Jendral Chun menatap Ayahnya begitu lekat, seakan dia tidak menyangka apa di pikirkan Ayahnya, harus mengorbankan gadis kecil itu.
"Tuan, maaf mengganggu. Di luar ada Pendeta Tun ingin menemui tuan.."
"Biarkan dia masuk..."
"Hormat hamba, Tuan dan Jendral Chun.." ucap Pendeta Tun..
"Kau tidak perlu seformal itu, duduklah.."
"Kau sama saja.." ucap Pendeta Tun tersenyum kemudian menatap Jendral Chun.
"Syukurlah kau hebat dalam berperang, prestasi Jendral tidak bisa di kalahkan. Beruntung sekali Tuan Xio memiliki putra seperti mu.." ucap Pendeta Tao tersenyum bangga..
Jendral Chun tersenyum. "Terimakasih.."
"Ada apa ? apa ini masalah tentang gadis itu ?" tanya Tuan Xio.
Pendeta Tun menoleh, dia menatap Tuan Xio dengan wajah serius.
"Benar, aku tau jika gadis itu ada di sini.." ucapnya Pendeta Tun terkekeh..
"Darimana kau tau ? apa kau diam-diam mengawasi kediaman ku ?" tanya tuan Xio menatap tajam Pendeta Tun..
"Jelas aku tau karna aku kah yang memanggilnya, dia memang di takdirkan disini. Tapi aku tidak tau entah dia mau atau tidak.."
"Aku tidak ingin dia menikahi Yang Mulia.."
Seketika Pendeta Tun dan Tuan Yun menoleh ke Jendral Chun..
"Kenapa ?? kenapa kau tidak ingin dia menikahi Yang Mulia ?" tanya Pendeta Tun..
Jendral Chun menatap tajam Pendeta Tun.. "Karna aku mengkhawatirkannya.."
Pendeta Tun tersenyum.. "Jangan sampai kau memiliki perasaan padanya, hal itu sangat salah. Semua orang di Kekaisaran tau, jika Jendral sangat tidak menyukai wanita." balas Pendeta Tun..
"Benar yang dikatakan Pendeta Tun, apalagi sekarang dia adalah Adik mu.." timpal Tuan Xio menatap lekat putranya..
Sementara Jendral Chun hanya diam membeku..
Tidak mungkin aku memiliki perasaan, aku sangat membenci wanita. Menurutku wanita itu sangat merepotkan dan manja batin Jendral Chun...
"Dia adalah Adikku, tentu aku sebagai Kakak mengkhawatirkannya.."
"Baiklah, bagaimana ? apa kita harus memberi tau Ibu Suri ??" tanya Pendeta Tun..
"Jangan dulu, dia masih belum tau tata krama. Pelan-pelan aku akan mengajarinya dan mengundang seorang guru." jawab Tuan Xio..
"Baiklah, aku percayakan dia pada mu. Aku pergi dulu. Satu hal yang perlu kalian tau, Dia adalah reinkarnasi dari Putri Xi Lie." ucap Pendeta Tao menunduk hormat berlalu pergi.
Tuan Xio dan Jendral Chun seketika terkejut mendengarkan ucapan Pendeta Tao. Mereka pun saling menatap dan menelan ludahnya susah payah..
Setelah sampai di luar kediaman Tuan Xio, dirasa sudah tidak ada orang. Pendeta Tao tersenyum di balik kipasnya, lalu dalam sekejap dia merubah dirinya dengan berpakain jas hitam, berkacamata hitam. Ala stelan baju kantor khas zaman modern dan memegang sebuah jam pasir di tangannya..
Dalam sekejap tubuh Pendeta Tao menghilang..
wuuusshh ...
Pendeta Tao yang sekarang berada di sebuah kediaman. Perlahan-lahan kakinya melangkah ke sebuah ranjang..
Dia menatap seorang gadis yang duduk termenung dengan menopang dagu..
ekhemm
Xio Lin menoleh, dia terkejut melihat baju di zaman modernnya..
"Kau siapa ?" tanya menatap seorang pemuda yang tersenyum dan memegang jam pasir di tangan kanannya..
"Kau tidak perlu tau aku siapa ? tugas mu hanya memberikan keturunan di Kekaisaran ini dan menjadi seorang Permaisuri yang bijak.." ucapnya tersenyum..
"Melahirkan apa maksud mu hah ? sungguh orang gila.. Dan kau, apa kau berasal dari zaman ku yang juga kesasar di zaman ini." tanya Xio Lin menatap dingin ke arah pemuda di depannya..
"Bukan, bisa dibilang akulah yang menyeret mu kesini, aku hanya ingin bilang. Kau harus tinggal di sini dan memberikan sebuah keturunan lalu kau boleh meningglkan zaman ini jika sudah berhasil memberikan keturunan, bagaimana?"
"Gila, aku masih perawan, mana mungkin aku memberikan keperawanan ku pada orang zaman kulot ini." teriak Xio Lin dengan kesal.
"Terserah, itu lah tugas mu. Lihatlah jam pasir ini jika kau tidak bisa menjalankan tugas mu dengan baik, kau bisa mati. Bisa dibilang aku lah malaikat." ucapnya dengan tertawa mengejek..
"Good Luck.." ucapnya orang ber jas hitam. Kemudian menghilang dalam sekejap mata..
"You crazy, crazy fool.." teriak Xio Lin lalu menggigit bibir bawahnya..
Xio Lin mengacak-acak rambutnya..
Tidak mungkin, mana mungkin dia malaikat. Lebih baik aku tidur. Daripada pusing tujuh keliling.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Cherry🍒
wuaaaah keren dia pun orang zaman modern
2024-03-28
1
Sandisalbiah
ini alasanya Xio Lin merasa berdegum jantungnya saat di sebut nama putri Xi Lie.. itu krn dia reinkarnasi dr sang putri.. dan kematian putri Xi Lie dan keluarganya bisa jd krn konspirasi dr selir agung, yg sengaja ingin menyingkirkan calon permaisuri yg jadi sainganya... 🤔🤔🤔 menarik..
2024-01-28
0
Darti Aryani
kerjakan saja ..kan enak punya anak.. hehehe
2022-05-02
0