"Kirim mayat ini kepada Brandon biar ini menjadi pelajaran buatnya" perintah Afkar kepada anak buahnya.
"Nanti kalau ada orang curiga gimana tuan?" tanya Dani salah satu anak buah kepercayaan Afkar.
"Biarkan saja, kalau orang itu curiga dan mencari masalah dengan kita bunuh saja" perintah mutlak Afkar.
"Baik bos" anak buah Afkar langsung menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh Afkar.
"Lihat saja Brandon ini belum seberapa dengan apa yang kamu dan keluargamu perbuat selama ini denganku"ucap Afkar dengan menyeringai kejam.
Sedangkan ditempat lain tepatnya di markas Brandon sedang terjadi keributan karena ditemukan mayat salah satu anggotanya dengan keadaan yang mengenaskan.
"Siapa lagi ini yang berani main main sama kita?" tanya anak buah Brandon.
"Gue curiga ini ada sangkut pautnya sama Afkar dan kematian temen kita yang kemarin itu sepertinya yang membunuh adalah Afkar" ucap Brandon.
"Kenapa bos bisa menebak kalau ini perbuatan Afkar, dia aja orang yang lemah" ucap Bento remeh.
"Dia tidak selemah yang kalian kira, kemarin gue ketemu Afkar lalu membawanya ke gudang belakang dan kalian tau dia berubah sangat menyeramkan" jelas Brandon.
Semua anak buah Brandon yang mendengarkan penjelasan Brandon sontak terkejut.
"Antar dia ke rumah keluarganya dan kuburkan dia dengan layak"
"Iya bos"
"Bento segera lo cari informasi tentang Afkar, gue mau secepatnya lo serahin semua tentang Afkar. Gue tunggu ditempat rapat" setelah mengatakan itu Brandon berlalu begitu saja.
Beberapa jam kemudian Bento masuk ke dalam ruangan rapat.
"Apa saja yang lo dapetin?"
"Terlalu susah untuk mencari informasi tentang Afkar yang hanya bisa dilacak informasinya adalah Afkar anak yatim piatu tinggal sebatang kara tidak memiliki saudara. Bahkan nama orang tuanya pun tidak diketahui"
"Dasar tidak berguna kalau cuma informasi itu gue juga udah tau, mana kemampuan lo sebagai stalker handal" ucap Brandon meremehkan.
"Informasi tentang Afkar itu seperti ditutup tutupi oleh seseorang"
"Hah! kenapa mencurigakan sekali, sudah sana lo boleh pergi"
"Tunggu untuk pembalasan gue Afkar" ucap Brandon menggebu.
Pagi kembali hadir, matahari mulai mengambil eksistensinya di bumi. Seperti biasa orang orang mulai menjalankan aktivitasnya masing masing. Para murid sekolah pun mulai datang silih berganti.
Seperti Brandon, dia sudah pagi pagi sekali sampai disekolah tidak seperti biasanya yang selalu berangkat paling akhir. Dia berangkat pagi tentu memiliki tujuan tertentu dan tujuannya itu adalah menemui Afkar.
"Ternyata lo udah dateng" ucap Brandon ketika sudah bertemu dengan Afkar.
"Kenapa?"
"Gue mau bikin perhitungan sama lo"
"Emang gue salah apa?"
"Lo masih mempertanyakan apa kesalahan lo setelah menghilangkan nyawa salah satu anak buah gue"
"Kok kamu nuduh aku?" tanya Afkar dengan memasang muka polos.
"Udah jujur aja sama gue mumpung sekarang masih sepi dan belum banyak murid yang dateng. Lo kan yang udah bunuh anak buah gue?"
Afkar memberikan smirk sekilas lalu menatap tajam Brandon dengan mata elangnya itu.
"Kenapa kalau aku bunuh anak buah kamu? itu belum seberapa dengan yang kamu lakuin selama ini" ucap Afkar dengan enteng.
"Cemen lo beraninya cuma sama anak buah gue doang, ayok sama gue lo berani enggak?" tantang Brandon.
"Kalau untuk kamu sabar, tunggu tanggal mainnya nanti pasti kamu dapat bagian siksaan dari aku langsung"
"Mending sekarang aja, nih terima pukulan dari gue" Brandon langsung meninju Afkar dibagian perut.
"Uhh.... kamu nantangin aku? oke sekarang aku enggak bakal diem lagi"
Afkar membalas tinjuan dari Brandon membabi buta sampai Brandon terduduk lemas di lantai.
"Gimana kurang tinjuan dariku?" tanya Afkar dengan nafas ngos ngosan.
