Kenzia turun melihat mama nya yang sudah berada diruang keluarga mengecek barang-barang yang akan mereka bawa banyak sekali kardus serta koper, dan banyak sekali yang dikumpulkan kan.
"Bibi, ini tinggal barang Kenzia lagi yang belum dibereskan tolong bereskan ya bi, Kenzia juga udah saya bangunin dan saya suruh mandi tadi" ucap mama nya kemudian masih melihat lihat takut nya ada yang tertinggal disana.
Kenzia menghampiri mama nya "Kita mau kemana?" tanya kenzia
"Kita mau pindah rumah, papa kamu ada kerjaan di Seoul cukup lama, jadi kita pindah kesana" ucap mama nya
"Seoul? tempat ku tinggal? Berarti aku sekarang bukan di Seoul ada apa ini? Apakah aku kembali ke masa lalu? terus siapa orang yang aku pakai tubuh nya ini" ucap kenzia bertanya tanya didalam hatinya, namun kenzia masih memasang raut wajah tenang tapi otak nya terus berfikir apakah dia sedang bermimpi atau memang dia sedang berada di masa lalu.
PRAKKKK!
Kenzia menampar wajah nya sendiri, membuat mama nya kaget dengan kelakuan kenzia "heh kamu kenapa?" tanya mama nya kepada kenzia, namun kenzia hanya hanya cengengesan, tidak dia tidak bermimpi rasanya sakit sekali ketika tamparan itu mengenai wajah nya.
Selang setengah jam, bibi turun membawakan baju dan barang barang Kenzia dibantu juga oleh beberapa orang yang dibayar oleh mama nya, barang barang itu dimasukan kedalam mobil truck besar, kemudian kenzia masuk kedalam mobil mama nya, mobil berwarna hitam.
Mama nya melajukan mobil nya, mereka memerlukan waktu sekitar 12 jam untuk sampai ke seoul setelah bantuan dari kapal juga, akhirnya kenzia menginjak kita Seoul lagi. Namun kota Seoul cukup berbeda, kenzia melihat sekeliling bahkan tempat yang dia injak ini seperti bukan kita Seoul yang dia lihat biasa nya.
Sebelum kenzia akan mengunjungi rumah barunya, kenzia dan mama nya mampir dulu disebuah cafe mereka makan untuk mengisi perut terlebih dahulu.
Saat sedang makan, kenzia terus makan sambil melihat kaca yang tembus pandang ke arah depan, begini rasanya melihat dunia sebelum dia lahir ke dunia.
"Kamu kenapa si, celinga celingu dari tadi" ucap mama nya, Kenzia lagi lagi cengengesan saja.
Saat dirinya sedang sibuk memperhatikan arah luar cafe itu, seseorang membuat Kenzia melebarkan matanya dengan besar, dia bahkan tersedak makanan nya, orang itu sedang berjalan dengan senyum diwajah nya melewati cafe itu.
Ukhukkk ukhukkk!
"Minum nih minum" mama nya segera memberi minum kepada Kenzia, kenzia meminum sampai habis kemudian berdiri pergi dari sana.
"Kenzia mau kemana?!" ucap mama melihat Kenzia yang terburu buru
"Sebentar ma, nanti aku kembali lagi" Kenzia keluar dari toko itu, kemudian melihat sekitar ternyata wanita yang dia lihat tadi belum jauh dari pandangan nya, Kenzia berlari menghampiri wanita itu.
"Bunda?" ucap Kenzia sambil memanggil wanita itu, namun wanita itu terus berjalan tidak menghiraukan panggilan dari Kenzia.
"Bunda?!!" Tetap saja orang itu tidak menoleh sama sekali
"Moudy!" kali ini Kenzia memanggil dengan nama, benar sekali wanita itu menoleh kebelakang, Kenzia benar benar terkejut dia melihat bunda nya diwaktu bunda. Moudy menunjuk dirinya, memastikan bahwa yang Kenzia panggil adanya dirinya, Kenzia berjalan menghampiri Moudy dia sungguh tidak percaya yang dihadapan nya ini adalah Moudy versi muda.
"Bunda.." ucap Kenzia, namun karena Kenzia menyebut hal itu Moudy sedikit bingung
"Bunda, maafin Kania udah bicara seperti itu kemarin" ucap Kenzia kepada Moudy, Moudy semakin merasa bingung dan takut kemudian Moudy berjalan mundur menjauh dari Kenzia.
Mata Kenzia berkaca-kaca, Moudy tidak tau harus bagaimana dia sangat bingung dengan orang yang didepan nya ini, apakah orang yang didepan nya ini baru saja kehilangan bunda nya? pikir Moudy begitu.
"Kenzia!" panggil mama Kenzia, Kenzia berbalik menoleh kearah mama nya
"Iya bentar ma, ak-" ketika melihat kearah Moudy kembali, ternyata Moudy sudah melarikan diri, dia berlari mungkin Moudy takut karena Kenzia sedari tadi terus memanggil nya dengan bunda.
Kenzia lalu berjalan menghampiri mama nya dengan perasaan kecewa dan sedih.
"Kenapa kamu? Itu tadi siapa?" tanya mama nya kepada kenzia
Kenzia tidak menjawab dia sedikit bete karena bunda nya mengabaikan nya.
"Kebiasaan" ucap mama nya lalu berjalan menuju ke mobil kembali, mereka akan menuju kerumah baru nya.
Sampai dirumah baru itu, Kenzia di satu sisi senang karena dirinya cukup berada di kehidupan ini, namun disisi lain dia sedih karena bunda nya tidak mengenali nya, ya mau bagaimana lagi dirinya di masa depan belum lahir di tahun segini.
"Mama... Kenzia" Papa menyambut mereka dengan hangat, Mama memeluk papa kemudian setelah mereka berpelukan papa memeluk Kenzia, Kenzia tidak pernah dipeluk oleh ayah ketika dirinya menjadi Kania namun ketika dirinya menjadi Kenzia dia dapat merasakan pelukan dari papa nya, Kenzia membalas pelukan itu.
"Papa kangen banget sama kalian berdua" ucap papa nya
"Kami juga kangen sama papa" Mama kenzia bersuara
Setelah itu Kenzia dan Mama memindahkan barang-barang yang didalam mobil truck besar tadi, dibantu juga oleh beberapa pekerja Papa nya.
Kenzia membawa koper nya kedalam kamar nya, membuka pintu kamar itu kamar yang cukup luas untuk dirinya, rumah dua tingkat yang selalu dia minta kepada bunda nya namun bunda nya malah mengomel karena dirinya selalu meminta hal-hal yang tidak sesuai dengan ekonomi keluarga. Namun sekarang Kenzia mendapatkan apa yang Kania ingin kan.
"Jalani aja dulu, mungkin gue dikirim kesini ada sesuatu yang harus gue lakuin" ucap Kenzia lalu membuka koper nya, melihat baju baju nya yang bermerek itu membuat kenzia merasa kagum
"Wow ternyata gue sekaya itu disini" ucap Kenzia lalu menyusun rapi pakaian nya kedalam lemari, dia juga nanti berniat menghiasi kamar nya.
Setelah selesai merapikan pakainya, suara mamanya kembali memanggil dirinya, Kenzia turun lalu berjalan kearah ruang makan, sudah ada mama dan papa nya duduk diruang makan.
"Kenzia sini duduk makan" ucap mama nya, Kenzia duduk dihadapan mama nya, dan papa nya duduk di tengah mama dan Kenzia. Lagi lagi ia mendapat apa yang tidak pernah dia dapatkan disaat dia menjadi Kania, dia makan bersama papa dan mama, karena disaat dia menjadi Kania dia hanya makan bersama bunda, sedangkan ayah? ayah pulang dalam kondisi mabuk, dan terus mengumpat bunda.
"Eh nanti Kenzia mau di sekolahin dimana ya ma?" tanya papa ketika ditengah mereka sedang makan
"Eumm mama si rencana nya mau di-"
"Di Rajawali High school aja ma, pa" ucap Kenzia memotong perkataan mama nya, karena dia mengingat Bunda nya yang bersekolah disana saat sma.
...----------------...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments