Bab 4

"Apalagi ditambah dengan sebagian besar dari kita malah mendukung perselingkuhan mereka bukankah itu aneh?"

"Hanya Tim Althena yang mendukung hubungan perselingkuhan" Kata rio

"Sudahlah.. kalian seperti wanita saja bergosip disini" Kata Nino

Kata kata yang diucapkan Rio benar hampir semua tim Althena mendukung hubungan gelap yang dijalin oleh Sean dengan sekretarisnya Anna.hanya Nino, Kai, Rio, Arya, susan dan Ethan yang sebenarnya menentang namun mereka hanya diam mereka hanya bisa mengumpat dalam hati mereka.

Sementara itu.. Quen tengah mengikuti meeting dengan para dokter bedah dan juga ahli penyakit dalam lainnya mereka membahas tentang sebuah virus yang baru terdeteksi oleh para ahli dimana virus ini tidak ada obatnya dan sangat membahayakan bahkan bisa menular lewat udara sekalipun.

"Kau harus mengatakan pada istrimu jika kau akan pergi.. mungkin ia akan meminta cerai darimu karena kau pergi sangat lama siapa wanita yang tahan menunggu suami terlalu lama" Kata Anna

Anna kini tengah bersama dengan Sean di ruangan Sean di kantor mereka.

"Aku tidak peduli dengan hal itu.. entah ia meminta berpisah atau bertahan. aku hanya peduli pada tugasku di Kazathan" Kata Sean lalu meminum Wine didepannya

"Bagaimana denganku? Apa kau peduli?" Tanya Anna dengan senyum menggoda Sean

Melihat Anna lalu ia tersenyum dan dilanjutkan dengan ciuman panas keduanya di ruangan kerja Sean Seperti yang tadi dikatakan oleh mereka Sean dan Anna menjalani hubungan dibelakang Quen dan keluarga mereka.karena memang pernikahan Quen dan Sean tanpa persetujuan Sean sedangkan Quen ia memang mencintai Sean namun ia tahu jka cinta Sean bukan untuknya.

Malam harinya, Quen sampai di Mansion dan ia masih memegang tab nya membaca tentang virus yang baru terdeteksi di Asia tengah itu Namun langkahnya terhenti ketika ia melihat dari arah ruang kerja Sean.

Sean keluar bersama dengan Anna, Nino dan Susan bahkan mereka seperti pasangan kekasih dan Quen sakit melihatnya namun ia pura-pura tidak melihat dan fokus pada tab yang ia pegang mereka melihat Quen yang hendak naik tangga.

"Tunggu" Kata Sean dan sontak Quen mengurungkan niatnya untuk naik ke tangga la melihat kearah Sean yang datang mendekatinya

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu" kata Sean lalu Sean naik terlebih dahulu dan Quen mengikutinya sedangkan mereka pulang dari Mansion Sean

Quen masuk kekamarnya dan ia melihat Sean yang tengah berdiri didekat jendela melihat kepergian mobil Kai.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Quen

"Besok aku akan pergi ke suatu negara untuk misi rahasia.. dan aku diam disana selama 1 tahun" Kata Sean yang membelakangi Quen

Quen diam lalu kemudian ia mengangguk.

"Semoga misimu berhasil" kata Quen singkat dan hendak pergi namun perkataan Sean mengurungkannya Sean berbalik dan melihat Quen

"Sama halnya dengan sekarang.. selama aku disana.. aku tidak akan peduli terhadapmu terserah jika kau mau melakukan apapun entah itu pergi dengan pria lain atau bersenang-senang.. asalkan kau tidak membuat namaku rusak.. sekarang aku memberimu pilihan.. apa kau akan tetap bersamaku atau kau meminta berpisah. jika kau meminta berpisah maka pengacaraku akan mengurusnya dan kau tidak perlu mengeluarkan tenagamu. kau mendapatkan setengah dari uangku dan kau bisa hidup bebas"

Quen menahan tangis mendengar apa yang Sean katakan ia sakit karena Sean seakan menganggap ia menikah dengan Sean karena menginginkan harta Sean.

