Sarah memandangi foto mendiang ibunya sambil menyandarkan punggungnya di sandaran ranjang.
"ma, semenjak mama pergi, papa seperti hilang arah. Entah sudah berapa wanita yang telah diperkenalkan kepadaku. Ma, aku ingin menjadi seperti kak Tiara. hidupnya begitu tenang dan bahagia meski, tidak pernah ku lihat dia berpacaran. Ma, seandainya mama masih disini, aku akan memperkenalkan dia ke mama dan kita bertiga bisa nyantai di cafe seperti dahulu dan aku mungkin, akan fokus kuliah tanpa harus mengizinkan hatiku dihancurkan oleh buaya-buaya itu ".
Tanpa sadar airmatanya menetes perlahan. kerinduan yang tidak pernah diutarakan, disembunyikan di balik wajah cerianya, membuat orang-orang di dekatnya tidak menyadari perasaan sebenarnya yang ada di hatinya.
...****************...
"bagaimana acara makan malam semalam?", ibu Tiara penasaran di tengah sarapan keluarga.
"biasalah layaknya orang makan, mahu gimana lagi "
"kalian kan, sudah lama nggak bertemu, pasti kamu senang dia kembali", tambah ayahnya.
"biasa saja, yah. Malah aku ketakutan, ku kira dia mahu merampokku. lalu, ku pelintir tangannya" cerita Tiara membuat kedua orangtuanya dan adiknya tersedak bersamaan.
"biasa saja kali, reaksinya. Oh, ya, aku beri tahu, aku dan Rangga hanya bersahabat. Jadi, jangan pernah berpikiran yang aneh-aneh atau mencoba menjodohkan kami", lanjutnya mengingatkan.
"usia kalian sudah 25 masa, nggak ada perasaan serius diantara kalian? Atau, kamu sudah punya pacar yang belum diperkenalkan kepada kami?. c'mone nak, ibu dan bapak ingin menimang cucu", ibunya mengingatkan
"sudah jam 7 aku harus membuka toko sebelum paman tiba", Tiara menghindar
betapa terkejut Tiara mendapati Rangga beserta sepeda motornya telah berada di depan rumah.
"sedang apa kamu jam begini disini?", Tiara keheranan.
"aku menghindari ceramah mama di pagi hari dan aku tidak menemukan tempat pelarian lain selainmu".
"kebetulan, aku juga lagi ditanyai mengenai makan malam semalam. Entah apa yang ada dipikiran mereka. Ayo berangkat sebelum orang rumah melihat ".
"siap nyonya "
Rangga sesekali melirik Tiara dari kaca spion di depannya.
"perhatikan jalanmu. Jangan bilang, kamu sudah terpengaruh oleh omongan mereka", ucap Tiara , menyadari tingkah Rangga.
"hah?!. Nggak mungkinlah!. Kamu bukan tipeku. Tipeku adalah gadis yang dandanannya feminim, nggak sepertimu, tomboy. Bila kita jalan bareng, bisa-bisa aku dikira gay"
Rasa-rasanya Tiara menjitak kepala Rangga karena menyebutnya tomboy.
"aku juga mikir-mikir kali kalau harus menerimamu".
Tiara langsung turun dari atas job motor setiba mereka di depan toko bunga.
"kita mungkin akan kadang bertemu. Mulai besok aku latihan. Jangan dianggap serius omonganku tadi. Aku cuma bercanda", kata Rangga sambil menerima helm dari Tiara.
"aku tahu makanya, aku jawab gitu. Ya, udah, raihlah cita-citamu, aku akan selalu mendukungmu dari kejauhan. Jangan lupa meneleponku atau minimal chat".
"siap nyonya! Hahaha.. Nanti akan ku kirimkan alamat tempat latihanku siapa tahu kamu kangen hingga nggak bisa bobo", candanya membuat Tiara ketawa kecil.
"impossible. Pergilah, aku mahu bersih-bersih di dalam"
"ngusir nih, ceritanya?. Ok, sampai jumpa. jangan mencoba-coba mencariku di mimpimu".
"Kamu kali yang memimpikanku?, balasnya sambil mereka saling tersenyum mengejek.
"Tiara!", Sarah memanggilnya sambil melangkah mendekat.
"da..da.. Tomboy".
"siapa , Ti ?"
"teman. Ngapain jam begini kamu kemari?, kamu nggak kuliah?"
"jam 10. Aku pengen nyantai-nyantai dahulu disini. Siapa tahu dengan melihat bunga-bunga disini moodku membaik".
"ada apa lagi kali ini?".
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
👑Queen of tears👑
wahhh terjebak diziona rasa nyaman nih kyknya mereka
2024-03-14
0