5. suara aneh

Kenzia sekarang sudah berada dikamar nya, dia baru saja habis mandi dan mengeringkan rambutnya menggunakan handuk, Kenzia menatap dirinya didepan cermin.

Kenzia menatap jam yang berada di dinding, namun ketika dia perhatikan kembali jam itu berhenti, Kenzia pikir jam itu mungkin habis baterai. Kenzia berniat untuk keluar dari kamar nya, namun ketika Kenzia menarik gagang pintu itu, pintu itu seolah olah terkunci.

Ting!

Ting!

Ting!

Bunyi apa itu? Kenzia melihat kearah sekitar takutnya ada maling yang masuk kedalam rumah nya.

Hai Kania, berusaha bertahan didunia mu yang sekarang jika kamu ingin kembali ke dunia asal mu, jangan sampai kamu ceroboh dan lawan mu tau dari mana kamu berasal, jika dia tau bisa saja kamu akan mati ditahun ini dan tidak akan kembali lagi ketahun asal mu.

Kenzia sedikit tersentak kaget dan ketakutan, dari mana suara itu berasal?

"Siapa lo?!" ucap Kenzia dengan suara yang gemetar tidak ada sautan.

"Keluar lo dimana?!!" Sentak Kenzia namun tidak ada sautan kembali

Ceklekk!

Suara pintu terbuka, itu mama nya yang membuka pintu.

"Mama, mama ngunci aku ya?!" ucap Kenzia

"Apaansi kamu, malahan mama itu kesini karena kamu marah marah ga jelas" ucap mama nya

"Aku tadi mau buka pintu itu namun pintu nya bisa dibuka ma" Jelas Kenzia kepada mama nya

"Halah kamu aja yang lemah ga bisa buka pintu" ucap mama

"Ihh mama seriusss!" Kenzia merengek karena mama nya tidak percaya dengan dirinya

"Oh iya ma, itu jam kayanya habis baterai deh" ucap Kenzia menunjuk jam yang berada di dinding kamar nya

"Hah? ga tu masih hidup jam nya" ucap Mama nya melihat jam itu

"HAH?!" Kenzia kaget "Ihh ma tadi jam nya ga gerak sama sekali loh!" ucap Kenzia meyakinkan mamanya

"Mulai deh kamu mulai halusinasi nya, udah sana turun makan, efek kamu laper ya gini jadi halusinasi" ucap mama nya lalu meninggal kan Kenzia

Kenzia turun lalu duduk dimeja makan, ternyata disana ada Sania yang sedang duduk disebelah mama nya.

"Kenzia!" Panggil Sania dengan riang.

"Kamu ngapain disini?" tanya Kenzia

"Kan biasanya gitu, kalo kamu dirumah ini aku selalu mampir kesini" ucap Sania

"Aduh San, Kenzia mah akhir akhir ini celinga celingu gitu kaya orang lupa ingatan aja, mana suka ngelantur" ucap mama nya kepada Sania

"Eh Kenzia ga sakit kan tan?" Tanya Sania

"Ga tau deh tante, tante rasa dia sakit jiwa"

"Mama apaansi!" ucap Kenzia sedikit kesal dengan mama nya, kemudian Kenzia duduk dan makan bersama dengan mama dan Sania.

"Kenzia, besok mau pergi sekolah bareng ga?" tanya Sania ditengah tengah Kenzia sedang mengunyah makanan nya

"Iywa bwolweh ugwa" ucap Kenzia dengan makanan yang penuh di mulut nya.

"Kamu tu di telen dulu baru ngomong, kebiasaan banget si" ucap mama nya kepada Kenzia

Kenzia cengengesan jujur saja makanan disini sangat enak dibanding makanan yang dia makan saat dirinya menjadi Kania, bukan karena masakan bunda tidak enak namun bunda selalu memasak menu yang itu itu saja, meskipun begitu Kania juga menyukai masakan bunda nya.

Kenzia menyelesaikan makanan nya, kemudian telepon rumah berdering.

Tringg!!

Tringg!!!

Tringg!!!

