acuh tak acuh

"jam berapa ibu sama bapakmu datang"tanya Yanto melepas sepatu dan meletakan tas di sembarangan tempat

Pemandangan yang sudah tidak aneh lagi setiap hari Hanum lihat dengan kelakuan Sang suami,boro boro mengucap salam menanyakan kabar Rena pun jarang hanya karena ke inginannya tidak terwujud ingin memiliki anak laki laki sedangkan yang lahir anak prempuan jadi sikap Yanto selalu acuh tak acuh dengan rena

"itu juga bapak dan ibu mertuamu kang kanapa pertanyaanmu sangat ketus sekali padahal selama ini Hanum kurang baik gimana dengan ibumu"batin Hanum dongkol mendengar pertanyaan Yanto yang seolah olah tidak ingin orang tua Hanum datang berkunjung tetapi Hanum tidak berani mengungkap kannya Hannya bisa menahan diri memendam rasa kesalnya sendiri

"tidak tau kang paling agak sorean sekarang masih di jalan mungkin macet"jawab Hanum memunguti tas kerja Yanto dan meletakan sepatunya di rak sepatu sambil mengendong Rena

"sudah pulang kamu yan"tanya Sumi keluar dari rumah nya saat melihat Yanto,rumah Yanto dan Sumi berhadapan hanya terhalang pekarangan rumah dan pohon mangga yang sengaja di taman

"iya Bu sekarang kan sudah jam 12 biasa kalau hari Sabtu setengah hari"jawab Yanto tidak ada niatan masuk ke dalam rumah malah duduk di teras

"suami pulang itu cepat ambilkan minum atau buatkan kopi bukan Malah diam,gimana suami mau betah di rumah sudah pulang ke rumah melihat istri yang buluk bau di tambah tidak ada peka peka nya jadi istri" bentak Sumi

"iya Bu maaf ini Hanum merapikan sepatu akang dulu"jawab Hanum menunduk Manahan buliran air mata yang akan menetes mendengar hinaan sumi

"terus jawab kalau orang tua bicara memang dasar menantu tidak tau diri,dapat dari mana kamu istri seperti ini sudah jelek boros bau mana tidak peka sama suami"kata Sumi semakin pedas

Yanto yang melihat Sumi mengoceh dan marah marah kepada Hanum hanya acuh tak ada niatan untuk membela sang istri malah mengambil sebatang roko beserta koreknya

"astagfirullah kamu itu bodoh atau apa Hanum Hanum,di perlakukan buruk seperti itu sama mertua dan suamimu qo masih diam bertahan gitu"batin Bu Jum mengelus dada melihat dari jendela kaca samping rumahnya

Bukan sekali dua kali Bu Jum sering memergoki Hanum di perlakukan tidak baik oleh Sumi ataupun Yanto apa lagi kaca jendela Bu Jum berwarna hitam jadi tidak terlihat dari luar tetapi terlihat jelas dari dalam kalau bu jum sering memperhatikan perlakuan mereka belum lagi jarak antara rumah Hanum dan Bu Jum sangat mendukung bersebelahan

"ada salam dari Ratih tuh"ucap Sumi menyampaikan ke Yanto yang hanya di angguki Yanto

"Ratih itu cantik pegawai desa berpendidikan tinggi lagi mana anak orang kaya,coba dulu kamu menikah dengannya pasti kita sudah ikutan kaya tidak seperti sekarang kamu pergi kerja hanya pakai motor tidak punya mobil"

"mimpi apa kamu ini yan dapat istri pengangguran hanya bisa makan tidur minta duit boros tidak berguna,kamu ini bodoh atau gimana sih ganteng ganteng dapat istri buluk.kamu itu cocok nya dengan Ratih bukan dengan Hanum"

"kamu ganteng begitupun Ratih cantik jadi cocok sejodoh seharusnya"gerutu Sumi kesal dengan keputusan Yanto menikahi Hanum

"ya mau gimana lagi Bu nama nya juga orang hidup kita tidak bisa menolak takdir yang sudah terjadi,mungkin sudah menjadi takdir Yanto harus berjodoh dengan Hanum dan mendapatkan istri yang tidak berguna seperti Hanum"jawab Yanto santai

"kamu berkata aku istri yang tidak berguna kang,kamu tega dulu saja kamu yang ngejar ngejar aku sampai sujud sujud sampai sampai aku bosan dengan permohonanmu untuk di terima"

"aku juga tidak akan begini kalau bukan paksaan dari kamu untuk berhenti bekerja dengan alasan semua kebutuhan Hanum akan akang tangung"

"sebagai istri seharusnya menjadi ibu rumah tangga yang baik patuh mengurus suami dan anak anak bukan bekarja di luar,tetapi kenapa sekarang kamu begitu malah dengan mudah menyebut diriku istri tak berguna"

"cantik itu mahal butuh modal bukan hanya bisa menghina sudah syukur aku bisa bertahan sampai saat ini dan kuat hidup bersama suami beserta mertua laknat seperti kalian"batin Hanum menitikan air mata saat mendengar percakapan Yanto dan Sumi

niat Hanum untuk membuatkan kopi malah terhenti mendengar kata kata menyakitkan keluar dari mulut Yanto dan Sumi,air mata Hanum tidak bisa di bendung lagi mengalir dengan sendirinya

Hanum berjalan gontai masuk ke dalam kamar tidak ada niatan lagi membuatkan kopi untuk Yanto,hati Hanum benar benar kalut sakit sekali menerima perlakuan menyakitkan dari orang yang Hanum cintai dan orang yang Hanum hormati sebagai suami dan ibu mertuanya

"entah sampai kapan mamah akan bertahan dengan papahmu nak,rasanya mamah sudah tidak sanggup dengan perlakuan mereka terhadapmu dan juga mamah "

"sepertinya papah memang benar benar tidak lagi mengharapkan keberadaan kita lagi di rumah ini,buktinya denganmu saja papah acuh tak acuh sebagai mana seharusnya seorang bapak ke putri kandungnya memiliki kasih sayang yang kuat"tangis Hanum semakin terisak

"Hanum mana kopi buat suamimu,hanya membuatkan kopi saja tidak becus lama sekali"teriak Sumi mengelegar dari teras

"biarkan saja Bu paling juga lagi di kamar nangis habis di bentak ibu tadi,yanto lagi malas ribut"timpal Yanto masih menghisap rokok dengan santai

"memang tidak berguna,ceraikan saja istri macam Hanum itu banyak wanita yang mau sama kamu yan,kamu itu tampan untuk mencari istri yang lebih baik itu mudah bukan istri tidak becus seperti Hanum"geram Sumi terus nyerocos ngomel tiada hentinya

"wanita manapun tidak akan tahan menghadapi mertua yang selalu ikut campur dengan rumah tangga anaknya begitupun sebaliknya mana ada wanita mau hidup bersama suami tidak tegas kemenye seperti Yanto itu"geram Bu Jum tidak kalah jengah mendengar ocehan Sumi

Bu Jum masih setia duduk menghadap ke jendela kaca rumahnya sambil menikmati segelas teh,Bu Jum masih sangat kepo dengan percakapan Yanto dan Sumi sedangkan Hanum hanya menulikan telinganya tidak ada niatan untuk menjawab pangilan sang mertua

Pintu kamar pun hanum kunci dari dalam kamar sambil mengeloni Rena kecil yang doyan bobok,sesak mendengar perkataan Sumi yang seolah olah sengaja mereka kencangkan suaranya supaya Hanum mendengar tapi apa boleh buat Hanum tidak punya keberanian untuk melawan Sumi

sekali saja Hanum membantah ucapan Sumi maka Yanto akan melayangkan tangannya memukul Hanum,jadi sepedas pedasnya Sumi memarahi Hanum maka Hanum hanya bisa menerima pasrah

"sudah ibu pulang dulu ya,kamu sudah makan kan"tanya Sumi setelah puas marah marah ke Hanum meskipun tidak Hanum perdulikan

"sudah bu sebelum pulang Yanto makan di restoran Padang depan terlebih dahulu"jawab Yanto

"ih amit amit kalau aku punya anak kayak kamu Yanto sudah tak ulek ulek,istri di rumah makan dengan nasi garam mana istri lagi butuh asupan untuk memberikan asi yang terbaik untuk Rena kamu malah enak enakan makan di luar tidak ingat istri di rumah"

"semoga sing dapet karma nya suami dan ibu mertua seperti kalian itu yang memperlakukan Hanum tidak baik"ucap Bu Jum semakin enek dengan kelakuan Yanto beserta Sumi

sepeninggal Sumi pulang ke rumahnya,Yanto pun ikut masuk ke dalam niat hatinya untuk sekedar rebahan di sopa rumah mereka tidak ada niatan minta maaf dengan Hanum

Yanto benar benar acuh tak acuh dengan Hanum yang benar benar termakan hasutan dari Sumi untuk merusak rumah tangganya,tapi Yanto tidak sadar dengan semua itu dirinya terlalu patuh dengan sang ibu

Terpopuler

Comments

Ayu Putri

Ayu Putri

saya yg baca aja greget Bu jum/Smirk//Smirk/

2025-07-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!