Eps.14

Mendengar ancaman pria paruh baya itu, bukan nya takut justru orang orang yang mengepungnya itu justru malah tertawa terbahak bahak saat ini.

"Hahaha"

"Hahaha"

"Hahaha"

"Oi pak tua, apakah kamu pikir berita kematian mu dan kelompok mu itu akan kami biarkan sampai ke Paviliun Bunga? tentu saja tidak. Karena tidak akan ada yang tahu apa yang terjadi di tempat ini."

ucap salah satu dari mereka dengan nada mengejeknya ke arah pak tua itu.

"Dasar sekumpulan orang hina, mati kalian bajing*n!"

marah dengan ucapan orang sebelumnya, pria paruh baya itupun langsung menghunuskan pedangnya ke arah orang yang berada yak jauh dari dirinya.

Kemudian pecahlah pertarungan satu lawan belasan orang itu.

Terlihat pria paruh baya yang merupakan ketua Paviliun itu pun pada awalnya mempu menghadapi belasan murid sakte Langit Hitam itu, namun itu tak bertahan lama sebab sering berjalan nya waktu staminanya pun mulai menurun.

Yang mana hal tersebut langsung di manfaatkan oleh mereka untuk mendaratkan serangan mereka para tubuh ketua paviliun itu pada akhirnya.

Membuat nya langsung terhuyung huyung akibat serangan itu, apalagi saat ini lengan nya sudah terkena tebasan pedang dari salah satu murid sakte Langit Hitam yang mengeroyok nya itu.

Zain yang melihat hal itu, tidak bisa lagi berdiam diri di tempat nya karena jika sampai ia masih menundanya lebih lama maka ketua Paviliun itu pasti akan mati di tangan mereka meski ia memiliki kultivasi di atas orang orang yang mengeroyoknya itu.

Zain langsung mengangkat tangannya ke udara, kemudian...

"Zrretttt!

Muncul tombak yang cukup besar di tangan Zain itu, yang mana tombak tersebut tercipta dari elemen petir nya.

Setelah itu, Zain langsung melemparkan tombak petir nya itu menuju kerumunan dari murid murid sakte Langit Hitam.

Membuat langit yang awalnya gelap itupun langsung terang seketika saat tombak itu melesat ke arah kelompok itu.

Para murid sakte Langitan Hitam yang melihat kedatangan serangan berbetuk tombak yang tercipta dari petir itupun hanya bisa mematung di tempat nya karena mereka terlanjur ketakutan dengan aura yang terpancar dari rombak itu.

"Wush!"

"BOOOOM!"

Ledakan dahsyat langsung terdengar di tempat itu setelah tombak itu menerjang ke arah murid murid sakte Langit Hitam itu.

Hingga membuat tempat itu bergetar cukup hebat di buatnya, sementara Zain saat ini terlihat muncul di dekat ketua Paviliun yang terluka itu untuk memberikan perlindungan padanya dari ledakan serangan nya itu.

Setelah itu, ia langsung menghilang kembali dari tempat nya itu karena ia merasakan ada banyak sekali aura yang menuju ke tempat itu saat ini dan salah satu dari aura tersebut sangat Zain kenali.

Yaitu paktua Lei yang seperti nya ikut dengan rombongan orang orang itu dari kota bunga menuju tempat ini setelah mendengar ledakan sebelum nya.

Tak lama kemudian.

Rombongan itupun kini sudah tiba di tempat ketua paviliun berada.

Dan mereka di buat kaget dengan apa yang mereka lihat saat ini di sana.

Yang mana terlihat ada kawah yang cukup dalam tercipta tak jauh dari posisi ketua paviliun yang masih berada di dalam formasi yang di ciptakan Zain sebelum nya.

Di dalam kawah itu terdapat balasan tubuh yang sudah gosong akibat ledakan dari serangan sebelum nya itu, dan juga masih ada kilatan petir yang nampak masih muncul dari tubuh orang orang itu.

"Ketua, apa anda baik baik saja?" tanya salah atau orang dari rombongan itu pada sosok yang berada di dalam formasi perlindungan saat ini.

"Aku tidak apa apa, hanya luka sedikit." jawab ketua paviliun dengan raut wajah yang masih nampak gugup saat ini.

Kemudian formasi yang menutupi nya pun mulai memudar membuat ketua paviliun langsung di hampiri oleh orang sebelum nya.

