"Tidak mungkin pbb memberi kita kode omong kosong kan?" tanya Anna
"Masalahnya kode ini tidak pernah kita lihat sebelumnya" kata Annisa
"125690781638.. ganjil dan genap beriringan angka ganjil dipisahkan oleh angka genap"kata Rio
"Ini seperti angka umum hanya saja tidak terurut" kata Arya
"Ka mengerti angka?" tanya Aria
"Tidak juga tapi ini menurut apa yang aku lihat! Angka yang aneh" kata Maria
"Angkanya aneh dan membuat kita sangat pusing" kata Billy
"Iya waktu semakin berlalu tapi kita tidak bisa pecahkan" kata Septian
"Apa hanya ini cara memecah angka?" tanya Aria
"Sean bagimana?"tanya Anna memegang lengan pria yang sejak tadi bersender di kursi dengan melihat kearah laptop.
Mereka semua melihat kearah pria yang sejak tadi fokus pada laptop didepannya mengabaikan segala ocehan dari bawahannya
"Kalian semua benar"kata pria itu dan sontak membuat semuanya kaget dengan apa yang ia katakan.
"Benar? maksudnya apa Sean?" tanya Rio
"Angka baru dan angka lama..keduanya benar"
"HAHHH"
"Kalian tidak akan mengerti!!"
"Semuanya ada diruang kerjaku di Mansion Ka Nino, Kai, Rio dan Arya juga Dev dan Jeff kalian ikut ke mansionku sekarang! Tim Athena kalian datang temui Ketua pbb hari ini sedangkan sisanya lanjutkan pekerjaan kalian semua!!"
"BAIK KAPTEN"
Rapat itu bubar dan pria bernama Sean itu keluar dari ruangannya diikuti oleh Anna sekretarisnya sedangkan sekretaris yang lainnya masih diruang meeting mengambil laptop dan catatan pria itu.
"Kenapa bisa di Mansion?" tanya Anna
"Jawabannya ada di mansionku" kata Sean
"Apa aku ikut?" tanya Anna
Sean diam dan melihat Anna.
"Apa aku harus menjawabnya! kau lupa tugasmu disini apa!" bentak Sean membuat Anna menyadari seperti Sean sedang ada dalam mood yang tidak baik
"Baiklah.. aku minta maaf aku akan siap-siap sekarang"kata Anna lalu pergi dari ruangan Sean Anna menuju keruangan Sekretaris
Anna masuk dan sudah menemukan keepat sekretarisnya disana.
Aku ingin nanti Maria dan Annisa ikut denganku ke rumah Sean.
"Kami ikut?" tanya Maria
"Iya. Kenapa?"
Sepertinya nanti akan sangat banyak yang harus kita urus dan juga catat dan tidak mungkin aku yang ambil sendiri.
Lalu Susan dan Aria kalian batu tim Athena ya.
"Iya Anna" jawab keduanya
"Kapan ya terakhir kita datang kerumah Kapten?" tanya Annisa
"Sepertinya sudah sangat lama.Kapten saja jarang pulang kerumahnya" kata Maria
"Itu karena Kapten lebih sering pulang ke apartemen ka Anna" kata Aria
"Apartemenku adalah rumahnya juga. lalu apa salahnya dia yang menemuiku"
"Iya juga sih. Lagi pula kan yang melayaninya setiap malam kau" kata Maria dan mereka tersenyum begitu juga dengan Anna
"Anna aku sudah selesaikan semua yang kau minta kemarin. Aku kirim kemana?"tanya Susan
"Kenapa Cepat sekali?"
"Memang Kenapa? "
"Kau yakin sudah kau buat dengan benar"
"Karena itu cek dulu"
"Aku tidak ada waktu mengeceknya Kau kirim saja ke emailku"
"Iya Anna"
Susan mengirim ke email Anna dan setelahnya dia keluar dari ruangan tersebut.
"Susan sepertinya tidak menyukaimu" kata Maria
"Dia agak sensitive padaku sejak setahun belakangan ini"
"Kenapa?"
"Aku juga tidak tahu. Aku juga bingung ada apa dengannya"
"Apa ini karena kau yang dipilih Kapten sebagai Sekretaris utama?"
"Mungkin saja"
"Dia sepertinya juga agak besar kepala karena dia kekasih Wakil Kapten"
"Tapi walaupun dia kekasih Wakil Kapten tetap saja kemampuan yang menjadi nomor satu kan"
"Iya sih. Kau benar juga"
Susan masuk kedalam ruangan Nino dan dia menyerahkan file pada Nino.
"Hai Susan sayang" sapa Nino lembut dan hanya dibalas biasa saja
"Kau Kenapa?"
"Aku lelah"
"Lelah Kenapa?"
"Semua tugas yang berat dilimpahkan padaku"
"Siapa yang melakukannya? Anna"
"Sudahlah aku tidak mau membuat keributan. Aku hanya lelah. Cepat tanda tangani ini aku mau pulang"kata Susan
Nino mengambil filenya lalu dia menandatangani file yang Susan serahkan dan setelahnya Susan pergi begitu saja membuat Nino kesal.
Mereka semua berangkat menuju ke Mansion Sehun dan sampai disana mereka langsung menuju ke ruangan kerja Sean.
"Rumahmu sepi"
"Jika ramai itu pasar" jawab Kai
dan Nino kesal
Quen mengambil maskernya dan ia masuk ke dalam ruang operasi dan disana sudah ada Satria, Jeno dan Vio ditemani 6 orang perawat lampu ruangan redup dan perasi bedah jantung dimulai, dengan pemeriksaan mereka ber4 melakukan operasi pada pasien tersebut.
Mereka terlihat melakukan sesuatu pada organ jantung yang telah mereka bedah 6 jam operasi itu dilakukan hingga tepat jam 8 malam, operasi itu selesai dan membuat kelegaan di wajah mereka.
Semua keluar dari ruang operasi dan setelah memberikan kabar bahagia pada keluarga pasien dan setelahnya mereka membersihkan diri mereka seperti melepas masker dan baju yang sudah berlumuran darah pasien tersebut
"Setelah ini kau langsung pulang?" tanya Vio
setelah selesai mencuci tangannya.
"Iya.. aku ingin istrirahat"
"Besok jangan lupa. Kita dapat konpensasi untuk datang terlambat karena kita sampai malam"
"Iya Vio"
"Kau tidak mau makan malam dulu Kita ajak Satria dan Jeno juga"
"Boleh Tapi apa kau menyuruh aku yang traktir?"
"Kau dokter idola"
" Dasar"
Quen, Vio,Satria dan Jeno pergi menuju kesebuah kedai di pinggir jalan untuk makan malam pinggir jalan untu makan malam bersama. Mereka memesan Bulgogi, dan juga Patbingsu.
Mereka tidak memesan alkohol dan karena memang Quen tidak meminum alkohol begitu juga dengan mereka
"Wah operasi tadi sepertinya lebih berat" kata Satria
"Laki-laki itu sakitnya sangat parah" kata Jeno
"Iya. apalagi dia juga komplikasi dimana-mana"
"Tapi aku takjub dengan anaknya Padahal dia bukan Ayahnya tapi dia merawatnya seperti ayahnya sendiri" kata Quen
"Iya kau benar. Pasti dia adalah laki- laki yang baik" kata Vio
"Iya sudah pasti"
"Aku dengar, mulai besok, pimpinan rumah sakit akan diambil alih oleh Devano" kata Vio
"APA!" pekik Satria dan Jeno kaget dengan apa yang Vio katakan
"Kau serius?" tanya Quen
"Iya. aku mendengarnya di kamar mandi para Staff bicara begitu"
"Wahh kita akan berakhir sekarang" kata Satria dengan wajah pasrahnya
"Aku rasa, aku akan selamanya di unit UGD" kata Jeno dan dia bahkan menghentikan makannya
Quen dan Vio melihat keduanya
"Kenapa bisa orang sepertinya menjadi pimpinan rumah sakit. Apa yang bagus darinya" kata Satria protes
"Tentu saja kekuatan Uang" kata Quen
"Sial. Aku ingin pergi saja dari rumah sakit itu" kata Jeno
"Bukankah kontrak kita akan berakhir 5 tahun lagi" kata Vio
"Kenapa tiba-tiba makanan kedai ini tidak enak sama sekali" kata Jeno kesal
"Bukan makanannya yang tidak enak tapi kaliannya" kata Quen
"Sebaiknya jalani saja, Semoga nanti ada keajaiban untuk kita" kata Vio
"Keajaiban yang baik adalah dia pergi dari muka bumi ini" kata Satria
"Atau kita yang pergi dari muka bumi ini" kata Jeno
"Kau mau mati" kata Vio kesal
Quen melihat mereka bertiga Dia tahu masalah dimasa lalu yang terjadi antara mereka dengan pimpinan rumah sakit yang besok baru akan menjabat tersebut.
"Sudah malam. Kita harus pulang" kata Quen
"Dan besok kita harus menguatkan mental dan hati kita untuk menghadapi laki-laki gila itu" kata Jeno dan mereka bangun dari tempat yang mereka tempati tadi dan Quen membayar makanan mereka semua.
"Baiklah sampai jumpa besok" kata Quen
"Iya" jawab mereka lesu
"Jangan lesu begitu"
"Iya" kata mereka semangat dan Quen tertawa melihat ketiga sahabatnya itu.
Mereka masuk ke mobil mereka masing-masing dan pergi meninggalkan kedai tersebut.
Quen menikmati jalanan malam kota Jakarta yang sudah 6 tahun ia tinggali dan Quen terlihat santai dalam mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang sedang dan tidak terlalu ngebut membuat Quen sampai dengan selamat disebuah Mansion mewah nan megah yang sudah ia tinggali selama 1 tahun
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
YuWie
Banyakmen nama2 figuran nya..sampe bingung..heheh
2024-02-10
0