Rania mengingat kenangan yang pernah ia lewati bersama dengan Dimas, melupakan Dimas adalah sebuah kemustahilan.
meskipun sifat Dimas. yang Arogan di balik itu. Dimas sangat mencintai dan menjaga Rania, namun apalah daya keputusan nantinya harus berada pada pak hartawan.
" Dimas maafkan aku." batin Rania.
Rania bersiap untuk menemui Dimas malam ini, tekatnya sudah bulat apa pun nanti keputusannya! ia harus secepatnya bisa menyelesaikan persoalannya Yang baru saja di alami.
dengan melewati pinta dapur agar tidak di ketahui oleh Ayahnya.
" aku harus cepat pergi." batin Rania, Kaki Nya Melangkah keluar Perlahan.
Namun sayang aksinya telah di ketahui oleh ART di rumah Rania dan ia Langsung melapor pada Pak. Hartawan.
" Rania apa yang akan kamu lakukan? tengah malam seperti ini? " ucap Ayah yang tiba-tiba sudah ada di pintu Gerbang Depan Rumah Nya.
" Ayah..." lirih rania.
" Rania apa belum cukup puas! Ucapan Ayah tadi Sore pada mu? " ucap Ayah, Mata Nya Melototin Putri Semata Wayang Nya.
" Ayah maafkan aku, izinkan Aku untuk Menemuinya "
" kamu bunuh saja ayah mu ini jika kamu memaksa pergi menemui berandalan itu." ucap Ayah Rania Keras, Rahang Nya Mengetat sambil ia membawa Sajam dan memegangi tangan Rania untuk menembak paksa terhadap Ayah nya.
" Ayah Rania mohon jangan lakukan ini, izinkan Rania menemui Dimas, setelah itu Rania berjanji akan menuruti permintaan Ayah Rania mohon yah " Rania Meradang Tangisan Nya Makin Pilu.
Hartawan Terdiam Sekejap melihat Putri Nya Berlinang Air Mata...
" baiklah Ayah akan memberikan kamu waktu untuk menemui nya." Ucap Hartawan Tanpa Menoleh.
Rania Langsung memeluk erat Ayahnya. ia tak menyangka akan jadi seperti ini.
" Ayah Maafkan Rania Yah,,,Aku Berjanji Setelah Selesai Menemui Dimas Aku Akan Menuruti Kata Ayah " Ucap Rania Dengan Hati Berdebar Meskipun Rasa Nya Tidak Terima.
.
.
Setelah waktunya bertemu dengan Dimas, Rania sekuat tenaga berlari menuju rumah Dimas.
" Dimas..Dimas...dimana kamu ini aku Rania" Pekik Nya, Mencari Keberadaan Sang Kekasih.
Mata mengamati seluruh halaman rumah Dimas namun sangatlah seperti tak berpenghuni, Sepi Dan Sunyi, Namun Rania Tetap Kekeh Mencari Nya.
setelah beberapa saat terdengar suara langkah kaki di belakang Rania.
" Akhirnya kau menepati janji Mu sayang, " ucap Dimas.
Rania Langsung menoleh seketika Saat Dimas Hendak Memeluk Nya, dan Dimas terdiam saat tiba-tiba Rania Yang Lebih Dulu Memeluk dirinya.
" Tolong maafkan aku Dimas, ini pelukan terakhir Ku " ucap Rania pilu.
" maksud..kamu apa? " ucap Dimas penuh selidik.
" maafkan..aku Dimas aku tidak bisa bersama mu, tolong hargai keputusan ayah ku. " Rania menjawab dengan mata nanar
" aku fikir kamu menemui ku..akan pergi dari Ayah mu itu. dan akan menikah dan tingal selamanya bersama ku iyah kan??" ucap Dimas sambil melepas tangan Rania dan tertawa Sumbang.
" Dimas maafkan aku " ucap Rania mengulangi Ucapan Nya.
" hahaha...untuk apa Rania, bukankah kamu telah membohongi dirimu sendiri....dan kamu pasti berbohong kan? dengan kata-katamu itu." ucap Dimas, Mantap sinis.
" Aku tidak membohongi mu Dimas, aku berkata yang sejujurnya.maafkan aku...aku harus pergi sekarang." Rania Melepaskan Genggaman Tangan itu.
" Dan maksud kamu apa?...bukankah kamu sudah berjanji pada ibu ku, dan kamu akan terus bersama ku...jawab aku Rania?.." ujar Dimas sambil menghalangi Rania pergi.
Rania Menghentikan Langkah Nya, Membalikkan Tubuh Nya Perlahan.
" Dimas..jika hari ini kamu menganggap aku, wanita yang paling kejam di dunia ini. Aku minta maaf, aku menghargai keputusan orang tuaku. Dimas..." ucap Rania, Berusaha Menahan Air Mata Nya.
" dan mengapa kamu melakukan ini pada ku Rania kenapa??" suara Dimas sekan menahan isak pilu.