Mama mengangkat telepon itu "Hallo?" ucap mama nya

"Oh iya ada"

"Iya, baiklah akan aku sampaikan"

"Baiklah"

"Hahahah, yasudah aku tutup ya"

Ucap mama nya kemudian menutup telepon itu.

"Sania mama kamu sudah menyuruh kamu pulang, katanya sudah malam besok kamu akan sekolah" ucap mama, Sania sedikit cemberut mendengar hal itu, tapi mau bagaimana lagi dia juga harus pulang tidak enak bertamu lama-lama dirumah orang.

"Yahh.. yasudah kalau begitu aku pulang dulu ya tante, aku pulang ya kenzia" ucap Sania lalu memeluk Kenzia.

"Tante anterin yuk, kamu mau ikut ga Ken?" tanya mama, Kenzia menggelengkan kepalanya.

kemudian mama pergi untuk mengantarkan Sania.

Kenzia membuka pintu kamar nya, melihat kembali jam di dinding itu dengan seksama jam itu berjalan dengan lancar tidak ada yang aneh sama sekali dengan jam itu, Kenzia mengernyitkan alis nya.

"Aneh sekali" batin nya

Kemudian setelah melihat sekali lagi, jam itu berhenti kembali.

Ting!

Ting!

Ting!

"Bunyi itu lagi?" batin Mora

Hallo bagaimana hidup ditahun 1998? aku ingatkan sekali lagi ya.. Kamu harus berhati hati jika kamu ceroboh maka musuh mu akan dengan mudah menjatuhkan mu, jangan sampai kamu ketahuan jika dirimu bukan lah Kenzia, aku tidak bermain-main dengan ucapan ini, aku membantumu disini, tetaplah berhati-hati!

"Siapa kamu?" ucap Kenzia namun tidak ada sautan sama sekali, Kenzia mengacak rambut nya dengan prustasi

"Arghh! Sialan kenapa gue harus disini si!" ucap Kenzia

Kemudian terlintas dipikiran Kenzia, dia tahu kenapa dia dibawa kesini.

"Ayah" ucap Kenzia terlintas dipikiran nya

"Gue kesini karena ayah, gue bakal buat bunda ga akan jatuh cinta dan menikah sama ayah, bunda berhak bahagia dan ayah ga berhak dapetin orang sebaik bunda!" batin Kenzia

"Ya gue kesini untuk mengubah takdir bunda, menjauh kan bunda dari orang-orang jahat yang menyakiti dirinya, termasuk ayah"

"Tapi.. Apa gue akan ada jika bunda dan ayah tidak menikah?" pikir Kenzia

"Tidak apa, gue ga masalah gue udah cukup buat hidup disana, gue bakal jauhin ayah dari bunda, walaupun itu taruhan nya nyawa gue sendiri" ucap Kenzia

Kamu sudah tahu kenapa kamu disini? Kamu harus menyusun rencana dengan matang, jangan mudah percaya dengan orang-orang, kamu cuma memiliki dirimu disini, jangan melibatkan orang direncanamu jika kamu salah orang bisa saja fatal untuk dirimu sendiri

"Lo siapa si? Ada suara ga ada orang nya" ucap Kenzia sedikit kesal

"Yaudah deh mungkin lo pemalu kali ya gamau nunjukin diri lo, tapi gapapa mulai hari ini kita berteman, thanks berkat lo gue jadi tau tujuan gue disini" lanjut nya

Tik!

Tik!

Tik!

Bunyi detik demi detik jam kembali, Kenzia melihat jam itu kembali bergerak seperti biasanya, Kenzia sekarang tau sekarang.

"Oke berarti disaat jam berhenti suara itu akan muncul memberikan sesuatu hal" batin Kenzia

Kemudian terlintas lagi dipikiran Kenzia dia mencari sesuatu di dalam tas Kenzia, kemudian dia membuka nakas yang berada disebelah tempat tidur nya, ada sebuah obat yang cukup banyak.

"Nih Kenzia sakit apaan dah?" batin Kenzia bingung melihat obat itu, ada beberapa koran disana Kenzia mengangkat koran itu dan dia tersenyum melihat buku yang berada dibawah sekali.

"YESSS! KETEMU!" ucap wanita itu, dia mencari buku harian Kenzia dan menemukan nya.

...----------------...

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!