Sementara di sisi lain, saat ini pak tua Lei nampak sangat serius sekali mengamati kawah dengan aura petir yang masih tertinggal di sana.

Ia terlihat fokus pada kegiatan nya itu karena ia samar samar merasakan aura seseorang yang sangat ia kenali di tempat itu, namun ia tidak yakin akan hal itu sebab aura tersebut sangatlah tipis bahkan hampir tidak terdeteksi oleh nya.

Kemudian untuk membuktikan apa yang ada di pikiran nya itu, pak tua Lei pun langsung melesat dengan kecepatan penuh nya menuju ke kota bunga kembali meninggal kan orang orang itu di sana.

Kemudian setelah tiba di kota bunga, pak tua Lei pun langsung bergegas menuju penginapan yang ia tempati sebelum nya dan langsung menuju ke salah satu kamar yang ada di samping kamar yang ia tempati.

Kemudian dengan hati hati ia mulai membuka pintu kamar tersebut agar tidak menimbulkan suara sedikitpun.

Namun setelah ia berhasil membuka pintu itu, paktua Lei di buat kecewa karena ia menemukan satu sosok tengah tertidur dengan pulas nya di tempat tidur nya saat ini.

Siapa lagi kalau bukan Zain, padahal ia sudah berharap jika aura tipis yang ia rasakan di tempat sebelum nya adalah milik pemuda yang tengah tertidur pulas itu.

Rupanya tebakan nya salah, alhasil ia pun langsung menutup kembali pintu kamar itu dan kembali ke kamar nya yang ada di sebelah kamar itu.

Setelah kepergian pak tua Lei sebelumnya, terlihat Zain yan awalnya terlihat tertidur dengan sangat nyenyak itupun langsung bangun dengan tawa kecil nya terdengar dari mulut nya.

Karena ia sudah menduga jika pak tua Lei akan mencurigai nya, maknanya ia langsung pura pura tidur saat kembali dari tempat sebelum nya.

"Maaf kek, kamu kurang beruntung. Silahkan coba lagi di lain waktu."

setelah mengatakan itu, Zain pun akhirnya memutuskan untuk tidur sungguhan kali ini, karena pagi masih kurang beberapa jam lagi.

Pagi harinya.

Saat ini Zain dan pak tua Lei sudah berkumpul di lantai pertama penginapan tempat mereka berada untuk sarapan bersama.

Dan saat ini orang orang yang juga sarapan di tempat itu tengah membahas satu topik yang sama yaitu mengenai ledakan yang terjadi di bagian luar hutan yang tak jauh dari kota bunga ini.

Zain yang mendengar itu hanya tersenyum saja tanpa berkomentar apapun karena ia lebih memilih asik dengan makanan nya saat ini.

Sementara pak tua Lei yang melihat tidak ada reaksi apapun dari Zain saat mendengar apa yang di bahas orang orang di sekitar mereka saat ini pun akhirnya di buat yakin jika aura yang tadi malam ia rasakan itu bukan dari pemuda yang bersama nya ini.

Sebab saat ini terlihat pemuda di depan nya itu nampak sangat acuh dengan hal itu tanpa merasa ada sangkut paut nya dengan itu semua.

Terpopuler

Comments

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Pertarungan...

2024-04-20

2

Harman LokeST

Harman LokeST

maaaaaaaaaaaatiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

2024-04-02

2

Edi Sudrajat

Edi Sudrajat

semangat menulis ceritanya thor

2024-03-15

2

lihat semua
Episodes
1 Eps.01
2 Eps.02
3 Eps.03
4 Eps.04
5 Eps.05
6 Eps.06
7 Eps.07
8 Eps.08
9 Eps.09
10 Eps.10
11 Eps.11
12 Eps.12
13 Eps.13
14 Eps.14
15 Eps.15
16 Eps.16
17 Eps.17
18 Eps.18
19 Eps.19
20 Eps.20
21 Eps.21
22 Eps.22
23 Eps.23
24 Eps.24
25 Eps.25
26 Eps.26
27 Eps.27
28 Eps.28
29 Eps.29
30 Eps.30
31 Eps. 31
32 Eps.32
33 Eps.33
34 Eps.34
35 Eps.35
36 Eps.36
37 Eps.37
38 Eps.38
39 Eps.39
40 Eps.40
41 Eps.41
42 Eps.42
43 Eps.43
44 Eps.44
45 Eps.45
46 Eps.46
47 Eps.47
48 Eps.48
49 Eps.49
50 Eps.50
51 Eps.51
52 Eps.52
53 Eps.53
54 Eps.54
55 Eps.55
56 Eps.56
57 Eps.57
58 Eps.58
59 Eps.59
60 Eps.60
61 Eps.61
62 Eps.62
63 Eps.63
64 Eps.64
65 Eps.65
66 Eps.66
67 Eps.67
68 Eps.68
69 Eps.69
70 Eps.70
71 Eps.71
72 Eps.72
73 Eps.73
74 Eps.74
75 Eps.75
76 Eps.76
77 Eps.77
78 Eps.78
79 Eps.79
80 Eps.80
81 Eps.81
82 Eps.82
83 Eps.83
84 Eps.84
85 Eps.85
86 Eps.86
87 Eps.87
88 Eps.88
89 Eps.89
90 Eps.90
91 Eps.91
92 Eps.92
93 Eps.93
94 Eps.94
95 Eps.95
96 Eps.96
97 Eps.97
98 Eps.98
99 Eps.99
100 Eps.100
101 Eps.101
102 Eps.102
103 Eps.103
104 Eps.104
105 Eps.105
106 Eps.106
107 Eps.107
108 Eps.108
109 Eps.109
110 Eps.110
111 Eps.111
112 Eps.112
113 Eps.113
114 Eps.114
115 Eps.115
116 Eps.116
117 Esp.117
118 Eps.118
119 Eps.119
120 Eps.120
121 Eps.121
122 Eps.122
123 Eps.123
124 Eps.124
125 Eps.125
126 Eps.126
127 Eps.127
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Eps.01
2
Eps.02
3
Eps.03
4
Eps.04
5
Eps.05
6
Eps.06
7
Eps.07
8
Eps.08
9
Eps.09
10
Eps.10
11
Eps.11
12
Eps.12
13
Eps.13
14
Eps.14
15
Eps.15
16
Eps.16
17
Eps.17
18
Eps.18
19
Eps.19
20
Eps.20
21
Eps.21
22
Eps.22
23
Eps.23
24
Eps.24
25
Eps.25
26
Eps.26
27
Eps.27
28
Eps.28
29
Eps.29
30
Eps.30
31
Eps. 31
32
Eps.32
33
Eps.33
34
Eps.34
35
Eps.35
36
Eps.36
37
Eps.37
38
Eps.38
39
Eps.39
40
Eps.40
41
Eps.41
42
Eps.42
43
Eps.43
44
Eps.44
45
Eps.45
46
Eps.46
47
Eps.47
48
Eps.48
49
Eps.49
50
Eps.50
51
Eps.51
52
Eps.52
53
Eps.53
54
Eps.54
55
Eps.55
56
Eps.56
57
Eps.57
58
Eps.58
59
Eps.59
60
Eps.60
61
Eps.61
62
Eps.62
63
Eps.63
64
Eps.64
65
Eps.65
66
Eps.66
67
Eps.67
68
Eps.68
69
Eps.69
70
Eps.70
71
Eps.71
72
Eps.72
73
Eps.73
74
Eps.74
75
Eps.75
76
Eps.76
77
Eps.77
78
Eps.78
79
Eps.79
80
Eps.80
81
Eps.81
82
Eps.82
83
Eps.83
84
Eps.84
85
Eps.85
86
Eps.86
87
Eps.87
88
Eps.88
89
Eps.89
90
Eps.90
91
Eps.91
92
Eps.92
93
Eps.93
94
Eps.94
95
Eps.95
96
Eps.96
97
Eps.97
98
Eps.98
99
Eps.99
100
Eps.100
101
Eps.101
102
Eps.102
103
Eps.103
104
Eps.104
105
Eps.105
106
Eps.106
107
Eps.107
108
Eps.108
109
Eps.109
110
Eps.110
111
Eps.111
112
Eps.112
113
Eps.113
114
Eps.114
115
Eps.115
116
Eps.116
117
Esp.117
118
Eps.118
119
Eps.119
120
Eps.120
121
Eps.121
122
Eps.122
123
Eps.123
124
Eps.124
125
Eps.125
126
Eps.126
127
Eps.127

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!