Brandon sudah tidak mampu lagi untuk membalas perkataan Afkar dia hanya mampu menggerang tertahan.
"Cih ternyata cuma segitu kekuatan kamu beberapa kali tonjokan saja sudah bisa melumpuhkamu. Urus diri kamu sendiri nanti kalau sudah sembuh kita by one kembali" setelah mengatakan itu Afkar berlalu menuju ke kelasnya.
"Sialan lo Afkar" maki Brandon.
Satu sekolahan kembali digemparkan dengan dua berita yang sangat hot yaitu meninggalnya kembali anak buah Brandon dan Perkelahian antara Afkar dan Brandon.
Regita yang baru sampai disekolah kaget mendengar berita tersebut, dia tidak menyangka Brandon bisa kalah dengan Afkar yang notabennya dikenal cupu disekolah.
"Kok bisa sih Brandon kalah?" tanya Regita kepada teman sekelasnya yang bernama Anggit.
"Kata anak yang lihat perkelahian Afkar dan Brandon sih yang mulai cari gara gara dulu sih si Brandon terus habis itu ditonjok sama Afkar sampai Brandon enggak bisa membalas tonjokan Afkar terus tepar lalu dibawa ke UKS"
"Hebat juga ternyata Afkar salut gue sama dia" ucap Ucup yang ikut mendengarkan cerita.
"Kalian sudah tau berita yang satu lagi belum?" Tanya Anggit.
"Emang ada berita menggemparkan lagi?" tanya Regita.
"Ada dong pastinya"
"Emang berita tentang apa?" tanya Ucup yang juga penasaran.
"Brandon kan punya banyak anak buah kan? nah kemarin salah satu dari anak buah Brandon kembali terbunuh ditemukan dengan keadaan yang sama mengenaskan" jelas Anggit dengan sedikit berbisik.
"Hah bagaimana bisa anak buah Brandon kembali terbunuh dengan rentan waktu yang berdekatan"
"Nah itu juga yang aku bingungin Git, apa itu ulah salah satu musuh Brandon? secara kan Brandon banyak sekali membuat masalah" ucap Anggit.
"Kalau itu sih mungkin saja terjadi"
Saat Regita, Ucup, dan Anggit sedang asik ngebrol tiba tiba terdengar pengumuman dari microfon kantor.
"Diberitahukan untuk murid atas nama Afkar Luthfan Faruq dimohon untuk datang ke kantor guru segera" begitulah pengumamnya.
"Kenapa kok Afkar di panggil ke kantor?" tanya Regita.
"Mungkin buntut dari masalah perkelahiannya dengan Brandon tadi"
"Emang guru sudah tahu dengan beritanya?"
"Yang pasti sudah tahu karena berita ini sudah sangat viral di grup sekolah kita yang mana banyak guru yang sudah masuk kedalam grup itu"
"Kasihan ya Afkar harus berurusan dengan pihak sekolah mana dia udah enggak punya keluargagi" ucap Ucup.
"Iya sih kasihan banget.... kok gue penasaran ya Afkar mau diapain sama guru" ucap Ucup kembali.
"Yang pasti sih dia kena hukuman" ucap Anggit.
Disisi lain Afkar sekarang telah berada didalam ruang BK, dia sedang diintrogasi oleh guru BK dan kepala sekolah.
"Afkar kenapa kamu bisa memukuli Brandon sampai babak belur begitu, bapak enggak menyangka murid berprestasi seperti kamu bisa berbuat seperti itu. Jelaskan pada bapak apa masalah kalian berdua sampai berantem seperti itu" tanya bapak Anton kepala sekolah.
"Saya ada sedikit masalah pribadi dengan Brandon dan bapak tidak perlu tau apa masalah itu" ucap Afkar dengan tenang.
"Afkar kamu tidak boleh kurang ajar sama pak Anton" ucap buk Desi.
"Ya sudah begini saja, apa pun masalah kamu sama Brandon kalian harus baikkan dan minta maaflah dengan Brandon" ucap pak Anton.
"Saya tidak mau minta maaf pak"
"Begini Afkar bapak jelasin, kamu sendiri tahu kan kalau orang tua Brandon itu pemilik dari sekolah ini, bisa saja orang tua Brandon mengeluarkan kamu dari sini. Bapak tidak mau kalau sampai kamu keluar dari sini mending kamu minta maaf saja dengan Brandon rendahkan ego kamu sedikit saja Afkar" bujuk pak Anton.
"Benar itu yang dikatakan pak Anton Afkar, lagian kamu juga sebentar lagi akan lulus dari sini kalau kamu sampai berhenti di tengah jalankan nanggung banget" timpal buk Desi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments