Sedikit Kecewa

Malam itu saat Laras tengah asik bersama sahabat-sahabatnya menyantap martabak manis yang sempat dibeli oleh Sukma dan Dian. Tiba-tiba suara dering telfon salah satu dari mereka berbunyi. Dering telfon itu seketika menghentikan obrolan keempat gadis itu.

" Ras, HP km tuh " ucap Zahra

Laras lalu meraih ponselnya, dan melihat nama sipemanggil.

" Wahyu " gumam Laras, meski ucapan Laras dalam menyebut nama itu, tapi tetap saja ketiga sahabatnya dapat mendengarnya.

" Wahyu? siapa tu Ras?" tanya Dian

" Ciee gebetan baru nih" ucap Zhara

" Angkat Ras,, kali aja Pak Wahyu pengen ngomong sesuatu " ucap Sukma yang mengetahui siapa Wahyu sebenarnya.

" Hah? kamu tau siapa Wahyu?" tanya Dian pada Sukma. Dan Sukmapun segera mengangguk yang artinya ia tau siapa pria yang sedang menelfon Laras. Tanpa mereka sadari Laras sudah jauh dari mereka saat menerima panggilan dari Wahyu.

" Siapa dia Suk " tanya Dian

" Dia polisi, kenalan baru, tadi kita ketemu di Bank waktu bayar kuliah " jawab Sukma

" Wow,, Si Laras emang garcep yak, belum juga setahun udah banyak yang lirik " ucap Dian, Zahra dan Sukma hanya tersenyum saat melihat ke arah Laras yang sibuk berbicara dengan seseorang dibalik telfon.

Sementara Laras hanya mengatakan iya dan tidak saat berbicara dengan Wahyu, terkadang gadis itu tertawa lirih. atau paling tidak ia mengucapkan terimakasih atas pujiannya. Mungkin saat itu Wahyu sedang memujinya.

Laras kembali ketempat semula dimana para sahabatnya berkumpul, ia duduk ditempat yang sama. Laras kembali mencomot martabak manis didalam kotak dus, dan memasukkan kemulutnya. Namun aktifitas kunyah-kunyahnya terhenti saat tatapan ketiga sahabatnya seakan ingin menerkamnya.

" Kenapa kalian liatin aku kayak gitu?" tanya Laras, yang mengelilingi pandangannya kesemua arah.

"Siapa Wahyu Ras" tanya Dian

" Bukan siapa-siapa" jawab Laras

" kalau bukan siapa-siapa, kenapa kamu angkat telfon dia sampai jauh-jauh gitu " goda Zahra

" Hemmm,, karena klw disini, takut kalian pada berisik " ucap Laras

" Oh yah,, takut kita berisik, atau takut kamu ketahuan punya pacar baru?" Dian ikut menggoda

" Ah apa sih kalian, nggak jelas deh. Udah tidur yuk ngantuk nih " ucap Laras

" Ah alesan kamu Ras, bilang aja kamu mau lari dari introgasi kami kan " Namun Laras tak menggubris pernyaataan sahabatnya itu, ia teru beranjak dan kembali kekamarnya.

Saat Laras sudah berada dipembaringan, dan merasa akan segera terlelap, tiba-tiba dering ponselnya kembali berbunyi. Namun kali ini bukan panggilan masuk, melainkam sebuah pesan. Buru-buru Laras meraih ponselnya yang ia letakkan diatas meja, dan segera membuka pesan masuk itu.

Laras mengerutkan keningnya saat melihat nomor baru yang sedang mengirim pesan kepadanya. Namun sesaat senyumnya terkembang saat melihat nama sipengirim, yang tertulis diakhir kalimat.

**Malam Laras, maaf menganggu istrahatmu. Ini aku temannya Wahyu, tentu kamu ingatkan? kita baru bertemu tadi siang.

save nomor aku yah. Fajar**.

Laras langsung menyimpan nomor Fajar dengan nama pria itu. sejenak ia tersenyum dan membaca berulang-ulang pesan itu. Kemudian jari jemarinnya mulai mengetik untuk mengirim balasan kepada pengirim.

Oke,, nomor kamu sudah aku save - Laras

Dengan hitungan detik, pesan balasan dari pesannya datang. Buru-buru Laras membacanya. ia kembali tersenyum saat membaca pesan balasan itu.

Terimakasih Nona Cantik, senang berkenalan denganmu - Fajar

Laras tak membalas pesan itu, ia meletakkan ponselnya kembali diatas meja. Kemudian ia menarik selimut dan menutup setengah tubuhnya. Laras mencoba memejamkan matanya,.berharap ia terlelap dengan cepat. Namun sayang bayang-bayang Fajar selalu menari-nari dalam ingatannya.

Hufftttt.... apa yang terjadi padaku, aku tidak mungkin secepat itu menyukai seoarang pria yang baru aku kenal. Batin Laras.

Dengan mata terpejam, ia membiarkan bayangan Fajar berlari diingatannya. Meski sangat menganggu, namun ia bisa apa. Bukan inginnya jika pria itu hadir dalam ingatannya.

Sampai akhirnya Laras benar-benar terlelap.

-

Keesokan harinya. Pagi itu Laras dan ketiga sahabatnya sudah sangat rapi dengan seragam Akbid yang melekat ditubuh mereka. Keempatnya berjalan menuju kekampus, karena hari masih terlalu pagi, mereka memilih berajalan kaki, sebab jarak antara kost dan kampus lumayan dekat. Sekalian olah raga katanya.

Dengan senang hati mereka berjalan mengiringi jalan raya yang nampak belum ramai pengendara.

Tiba-tiba seorang pengendara bermotor besar dengan pakaian polisi berhenti tepat dihadapan merekan.

Keempatnya terdiam saat pria pengendara itu mulai membuka helm yang menutup seluru kepalanya.

" Fajar " ucap Laras dan Sukma bersamaan

" Hah, kalian berdua kenal sama pak polisi itu " tanya Dian. Laras dan Sukma mengangguk.

" Hai, kenalin aku Fajar, teman barunya Laras dan Sukma." ucap Fajar yang memeperkenalkan dirinya pada Dian dan Zahra. keduanya membalas uluran tangan Fajar dan saling menyebutkan nama masing-masing.

" Kalian mau kekampus?" tanya Fajar

Keempatnya mengngguk.

" Oh, sayang yah aku bawa motor nggak bawa mobil, jadi aku nggak bisa antar kalian " ucap Fajar

" iya nggak apa-apa, Lagian masa kita mau tumpuk-tumpuk diatas motor kamu " ucap Sukma dan semuanya terkekeh mendengarnya.

" Yasudah, aku duluan, Laras apa kamu nggak mau ikut denganku?" Fajar menawarkan, Laras melirik semua sahabatnya. Ketiga sahabatnya nampak menganggukkan kepalanya, mereka sadar bahwa pria itu mungkin akan melakukan PDKT pada sahabatnya itu.

" Engg nggak usah Fajar, kami jalan saja, lagi pula sudah dekat kok " ucap Laras menolak

" ok baiklah.. aku duluan kalau begitu,, sampai jumpa semua " ucap Fajar, ada sedikit kecewa dihatinya saat mendapat penolakan dari Laras.

Saat motor Fajar berlalu. keempat gadis itu melanjutkan langkahnya.

" Kenapa ditolak sih Ras, tawaran pak polisi itu?" tanya Sukma

" Iya nih Laras,, sok.jual maha deh,, " Dian ikut bicara

" Dia pasti kecewa tuh Ras kamu tolak, jelas banget loh dari raut wajahnya tadi " Zahra menimpali.

Namun Laras tidak menanggapi ocehan para sahabatnya. Ia terus berjalan dengan pandangan kedepan, dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

-

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Fitria Hermanti

Fitria Hermanti

yah knp dtolak ras

2021-01-01

0

Nuviza

Nuviza

kecewa

2020-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!