Ia menghapus air matanya dan melihat kearah Sean

"Sebaiknya simpan saja uangmu.. karena aku tidak membutuhkannya. sebelum denganmu aku sudah mampu menghidupi diriku termasuk sekarang.. aku tidak peduli kemanapun kau pergi karena kau juga tidak pernah peduli denganku.. lakukanlah apa yang ingin kau lakukan aku sama sekali tidak peduli... dan tentang tawaran yang terakhir. aku akan meminta berpisah jika itu yang diinginkan oleh Ibumu. karena dari awal aku menikah denganmu karena permintaan Ibumu" Kata Quen singkat lalu keluar dari kamar tersebut Sean hanya diam.

Ia menatap kepergian Quen dan setelah Quen menutu pintu kamar mereka, Sean menghela nafas berat.

Sementara itu, Quen memilih untuk diam diruang kerjanya. ia menangis disana.. ia sudha tidak kuat dengan semua ini.. ia ingin pergi namun ia tidak bisa karena janjinya pada Ibu Sean yang sudah ia anggap seperti Ibu kandungnya sendiri dan juga ada satu hal yang sebenarnya dia mencintai Sean.

Keesokan harinya, Quen masih betah tertidur dengan bertopang pada meja kerjanya Quen mengerjapkan matanya.. ia merasa pegal ditubuhnya karena ia tertidur dengan bertopang pada meja kerjanya la melihat jam di atas meja yang menunjukan pukul set 8 pagi dan membuatnya kaget.

"Aku terlambat"

Quen keluar dari ruang kerjanya dan langsung menuju kekamarnya dan sampai disana kamarnya juga sepi dan masih sangat rapi ia langsung menuju kekamar mandi dan kemudian bersiap untuk kerumah sakit.

Namun entah kenapa ia malah ingin masuk keruang baju Sean dan begitu ia buka ia melihat baju-baju Sean namun baju Sean tidak sebanyak biasanya dan ia melihat tempat pakaian kebesaran Sean yang kosong dan ia yakin jika Sean sudah PERGI.

Quen menuju kelemari baju Sean dan disana terdapat beberapa baju Sean yang tidak dibawa oleh Sean dan tangannya memegang sebuah baju kemeja warna putih milik Sean ia mengambil kemeja tersebut dan memeluk kemeja tersebut dan disana ia dapat mencium bau parfum Sean yang sangat Kental.

Quen melihat seisi ruangan pakaian Sean yang sangat luas pandangan matanya menuju kearah sebuah foto pria yang dipajang di sebuah tembok didalam ruangan pakaian Sean foto Sean dengan kemeja sama yang dipegang oleh Quen.Quen kembali meneteskan air matanya dan ia meyakinkan dirinya jika ia kuat dan bisa seperti biasanya.

Sementara itu, 10 buah helikopter turun di sebuah daerah gersang dan disana juga tidak ada kehidupan Sean turun dari helikopter dan melihat daerah tersebut

"Persiapkan semuanya. kita bangun rumah disini" kata Sean

"Baik Kapten"

Sementara itu, Quen semakin sibuk dirumah sakit dan ia juga banyak membuat pasien sembuh membuat ia menjadi dokter idola yang hebat dan menjadi dokter utama rumah sakit.

5 bulan kemudian

"bagaimana kabarnya"? Tanya Vio pada Quen

"siapa"

"suamimu"

"entahlah aku tidak tahu bahkan aku tidak tau dimana dia sekarang" Kata Quen

"setelah ia kembali kau harus meminta cerai darinya sudah cukup ia membuatmu menderita"

"apa aku bisa" Tanya Quen pada Vio

"bisa kau harus bisa"

"ayo sudah waktunya makan siang" Ajak Vio

Quen dan Vio pergi kekantin rumah sakit dan disana mereka melihat teman teman seperjuangan mereka dan duduk bersama

"aku mendengar jika beberapa dokter dan perawat akan dikirim kesebuah negara terpencil" Kata Satria

"iya katanya mereka disana untuk mendampingi tim khusus yang sudah di sana selama 5 bulan belakangan ini dan kita disana untuk misi kemanusiaan" Kata Gavin

"aku yakin aku pasti adalah salah satunya" Kata Arsen

"bukan hanya kau tapi kami juga" Kata Jeno

"memang tempat nya seperti apa?" Tanya Quen

"tempat nya terpencil tidak ada internet dan mungkin disana sangat dingin dan juga sangat berbahaya" Kata Kafa

"berarti kalian akan pergi" Kata Quen sedih

"kau mau ikut kesana?" Tanya Arsen

"bagaimana mungkin ia yang dikirim" Kata Gavin

"kita hanya 7 bulan disana Quen" Kata Vio

"aku harap kalian berhasil nanti disana" Kata Quen

"kita akan menderita disana nanti"

"aku tau itu aku pernah mengalaminya tapi hanya satu minggu" Kata Quen

"benarkah dimana?" Tanya Acha

"Saat itu aku di Palestina kau tau setiap hari disana hanya perang dan selama seminggu itu aku sama sekali tidak dapat tidur karena setiap waktu selalu ada pasien yang terluka parah dan bahkan aku pernah melakukan operasi didekati danau yang gersang" Kata Quen

"wah apa semen derita itu menjadi dokter kemanusiaan" Kata Gavin

"tentu saja kau akan mendapatkan pahala" Kata Quen tersenyum

Perkataan Quen membuat wajah mereka semua jadi lesu memang belum diumumkan siapa yang akan berangkat tapi mereka sudah yakin jika mereka yang akan dikirim karena mereka termasuk kedalam dokter yang dianggap paling kelas bawah di rumah sakit ini.

"Tenang kau tahu semua dokter yang dikirim untuk misi ini setelah selesai misi mereka akan diangkat" Kata Quen

"tapi masalah nya kita di kirim kesana itu karena ketua sialan itu" Kata Satria kesal

"jaga bicaramu bagaimana jika nanti dia dengar" Kata Vio

Mereka semua selesai menikmati makan siang mereka dan Quen kembali keuangannya dan ketika ia hendak masuk seorang pria memanggilnya.

"dokter Quen tunggu sebentar" panggil pria itu

"selamat siang direktur" Sapa Quen ramah

Devano merupakan pimpinan di rumah sakit ini

"kamu sudah makan siang?" Tanya Devano

"sudah aku tadi baru makan siang dengan dokter yang lain nya" Jawab Quen

"yaah sayang sekali padahal aku kesinih untuk mengajakmu makan siang oh iya apa nanti sore kau sibuk tidak"? Tanya Devano

"tidak memang kenapa Direktur?" Tanya Quen

"jika kau tidak sibuk apa kau mau pergi makan malam dengan ku" Tanya Devano

Quen meikan alis ya heran ia bingung harus jawab apa ia tidak ingin pergi tapi di satu sisi ia tidak enak dengan atasannya ini.

"baiklah" Jawab Quen terpaksa

"benarkah" Tanya Devano senang

Quen hanya menjawab dengan senyuman.

"baik lah nanti aku akan menjemputmu disini jam 5 sore sampai nanti Quen" Kata Devano tersenyum lebar pada Quen lalu pergi

Quen hanya melihat dengan tatapan lesunya kearah Devano.

"kau terlalu baik Quen" Katanya pada diri sendiri lalu masuk kedalam ruangan nya

Di UGD rumah sakit, Satria bersama dengan Jeno tengah memeriksa hasil Rong sen dan mereka terlihat sedang berdiskusi dan disaat bersamaan, Devano datang kesana ia akan mengecek keadaan di instalasi unit gawat darurat yang memang merupakan unit paling sibuk diantara unit lainnya terutama dalam bedah jantung dan kesehatan dalam.

Terpopuler

Comments

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Queen pasti kamu bs untuk cerai dari Sean, masalah ibu mertua kamu tetap bs komunikasi dan curahkan kasih sayang dg baik. Jangan hanya karena orang lain kamu korbankan masa depan dan kebahagiaanmu

2024-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!