4 mimpi rania.

pria dengan jamban tipis. serta alis yang tebal dan hidung mancung' sedang terduduk khusyu berdo'a di sepertiga malam. meminta perlindungan pada allah. sang pemilik semesta. " air saja bisa menghancurkan batu yang keras. jadi semoga allah juga membuka hati Mu. untuk ku Rania." ucap syam dalam- hati.

di dalam tidur nya. rania bermimpi bertemu dengan dimas..namum didalam mimpi nya. ia melihat syam juga ada. dan sedang memetik bunga zinnia. disana terlihat syam memberikan bunga itu pada nya. namun tiba-tiba dimas datang dan mengajak dirinya pergi dan syam mencegah Dimas untuk tidak membawa rania pergi dengan nya.

" Dimas jangan tinggalin aku dimas.." rania mengigau menyebut nama dimas.

syam langsung melipat sajadahnya. dan menenangkan rania yang matanya masih terpejam.

" ya allah Dimas siap dia?..apa dia kekasih Rania?.." batin syam.

Sunrise pagi hari cahayanya menerabas masuk ke celah ruangan udara. terdengar suara mengaji dengan indah. rania terbangun dan menelusuri ruangan yang terdapat suara.

Rania bertanya pada salah seorang pekerja di rumah ini. " maaf bi..suara mengaji siapa?

sangatlah begitu merdu. " tanya rania.

" oh..itu Tuan syam non. memang hendak setiap pagi beliau mengaji. " jelas nya.

" non rania tidak ikut mengaji bersama tuan syam?." ucap nya.

" iyah saya mau kesana.." jawab rania singkat dan. rania menghampiri syam.

" kamu mau ngaji rania?..tadi pagi saya sudah membangunkan mu. tapi. kamu pulas banget. " jelas syam.

" aku tidak mau.." jawabnya sambil. memalingkan muka.

" mengapa...?" tanya syam. penuh selidik.

" sangatlah tidak adil bagi ku. semua yang ada di dunia. itu bagaikan wayang tidak bisa menetapkan takdirnya. sedangkan manusia terus harus bisa menjalani takdir yang di tetapkan." jawab rania dengan sombongnya.

syam tersenyum dan langsung menjawab omongan rania. " Rania percayalah apa pun itu. yang di takdirkan untuk mu Allah tidak akan melewatkan nya. dan apa pun itu! yang allah rencanakan sudah pasti baik bagi hambanya. karna allah tau segala sesuatu yang baik dan buruk untuk kita. maka selalu mendekatkan diri kita, dengan allah. " ucap syam tersenyum dan berlalu pergi.

rania yang kesal karna syam telah menasihatnya. dan menyusul syam ke kamar mereka.

" syam apa kamu akan berangkat ke kantor hari ini?.." tanya rania saat melihat syam mengenakan jas.

" syam lalu aku bagai mana?..apakah ka mu akan tega meninggalkan aku sendirian? "

" dirumah kan tidak sendiri rania. ada ibu saya ada adik ipar saya juga." jawab syam singkat.

" pokoknya aku mau ikut ke kantor kamu. " rengek rania.

" oke..baik lah, kamu boleh mandi dulu saya tunggu di meja makan oke! "

" oke.."

saat rania menuruni anak tangan terlihat mereka semua memperhatikan rania.

begitu angun dan mempesona.

" hay kaka ipar.." sapa hera adik syam.

" selamat pagi menantu ku."

" iyah pagi semua." ucap rania dengan anggun.

syam terus memperhatikan istrinya. yang begitu cantik hari ini. dan seperti keluar aura pengantin baru. padahal belum pernah ia sentuh sama sekali.

setelah selesai sarapan pagi. syam dan rania pergi bersama, kali ini syam menyetir mobilnya sendiri tidak dengan sopir pribadinya.

di perjalanan mereka terdiam kaku lagi seperti biasa. dan syam akhirnya bertanya dan memecahkan keheningan.

" Ran..." ucap syam.

" eeh..ia ada apa syam? " ucap rania menoleh.

" ada yang mau saya tanyakan ran..boleh? "

" iyah boleh.."

