[Bab sebelumnya]
Beberapa menit kemudian, bus belum berjalan, Karen tiba tiba sopir bus nya mendapatkan telpon mendadak, mau tak mau sopir bus tersebut harus menerima telpon tersebut dulu.
Tak lama kemudian, tiba tiba di persimpangan jalan terdengar suara ledakan, ternyata ada sebuah mobil besar yang lepas kendali hingga menabrak gedung besar yang ada di dekat persimpangan tersebut. Dan ternyata mobil itu membawa gas elpiji.
"Bagaimana jika bus kalian tetap lanjut melewati persimpangan itu,"bisik Kenzi tepat di depan telinga Elena.
Elena pun hanya terdiam, tak terbayang berapa banyak korban jika bus nya tetap jalan.
[Bab 4]
Elena pun memilih untuk naik bus itu lagi, karena ia merasa sudah aman.
"Pak saya mau naik bus ini lagi, tenang kok nanti ku bayar lagi,"ucap Elena sembari ingin kembali masuk ke dalam bus.
"Silahkan mbak, gak usah bayar, anggap saja bayaran tadi sama, untung saja mbak minta berhenti di sini, bagaimana jika bus nya lanjut, akan banyak korban jiwa mbak."ucap supir bus itu sangat bersyukur Elena minta turun di halte ini, ia tak bisa membayangkan nya jika bus nya tetap jalan.
"Hehehe, makasih pak," ucap Elena tersenyum Ramah, lalu kembali masuk ke dalam bus.
Elena pun melanjutkan perjalanan nya ke kampus, namun Elena tak sadar kenzi tak mengikuti nya lagi, dan ternyata kini kenzi sedang ada di apartemen Elena, sepertinya Kenzi ingin marah pada hantu wanita yang sudah membuat Elena marah pada nya.
...----------------...
"Dasar wanita bodoh, kenapa kau mengikuti ku ke sini!!."ucap kenzi penuh emosi.
"Hahaha, siapa yang mengikuti mu, aku di sini hanya ingin membalas kan dendam ku, tak di sangka orang yang dulu pernah ku cintai sekarang sedang memperalat gadis polos itu," tawa hantu wanita itu saat di tuduh mengikuti Kenzi.
"Jangan asal bicara kau!! aku tak pernah berniat memperalatnya, jika kau berani mengganggu nya, aku tak segan segan memusnahkan mu!."ucap kenzi mengancam hantu wanita itu.
"Silahkan saja jika kau bisa,"jawab hantu wanita tersebut lalu pergi meninggalkan kenzi.
"Mengapa dia disini, berarti dia sudah mati, arghhhh kenapa harus bertemu dengan nya lagi, aku benci dia!!."kesal kenzi setelah tau mantan kekasih nya dulu ternyata sudah menjadi hantu gentayangan, dan kini hantu wanita itu berusaha mengganggu pujaan hati nya yang sekarang, Kenzi tak kan membiarkan hantu wanita tersebut menghasut Elena tentang nya yang tidak tidak.
"Tapi kenapa roh nya masih di dunia? apa dia mati dalam keadaan mempunyai dendam? jika benar berarti dia akan meminta bantuan Elena untuk membalas dendam nya, tak kan ku biarkan dia membawa Elena dalam bahaya." batin Kenzi yang terus memikirkan Elena, ia tak mau hantu wanita itu membawa Elena dalam bahaya, sebisa mungkin, Kenzi akan mencegah hantu wanita itu untuk meminta tolong pada Elena.
Walau Kenzi tau elena sedang kecewa dengan nya, namun Kenzi tetap menjaga Elena dari jauh, ia tak ingin bahaya menghampiri Elena, bahkan siapapun yang berani mengganggu Elena, tak segan segan Kenzi akan membalasnya, Kenzi telah menanamkan dalam hati nya, untuk terus menjaga Elena, hingga ia kembali ke alam nya.
"Elena, aku tau aku salah, tapi sekarang aku sadar dan aku tak akan mengulangi kesalahan ku," Gumam Kenzi sambil melihat Elena dari kejauhan.
kini Elena sedang sarapan di kantin sendirian, saat sedang lahap memakan makanan nya, tiba tiba ada seorang pria yang menghampiri nya, lalu mengajak Elena mengobrol.
"Kamu kok sarapan sendiri?,"tanya pria berkacamata sambil membawa buku nya.
