Dipanggil lagi

Putry berada di rumah Zaki. menunggu zaki untuk menyelesaikan masalah ini.

"Ini semua salah dia, kalau aku tidak dipaksa masuk ke mobilnya. Tidak akan seperti ini jadinya" Gerutu putry.

Tidak berapa lama, Zaki muncul.

"Hei kamu, cepat bereskan masalah yang kamu buat. Aku tidak mau tahu. bereskan secepatnya agar aku bisa hidup tenang" Kata Putry tanpa basa basi.

"Aku memang orang miskin, tetapi tidak ingin di perlakukan seperti ini. Aku masih punya harga diri"

"Sudah selesai ngomelnya. Kamu pikir, aku mau juga menikah denganmu?" Tanya Zaki.

"Lalu kenapa kamu tidak menolak tadi?"

"Kamu bisa lihat sendiri, bagaimana situasinya. kita bisa di hajar abis oleh warga. Aku tidak masalah kalau bonyok, tampanku masih bisa terlihat. Bagaimana denganmu, sudah jelek tambah jelek lagi"

"Terserah. Secepatnya selesaikan masalah ini. Aku ogah punya suami kayak kamu. Bisa-bisa anak aku nanti ketularan. Amit-amit" Ucap putry meninggalkan Zaki.

"Kamu pikir aku juga mau punya anak dari, aku tidak mau. Anakku bisa ngikut sikap ceplosnya seperti kamu" teriak zaki.

Putry mendengar teriakan pria tersebut hanya saja dia malas berdebat saat ini.

Putry pulang ke kosan dengan perasaan guncang tak karuang. Bukan uang yang dipikirkannya. Entah dia bisa makan atau tidak, yang jelas dia tidak ingin masalah ini membuatnya terus berlarut-larut. Putry masih punya ibu dan adiknya yang kebutuhannya masih tergantung pada putry.

"Put, kamu dari mana aja?" Tanya fita.

"Habis ke langit, eh ternyata jatuh di timpa tanah"

"Apa?" Fita kaget mendengar jawaban sahabatnya.

Tidak mempedulikan fita, putry mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

"Anak itu pasti sudah gila" Kata fita sambil geleng-geleng kepala.

Fita keluar dan membeli beberapa gorengan. Maklum anak kosan Plus mahasiswa. Harus lebih hemat.

Fita pulang, putry belum keluar dari kamar mandi. Fita mengedor pintu kamar mandi.

"Putry, kamu masih ada di dalam? putry, kamu masih bernapas di dalam? putry...." belum selesai fita menyelesaikan ucapannya, putry keluar dari kamar mandi.

"Aku masih hidup. Tidak perlu berteriak terus"

"Aku pikir kamu sudah tidak hidup lagi. Lagian mandi lama banget, mandiin Wc juga?"

"Ini aku beli gorengan. Ayo makan kamu pasti laper" Fita menyedorkan gorengannya pada putry.

Kini mentari di gantikan rembulan. Siang berganti malam. Putry hanya berbaring di kasur, tidak tidur hanya memejamkan mata. Fita yang sedang sibuk belajar sepertinya stres melihat tugasnya.

"Put, kamu terlihat santai sekali. Tugasmu sudah selesai yah?" Tanya fita.

Orang yang ditanya hanya diam dan membelakangi fita. Fita menyadari jika sahabatnya tidak tidur.

"Pasti sudah selesai. Pinjam yah, untuk salin ke bukuku. Sekali-kali" Lanjut fita.

Tanpa respon, Fita mengambil buku putry dan berniat menyalin tugasnya. Tetapi yang didapati Fita hanya kerta kosong sama seperti miliknya.

"Tumben kamu malas belajar put, tugasmu juga belum selesai. biasanya aku yang selalu salin" Kata Fita.

"Kamu pasti minta salin tugasku kan? Maaf nih put, kamukan tahu otakku. Sudah menumpuk jadi tugas seperti ini kecil bagi aku hanya saja aku malas mengerjakannya juga" kata Fita.

Putry adalah seorang yang berprestasi di kampusnya. sementara fita, hanyalah golongan orang yang sering menyalin tugas. Futa beruntung punya sahabat sepintar putri jadi dia dengan mudah bisa menyelesaikan tugasnya dengan cepat.

"Put, ayo dong kerja tugasnya. Biar tugasku juga selesai jadi kami bisa dapat 2 plus gitu" mohon fita sambil menbangunkan putry.

"Otakku lagi bermasalah fita. sekali-kali kamu yang kerja tugas. Biar aku lagi yang salin"

"Aku mau sih, tapi otak aku yang tidak mau"

"Cepetan put, kamu tahukan dosen kita itu galak. Bisa-bisa kita dimakan mentah-mentah olehnya"

Tanpa menjawab, putry bangun dan mengerjakan tugasnya. Senyum gemilang terpancar dari bibir fita. Tidak jadi di marahi bezok itulah pikiran fita. Anak itu memang selalu berhasil membuat putry mengerjakan tugasnya.

......................

Mentari bersinar terang. Pagi telah menyapa dunia. Putry bangun dengan bahagia. Tetapi otaknya berputar dan mengingat kejadian dirinya dengan presdir sialan itu membuat harinya tidak ada harapan lagi.

Di kampus, nama putry di cari lagi. Ini kedua kalinya putry ke ruangan dekan. Pasti presdir sialan itu lagi yang memanggilnya.

"Panggil aku, bikin heboh satu kampus. Apa dia tidak bisa mengajakku bicara sepulang kampus saja, kalau aku terus ke ruangan dekan bisa-bisa semua mahasiswa mengira aku orang yang tiap hari berurusan dengan dekan. Ampun deh, tambah masalah lagi" Guman putry.

Ternyata benar, banyak mahasiswa berjejer di depan ruangan dekan sambil mengintip.

Ngomon-ngomon, apa yah yang diintipin mahasiswa itu? jawab di kolom komentar yah... Like, komen dan vote biar aku bisa terus update. Seyum bahagia semua...

Terpopuler

Comments

Wahyuni Tamrin

Wahyuni Tamrin

Lanjut kak

2022-02-23

0

pensi

pensi

lanjut ka

2022-02-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!