Eps#4 BAYANGAN GELAP RUANG TERKUTUK

Dalam kegelapan ruangan yang suram, Dito, Ki Joko, dan wanita itu menatap bayangan hitam yang muncul di antara bayangan-bayangan yang gelap. Mereka merasa getaran ketegangan dan ketakutan menyelimuti mereka, menyadari bahwa mereka telah menemukan sesuatu yang jauh lebih menyeramkan dari yang mereka duga.

Bayangan hitam itu bergerak dengan lambat ke arah mereka, menyebabkan udara terasa semakin tebal dan mencekam di sekitar mereka. Mereka bisa merasakan kehadiran kekuatan gelap yang menghantui dan tidak ramah, siap untuk menyerang mereka kapan saja.

Ki Joko menahan napasnya, matanya memperhatikan setiap gerakan bayangan hitam dengan cermat. "Kita harus siap menghadapi apa pun yang mungkin terjadi. Kutukan gelap ini tidak bisa kita biarkan."

Dito dan wanita itu mengangguk setuju, hati mereka dipenuhi dengan tekad yang kuat. Mereka tahu bahwa mereka harus bersiap-siap untuk menghadapi ancaman menyeramkan yang sengit melawan kutukan setan pocong yang mengancam desa mereka.

Saat bayangan hitam semakin mendekat, mereka merasakan getaran energi dari kutukan yang menyeramkan dan menakutkan. Mereka bisa merasakan kehadiran sesuatu yang jauh lebih kuat, dan mereka tahu bahwa mereka harus melawan bersama untuk mematahkan ancaman kutukan ini.

Dengan perasaan kalut dan gemetar, mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi apa yang akan datang menunggu mereka. Dito memegang erat sebuah benda dari Ki Joko yang dia bawa, sementara Ki Joko dengan kelebihan supranaturalnya memusatkan pikiran untuk mendampingi mereka dalam memecahkan misteri ini.

Wanita itu menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri di tengah ketegangan yang menyelimuti. "Kita tidak boleh terpencar. Karena kita tidak tahu apa yang terjadi disini."

Dengan penuh keyakinan, mereka menatap bayangan hitam yang semakin mendekat dengan penuh ketegangan dan ketakutan. Mereka tahu bahwa mereka harus siap menghadapi, dan nasib maupun desa mereka tergantung pada pertarungan melawan kutukan ini.

Saat bayangan hitam akhirnya berada cukup dekat dengan mereka, pertarungan pun pecah. Mereka bergerak dengan cepat, menghindari serangan-serangan dari kekuatan gelap tersebut. Meskipun ketakutan dan kegelisahan menyelimuti hati juga pikiran mereka, tapi mereka berusaha sebisa mungkin melawan kembali dengan tekad dan do'a serta keyakinan mereka, ditengah perlawanan kutukan sumber setan pocong yang mereka hadapi.

Perselisihan ghaib itu sangat sengit, dengan suara benturan dan serangan yang menggema di ruangan suram itu. Mereka berusaha untuk saling melindungi dan menebalkan keyakinan diri mereka.

Namun, semakin lama pertarungan berlangsung, semakin jelas terlihat bahwa mereka berada di bawah tekanan ghaib yang besar. Kekuatan gelap dari kutukan itu terus menjadi-jadi, yang sulit untuk mereka hindari atau lawan.

Dengan keberanian dan kekuatan seadanya, mereka sebisa mungkin bertahan, terutama menjaga iman dan keyakinan mereka dari kutukan ghaib setan pocong. Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa mundur begitu saja dari desakan ini.

Ketika ruangan disekitar semakin menyeramkan dan menakutkan, mereka merasa kekuatan gelap itu semakin kuat.

Namun, tiba-tiba, Ki Joko mendengar teriakan keras disebuah sudut. Dengan rasa takut dan hawa ghaib yang menyeruak, Dito dan wanita itu berbalik dan melihat Ki Joko tiba-tiba terjatuh ke tanah, terluka parah oleh sesuatu hal ghaib yang tak terlihat mereka.

"Dito, tolong bantu saya!" teriak Ki Joko dengan suara parau, berusaha mempertahankan dirinya dari kesadaran maupun kutukan yang mencoba merasukinya.

Dengan tergesa-gesa namun memantapkan keyakinan, Dito pun segera mendekat pada Ki Joko, mencoba mendampinginya untuk bertahan dari kesadaran. Dia memegang erat Ki Joko, dan berusaha untuk tetap berkumpul bertiga dengan wanita paruh baya tadi.

Ditengah keadaan yang semakin suram dan menyeramkan, mereka tiba-tiba melihat sinar terang yang menyilaukan menerangi ruangan itu. Mereka menatap dengan heran, tidak percaya pada apa yang mereka lihat entah dari mana sinar itu muncul.

Tiba-tiba, kekuatan gelap itu mundur dengan cepat, seperti terbakar oleh sinar yang sangat menyilaukan. Mereka bisa merasakan kehadiran kekuatan yang lebih besar dari mereka.

Dengan bantuan kekuatan yang misterius itu, mereka berhasil mengalahkan kekuatan gelap yang mengancam desa mereka. Mereka merasa lega dan bersyukur atas bantuan yang diberikan, menyadari bahwa mereka tidak akan bisa mengatasi ancaman itu tanpa adanya cahaya terang tersebut.

Ki Joko mengangkat dirinya dari tanah, wajahnya penuh dengan rasa lega dan syukur. "Terima kasih sudah membantu saya. Jika tidak, saya mungkin tidak tahu apa yang terjadi pada saya, Nak Dito."

Sinar terang itu menyusut perlahan, meninggalkan mereka dalam kegelapan yang suram. Mereka menatap satu sama lain dengan rasa syukur, menyadari bahwa mereka telah berhasil mengatasi kutukan dari kekuatan ghaib itu, yang mungkin entah sementara atau benar-benar menghilang.

"Dengan bantuan Ki Joko dan Ibu, setidaknya kita berhasil mengusir kekuatan gelap yang mengancam desa kita," ujar Dito dengan suara parau. "Kita harus tetap waspada dan siap menghadapi tantangan yang mungkin datang di masa depan."

Wanita itu mengangguk setuju, ekspresinya serius. "Setidaknya kita bisa sedikit lega."

Setelah kejadian itu, mereka pun meninggalkan ruangan yang penuh dengan sumber kutukan. Mereka tahu bahwa mereka harus tetap waspada dan siap bertindak ketika entah apakah setan pocong dan kutukan itu datang menghantui desa mereka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!