" maafkan aku aku harus pergi sekarang.."
dan Rania Langsung berlalu pergi meninggalkan Dimas dengan pilu. Langkahnya tak beraturan, " jujur melupakan Mu, adalah hal tersulit bagi diriku Dimas..." gumam Rania Dalam hati.
hinga tak di sadari, Alam begitu menghakimi cinta yang mereka bangun kini harus kandas berpisah..karna tak mendapat restu dari ayah Rania.
.
.
sementara terlihat Dimas memasuki rumah dengan langkah sempoyongan.
" ibu....ibu..kamu dimana bu?.. ibu " ucap Dimas sambil tertawa pilu.
" Nak apa kou..habis minum? " ucap ibu maya sambil memastikan apa yang terjadi pada putranya.
" seseorang telah menghianati ku bu..ia meninggalkan ku bu, aku tidak akan bisa melupakan ini buk..." ucap Dimas sambil terduduk pilu di bawah kaki ibunya..
" Apa Rania tadi kesini lagi menemui mu?" tanya ibu penuh selidik, Membingkai Wajah Putra Nya.
" iyah bu,,, dan dia sudah pergi meninggalkan ku bu.. Rania sudah tak ingin bersama Dimas lagi.." ucap Dimas merengek seperti anak kecil.
dan seketika ibu maya terjatuh ambruk di hadapan Dimas.
" ibu..ibu ada apa dengan mu bu...ibu bangun bu.." teriak. Dimas hinga membuat tetangga menghampiri Sumber suara.
" ada apa nak Dimas?" tanya salah seorang warga.
" ibu saya pak..ini ibu saya kenapa?" ucap Dimas pilu.
dan salah satu warga kebetulan ada yang bertugas menjadi dokter, dan ia mengatakan bahwa ibu Dimas telah meninggal akibat serangan jantung.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
sementara di hari ini pernikahan Rania akan di Langsungkan, terlihat Rania begitu anggun, memakai gaun berwarna putih dengan rancangan desainer ternama di kotanya.
" sungguh pernikahan yang sangat aneh. bahkan mempelai wanitanya pun. tidak kenal dengan nama pasangan mempelai pria." Guma Rania menggerutu saat dirinya selesai di make-up.
Rania membayangkan saat nanti. apakah wajah calon suaminya itu tua?
" sungguh pilu nasib ku yang malang." batin Rania sambil membuyarkan lamunan nya.
" kak Ayo turun calon pengantin pria nya sudah datang." ujar sepupu Rania.
dan mereka Langsung membawa Rania turun dari kamarnya.terlihat pengantin pria memakai baju adat melayu. senada dengan gaun yang di kenakan oleh Rania.
namun sayang nya saat Rania turun ternyata prosesi ijab kabul, sudah di laksanakan dan Rania harus menandatangani buku nikah mereka. dan mencium punggung tangan suaminya dengan khidmat.
" Aduh kok jadi Nervous gini yah.." gumam Rania saat hampir mendekat ke arah pria Asing yang Sekarang sudah menjadi suaminya.
setelah selesai. menandatangai buku nikah. Rania Langsung mencium tangan suaminya.
namun Rania belum berani menolehkan wajahnya untuk melihat suaminya.
Dan.....ccuuppp...
satu kecupan mendarat di kening Rania. ia begitu Langsung nervous, apa lagi saat jambang tipis nya mendarat di kening Rania.
setelah selesai mereka di persilakan bergandengan dan menemui tamu undangan.
" rasanya pengin nangis. ngak nyangka aku sudah menjadi istri orang " batin Rania, Mengusap Kedua Tangan Nya.
saat berkeliling Rania melihat rangkaian bunga yang bertuliskan.
happy wedding syam dan Rania
" oh..jadi namanya syam." batin Rania Lelah,
" sebenarnya ini pernikahan macam apa?
mempelai pria nya saja baru aku tau namanya setelah ijab kabul." gumam Rania Dalam hati.
setelah acara selesai Rania Langsung berpamitan pada Ayah dan ibunya karna malam ini mereka akan bermalam di hotel. Dan besoknya mereka akan Langsung ke luar negri karna kebetulan syam tingal di Singapura.
bersam kedua adik dan ibunya.
" Ayah ibu aku Pamit " ucap Rania Sambil memeluk erat, Ayah dan ibunya.
Tangisan mereka pecah saat melepas putri semata wayangnya.
" Nak syam, tolong jaga Rania cintai Rania dan sayangi dia nak" ujar Pak Hartawan pada Syam.
" Saya akan menjaga dan menyayangi ia, setulus hidup dan mati saya." ucap Syam.
yang Langsung mencium punggung tangan kedua mertuanya.
dan mereka berpamitan pergi meninggalkan kediaman rumah Rania, tangis haru di susul oleh ibu Rania, saat mereka hendak masuk kedalam mobil.
( Revisi )
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
TRie PuRyanie
ky film india dhadkan... /Pray//Pray//Pray/
2024-05-26
0
cómics fans 🙂🍕
Jujur, bikin terharu.
2024-03-21
1