sementara itu, putry yang baru sampai di kosannya membaringkan dirinya sambil berpikir. "bagaimana caranya dia bisa mengembalikan uangku? sementara aku ini membutuhkan uang itu"
lama berpikir akhirnya putrypun tertidur.
Ditempat lain, Reyhan melajukan mobilnya ke sebuah pekarangan rumah.
"zaki, kau baru pulang?" tanya seorang perempuan paruh baya yang usianya hampir 40 tahun. Ternyata dia adalah nyonya laila, mama zaki.
"iya mah, zaki baru pulang. banyak urusan dikantor" jawab zaki tanpah menoleh dan langsung menaiki tangga.
Reyhan hanya mengangguk, kemudian pamit pulang.
pagi harinya, zaki datang ke kantor lebih awal entah kenapa tapi dia sudah tidak sabar untuk mengetahui informasi tentang perempuan tersebut. sebelum zaki pinsang waktu kecelakan, zaki sempat melihat wajah perempuan itu begitu panik dan khawatir dengannya.
Tidak lama lemudian datanglah reyhan.
Tok-tok-tok
"masuk"
"bagaimana kabarmu zak, apa kau tidur nyenyak kemarin?" ucap reyhan
"hemm, berikan aku informasi orang yang menolongku kemarin" tanya zaki mengalihkan pembicaraan.
"sabar, kau bahkan tidak sabaran dikit. ini berkasnya beserta dengan fotonya."
"ohh, jadi dia adalah seorang mahasiswa? baiklah, aku akan mengunjunginya".
" kau akan mengunjunginya ke mana zak?"
"kemana lagi kalau bukan di kampusnya, kau sebaiknya di sini saja. urus semua urusan kantor selama aku di luar"
"apa dia ingin mengajak perempuan itu berkencang? kenapa dia tidak menyuruhku pergi dengannya, biasanya selalu aku temani ke manapun dia pergi. mungkin aku hanya obat nyamuk saja" guman reyhan
zakipun pergi meninggalkan kantornya dan pergi ke kampus tersebut. satpan yang melihat zaki turun dari mobil, langsung memberitahukan kepala kampus dan mereka pun menyambutnya. putry yang melihat mahasiswa lain berlari keluar merasa bingung. "inikan belum jam pulang, kenapa mereka lari-lari keluar?" guman putry.
"put, kenapa mereka pulang lebih awal?" ucap seorang temannya. Namanya adalah fita, dia sahabat putry dan satu kosan putry juga.
"entahlah fit, mungkin mereka ke belet pengeng pulang, sudahlah ayo kita bermain basket. mumpun lapangannya sepi karna pada lari semua" ucap putry
"bagus, untung mereka semua lagi jadi kita bisa bermain berdua. rezeki tidak ke mana put hhhhh" ucap fita sambil tertawa.
Didepan, para mahasiswa benar-benar kaget. mereka terkejut dan senang. terkejut karena presdir di salah satu pengusaha tersukses datang ke sini ,untuk apa seorang presdir datang ke sini dan ada rasa senang karena presdir datang dan dengan penampilan sangat keren. sudah ganteng, kaya lagi semua orang menganggapnya seperti itu. benar-benar manusia sempurna.
semua dosenpun menyambutnya dan mempersilahkan masuk. sebelum memasuki ruangan dekan, dia berhenti dan menatap seorang perempuan yang bermain basket. siapa lagi yang dia tatap kalau bukan orang yang menolongnya kemarin.
saat hendak memasukkan bola di keranjang, putry melihat orang yang kemarin iya tolong. sebenarnya putry ingin menghampirinya dan meminta uangnya kemarin tapi karena teringat ancaman pria kemarin, putry pun mengurungkan niatnya.
zaki melanjutkan jalannya ke ruang dekan. sesampai di sana, tanpa basa basi zaki menyuruh dekan untuk memanggilkan salah seorang mahasiswa yang bernama putry anita dari jurusan administrasi bisnis.
"kenapa dia menyuruhku memanggil putry anita, apa mahasiswa itu membuat masalah dengan presdir ini?" pikir dekan.
Diapun memanggil putry keruangan dekan.
putry yang merasa dirinya di panggilpun langsung pergi ke ruangan dekan. sesampai putry diruangan dekan, diapun tidak melihat dekan tapi dia melihat orang yang dia tolong kemarin berada di kursi dekan.
"duduklah, jangan berdiri. aku yang memanggilmu ke sini" ucap zaki seketika kerena melihat reaksi putry yang bingung.
"ada apa?"
"aku dengar kau meminta uang kepada asistenku kemarin"
"ohhh, iya. aku memang meminta uangku sendiri karena aku yang mengurus biaya administrasi kamu kemarin. ehh, malahan aku dia ancam" ketus putry dengan kesal
"asistenku tidak terlalu suka bicara dengan perempuan" ucap zaki datar
"ohh, jadi dia itu asistenmu, aku pikir bapakmu"ucap putry perlahan.
"apakah wajahnya begitu terlihat tua sehingga kau menyangkanya bapakku?"
"iya, lagian dia marah-marah seperti bapak-bapak" ucap putry.
zakipun terdiam dan kemudian berpikir "dia ternyata jujur juga. emangsih, rey kelihatan seperti bapak-bapak. lagian aku memang ganteng dari dia. aku harus beritahukan rey jika aku pulang nanti".
"baiklah, temui aku bezok di perusahaan grub star, aku akan memberikan uangmu itu". jawab zaki dan pergi meninggalkan putry di ruang dekan.
putry yang mendengar, uangnya akan di kembalikan merasa senang. "akhirnya uangku kembali, aku sekarang punya uang jajan lagi" ucap putry dalam hati sambil mengetuk-ngetuk meja di depannya, sakin senangnya.
zakipun kembali ke kantor dan langsung ke ruangannya rey. tanpa mengetuk pintu, zaki langsung masuk. rey yang fokus dengan leptopnya tidak menyadari kalau zaki sudah ada di depannya.
"kau pasti tidak percaya"ucap zaki seketika.
rey yang mendengar suara zaki, langsung menaikkan kepalannya secara perlahan untuk memastikan suara itu dan terkejut.
"sejak kapan dia disini. apa dia sudah datang dari tadi? kenapa setelah kecelakaan kemarin dia sering membuatku terkejut. apa dia bukan manusia?" pikir reyhan
"sejak kapan kau disini?" ucap rey
"perempuan yang menolongku kemarin mengira kau adalah bapakku. hahaha" ucap zaki mengalihkan pembicaraan.
"lalu kenapa?"
"wajahmu terlihat sudah tua. liatkan, seorang perempuan saja bisa melihat itu. pergilah ke klinik kecantikan dan lakukan perawatan supaya tambah muda"
"terserah kau saja"
"sebenarnya aku ini muda, cuman hanya perempuan luar biasa yang bisa melihat itu." guman rey kesal*
"aku akan bertemu dengannya bezok di sini jadi suruh resepsionis jika dia datang langsung bawa ke ruanganku saja"
reyhanpun mengangguk dan zaki pun pergi ke ruanggannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments