membuatmu menderita Karenina.
Selang beberapa lama,Mas Mario pun datang dengan membawakan kue kesukaanku,aku berinisiatif untuk menjalankan misi pertamaku,membuat mas Mario bertekuk lutut padaku.
"Sayang,ini aku beli kesukaanmu,"
Aku berpura-pura tersenyum manis kepadanya
"Terimakasih sayang,maafkan aku sudah keterlaluan kepadamu,"
Mas Mario memelukku dan berkata
"Makasih sayang,kamu telah memaafkanku aku berjanji akan selalu membahagiakanmu dan tolong kamu kasih tahu mama dan papa kalau kita udah baik-baik saja,aku nggak mau mereka membenciku"
"Aku tersenyum menatap mas Mario,"Baiklah mas,aku akan beritahu mama sama papa biar mereka nggak kepikiran."
----------
Mas Mario menatapku dan meminta aku untuk melayaninya sekarang
Sepertinya dia mulai melupakan Karenina dan berharap padaku.Walaupun dengan perasaan terpaksa dan sakit hati yang harus ku tahan karena ini adalah kewajibanku sebagai istri.
Setelah melakukan aktivitas itu,aku membersihkan diri dan melihat mas Mario sudah terlelap,kuberanikan diri untuk mengambil gawainya dan melihat isi chatnya,dan benar saja Karenina selalu mengirimkan foto foto vulgar untuk suamiku,walau tak ada respon suamiku sama sekali dan kubaca salah satu pesan penting darinya
"Aku hamil beib"
What Karenina hamil??
Dengan suamiku?kulihat foto testpack dengan dua garis merah dan itu benar menandakan bahwa Karenina memang hamil dan kemungkinan besar Mas Mario lah ayah dari anaknya.
Bulir bening tak terasa mengalir dari pelupuk mataku,
Kulihat pesan mas Mario yang menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya.
Aku harus menutupi ini semua dari mas Mario,dan berpura-pura tak mengetahui ini semua.
----------------
"Sayang,sayang kamu dimana"
Mas Mario memanggilku,dan aku yang masih berdiam diri di kamar mandi pun enggan untuk menjawabnya.
"Lydia, tolong ambilkan bajuku sayang"
Aku bergegas keluar dari kamar mandi dan mengambilkan baju untuknya.
"Mas mau mandi sekarang?"
"Nanti aja sayang,aku mau kita bersenang-senang lagi".
"ehhmmmm nanti aja mas,aku mau masak aku dah laper banget".
Aku bergegas meninggalkan mas Mario yang masih ingin aku melayaninya,tapi jika aku mengingat masalah ini,rasanya melihat wajahnya pun aku tak mampu".
Aku pergi ke dapur untuk memasak,kami sengaja untuk tak mempekerjakan seorang asisten rumah tangga di rumah kami karena kupikir aku masih bisa menghandle semua pekerjaan rumah tangga disini,sejak menikah Mas Mario menawarkan asisten rumah tangga untuk membantuku,tapi aku tak pernah mau.
Masakan kesukaan suamiku telah selesai kubuat,meskipun dengan perasaan campur aduk tapi ini adalah rencana awalku untuk menghancurkan pelakor itu,aku harus terlihat biasa-biasa saja,dan menjadi istri yang manis untuk suamiku.
Mas Mario pun sudah menungguku di meja makan,Rambut basah dan harum aroma tubuhnya pun seketika membiusku.Mas Mario seorang pria gagah dan tampan yang menjadi suamiku,seandainya dia tidak berselingkuh di belakangku,dia akan menjadi suami sempurna di mataku.
-------
"Sayang,sore ini ada meeting mendadak tapi ada pemberitahuan dari pimpinan mas di kantor,ini sayang pemberitahuannya ada di grup office,kamu bisa baca sendiri.
Mas Mario menyerahkan gawainya padaku,mungkin ia mengira aku takkan percaya dengan perkataannya.
"Iya mas,aku percaya kamu"
Mas Mario mencium keningku dan berkata,"Makasih untuk yang tadi sayang,kamu serasa membuatku melayang".
Aku tersipu malu mendengar perkataan suamiku.
"Apaan sih kamu mas,jangan gitu lah".aku mencubit lengan mas Mario dan ia berbisik kepadaku
"Nanti malam lagi ya sayang".
"enggak mau wekkk"
Kami pun tertawa terbahak-bahak,seakan akan kami tak pernah ada masalah apapun,tapi aku hanyalah manusia biasa dan hatiku juga rapuh.
