

Pewaris Dewa Terkuat

 

Eps.05

Tingkatan kultivasi:

Alam Pondasi

Alam Penempaan Tulang

Alam Penguatan Roh

Alam Bumi

Alam Langit

Alam Raja

Alam Kaisar

Alam Surgawi

Alam Dewa

Yang semua nya terbagi ke dalam 9 bintang 🌟.

Dan untuk alam yang di tempati Zain /Ling Zain saat ini adalah alam rendah.

Alam paling lemah di antara alam lainnya.

Yang diantaranya adalah:

Alam Abadi

Alam Surga

Alam Dewa

Alam Langit

Alam Tengah

Alam Rendah

.....

______________

Melihat pintu masuk goa yang sangat terang itupun membuat Zain tanpa ragu langsung memasuki nya.

Dan saat kaki Zain menginjak lantai goa itu, tiba tiba dari dalam goa itu berhembus udara hangat yang membuat Zain merasakan sesuatu perasaan yang sangat akrab dari sesuatu yang berada di dalam goa itu.

Membuat langkah kaki Zain langsung terhenti begitu saja, kemudian Zain pun langsung melanjutkan lagi langkah nya itu dan mulai menyusuri lorong goa yang bercahaya itu untuk mengungkap perasaan akrab yang sebelum nya ia rasakan itu.

Setelah cukup dalam masuk ke goa itu, Zain kini sampai di ruangan yang cukup besar mungkin seperti ukuran lapangan sepak bola membuat nya takjub dengan apa yang ada di hadapan nya itu.

Sebab di ruangan luas tersebut terdapat banyak sekali tanaman herbal berbagai jenis dengan usia yang tidak muda, yang rata rata sudah mencapai ribuan tahun bahkan ada yang lebih dari itu.

Dan yang lebih menakjubkan dari semua itu adalah, adanya relief naga yang ada di dinding yang berada di ujung ruangan luas itu.

Dimana relief tersebut berbentuk naga yang di kelilingi oleh 12 elemen yaitu Air, Api, Angin, Es, Tanah, Logam, Petir, Cahaya, Kegelapan, Ruang dan waktu.

Kedua belas elemen itu membentuk lingkaran pada tubuh naga itu, membuat nya sangat menakjubkan untuk di lihat.

Saat melihat relief elemen petir yang ada di sisi naga tersebut, entah kenapa tubuh nya merasakan sesuatu yang aneh, seperti meminta nya untuk menyentuh relief dari elemen petir itu.

Kemudian dengan langkah kaki yang sangat pelan Zain memulai langkah nya untuk menuju dinding tempat relief itu berada.

Tak lama kemudian Zain pun sudah berada di depan relief naga yang di kelilingi oleh 12 relief elemen itu.

Dengan hati hati Zain mulai memajukan tangan kanannya untuk menyentuh relief elemen petir di depan nya itu dan...

"Aaargghh!"

Zain di buat terkejut dengan respon dari relief itu yang se akan menarik jiwanya ke dalam relief tersebut, namun meski begitu Zain tidak melepaskan tangannya karena ia mulai terbiasa dengan perasaan itu.

Hingga tak lama kemudian...

"Groaaaahhh"

Raungan naga memekikkan telinga tiba tiba terdengar di dalam ruangan itu di ikuti dengan munculnya sinar ke emasan dari relief naga di dinding itu.

"Krak!"

"Wush!"

Secara tak terduga relief naga itu pun terbelah menjadi dua dan bergerak ke arah yang berlawanan membuat saat ini di depan Zain tercipta sebuah pintu baru melalui celah itu.

Melihat itu, Zain pun tanpa ragu langsung masuk ke celah itu karena penasaran dengan apa yang menunggu nya di dalam sana.

Saat sudah memasuki ruangan baru tersebut, tiba-tiba Zain merasakan tekanan aura yang sangat luar biasa menekan tubuh nya, membuat nya hanya bisa menggertakkan giginya untuk bertahan dari itu.

Cukup lama hal itu terjadi namun Zain masih bisa bertahan dengan posisi yang sama tanpa menjatuhkan tubuhnya, membuat nya terlihat sangat pucat saat ini akibat kelelahan yang teramat sangat pada tubuh nya.

Satu jam kemudian Zain yang sudah tidak mampu bertahan dari tekanan itupun akhirnya pingsan di tempat nya namun anehnya tubuhnya masih dalam ke adaan berdiri meski saat ini ia dalam ke adaan tak sadarkan diri.

Entah sudah berapa lama Zain berada dalam kondisi seperti itu hingga kemudian kedua matanya perlahan terbuka dan Zain merasakan tubuhnya yang hampir remuk sebelum nya itupun kini sudah tidak ia rasakan lagi.

Seperti ia tidak pernah mengalami hal sebelum nya.

Mengabaikan hal tersebut, Zain pun langsung maju melangkah kan kakinya menyusuri ruangan tersebut karena aura yang menekan tubuh nya sebelum nya sudah tidak ia rasakan lagi di ruangan itu.

Sesampainya di ujung ruangan itu, Zain di perlihatkan dengan sebuah tuas yang berada di hadapan nya saat ini, yang seperti nya adalah kunci untuk membuka ruangan selanjutnya.

Kemudian dengan sangat yakin Zain pun langsung menariknya dan benar saja ruangan lain pun terbuka di depannya.

Dengan gugup Zain langsung masuk ke ruangan tersebut dan menemukan sesuatu yang menakjubkan terpampang jelas di depan nya saat ini.

Dimana di ruangan tersebut terdapat lukisan sesosok yang di pandangan nya sangat agung tengah duduk di singgasana nya, sedang di samping sosok tersebut terdapat dua anak kecil laki laki yang kemungkinan besar adalah kedua putranya.

Melihat itu membuat Zain langsung teringat dengan kedua orang tuanya yang berada di bumi membuat nya langsung membasahi kedua matanya.

Namun dengan cepat ia menepis pikiran nya itu karena ia yakin kedua orang tuanya saat ini sudah tenang di surga, dan saat ini ia pun sudah memiliki kehidupan yang baru di alam ini.

Dengan kedua orang tua yang sangat menyayangi nya dan juga kerabatnya uang juga sangat peduli padanya.

Dengan itu semua tekadnya untuk menjadi kuat pun semakin besar di dalam diri Zain saat ini, agar apa yang menimpa nya di bumi sebelum nya tidak lagi terjadi di kehidupan nya saat ini.

Setelah itu, padangan Zain tertuju pada kotak kecil yang ada di bawah ukiran lukisan di depan nya itu, dimana kotak tersebut sangatlah indah dalam pandangan nya di tambah ada aura yang sangat familiar terpancar dari dalam kotak tersebut.

Perlahan Zain mulai mendekati kotak itu dan mengambil nya dengan kedua tangannya.

Setelah itu, dengan sangat hati hati Zain mulai membuka kotak itu dengan tangan kanan nya.

Kemudian sesuatu yang ada di dalam nya pun terlihat jelas saat ini, yang mana itu merupakan kristal berwarna keemasan seukuran ibu jari orang dewasa dan satu lagi benda lainnya yang merupakan satu cincin berwarna hitam ke emasan dengan motif naga di sisinya.

Melihat dua benda tersebut, Zain hanya mengetahui salah satu dari kedua benda itu, yaitu mengenai cincin hitam ke emasan itu, yang di dalam ingatan nya itu merupakan cincin penyimpanan.

Namun di tingkat mana cincin itu Zain sendiri pun tidak tahu, karena ia sendiri masih belum tahu tingkatan dari artefak seperti cincin di dalam kotak ini.