3. Momen manis

Tiga bulan sudah Saga menghilang dari kehidupan nya yang biasa. Beny sang asisten makin disibukkan dengan urusan perusahaan yang ditinggal Saga. Beny tidak berani menyatakan terang terangan hilangnya Saga karena bisa mempengaruhi saham perusahaan. Jadi pencarian Saga dilakukan secara diam-diam oleh orang-orangnya.

Bahkan orang tua Saga masih bersedih tidak bisa menampakan kesedihannya secara terbuka. Walaupun mereka merasa sangat kehilangan anak mereka satu-satunya tapi mereka tetap berusaha meyakinkan kalau anaknya masih baik - baik saja di suatu tempat yang jauh. Keyakinan itu ditambah dari informasi yang mereka dapat selama pencarian Saga, belum ada berita yang mengabarkan tentang hal yang mereka takutkan. Bahkan dari pihak polisi yang mereka perintahkan pun belum ada berita buruk. Jadi sampai sekarang masih disimpulkan kalau Saga masih hidup di suatu tempat.

Mungkin untuk sebagian orang kecil masih banyak yang tidak tau mengenai identitas asli dari Saga, termasuk kota kecil tempat sekarang Saga tinggal. Orang disana tidak ada yang tau identitas asli Saga yang merupakan pengusaha terkaya di kota besar X. Yang mereka tau Saga adalah keluarga jauh dari ibunya Nata sehingga tidak ada yang curiga kenapa Saga bisa tinggal di keluarga tersebut.

Selama dua bulan tinggal dirumah Nata, Saga belajar banyak hal baru. Saga yang biasanya setiap hari harus disiapkan semua kebutuhan dan keperluannya sekarang malah melakukan itu semua sendiri. Bahkan dirumah Nata, Saga harus mengantri untuk sekedar membeli ayam potong pesanan mamanya Nata.

"Ayam potong nya satu bi,," ucap Saga setelah berhasil mengantri.

"Eh Gio tampan mau beli ayam potong? Goda sang penjual.

Saga memang memiliki fitur wajah yang sangat tampan dengan tinggi badan yang di atas rata- rata. Apalagi Saga juga memiliki kulit yang putih dan hidung yang mancung. Itu adalah gen terbaik dari papa dan mamanya. Sehingga membuat Saga kesusahan dengan wajah nya yang bisa membuat kaum hawa melakukan segala cara untuk sekedar dekat dengannya. Bahkan sampai ada yang melakukan hal yang lebih licik agar bisa naik ke ranjang sang CEO.

Walaupun memiliki wajah yang sangat tampan dan kekayaan yang berlimpah tidak membuat Saga mudah memiliki pasangan, pasalnya sifat Saga sangatlah dingin dan cuek terhadap lawan jenisnya. Hal ini kadang membuat mamanya curiga kalau anak satu-satunya memiliki kelainan sek. Tidak heran mamanya sering mengatur perjodohan untuk anaknya walaupun selalu gagal karena Saga yang tidak pernah peduli.

Pernah sekali kejadian hal konyol yang dilakukan mamanya Saga, saat mamanya ingin menjodohkan Saga dengan anak sahabatnya. Mamanya sampai membuat Saga mabuk ditambah dengan obat perangsang.

Sehingga membuat Saga harus berendam dengan air dingin semalaman untuk menghilangkan efek dari obat tersebut karena Saga melarikan diri dari hotel yang sudah siapkan mamanya. Karena insiden itu juga sampai sekarang mamanya pasrah dengan sikap Saga yang makin dingin dan cuek terhadap perempuan. Entah sampai kapan nyonya besar Alvian akan menggendong cucu kalau anaknya saja tidak pernah tidur dengan perempuan.

Setelah berhasil mendapatkan ayam pesanan bibinya, Saga langsung pulang kerumah dan memberikannya pada bibinya untuk diolah.

Karena Gio yang merasa bosan setiap harinya tidak melakukan apapun. Gio sangat tertarik untuk masuk ke gudang barang bekas bibinya, disana Gio menemukan motor yang sudah usang dan rongsok. Gio mulai mengotak Atik motor usang tersebut dan mulai dari membersihkan debu - debu yang sudah menahun.

Sore harinya Gio bersiap menjemput Nata di ujung jalan. Karena Nata akan turun dari kendaraan umum sampai jalan besar, sedangkan jalan kerumah Nata cuma bisa lewat sepeda motor.