-------------
Mas Mario pun pamit untuk meeting di kantor,dan aku akan menjalankan misi pertamaku yaitu bertemu dengan Karenina
aku mengirimkan sebuah pesan chat dan mengajaknya untuk bertemu di Cafe Luxury
Aku mengendarai mobilku,mobil yang dibelikan mas Mario di ulang tahunku tahun lalu,aku menuju cafe luxury dengan perasaan dan amarah yang tak terbendung,tapi aku sadar ini adalah rencana besarku yang tak boleh aku gagalkan begitu saja.
Setelah sampai di cafe,aku duduk dan memesan dua minuman untukku dan pelakor itu.Tak lama kemudian wanita memakai blouse biru dengan rok ketat berdiri di hadapanku.
"Nyonya Lydia,ada apa kamu ingin bertemu dengan saya?"
Aku memasang senyum palsuku
"Karenina,kamu sudah datang,silahkan duduk!"
Karenina pun duduk dan menatapku dengan tatapan tajam
"to the point aja Lydia,ada apa kamu menyuruh saya kesini?".
Aku tersenyum ke arahnya
"Begini ya,saya mau tanya ke kamu sejauh apa hubunganmu dengan suamiku?"
Dia menjelaskan dengan sangat detail dan merasa tidak bersalah sama sekali
"Apa kamu hamil Karenina?"
Dia terkejut mendengar pertanyaanku
"Darimana kamu tahu,Lydia?
Aku menatapnya tajam
"Aku tau dari manapun,itu nggak penting Karenina,yang ingin aku tanyakan apa itu benar anaknya mas Mario atau bukan?".
Karenina terlihat gelagapan dan seketika ia diam membisu
"Jawab!!!!!!!!".bentakku.
"i..iya jelas itu anaknya Mario,anak siapa lagi coba,kalau bukan ananya Mario,aku berpacaran dengan Mario dan kami intens melakukan hubungan itu.
Aku memicingkan mata dan berkata
"Oke,oke kalau itu benar janin yang ada di kandunganmu adalah anak suamiku,aku akan menyuruhnya bertanggung jawab dan menikahimu,tapi kalau tidak aku akan melaporkanmu ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik,paham kamu Karenina!!!"
Karenina pun menjawab perkataanku dengan arogan
"Oke,aku senang kalau kamu sadar diri Lydia,dan kamu itu wanita bodoh yang dinikahi mas Mario hanya karena pelampiasan,kamu nggak akan menang melawanku".
"Aku berharap perkataanmu benar Karenina"
"Siapa takut,aku nggak takut dengan gertakanmu sama sekali dan kupikir aku udah nggak ada urusan sama kamu tolol,aku pergi dulu dan kamu harus ingat kata-kataku ini!Mas Mario tak akan lepas dari masa lalunya,camkan itu!"
Ia pun pergi meninggalkan ku
Aku hanya bisa menghela nafas kasar,dan aku harus memenangkan pertarunganku ini.
Aku menulis pesan untuk mas Mario agar membuat janji temu dokter yang merupakan sahabatnya,aku akan memeriksa kesuburanku dan mas Mario.
Apakah aku yang mandul ataukah suamiku?
Aku bergegas pergi dan bergegas ke tempat orangtuaku,aku akan memberitahu mereka tentang rencanaku pada Karenina dan mas Mario.
Setelah sepuluh menit perjalanan akhirnya aku sampai di rumah Mama
"Mama"
Aku memeluk erat mama yang saat ini mungkin masih trauma dengan kejadian kemarin
"Kamu nggak apa-apa kan nak?"
Aku mengangguk dan bertanya keberadaan papa
"itu papamu sedang di kamar nak,biar mama panggilkan"
"Papa"
"Lydia kamu nggak apa apa kan Nak,mana Mario,papa akan menghajarnya karena sudah membuatmu seperti ini!".
"Mama papa tenang aja,biar Mario aku yang handle"
Sekarang aku akan beritahu mama sama papa tentang rencanaku
Aku pun menjelaskan detail kejadian dan kehamilan Karenina pada mama
Aku menenangkan Papa,karena papa tak bisa mengontrol emosinya
"Papa dan mama setuju kan tentang rencana Lydia?"
"Iya sayang,kami pasti setuju dengan rencanamu dan mama papa pasti akan membantumu sayang"
"Makasih Ma,Pa".
Kulihat jam di tanganku menunjukkan pukul 19.00 ,ini adalah jam pulang mas Mario dan aku pun pamit dengan mama papa dan bergegas untuk pulang
Jangan sampai mas Mario tahu bahwa aku menemui wanita itu.
Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan tinggi,dan sebelum mas Mario sampai,aku harus sampai lebih dulu di rumah
Akan tetapi tiba-tiba .....
--------------Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments