PANEN OLEH

"Nak Hanum ini nanti buat adikmu intan tidak apa apakan nanti biar di antar oleh Yanto ke rumah intan"tanya Sumi yang sebelumnya tanpa minta persetujuan terlebih dahulu dengan Hanum malah dengan semaunya Sumi memasukan oleh oleh ke dalam karung ada dukuh durian jengkol petai dan sayuran yang lain nya yang ada di dalam karung

Setelah semua oleh oleh sumi masukan ke dalam karung barulah minta ijin ke hanum,sedangkan hanum yang di tanya hanya mengangguk tanpa menjawab iya atau tidak

"tidak kah ingat ibu atas perlakuanmu kepadaku tadi,sekarang saja sok jadi malaikat"batin hanum masih terasa sakit dengan ucapan sumi yang meminta Yanto untuk menceraikan Hanum dan menikahi Ratih sebelum orang tua hanum datang

Sedangkan sekarang dengan sok baiknya berkata lemah lembut seolah olah dirinyalah mertua yang terbaik berhati lembut di muka bumi ini

"Memang dasar tabiat memiliki hati busuk bermuka dua dan serakah untuk merubah sikap tamak ibu tidak akan mudah apa lagi setelah melihat oleh oleh menumpuk yang di bawa dari kampung"batin Hanum semakin dongkol belum lagi melihat sikap Yanto yang cuek hanya sibuk dengan dirinya sendiri sedang menikmati buah durian ke sukaannya tanpa memperdulikan Hanum sebagai istri

"ambil saja mbak lagian sengaja kita bawa banyak,sekalian nanti tetangga dekat di bagi ya Hanum,itu ayamnya juga ambil mbak buat nak intan juga"timpal Minah menjawab pertanyaan Sumi untuk Hanum

"aduh besan terimakasih banyak loh malah jadi merepotkan jauh jauh bawa oleh oleh dari kampung sebanyak ini"ucap Sumi bosa basi sambil ikutan melahap buah durian di hadapannya

"ya gak merepotkan mbak,orang bawa semua ini kan mobil tinggal di naik naikan saja ke atas mobil"jawab Minah mulai merasa aneh melihat kelakuan yanto dan sumi yang sedang makan durian begitu lahap seperti orang tidak pernah menemukan makanan enak bahkan keduanya tidak perduli sedang di perhatikan

"buah duriannya pulen di tambah dagingnya tebal manis,ini buah buahan punya pohon sendiri bukan besan"tanya Sumi kembali

"iya punya sendiri kalau di kampung buah buahan tidak ada harganya karena setiap penduduk memiliki pohonnya masing masing,hanya saja kalau ayam dan sayuran itu dari Irfan kakaknya Hanum"

"ini juga Ingkung buatan istrinya irfan dan Arya,Ingkung kesukaan Hanum makanya ini ada yang sudah matang sengaja di buatkan husus buat Hanum"jelas Minah tersenyum

"makan ini nak,dari tadi ibu lihat kamu belum memakan apapun yang ibu bawa biar Rena dengan ibu"Minah mengambil sebungkus Ingkung utuh yang di balut dengan daun pisang dan daun jati untuk Hanum dan mengambil alih Rena dari gendongan Hanum

"terimakasih ibu"jawab Hanum terharu menerima bungkusan Ingkung ayam kampung dari sang ibu

"kakek di luar dulu ya mau merokok"pamit Ranto mengecup kening Rena sayang yang di angguki Minah sambil tenyum

"wah enak sekali ya besan kalau mau buah buahan tinggal ngambil terus bisa makan enak punya ternak sendiri,kalau di sini durian sebesar ini sampai 100rbu harganya"ucap Sumi masih terus bicara tidak ada hentinya

"namanya juga kehidupan di kampung sebagian warganya tani ya memang begitu mbak memiliki ternak berkebun nanti di jual di kirim ke kota untuk menyambung hidup kalau tidak begitu ya kelaparan tidak punya pemasukan"

Hanum mendengar percakapan Sumi dan ibunya hanya tersenyum samar apa lagi melihat Sumi yang semakin serakah membuat Hanum beetambah dongkol,padahal oleh oleh untuk intan saja lebih dari kata banyak tetapi Sumi masih juga minta lebih untuk dirinya bawa ke rumah

Minah yang paham dengan situasi langsung mengusap sayang lengan Hanum untuk selalu sabar dan memberikan senyum terbaiknya ke sang putri

Ranto dan Iyan hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan besan dan menantunya membuat Ranto berfikir tidak baik terhadap Yanto dan Sumi setelah melihat tingkah laku keduanya

Di tambah wajah masam Hanum juga terlihat membuat fikiran buruk terhadap menantu dan besannya semakin mendukung bahwa Hanum tidak bahagia

tatapan kecewa dan terluka di mata Ranto terlihat jelas saat melihat Hanum untuk pertama kalinya setelah 2 tahun tidak bertemu,air matanya mengalir di pundak hanum saat Ranto memeluk sayang hanum

Sepintar pintar nya hanum menyembunyikan sebuah luka namanya orang tua pasti memiliki ikatan batin yang kuat apa lagi Hanum sangat dekat dengan Ranto dan kedua kakak laki lakinya semasa kecil sampai dewasa

Begitupun sama halnya seperti Minah dan iyan bagaimana mereka tidak terkejut dan berfikir tidak baik dengan kehidupan Hanum,bahkan Hanum sendiripun bisa merasakan perubahan dalam dirinya sendiri semenjak menikah dengan Yanto

Dulu sebelum menikah dengan Yanto,penampilan Hanum sangat terawat bahkan tubuhnya sangat ideal dengan tubuh tinggi semampai kulit putih hidung mancung pipi cuaby

Tapi sekarang semua telah berubah drastis semenjak Hanum menikah denganYanto,Hanum yang kurus terlihat jelas cekunggan antara leher dan pundak belum lagi penampilan hanum yang sekarang dekil tidak terawat

Bagaimana mau terawat seperti masih remaja sebelum menikah,dulu semua kebutuhan hanum selalu tercukupi oleh orng tuanya dan kedua saudara laki laki hanum ya itu Irfan dan Arya

hanum bagaikan tuan putri di jaga dengan baik oleh kedua kakak laki lakinya dan orang tuanya,tapi setelah menikah semua itu berubah jangankan untuk mencukupi kebutuhan penampilan hanum,di kasih makanpun sudah bersyukur dengan jatah 20 ribu sehari

Terpopuler

Comments

Ayu Putri

Ayu Putri

bener2 sumi org tua GK tau diri,GK pnya malu

2025-07-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!