dalam perjalanan menuju Hotel Rania dan syam tidak saling bicara dan tetap diam hinga samai di tempat cek-in, mereka tetap kaku. setelah sampai di kamar tempat mereka. beristirahat terlihat Rania terduduk masam di teras balkon.
entah apa yang sedang ada dalam pikiran Rania?...
terlihat syam keluar dari kamar mandi dan hanya mengenakan sehelai handuk. dan menggantinya dengan kain sarung.
" Rania..kamu ngak mau bersih-bersih dulu?" ucap syam dengan lembut.
Rania tampa mengucapkan sepatah kata pun ia langsung memasuki kamar mandi dan membasahi seluruh tubuhnya
" entah apa yang harus aku lakukan? jika harus seranjang dengan laki-laki Tua Itu." Rania Menaruh Shampo Pada Rambut Panjang Nya.
Setelah selesai mandi, Rania melihat syam sedang melaksanakan shalat Azhar
" Aduh aku harus gimana ini lupa tidak membawa baju ganti ke kamar mandi." batin Rania sambil memastikan syam tidak akan bernafsu padanya karena ke cerobohan nya.
" ya ampun Rania...kenapa tidak berganti di bathroom ?." ucap syam kaget, Saat Setelah Selesai Membuang Salam.
" yah jangan nyalahin saya, kan saya lupa biasanya juga kan Kalau di rumah sudah seperti ini." jawab Rania ketus.
syam terdiam, melihat tingkah istri nya, yang baru saja beberapa jam ia Nikahi.
" saya izin keluar sebentar, mau ke tempat perbelanjaan, kamu disini saja yah? " ucap syam.
" oke..baik " jawab Rania singkat.
setelah Rania memastikan syam telah keluar kamar ia mengambil ponsel nya, yang sedari tadi ia taruh di tas.
terlihat ada Tujuh Puluh panggilan Telfon dari Dimas, memang sejak kemarin dan acara hari ini Rania benar-benar, tidak memperdulikan ponselnya. " apa aku whatsApp dimas saja yah?." gumam Rania.
Tak lama kemudian, dimas menelfon Rania.
Dering.....
" Dimas.." batin Rania sambil gugup menjawab telfon dari Dimas.
" Hallo dimas ada apa? " ucap Rania, Dari Balik Telfon.
" selamat malam Tuan putri " ucap dimas penuh tekanan, Nada Nya Di Buat Tegar
" Maksud kamu apa? "
" Rania,,, Drama yang Ayah mu buat sudah di luar batas! dan ternyata kamu benar-benar menerima perjodohan itu." sambung dimas.
Rania terdiam dan langsung mematikan panggilan dari Dimas, air matanya jatuh lagi ia mengingat perlakuan Ayahnya pada Dimas saat keduanya meminta Restu. dan mengapa dia juga sekarang harus berada di posisi seperti ini.
terpisah dari ayah dan ibunya dan akan tingal bersama orang asing yang asal muasalnya, tidak pernah ia ketahui!
" kamu belum istirahat? " ucap Syam kebingungan saat melihat Rania sedang menatap Nanar keluar balkon.
Namun tidak ada jawaban dari istrinya itu.
Rania langsung duduk di tepi ranjang.
Syam terdiam dan menyusul Rania. berusaha mencairkan suasana. perlahan syam mencoba meraih jemari Rania.
" tolong jangan sentuh aku..." tegas Rania, Dan matanya Langsung membulat tajam melihat wajah Syam.
" Maafkan Aku." ucap Syam dan Langsung mengurungkan Niatnya.
" jangan kamu berfikir saya ini wanita murahan." ucap Rania ngasal.
syam hanya tersenyum masam." baik lah, gadis yang moderen saya berjanji tidak akan menyentuh Mu. ayo tidurlah di sini. tenang saja saya tidak akan menyentuh mu." ucap syam meyakinkan dan dirinya langsung. membaringkan tubuhnya di kasur.
sementara Rania menyusul syam. berbaring di sebelah nya memastikan syam tertidur terlebih dahulu.
" iyah Rania ayo tidurlah, jangan sampai besok kita tertinggal jam penerbangan pesawat." ucap syam pada Rania.
dan keduanya langsung tertidur pulas.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat mereka sudah sampai di Singapura. mereka di jemput oleh sopir pribadi syam.
" Assalamualaikum Tuan syam dan Non Rania, mari saya bawakan barang-baranya. " Sapa Pak Jamal Ramah.
Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, mereka sampai di depan Rumah mewah berlantai tiga, dan terlihat gaya rumah yang moderen.
" Ayo Rania kita turun."
