Chacha berlari menuju halte bis untuk berteduh dari derasnya hujan yang tengah
mengguyur kota, beberapa orang yang bernasip sama dengannya nampak memeluk tubuh berharap sedikit mengurangi suhu dingin yang terasa menusuk kulit. Chacha terpaku menatap tetesan hujan yang jatuh ke tanah,
sebuah mobil tiba-tiba berhenti di hadapan gadis itu, ketika kaca mobil itu diturunkan nampaklah wajah seseorang yang selalu behasil menabuh genderang di dadanya. lelaki itu tersenyum manis hingga membuat mata Chacha terpaku tak percaya.
"Ayo naik"
Chacha tak bergeming, rasa takjub sekaligus tak percaya memenuhi otaknya. lelaki pujaan nya meminta nya untuk naik ke mobil itu"
"Ayo buruan"
ucap Zacky lagi
Chacha menoleh ke belakang, masih tak percaya bahwa yang lelaki tampan itu maksud adalah dirinya.
setelah tak melihat orang lain di belakang nya Chacha menunjuk dirinya sendiri untuk lebih meyakinkan dirinya.
"Iya kamu Chacha" kali ini suara Zacky terdengar gusar.
meski ragu akhirnya Chacha menembus hujan untuk naik ke mobil Zacky. namun sebelum tangan Chacha menyentuh pintu mobil Zacky menancap gas mobilnya dengan kencang hingga air yang di jalanan mengenai tubuh Chacha.
Orang-orang yang menyaksikan peristiwa tersebut nampak tercengang, tidak disangka ada manusia setega itu pada seorang wanita.
Chacha menghela nafas nya, hatinya terasa amat sakit atas perlakuan laki-laki yang dipujanya. Chacha tersenyum getir, ia memilih melangkahkan kakinya menembus hujan. percuma untuk kembali berteduh dengan kondisi basah kuyup seperti ini. Airmata dipipinya terus mengalir sederas air hujan yang tengah mengguyur bumi.
"Jika dengan memperlakukan aku seperti ini membuat kakak bahagia maka lakukanlah"
gumam Chacha, gadis itu hanya mampu berharap perasaannya akan terkikis pada laki-laki tak punya hati itu.
****
Zacky terbahak mengingat perlakuan nya pada Chacha. ketika melihat gadis itu entah kenapa Zacky merasa selalu ingin menjahilinya. ada kepuasan tersendiri di hati laki-laki itu.
"Jahat banget lu Zack, sumpah!"
Beni yang duduk di kursi belakang mobil Zacky menggelengkan kepalanya melihat perilaku absurd sahabatnya
"Gue risih ama tu cewek. tatapan matanya bikin gue mual tau gak. keliatan banget dia memuja gue"
"Idihh lu kelewat percaya diri"
"Yaelaah Ben, gue bisa ngerasain lah kalau ada yang punya perasaan sama gue"
ucap Zacky dengan sombong.
"Tapi sebatas ngeliatin aja kan? dia nggak sampe ganggu lu kan"
"Iya tapi gue risih. gue nggak suka, makanya gue mau ngerjain dia terus. siapa tau kalau gue sering jahilin dia, dia berenti suka sama gue"
"Ahh terserah lu lah Zack. gue doain lu jatuh cinta sama dia sampe lu jadi bucin nya dia"
Beni tersenyum sinis sementara Zacky semakin terbahak
"Nggak mungkinlah gue jatuh cinta sama dia. tuch cewek jauh dari tipe gue"
Ucap Zacky sombong.
"Cinta nggak kenal tipe Zack. ingat cinta itu buta!"
******
Chacha masuk ke dalam kamarnya kemudian menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya. setelah itu Chacha masuk ke dalam selimut untuk menghilangkan dingin yang terasa menusuk tulang.
matanya menerawang menatap langit-langit kamarnya. tiba-tiba ia beranjak dari ranjangnya mengambil diary yang telah menjadi sahabatnya sejak lama. hanya kepada diary itulah Chacha menceritakan semua yang dialaminya.
masih dengan selimut yang melilit tubuhnya, Chacha mulai berkeluh kesah lewat goresan tinta di buku diarynya
Dear Diary...
Perasaan indah itu hanya sesaat, nyatanya anggapan ku selama ini benar adanya. tidak membuka diri terlebih hati pada makhluk bernama manusia adalah cara yang paling tepat melindungi diri dari luka.
Ini pertama kalinya aku membuka diri rasanya sungguh indah namun tidak lama kemudian aku mulai terluka,
Ternyata tidak hanya indah yang aku rasakan ada perasaan lain yang tidak aku suka turut menyertai.
Diary...
aku menyesali pertemuan ku dengan laki-laki bermata indah itu, jika saja hari itu tidak pernah terjadi maka aku tetaplah menjadi Chacha yang sama sejak 18 tahun yang lalu. Chacha yang sendirian namun tak mengenal apa itu rasa sakit, apa itu kecewa, dan apa itu luka.
Diary, aku tidak pernah mengganggu laki-laki bermata indah itu, meski ia adalah laki-laki yang kuharapkan menjadi masa depanku namun sekalipun aku tidak berniat mendekatinya, aku hanya meminta pada sang pencipta agar mengizinkan semesta menyatukan kami berdua lewat cara Nya.
Namun entahlah Diary, berulang kali dia lelaki yang kupuja menyakitiku tanpa aku tau apa salahku, anehnya hatiku masih selalu meneriakkan namanya, mataku tak henti memujanya. Pengharapanku atas dirinya tak pernah usai, Mungkin cinta memang sebodoh itu Diary...
Chacha menghentikan tangannya menuliskan resah yang tengah mendera hatinya. Chacha menghembuskan nafas perlahan, perlahan kelegaan merayap ke hatinya. Chacha bersyukur mencurahkan perasaannya lewat tulisan selalu berhasil menenangkan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Dewi Oktavia
hati-hati menulis di buku dan jaga baik-baik buku itu jangan sampai di ambil orang lain.
2024-01-04
0
Raudatul zahra
haaaaaaahhhh😩😩😩apa² an ini??? ada laki² modelan Zacky begitu..
udah jahat, sombong lagi ... iiihh geregetan aku !!
2023-09-10
0
Wakhidah Dani
fu#k you Zaky...kalo ngga suka jangan jahat dong
2021-12-05
1