krekk..
Kania dan pelayan Lu menoleh, pelayan Lu menundukkan kepalanya dan meminggirkan badannya agak jauh dari Kania..
Terlihat laki-laki paruh baya tersenyum dan menghampiri Kania.
"Nona, kau sudah sadar.." sapanya dengan lembut.
"Nona, apa kau sudah minum obatnya ?" tanya lagi..
Siapa orang ini ? kenapa begitu lembut ? apa dia pemilik rumah ini batinnya
"Nona tidak perlu takut, panggil saja saya Paman Xio Wen, Hem,,,,
Apa Nona mengingat keluarga nona ?" tanya yang langsung membuyarkan tatapan Kania..
"Keluargaa?"
Seketika Kania menghela nafas, bagaimana dia punya keluarga di tempat kuno ini, bahkan se ekor nyamuk pun dia tidak kenal di zaman ini..
"Tuan apa kau percaya adanya dunia lain?" tanya Kania menatap Tuan Xio..
"Maksud nona ?" tanya Tuan Xio mengernyitkan dahinya..
"Entah Tuan percaya atau tidak, yang jelas saya bukan berasal dari zaman ini.."
Mendengarkan ucapan Kania, Tuan Xio mengingat kejadian sewaktu pertama kali menemukannya, pakaian yang aneh, rambut yang aneh.. Yang menurutnya memang gadis di depannya bukan berasal dari Kekaisaran ini..
"Bisakah nona menceritakannya ?"
"Saya berasal dari zaman modern, hanya karna saya tenggelam di danau. Saya langsung berada di zaman kuno ini.."
"Zaman modern, zaman apa itu ?"
"Zaman modern, dimana zaman itu serba canggih, bahkan kita tidak perlu mengirim surat karna adanya Handphone yang bisa mengirim pesa jarak jauh, bahkan kita bisa bertatap muka langsung dengan HP dan apapun yang kita butuhkan serba ada dengan kecanggihannya.." ucapnya dengan nada lesu..
"Nona hamba ingat, sewaktu Nona tidak sadar, nona membawa sebuah benda.." timpal pelayan Lu..
Tuan Xio dan Kania langsung menatapnya..
"Maaf Tuan,," lirih pelayan Lu melihat tatapan dari Tuannya, pelayan Lu merasa menyesal karna kelancangannya..
"Tidak apa-apa, untung kau mengingatkan. Cepat berikan padanya mungkin dia membutuhkan.."
Pelayan Lu menunduk hormat, dia menghampiri sebuah lemari..
Betapa kagetnya Kania, ketika melihat pelayan Lu membawa tasnya..
"Tas ku.." ucap Kania kegirangan...
Langsung saja Kania mengambil tasnya dan memeriksa di dalamnya..
Kamera, leptop serta buku novelnya yang dia baca berjudul Pengkhiantan Kekasih yang sama halnya bergenre timetravel. Kania juga melihat Bolpoinnya serta buku hariannya..
"Lalu dimana Hp ku.." gumam Kania.
"Apa kau melihat benda seperti ini ?" tanya Kania sambil menggunakan jarinya..
"Tidak nona, Nubi hanya melihatnya hanya itu saja.." jawabnya..
"Apa Hp ku jatuh kedalam danau.."
Kania mengacak acak rambutnya, lalu dia memeriksa Kameranya ternyata masih hidup, Kania juga memeriksa leptopnya dan ternyata masih hidup.
"Untungnya semua masih di dalam plastik besar." gumamnya..
Karna merasa was was kenak hujan, tidak ada pilihan lain. Kania membungkus leptop dan kameranya dengan plastik besar..
Kemana mana Kania tidak pernah lupa membawa sebuah kamera, dia akan memfoto se suatu yang menurutnya unik..
Sementara Tuan Xio dan pelayan Lu, menatap terkejut melihat benda di depannya mengeluarkan cahaya..
"Nona apa itu benda ajaib ?" tanya Tuan Xio.
"Bukan Tuan, ini namanya leptop. Kita bisa mengetik apapun yang kita mau, bahkan kita bisa bermain game dan berfoto dan ini namanya kamera, benda ini juga bisa mengambil foto.." jelas Kania sambil memperlihatkan barangnya..
"Contohnya seperti ini.." Kania memfoto Tuan Xio dan kemudian memperlihatkannya..
"Bukankah ini aku??" ucap Tuan Xio terkagum kagum dengan benda di tangan Kania..
"Wah, Nona memiliki benda ajaib.." seru pelayan Lu tersenyum, hingga memperlihatkan deretan giginya..
"Ini namanya benda di zaman ku, apa kalian percaya aku bukan berasal dari sini ?" tanya Kania menatap Tuan Xio dan pelayan Lu secara pergantian..
"Kami percaya, tapi karna sekarang kau tidak memiliki keluarga. Bagaiman jika kau menjadi Anak ku saja ? kebetulan aku sangat menginginkan Anak perempuan dan hanya memiliki Anak laki-laki.."
Kania menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya, dia tidak menyangka masih ada orang yang memungutnya disaat sedang ada kesulitan. Di kehidupannya, Kania selalu berharap akan kasih sayang orang tua, Namun hanya ibu panti lah yang menyayanginya..
Kania meneteskan air matanya, dia langsung memeluk erat Tuan Xio..
"Terimakasih, terimakasih.." lirih Kania..
Tuan Xio tersenyum, dia membalas pelukan Kania dan mengelus lembut rambut.
"Mulai sekarang, panggilah aku Ayah.." ucap Tuan Xio..
Sementara pelayan Lu menatap terharu akan kebesaran junjungannya, yang sangat memiliki hati lemah lembut..
Setelah kematian kedua orang tuanya yang masih umur 15 tahun, dia langsung mendaftarkan dirinya menjadi pelayan keluraga Xio demi membiyayai Adik laki-lakinya yang masih sekolah.
Kini umurnya sudah 25 tahun, dia tidak menyangka junjungannya masih saja tidak berubah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
🌸 Yowu-Kim 🌸
Akhirnya kamu di pungut nak 🤣🤣
2024-02-12
1
Sandisalbiah
jd Kania anak yatim piatu...
2024-01-28
0
Panta Jhoni Panta Wsl
next
2022-05-31
0