"Hehe iya, aku maha siswi baru di sini, jadi aku belum punya teman."jawab Elena ramah.
"Oh begitu, jika kamu mau, berteman lah dengan ku, aku juga belum punya teman."ucap pria itu.
"Kamu maha siswa baru juga.?"tanya Elena
"Tidak, aku sudah semester 3, tapi memang aku nya aja yang tak punya teman,"jawab pria itu sambil menggeleng kan kepalanya.
"Kenapa kamu gak punya teman?," Tanya Elena sembari memberhentikan sejenak makan nya.
"Orang orang tak mau berteman dengan ku, karena mereka bilang aku aneh, karena suka ke perpustakaan,dan suka ngomong sendiri, padahal mereka tidak tau apa yang aku rasakan," ucap pria itu sedih, sambil menundukkan kepalanya, ia pun mulai curhat pada Elena tentang kehidupan nya.
"Ngomong sendiri?."Elena merasa bahwa pria ini juga sama dengan nya.
"Iya, kamu juga gak mau ya temenan sama aku?." tanya pria itu sudah pesimis.
"Bukan begitu, maksud ku apa kamu anak indigo?."ucap Elena berusaha memastikan.
"Iya, mungkin orang orang tak percaya, karena mereka belum merasakan menjadi aku." ucap pria itu sedih.
"Sudah tenang lah, aku mau Kok jadi teman mu, karena aku juga merasakan apa yang kamu rasa, aku juga anak indigo, bahkan di sekeliling ku selalu banyak hantu yang ku lihat, namun aku mencoba berdamai dengan mereka, hingga sekarang mereka menjadi teman ku,"ucap Elena sambil mengelus punggung si pria agar si pria sedikit Merasa tenang dan nyaman.
"Apa kamu tak di bilang aneh?."tanya pria itu.
"Tidak, Karena aku bisa mengondisikan pikiran ku saat aku bersama teman ku, intinya kita harus tetap tenang walau mereka mencoba mengganggu kita."jawab Elena santai.
"Sekarang kamu gak perlu sedih lagi, karena sekarang kamu sudah punya teman yaitu aku," ucap Elena sambil memegang tangan si pria.
Kenzi yang melihat mereka dari jauh pun rasanya sangat panas, seakan hati nya sedang di bakar oleh api cemburu, Kenzi benar benar tak bisa mengontrol emosi nya lagi, Kenzi yang tak terima Elena memegang tangan pria itu pun, langsung menghampiri Elena dan bertanya dengan raut wajah yang posesif.
"Siapa pria itu, mengapa dia berani sekali memegang tangan Elena,"kesal kenzi yang sudah mengepalkan tangannya kuat.
"Seperti nya dia mau berurusan dengan ku," ucap kenzi lalu menghampiri mereka.
"Elena siapa pria itu?."tanya Kenzi yang tiba tiba muncul di Depan Elena dan si pria.
"hey...di samping mu ada hantu"ucap si pria berusaha memberi tau Elena.
"Hantu? sudah biarkan saja, palingan dia hanya ingin mencari perhatian."jawab Elena berusaha mengabaikan Kenzi.
"Hey jangan mengabaikan ku,"ucap kenzi yang langsung memegang pipi Elena.
Elena yang langsung melihat jelas wajah kenzi di depan matanya pun langsung menghempas tangan kenzi, lalu pamit pergi kepada pria itu.
"Aku pergi dulu ya, ada urusan penting." ucap Elena lalu pergi menuju toilet.
"Elena ku mohon jangan mendiami ku seperti ini." ucap kenzi masih berusaha ngobrol dengan Elena.
"Aku tak mau mengobrol dengan mu, sebelum aku tau maksud hantu wanita itu." ucap Elena tak mau menatap Kenzi.
"Aku akan menjelaskan nya Elena."Jawab kenzi.
"Aku tak percaya jika dari Mulut mu."jawab Elena lalu pergi dari toilet.
"Begitu susah nya minta maaf pada wanita, aku harus bagaimana Agar Elena memaafkan ku." Batin kenzi dengan raut wajah sedih
**See you in the next chapter 👋🏻**
**Jangan lupa dukungan nya 😉**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Zeyn Seyi
satu bunga
2024-07-19
1
Zeyn Seyi
haha
2024-07-19
1
Zeyn Seyi
sweet
2024-07-19
1