" Dimas itu siapa?..maaf soalnya semalam kamu mengigau nyebut nama dia " ucap syam sambil mengembuskan nafas.

rania terdiam sekejap namun terlihat muka nya memerah. " berati pas semalam aku mimpi mengigau nya sampai dunia nyata? ." gumam rania.

" kalau kamu ngak mau jawab sekarang ngk papah ran.. yah saya kan cuman mastiin. aja maksudnya kan aku tau belum kenal kamu lebih dekat "

" kamu jangan salah faham syam..." dan rania tidak melanjutkan pembicaraannya.

" rania maaf yah kalau pertanyan saya tadi menyinggung kamu." ucap syam.

rania terdiam lagi ia berusaha melupakan pertanyaan syam. teringat kembali kenangan bersama Dimas. namun entah mengapa ia langsung berusaha meyakinkan diri bahwa dimas hanyalah masa lalunya dan syam sekarang adalah suaminya.

dan entah apa nanti endingnya? yang penting di posisi sekarang adalah yang orang tuanya harapkan.

" syam apa kita sudah hampir sampai?."

" sebentar lagi sayang." ucap syam tidak ngah. jika menyebut rania sayang.

" apa syam..??" ucap rania kaget.

" tidak papah...maaf " syam langsung melirik rania ia tidak menyadarinya omongannya barusan.

***

" mom.. kapan kita akan membagi hak waris kita dengan syam? " ucap hera.

" kita akan menunggu abang mu herman. kembali dari london."

" tidak bisakah secepatnya.!" ucap hera.

" bersabarlah hera karna seluruh kekayaan ayah syam ada pada kita." tawa bu ros, dengan licik.

sementara syam di kantor memperkenalkan Rania pada semua pegawai kantor.

" perhatian semua nya. ini istri saya Rania. "

dengan di susul oleh sapaan rania. sementara semua karyawan tersenyum simpul pada. kedua pasangan pengantin baru. sesudah perkenalan semuanya selesai.

mereka di persilakan untuk bekerja kembali.

" saya bekerja dulu yah. kamu bisa menunggu saya sambil istirahat disini." ucap syam. sambil memberi tahu rania.

" iyah syam terimakasih. " ucap rania.

Rania memperhatikan syam. yang sedang bekerja. Ia sebenarnya menyadari. Ketampanan suaminya itu. hanya saja ia masih berasa canggung dengan pernikahan barunya. apa lagi?..disaat rania berusaha membuka hati pada syam. bayangan dimas selalu ada padanya.

ternyata lamunan rania membuat kantuknya kambuh. dan matanya langsung terpejam di sofa yang ia duduki.

syam yang melihatnya hanya tersenyum kikuk. " ya ampun istri kecil ku ini."

syam menghubungi asisten kantor pribadi nya. " Hallo zidan...jika ada laporan berkas tolong kumpulkan saja terlebih dahulu. dan jangan sampai ada yang masuk ke ruangan saya." jelas syam dalam panggilan Telfon.

" baik pak siap."

syam terus memandangi wajah rania. ia membenarkan anak rambut yang menutupi wajah istri kecilnya.

" aku akan membuat mu. jatuh cinta sama aku.." lirih syam..dan. kecupan lembut mendarat di kening. Rania.

seketika mata rania membulat dan ia terbangun. " lah..syam kamu mau ngapain? "

syam yang merasa terpergok langsung gelagapan. " ehhh...saya tadai cuman..."

" cuman apa..? manfaatkan situasi!.." sambung rania sebelum syam melanjutkan kalimatnya.

syam langsung. membenarkan rambutnya. dan langsung pergi dari ruangan meninggal kan. rania

" dasar. pria mesum..." gerutu rania.

di luar ruangan syam langsung menuju ruang kerja zidan. menandatangani laporan berkas.

" zidan.. apa hari ini saya ada jadual meeting?.." tanya syam pada zidan.

" kebetulan tidak ada pak."

" ohh..begitu soalanya saya juga mau ada urusan dengan istri saya. jadi nanti kamu bisa kan meng handle kantor?.."

" oh..bisa pak siapa.." jawab zidan

" dasar pengantin baru.." gumam zidan saat syam sudah pergi dari ruangan nya.

Happy Reading..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!