"sudah punya pengganti ku sekarang" notifikasi komentar salah satu akun instagram pada foto yang baru saja di posting oleh Dodi.
Dodi membuka notifikasi itu dan seketika raut wajah Dodi berubah masam. Ternyata yang berkomentar itu adalah Rosa, mantan pacar Dodi 5 tahun yang lalu.
Selama putus dengan Rosa, Dodi belum pernah mendekati wanita manapun. Ia selalu dibayangi oleh sosok Rosa yang memilih Pria lain untuk menikah dengan nya.
Sedikit cerita, Rosa dan Dodi dulunya berkenalan lewat salah satu sosial media facebook. Dodi mulanya iseng mengirim pesan kepada Rosa, namun malah ditanggapi dengan baik dan akhirnya mereka pun pacaran.
Rosa adalah gadis asli minang. Dodi dan Rosa berpacaran selama 2 tahun. Saat Dodi mantap untuk memperkenalkan Rosa kepada keluarga nya, Rosa malah meninggalkan Dodi dengan alasan yang tak jelas. Dodi merasa hilang harapan dan enggan memiliki pasangan terutama dari suku minang. Pengalaman pahit itu membuat Dodi menjadi trauma dan enggan menjalin asmara dengan sesama suku.
"kenapa wajah mu jadi kecut seperti itu" tanya Mira.
Dodi langsung menutup handphone tanpa membalas komentar di sosial media nya itu.
Hujan mulai reda. Dodi mengajak Mira untuk melanjutkan perjalanan. Melihat Mira yang hanya mengenakan blouse pendek itu, Dodi langsung melepas jaket berwarna hitam yang di pakainya
"pakai ini ya cantik, kasihan nanti kedinginan" Dodi begitu terlihat gentle saat berusaha memakaikan jaket nya ke tubuh Mira.
Mira tersipu malu. Akhirnya mereka sampai ke tempat tujuan. Ternyata Dodi hendak mengajak Mira ke sebuah telaga. Telaga itu indah sekali. Hawa sejuk dan sedikit rintik hujan sukses membuat mereka merasa nyaman.
"tunggu disini ya, aku mau beli sesuatu" ucap Dodi sambil mengelus kepala Mira
"jangan lama-lama, aku takut" jawab Mira dengan nada merengek.
Tak lama Dodi pun datang dengan membawa dua jagung bakar dan bingkisan kecil.
"mari makan, suasana disini enaknya di nikmati sambil makan jagung bakar" ucap Dodi.
Mira pun memakan jagung bakar itu. Tiba-tiba Dodi mengeluarkan isi bingkisan kecil dari saku celananya yang ternyata isinya adalah jepit rambut berwarna biru. Tanpa menunggu persetujuan Mira, Dodi pun langsung memasang kan jepit itu di rambut Mira.
Sontak Mira pun menjadi salah tingkah dan malu malu.
Sikap dan perlakuan Dodi sukses membuat gadis lugu seperti Mira jatuh hati.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15.00, mengingat pesan ibu untuk tidak pulang malam. Dodi pun akhirnya mengajak Mira untuk pulang.
Hubungan mereka menjadi semakin hangat kala Dodi membantu Mira memakai helm. Sepanjang perjalanan Mira pun tidak segan untuk memeluk Dodi dari belakang. Sesekali tangan Dodi meraih genggaman Mira.
Hari itu adalah hari terbaik untuk Mira. Karena untuk pertama kalinya ia merasa begitu bahagia. Sesampai nya di rumah Mira langsung menyimpan jepit rambut itu kedalam kotak kecil miliknya, kemudian ia menulis "my first hair clip".
Seharian mereka pergi bersama, Dodi sampai lupa mengabari orang tua dan Pamannya. Sesampainya di rumah paman, Dodi bergegas masuk dan melihat layar handphone. Sesekali ia tersenyum melihat foto Mira yang dijadikan wallpaper olehnya.
"haduh anak bujangku, dari mana kamu seharian baru keliatan hidungnya" Tanya ibu Dodi.
"Dodi pergi kencan mak" jawab Dodi sambil tersenyum dan mengangkat kedua alisnya
"kamu pasti pergi dengan Mira ya?" tanya paman menggoda Dodi.
"Mira? Siapa Mira?" tanya ibu Dodi bingung
"itu loh mbak, ponakan saya yang kemarin mengantar makanan kesini" jelas paman
Dodi hanya tersenyum memperlihatkan wajah bangga nya. Ibu Dodi yang sudah sejak awal melarang Dodi untuk dekat dengan gadis jawa itu pun langsung menampakkan wajah masam menandakan penolakan.
Dodi tidak mempedulikan ibunya, ia langsung bergegas untuk mandi dan berganti pakaian.
...
Setelah solat isya, Dodi pun berniat keluar rumah untuk mencari udara segar. Dodi berjalan kaki ke sekitar rumah. Belum sampai 10 meter Dodi berjalan. Dari kejauhan ia melihat Mira yang sedang sedang asik mengobrol dengan teman sebaya nya. Dodi pun menghampiri Mira.
"hai, boleh ikut gabung?" tanya Dodi sambil melambaikan tangan dari kejauhan
Mira dan temannya itupun saling memandang satu sama lain. Suasana tiba-tiba hening. Mira belum menceritakan apapun tentang Dodi kepada Anisa yang merupakan sahabat karib Mira sejak kecil. Berbeda dengan Mira, Anisa lebih gaul dan aktif di semua sosmed.
"iya silahkan duduk" jawab Mira sambil menggeser badan untuk memberi tempat Dodi.
Seperti halnya sahabat pada umumnya, hanya dengan tatapan mata Mira sudah bisa menerjemahkan isi pikiran Anisa.
"oh ini Dodi, Dodi ini Anisa temanku" Mira saling mengenalkan satu sama lain
"halo Anisa, aku pacar nya Mira" jawab Dodi sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Alih-alih menjabat tangan Dodi, Anisa malah terkejut tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. Mana mungkin sahabat nya punya pacar tanpa memberi tahu Anisa, dan yang lebih mengagetkan lagi, Mira belum pernah punya pacar sama sekali. Dan ini tiba-tiba ada laki-laki mengaku pacar Mira. Anisa diam seribu bahasa.
"eh anu, bukan. Itu maksudnya, aduh gimana si ini" jawab Mira kebingungan
Dodi pun tersenyum sambil menggoda Mira. Mungkin kalau bisa di jelaskan, menggoda Mira adalah hobi baru Dodi.
"haha, bercanda. Aku bukan pacar Mira. Aku calon suaminya" ucap Dodi
Sontak Mira pun kaget dan spontan mencubit lengan Dodi. Anisa yang sedari tadi kebingungan menjadi semakin bertanya tanya dengan perilaku sahabat nya itu. Belum pernah ia mendapati Mira memasang wajah sebahagia ini. Karna merasa dirinya akan menjadi obat nyamuk saja, Anisa pun beralasan kebelet supaya bisa segera meninggalkan mereka berdua.
Dengan memberi kan kode lewat tangan seperti menelpon, Mira sudah paham kalau Anisa menunggu cerita Mira lewat telfon saja.
Mira mengangguk tanda setuju.
"sudah sampai jalan-jalan berdua, tapi aku belum juga di kasi nomor hp mu, ya ampun" ucap Dodi
"ini nomorku, di catat jangan sampai salah. Oh yaa. Kalau memulai obrolan jangan lupa di kasih nama. Aku jarang membuka pesan kalau tidak jelas" jawab Mira sambil menyodorkan Hpnya.
"iyaaaa tuan putri" Dodi gemas dengan Mira yang terlalu apa ada nya itu.
Merasa tidak enak jika malam-malam nongkrong berduaan apa lagi di desa seperti ini, pasti akan menjadi omongan tetangga. Dodi akhirnya pamit kepada Mira, dan meminta untuk lanjut ngobrol di WA saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments