Pindah ke dunia lain

"Aku adalah Starla, penghubung antara dunia manusia dan dunia Stazars. Dan tempat ini adalah perbatasan antara dua dunia," jelas Starla kepada mereka berempat. Suaranya tenang, namun aura misterius terpancar darinya.

Sultan mengacak-acak rambutnya, kebingungan dan ketidakpercayaan tergambar jelas di wajahnya. "Hah, pasti kau berbohong! Apa dunia lain katamu?! Ini pasti hanya lelucon!" teriaknya, suaranya dipenuhi emosi campur aduk.

Karla menggelengkan kepalanya, berusaha menenangkan Sultan. Starla menatap mereka dengan ekspresi serius. "Tidak, ini bukanlah lelucon dan bukan kebohongan. Kalian telah dipanggil ke sini untuk sebuah alasan," tegasnya.

Arya, yang lebih tenang, mulai memahami situasi. "Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Dan satu lagi, kenapa harus kita? Kita yang tidak bisa berbuat apa-apa," tanyanya kepada Starla dengan ekspresi serius.

"Tidak, kalian bebas berbuat apa pun. Dan kenapa kalian yang dipilih… aku tidak bisa menjawabnya," jawab Starla dengan pelan, suaranya menyimpan rahasia yang dalam.

Evan, yang sudah bisa menggerakkan tangannya, mengepal dengan kuat. "Jadi, untuk apa kami dipanggil, hah?!" teriaknya, kesal dengan jawaban Starla yang samar-samar.

"Itu karena kalian diberikan kesempatan kedua untuk menjalani hidup di dunia lain. Namun, dunia itu sedang dikendalikan oleh kekuatan kegelapan yang sangat kuat. Tapi, kalian tidak perlu melawan jika kalian tidak mau," jawab Starla dengan lembut, memberikan pilihan kepada mereka.

"Kegelapan apa yang kau maksud?" tanya Hanif, kebingungan tergambar di wajahnya.

"Nanti kalian akan mengetahuinya," jawab Starla singkat, menyimpan misteri yang lebih dalam.

Setelah itu, empat bintang muncul dari tangan Starla, memancarkan cahaya yang mempesona. “Terimalah kekuatan ini, dan pelajarilah dunia yang akan kalian jalani.” Bintang-bintang itu memasuki tubuh mereka berempat—Evan, Hanif, Sultan, dan Arya, masing-masing satu bintang. Namun, setelah Arya mendapatkan satu bintang, bintang lain tiba-tiba masuk ke dalam tubuhnya.

Starla berpikir, “Aneh sekali, sebelumnya belum pernah ada yang bisa membuat bintang tertarik seperti ini. Orang ini bisa mendapatkan satu bintang lagi tanpa harus memunculkan.” Kejadian ini membuat Starla semakin penasaran dengan Arya.

Sultan, yang sudah mulai tenang dan mengerti kondisinya, penasaran dengan cara menggunakan kekuatannya. "Gimana cara kita mengeluarkan kekuatannya?" tanyanya.

"Kalian akan mengetahuinya sendiri. Oke, para petualang, selamat tinggal, dan selamat menikmati petualangan kalian," ucap Starla, kemudian merapalkan sihir teleportasi.

Sihir muncul di bawah mereka berempat dan memindahkan mereka ke dunia Stazars.

Mereka membuka mata, menatap dunia baru yang mengelilingi mereka. "Kita benar-benar bereinkarnasi," ucap Sultan, melihat sekitar dengan takjub, rasa kagum dan sedikit ketakutan bercampur aduk.

Evan memotong omongan Sultan, mengarahkan tangannya ke semak-semak yang bergerak. "Hei, kalian lihat itu! Apakah kita harus lari?" tanyanya, menunjuk ke semak-semak yang bergerak mencurigakan.

Sultan, dengan arogan, berjalan ke depan teman-temannya. "Tenang saja, kita tidak perlu lari karena aku sudah tahu cara menggunakan kekuatan kita," ucapnya dengan percaya diri yang berlebihan.

Hanif bingung akan ucapan Sultan. "Kau tahu dari siapa?" tanyanya.

