bab 2 saatnya bangkit untuk mencari kehidupan yang lebih baik

waktu pun berlalu dengan cepat nya.. hari demi hari d lalui.. Sementara itu bu Evan telah pergi untuk selamanya.. Beliau d makam kan di TPU yang tidak terlalu jauh dari rumah nya, duka lara pun tak Ter elakan d hati orang orang yang di tinggalkan.. Apa lagi dengan evan dan adik nya yang terlalu sangat merasa kan kesedihan yang mendalam.. Setelah para pengiring jenazah satu demi satu meninggal kan makam tersebut, tinggallah mereka bertiga.. Sementara itu via yang semenjak tadi mendampingi terus menerus mencoba menenangkan hati suami nya.. "sudah lah mas Evan dan dan kamu juga Galla jangan terlalu larut dalam kesedihan ini.. kita do'a kan sama sama semoga ibu bahagia di alam sana.." kata via sambil menoleh Galla... Galla pun mengangguk pelan... "ayo kak kita pulang... " sahut Galla pelan ambil mengusap wajah nya yang berlinang air mata, Taka lama mereka pun berdiri, lalu perlahan meninggal kan makam ibu nya...

Kesokan hari seperti biasa Evan yang sehari hari bekerja d tempat bengkel nya mulai merasa mengkhawatirkan ke adaan tempat itu yang tak seperti biasanya semenjak pagi tadi hingga sore hari belum juga ada satu orang pun konsumen yang datang memperbaiki kendaraan nya... Via pun menghampiri suaminya itu dengan membawa segelas kopi hita kesukaan Evan yang semenjak tadi terlihat sedang melamun.. "ini kopinya mas" sapa via sambil meletakkan gelas yang ber isi kopi tadi di atas meja.. "makasih sayang.." jawab Evan sambil tersenyum,.. " sayang aku kira kalau begini terus menerus keadaan nya alangkah baik nya kita tinggal di Jakarta mungkin di sana akan lebih baik sebab tak seperti di sini" lanjut nya, ..." namanya juga d kampung mas... kalo aku terserah mas saja... Mau ke mana pun aku selalu mendukung mu... Yang penting kesetiaan mas Evan jangan berubah.." jawab via pelan, "lalu kita mau usaha apa, dan di mana mas?.." lanjut via sambil meraba pipi suami tercintanya, "ya pastinya aku mau buka bengkel.. Kan gak perlu lagi beli alat alat syang.." jawab Evan lembut, "iya sayang.. Tapi aku juga mau ikut usaha boleh kan?.. Mas Evan dan Galla kerja d bengkel sementara aku sebelah tempat mas kerja mau usaha jualan kopi atau sebagai nya, yahh.. kalo bisa warung kecil kecilan gitu lahh..",, kata via merayu... "tapi..," sahut Evan cemas.. "tapi apa mas?... Mumpung kita belum di kasih momongan, aku juga mau membantu kamu.." kata via memotong ucapan Evan, Evan hanya bisa mengangguk tak terlalu memikirkan nya, sebab ia ter ingat Galla yang ingin melamar pekerjaan d Jakarta... "boleh saja... Biarlah.. sementara itu aku juga ingin membantu Galla mencari pekerjaan yang lebih layak untuk nya.. Kasihan jika dia terus menerus bekerja di bengkel ku.." kata Evan, tiba tiba Galla datang Sambil berkata "lantas siapa yang membantu kak Evan kalau aku kerja d tempat lain?.... ", "nggak apa apa Galla.. Kalau pun kakak repot nanti kakak mau mencari pekerja.. Kebetulan teman kakak d sana banyak.." jawab Evan lembut, " iya kak... Mudah mudahan do'a kita semua terkabul.. Aku juga maunya mencari kerja di dekat daerah kakak bekerja saja agar sewaktu aku libur bisa membantu.. Heheh.." kata Galla yang bersemangat. "iya.. Iya.. Heheh" sambut via sambil tertawa kecil. " ok.... insya Allah lusa kakak berangkat lebih dahulu ke Jakarta mau mencari lokasinya.. Mudah mudahan kita nanti dapat sewaan tempat yang ramai orang berlalu lalang.." kata Evan sambil tersenyum.

Terpopuler

Comments

Namgildaero

Namgildaero

Keren 👍, lanjut

2024-03-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!