Rania menyusul langkah syam menuju kediaman yang akan Rania tinggali entah sampai kapan?..
bau khas, bunga yang begitu harum, terlihat bunga anggrek hibrida, yang menghiasi setiap sudut ruangan. dan ternyata kedatangan Rania dan syam telah di sambut oleh ibu dan kedua adik ipar Nya.
" kaka ipar.." ucap adik perempuan syam yang Langsung memberikan ucapan selamat kepada Rania dan Syam.
" menantu ku..anak ku..mari silahkan duduk.maaf kan ibu, tidak bisa menghadiri pernikahan kalian." ujar bu ros
" tidak apa-apa bu..kami maklum " ucap Syam.
setelah mereka selesai mengobrol Rania dan syam pergi beristirahat. terlihat kamar syam yang begitu luas, lebih luas dari kamar yang di huni Rania di indonesia, Dan terlihat di depan halaman teras kamar terdapat taman kecil yang di penuhi berbagai jenis bunga Anggrek dan beberapa jenis tanaman kamboja serta Mawar cantik berwarna warni.
" yah ampun ini orang pecinta bunga apa- yah? " gumam Rania dalam hati.
" Rania apa kamu suka bunga? " tanya syam. yang menghampiri Rania di teras.
" ini buat kamu.." syam memberikan mawar merah pada Rania.
" Terimakasih.." ucap Rania sambil gemetar mengambil bunga yang di berikan syam.
" saya mau mandi dulu sebentar yah. kamu bisa turun nanti bareng saya jika kamu akan melihat pemandangan rumah ini." jelas syam.
Rania mengangguk pelan. dan sambil menunggu syam mandi Rania melihat foto foto serta lukisan estetik. dan tak sengaja Rania melihat foto kecil syam saat merayakan ulang tahun nya. yang ke lima tahun.
(1990-1995 happy Birthday syam aliam )
" jadi aku dan syam beda sepuluh tahun? " batin Rania.
" pantas saja dia bujang tua.." tawa Rania dalam hati.
setelah lama menunggu syam mandi. dirinya merapihkan pakaian nya di koper dan akan ia pindahkan sendiri ke lemari.
namun sayang nya entah apa? dan siapa yang menyelipkan foto Rania dan dimas. pada lipatan baju Rania.
" ya ampun kok bisa ada foto ku dan dimas disini " batin Rania.
selang beberapa saat. setelah syam selesai mandi, syam mengajak Rania berkeliling
ruangan yang berisi apa saja rumah yang begitu luas. lantai ke tiga tempa pribadi dan kamar pribadi Syam. dan terdapat kamar ibu mertuanya, di lantai kedua terdapat bagian pohon bonsai yang harganya ratusan juta, serta ruang permainan biliar setelah puas menjelajahi seluruh ruangan syam menunjukan satu lagi ruangan favorit syam. ya itu berada pada bagian Dak,( atap rumah.)
disana terdapat rumput hijau seperti permadani serta seperti biasa meruap wewangian bunga melati bercampur dengan wangi aroma terapi, dan disana juga terdapat kursi yang sudah di hias dengan disein berwarna putih.
" Ayo kita duduk di sana, saya sudah menyiapkan Tempat ini sebelum kita menikah. " jelas syam.
Rania mengangguk dan mengikuti langkah syam. " ternyata bisa romantis juga ini orang."
gumam Rania dalam hati.
saat Rania sedang asik menyantap makanan yang di hidangkan. ternyata ada pesan Wa masuk yang dikirim kan oleh dimas.
(sampai kapan pun kamu akan tetap jadi milik aku, dan kamu perlu tau Rania. ayah mu lah. yang menjadikan penyebab semua ini. ) Tulis dimas...pada pesan itu.
seketikA wajah Rania langsung berubah drastis. saat membaca pesan Wa. dari dimas
" Rania ada apa kenapa muka kamu pucat? " ucap syam penuh selidik.
" tidak apa..apa.."
" apa ayah dan ibu di indonesia baik-baik saja? "
" ayah dan ibu baik baik saja. ini tadi cuman ada pesan dari sahabat ku. " ucap Rania.
menutup kegelisahannya.
" rani aku minta maaf. jika perlakuan saya sama kamu kurang mengenakan. dan maaf juga jika saya telah menggangu ke bebasan mu, Tapi saya mohon sama kamu Rania meskipun saya tau kamu belum ada rasa ke saya. Tapi jangan bersikap dingin seperti ini saya akan berusaha menjadi suami sekaligus temenan mu. " ucap syam dengan nada sedikit pilu.
" Ya ampun ternyata benar ayah tidak salah memilih laki-laki. untuk ku, meskipun aku sudah berlaku kasar tapi ia tetap menghargai ku sebagai sesorang istri." batin Rania haru.
( Revisi )
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Dennis Rodriguez
Mendobrak batasan
2024-03-22
1