Sultan menoleh ke tangannya. "Aku tahu dari novel dan komik tentang dunia lain, hahaha," ucapnya dengan percaya diri yang tampak naif.

Dari semak-semak, muncul seekor goblin. "Goblin? Jadi, ini benar-benar dunia lain. Kukira dia hanya berbohong," gumam Arya dalam hati, menyadari bahwa mereka benar-benar telah bereinkarnasi ke dunia lain.

Goblin itu berlari ke arah mereka berempat.

Sultan tersenyum. "Fireball!" teriaknya, mengarahkan tangannya ke Goblin.

Namun, tidak ada yang keluar dari tangannya. "Woy, woi, woi! Kenapa ini tidak bekerja!!!" teriak Sultan panik, menyadari bahwa pengetahuannya tentang dunia lain tidaklah cukup.

Hanif, menyadari bahwa rencana Sultan tidak berhasil, langsung menyuruh yang lain lari. "Semuanya lari!!!" perintahnya, panik.

Selama berlari, Evan mendekat ke Sultan. "Kata kau, kau bisa menggunakan kekuatan yang kita dapat," omel Evan, kecewa dengan kegagalan Sultan.

Sultan menoleh ke awan. "Ternyata pengetahuan di novel dan komik tidaklah sama di sini. Dunia lain tidaklah sekeren yang kukira!!!!" teriaknya kesal, menyadari bahwa realita jauh berbeda dengan imajinasinya.

Mereka berempat berlari melintasi hutan, berusaha menghindari goblin yang mengejar mereka. Setelah satu jam berlari, tenaga mereka mulai terkuras. "Apakah kita masih dikejar? Sultan, coba lihat ke belakang!" ucap Evan dengan napas tersengal.

Sultan menolaknya dengan tegas. "Aku tidak mau. Kau yang harus melihat ke belakang," ucapnya dengan suara serak.

"Kau saja, Sultan! Kan kau sendiri yang bilang bisa menggunakan kekuatan yang kita dapatkan," ucap Evan dengan nada frustasi.

Sultan menggelengkan kepalanya. "Sudah kubilang sebelumnya, dunia ini tidaklah sama seperti dunia isekai yang pernah kita baca," ucap Sultan yang mulai kelelahan.

Hanif, yang mendengar kebisingan di belakang mereka, menghentikan mereka. "Sudah cukup bicara kalian berdua!! Biar aku yang melihat," ucap Hanif dengan geram, kesal dengan pembicaraan Evan dan Sultan yang tidak produktif.

Hanif berhenti berlari dan menoleh ke belakang. Setelah melihat, ia lega. "Berhenti! Goblin itu sudah tidak mengejar kita lagi," ucapnya dengan suara lega.

Mereka semua berhenti. "Syukurlah. Mari kita istirahat sejenak," ucap Evan dengan napas tersengal.

Namun, saat mereka hendak beristirahat, tiba-tiba goblin muncul kembali dari atas pohon, sebuah serangan yang tak terduga.

Hanif melihat goblin itu melompat ke arah Arya. "Arya, waspada!" teriak Hanif, berlari ke arah Arya untuk melindunginya.

Sebelum serangan goblin itu mengenai Arya, tiba-tiba terdengar suara sihir dan sebuah bola api meluncur dari dalam hutan, mengenai goblin tersebut.

"Api? Apa itu sihir?" ucap mereka berempat dengan kagum, menyaksikan kekuatan misterius yang baru saja menyelamatkan mereka. Setelah goblin itu kalah, seorang sosok misterius muncul dari balik pohon dan berdiri di hadapan mereka.

"Apakah kalian semua baik-baik saja?" tanya sosok itu dengan suara lembut.

"Siapa kau? Dan kita berada di mana?" tanya Evan dengan rasa penasaran yang besar.

Sosok itu membuka tudungnya, memperlihatkan telinga elf yang indah. Bacia mengangkat tangannya untuk berjabat tangan. "Perkenalkan, namaku Aeloria Bacia. Aku adalah pelindung hutan ini." Sapa Bacia dengan senyuman hangat.

Sultan memotong pembicaraan Bacia. "Tunggu sebentar," ucapnya.

"Kenapa?" tanya Bacia.

"Apakah kamu benar-benar seorang elf?" tanya Sultan dengan rasa penasaran yang besar.

Bacia tertawa. "Mengapa kamu tertawa? Apakah ada yang lucu?" tanya Sultan yang geram.

"Ya, aku benar-benar seorang elf. Aku tertawa karena kukira kalian sudah tahu bahwa aku adalah elf, ternyata kalian belum mengetahuinya," ucap Bacia dengan senyum lebar.

Bacia tiba-tiba serius dan mulai mengeluarkan auranya, sebuah aura yang kuat dan menekan. "Jika kalian tidak percaya bahwa aku ini elf… mungkinkah kalian adalah orang-orang dari dunia lain?" tanyanya dengan ekspresi serius.

Mereka berempat mengangguk sebagai jawaban. "Ya, itu benar. Kami berasal dari dunia lain," jawab Hanif.

Bacia mulai tenang kembali. "Begitu," ucapnya.

Bacia mengajak mereka berempat untuk pergi ke kota para elf. "Mari kita pergi ke kota Eldoria. Dan aku akan menjelaskan semuanya dalam perjalanan," ucap Bacia dengan serius.

"Eh, menjelaskan tentang apa?" tanya Evan yang kebingungan.

Bacia tersenyum kepada mereka berempat. "Semua tentang dunia ini, dan apa yang harus kalian lakukan dan yang tidak boleh dilakukan," ucap Bacia dengan senyum misterius.

Mereka berlima memulai perjalanan menuju kota Eldoria. Di perjalanan, Bacia memulai pembicaraan.

Bacia menatap mereka berempat. "Aku akan memberitahu kalian satu hal yang tidak boleh kalian langgar," ucap Bacia dengan nada serius, matanya menatap tajam ke arah mereka.

"Apa itu?" tanya Evan, alisnya mengerut dalam kebingungan.

"Kalian tidak boleh memamerkan bahwa kalian adalah pahlawan," ucap Bacia dengan tegas.

"Memangnya kenapa? Apakah sebelumnya ada orang yang bereinkarnasi seperti kita?" tanya Hanif, rasa penasarannya terpancar jelas dari matanya.

Bacia menghela nafas. "Ya, ada. Dia hanya seorang diri, dia selalu menyombongkan diri sebagai pahlawan dan seluruh kota mempercayainya. Tapi kenyataannya dia tidak bisa mengalahkan raja iblis, dia hanya seorang pengecut yang tidak bisa apa-apa. Maka dari itu hampir semua orang sangat membenci pahlawan. Dan hanya sedikit orang yang tidak membencinya," ucap Bacia dengan nada berat.

Sultan mencoba memberikan sudut pandangnya. "Tapi setauku, reinkarnasi dan pindah dunia berbeda."

Bacia tampak bingung. "Maksudnya?"

Arya menjelaskan. "Maksudnya, reinkarnasi adalah saat seseorang yang sudah mati hidup kembali di dunia lain, sedangkan pindah dunia adalah saat seseorang dipindahkan dan menjadi pahlawan di dunia lain. Nah, kami berempat termasuk ke dalam reinkarnasi karena kami meninggal di dunia asal kami," jelas Arya dengan tenang.

Sultan tersenyum. "Nah, itu maksudku. Kok tumben kamu bicara, Arya? Dari tadi rasanya kamu hanya diam saja," ucap Sultan, terkejut dengan penjelasan Arya.

Bacia mengangguk. "Oh begitu, aku mengerti sekarang. Berarti kalian bukan pahlawan?"

"Ya, kami bukanlah pahlawan," ucap Arya.

Bacia menanyakan apa yang akan mereka lakukan. "Jadi, apa yang akan kalian lakukan di dunia ini?"

Hanif menjelaskan. "Pertama-tama, kami harus mempelajari cara kerja dunia ini. Setelah kami siap, kami ingin mengumpulkan seluruh kota untuk bersatu dan mengalahkan raja iblis. Kami sadar bahwa kami tidak akan mampu melakukannya sendirian, benar teman-teman?"

Arya, Evan, dan Sultan mengangguk tegas. Cahaya semangat terpancar dari mata mereka, membuat Bacia merasa sedikit lega.

Bacia berpikir sejenak, kemudian tersenyum. "Kalian berbeda dengan pahlawan sebelumnya. Aku percaya kalian bisa melakukannya."

"Oh ya, ngomong-ngomong, kapan kita akan sampai di kota Eldoria?" tanya Evan.

"Dalam dua hari lagi," jawab Bacia dengan senyum lebar.

Sultan, Evan, dan Hanif terdiam sejenak, lalu serentak berteriak, "Apa? Dua hari!" Mereka tampak terkejut dan sedikit kecewa.

Malam harinya, mereka berkumpul di sekitar api unggun. Mereka memperkenalkan diri kepada Bacia. Selama perjalanan, mereka berlima semakin akrab.

Setelah dua hari perjalanan, mereka akhirnya sampai di kota Eldoria.

"Selamat datang di kota Eldoria, semuanya," ucap Bacia dengan suara penuh kegembiraan.

Hanif, Evan, dan Sultan terpesona. "Hebat!"

"Terima kasih telah menyambut kami, Bacia," ucap Arya.

"Tidak masalah, ayo ke pemimpin kota," ucap Bacia.

"Ayo!" teriak Sultan.

Di tempat pemimpin kota, Bacia menjelaskan kedatangan mereka. Pemimpin kota ingin bertemu dengan mereka dan menanyakan rencana mereka. Sultan dan pemimpin kota sempat beradu argumen karena Sultan ingin berbicara sendiri, namun pemimpin kota menegaskan bahwa hanya Bacia dan dirinya yang diperbolehkan berbicara.

Setelah memperkenalkan mereka, Bacia menjelaskan bahwa mereka ingin menjadi petualang. Pemimpin kota mengizinkannya. Mereka pergi ke guild untuk mendaftar.

Hanif memiliki class penyihir dengan level 4.

"(Begitukah jadi di dunia ini juga ada sistem level)," ucap Hanif dalam hati.

Evan memiliki class Dual Pedang dengan level 4.

"(Apakah class ini langka? Sepertinya tidak)," pikir Evan.

Sultan memiliki class Assassin dengan level 4.

"(Oh, jadi ini alasan mengapa aku tidak bisa menggunakan sihir)," ucap Sultan yang masih kesal dengan kesalahannya tiga hari yang lalu.

Arya tidak memiliki class dengan level 5.

"(Kenapa tidak ada? padahal selama perjalanan ada sebuah layar sistem yang muncul di depan muka, tapi sepertinya hanya aku yang bisa melihat sistem itu. Apa mungkin tadi hanya firasatku saja?)" pikir Arya yang penuh dengan pertanyaan.

Terpopuler

Comments

Phone Oppo

Phone Oppo

Kagum sama bahasa dan alur ceritanya, bisa bikin aku gak bisa berhenti baca sampai habis. 👍