" Gioooo..." Seru Nata sambil berlari kecil ke arah Gio. Sebenarnya Nata sudah sering melarang Gio menjemput nya karena Nata sudah biasa dengan lingkungan disana jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Ayo pulang", Gio meraih tangan Nata untuk digenggamnya. Entah kenapa Gio suka melakukannya.

Setelah tiga bulan tinggal serumah dengan Nata membuat Gio mulai nyaman dengan Nata. Setiap kali tangan Gio menyentuh kulit tangannya Nata selalu merasa seperti susah bernafas, itu membuat Nata bingung dengan dirinya sendiri.

Nata akui dia sangat mengagumi Gio yang sangat tampan bahkan Nata belum pernah bertemu dengan orang setampan Gio. Itu juga yang membuat Nata sering gugup kalau harus berdua dengan Gio apalagi Nata tau mereka tidak memiliki hubungan keluarga.

"Bagaimana perasaanmu sejauh ini? Tanya Nata memecah keheningan diantara mereka.

"Apakah sudah mulai bisa mengingat tentang identitas mu yang lama ? sambung Nata

"Aku masih berusaha mengingatnya tapi tetap tidak ada yang bisa aku ingat cuma kepala ku sering sakit." jawab Gio jujur

"Tidak apa - apa jangan dipaksakan kalau masih belum sanggup, nanti juga ingat sendiri,," hibur Nata menepuk bahu Gio.

"Jika suatu saat aku mengingat siapa aku apakah kamu akan menyuruhku untuk pergi ?

Pertanyaan Gio tiba- tiba membuat Nata melihat kearah Gio sehingga tatapan mereka berdua terkunci untuk beberapa detik sampai tetesan air hujan menyadarkan mereka berdua yang sama-sama mengalihkan pandangannya.

"Kenapa tiba -tiba hujan? Keluh Nata berusaha menenangkan hatinya.

" Ayooo ", Gio menarik tangan Nata untuk berlari karena hujan semakin deras. Karena Nata yang menggunakan heels membuatnya kesulitan berlari dan akhirnya terjatuh hingga membuat kakinya terkilir.

" Aaarrgh..."Pekik Nata karena kakinya yang sakit saat berdiri.

Gio menelan Slavina nya dengan kasar melihat baju Nata yang sudah melekat ke kulit karena basah. Pandangan matanya jadi sedikit meredup. Nata yang merasa di tatap dengan intens merasa sangat malu sehingga reflek menyilang kan tangan di dada.

" Ayo naik,," Gio membungkukkan badan menyuruh Nata naik ke punggungnya.

Gio tidak ingin terjebak terlalu lama dengan Nata yang sudah seperti tanpa baju di matanya. Nata berusaha naik ke punggung Gio dan melingkarkan tangannya di leher Gio. Disinilah masalah Gio makin tidak tertolong. Gio merasakan punggung nya seperti dipijit oleh sesuatu yang sangat lembut.

" Oh shiit.." rutuk Gio karena pilihannya untuk menggendong Nata bukanlah hal yang baik.

Sekarang Gio harus menahan sesuatu yang sudah pasti akan menyiksanya sebagai seorang pria normal. Nata yang merasakan Suasana canggung mereka berusaha menetralkan situasi.

"Apakah aku terlalu berat ? Nata merasa Gio kesusahan karena nafas Gio yang tidak beraturan

Gio yang berusaha tenang makin tidak baik-baik saja saat merasakan hembusan nafas Nata yang tepat dilehernya. Sehingga tanpa bisa di tahan lagi Gio junior terbangun dengan sempurna. Nata yang merasakan perubahan Gio berusaha menggerakkan badan nya untuk turun, tapi itu makin membuat Gio kewalahan.

"Bisakah kamu tidak bergerak terlalu banyak, kita bisa dalam masalah kalau terus seperti ini,," ujar Gio pelan dan serak. Nata merasa merinding mendengar suara serak Gio seperti ada yang menggelitiknya.

"Ah yaa.. maafkan aku,," cicit Nata berusaha tenang dan diam karena juga tidak mau gio makin kesulitan.

Terpopuler

Comments

Ainun Rohman

Ainun Rohman

Hahahaha aku baca dari tadi sampe malam, mana next chapter nya thor?!

2024-03-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!