2024-02-22

5

lihat semua
Episodes
1 Kekacauan di dunia nyata
2 Pindah ke dunia lain
3 Awal petualangan dan system
4 Penjelajahan Dungeon
5 Pertempuran di dalam dungeon
6 Evolusi Arya dan Laporan
7 Status dan Kunci labirin dungeon
8 Kehidupan di dalam labirin dungeon dan kegelapan yang kuat
9 Karla dan mimpi
10 Perpisahan dengan Bacia, dan persiapan quest
11 Pertempuran melawan golem
12 Permulaan Class
13 Pertempuran mendapatkan Class
14 Class tersembunyi dan Persiapan ke kota lain
15 Anggota baru dan Pelatihan Evan
16 Aura yang dimiliki Arya
17 Dungeon misterius dan kekalahan yang frustasi
18 Bangkitnya Kehampaan
19 Kekacauan di kota karena Arya
20 Buronan dan Rencana selanjutnya
21 Skills Arya dan Rencananya
22 Mulainya rencana Arya dan Teman baru
23 Pertemuan Yara dan yang lain
24 Perpisahan untuk menjadi lebih kuat
25 Kemunculan yang tidak terduga
26 Rahasia yang luar biasa
27 Persiapan Pergi ke kota Victoria
28 Petualangan baru dan Arti menjadi seorang petualang
29 Murid Arya dan awal pelatihannya
30 Pelatihan Deksa yang membuatnya mendapatkan kekuatan alam
31 Pertarungan terakhir Deksa
32 Kebenaran dan masa lalu Deksa
33 Penambahan anggota baru untuk menyelesaikan quest
34 Penyelesaian dungeon
35 Rahasia
36 Perjalanan bersama dan perasaan yang terpendam
37 Perjalanan Evan dengan Luka
38 Menaklukkan Dingin untuk latihan Selanjutnya
39 Awal Latihan Kedua Evan
40 Ujian Hutan gaib
41 Pertarungan Evan, dan kekuatan baru
42 Jejak Bintang
43 kegelapan diri Evan
44 Penerimaan
45 Penyelesaian Pelatihan Evan untuk pergi kembali.
46 Permulaan Sultan Dan Hanif
47 Perjuangan Sultan dan Hanif, dalam Latihan pertama
48 Kesuksesan Hanif dan Sultan
49 Latihan Kedua Sultan dan Hanif
50 Pertarungan terakhir Sultan dan Hanif di Hutan Traza
51 Pertarungan Antara Hanif dan Sultan
52 Latihan Terakhir Hanif dan Sultan
53 Awal latihan Kevin
54 Masa lalu Kevin yang kelam
55 Kembali ke dalam Arena
56 Amarah yang tidak bisa dihilangkan
57 Perpisahan Trax dan Kevin
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Kekacauan di dunia nyata
2
Pindah ke dunia lain
3
Awal petualangan dan system
4
Penjelajahan Dungeon
5
Pertempuran di dalam dungeon
6
Evolusi Arya dan Laporan
7
Status dan Kunci labirin dungeon
8
Kehidupan di dalam labirin dungeon dan kegelapan yang kuat
9
Karla dan mimpi
10
Perpisahan dengan Bacia, dan persiapan quest
11
Pertempuran melawan golem
12
Permulaan Class
13
Pertempuran mendapatkan Class
14
Class tersembunyi dan Persiapan ke kota lain
15
Anggota baru dan Pelatihan Evan
16
Aura yang dimiliki Arya
17
Dungeon misterius dan kekalahan yang frustasi
18
Bangkitnya Kehampaan
19
Kekacauan di kota karena Arya
20
Buronan dan Rencana selanjutnya
21
Skills Arya dan Rencananya
22
Mulainya rencana Arya dan Teman baru
23
Pertemuan Yara dan yang lain
24
Perpisahan untuk menjadi lebih kuat
25
Kemunculan yang tidak terduga
26
Rahasia yang luar biasa
27
Persiapan Pergi ke kota Victoria
28
Petualangan baru dan Arti menjadi seorang petualang
29
Murid Arya dan awal pelatihannya
30
Pelatihan Deksa yang membuatnya mendapatkan kekuatan alam
31
Pertarungan terakhir Deksa
32
Kebenaran dan masa lalu Deksa
33
Penambahan anggota baru untuk menyelesaikan quest
34
Penyelesaian dungeon
35
Rahasia
36
Perjalanan bersama dan perasaan yang terpendam
37
Perjalanan Evan dengan Luka
38
Menaklukkan Dingin untuk latihan Selanjutnya
39
Awal Latihan Kedua Evan
40
Ujian Hutan gaib
41
Pertarungan Evan, dan kekuatan baru
42
Jejak Bintang
43
kegelapan diri Evan
44
Penerimaan
45
Penyelesaian Pelatihan Evan untuk pergi kembali.
46
Permulaan Sultan Dan Hanif
47
Perjuangan Sultan dan Hanif, dalam Latihan pertama
48
Kesuksesan Hanif dan Sultan
49
Latihan Kedua Sultan dan Hanif
50
Pertarungan terakhir Sultan dan Hanif di Hutan Traza
51
Pertarungan Antara Hanif dan Sultan
52
Latihan Terakhir Hanif dan Sultan
53
Awal latihan Kevin
54
Masa lalu Kevin yang kelam
55
Kembali ke dalam Arena
56
Amarah yang tidak bisa dihilangkan
57
Perpisahan Trax dan Kevin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!